• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelituan misalnya perilaku, persepsi, bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2006: 6). Suharsimi Arikunto (2003: 310 dalam Prastowo 2014: 186) menegaskan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala, dan keadaan. Metode deskriptif adalah metode yang dilakukan dengan jalan menganalisis data yang sudah dikumpulkan berupa kata-kata lisan (ujaran) langsung dari objek yang diamati (Moleong, 2006: 6).

Penelitian ini bersifat deskriptif karena penelitian ini menggambarkan sebuah peristiwa kebahasaan berupa campur kode dalam acara Ini Talk show. Data campur kode ini berupa kata dan frasa yang dilakukan oleh pengisi acara ini Ini Talk show dalam perbincangan di acara tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan jenis campur kode, bentuk campur kode, dan faktor yang penyebab terjadinya gejala campur kode dalam acara Ini Talk show disalah satu stasiun televisi terbaru di Indonesia yaitu NET TV.

3.2 Data dan Sumber Data

Menurut Loflan (dalam Moleong 2011: 157), data dalam penelitian deskriptif kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengandung kata dan frasa yang berasal dari tuturan yang terjadi pada perbincangan pengisi acara Ini Talkshow di Net TV. Sumber data penelitian ini adalah acara Ini Talkshow di Net TV. Sumber data diperoleh dengan cara mengunduh tayangan Ini Talkshow melalui Youtube. Ini Talkshow tayang setiap hari Senin sampai Jumat, pukul 19.00  21.00 WIB.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah teknik simak dan teknik catat. Teknik simak digunakan untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik catat adalah teknik yang selanjutnya dilakukan setelah teknik simak itu dilakukan menurut Mahsun (2005: 90-91).

Objek penelitian ini adalah fenomena campur kode serta faktor-faktor penyebab campur kode dalam acara Ini Talkshow. Peneliti menyimak dan mecermati perbincangan yang dilakukan oleh seluruh pengisi acara Ini Talkshow dari situ peneliti mencatat gejala campur kode yang terjadi dalam perbicangan yang dilakukan oleh pengisi acara Ini Talkshow.

Setelah proses menyimak peneliti membutuhkan rekaman data berupa catatan, teknik yang akan dilakukan adalah catat. Catatan yang digunakan adalah catatan deskriptif, catatan deskriptif adalah menguraikan mengenai apa yang

disimak, dilihat, selama peneliti mengumpulkan data. Peneliti mencatat perbincangan yang terdapat campur kode dalam acara Ini Talkshow. Peneliti menggunakan kamus Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, dan Bahasa sunda untuk membuktikan campur kode. Selain itu untuk mempermudah klasifikasi data dan analisis data, dalam proses pencatatan ini peneliti menggunakan kode sesuai rumusan masalah. Kode untuk jenis campur kode mengunakan JCKD/5518/1 (Jenis Campur Kode ke Dalam/ tanggal tayang/ nomor urut), kode untuk bentuk campur kode mengunakan BCK/E1/5518 (Bentuk Campur Kode/tanggal tayang/ nomor urut), kode untuk faktor campur kode mengunakan FCK/5518 (Faktor Campur Kode/ tanggal tayang/ nomor urut).

3.5 Instrumen Penelitian

Penelitian adalah human instrument. Artinya peneliti bertugas sebagai perencana, pengumpul data, analis, hingga menyajikan hasil penelitian. Peneliti menggunakan tabel-tabel sebagai alat untuk mengumpulkan data. Berikut ini adalah tabel yang digunakan peneliti sebagai instrument pengumbulan data. Tabel 3.3.1 Instrumen Pengambilan Data Bentuk Campur Kode

No Kode

Bentuk Campur Kode Keterangan

Dasar Berimbuhan

Bentukan

ulang Frasa

Tabel data 3.3.1 merupakan tabel yang digunakan sebagai instrumen untuk mengumpulkan data dan klasifikasi data berupa bentuk kata campur kode dalam acara Ini Talkshow episode tahun 2017-2018.

Tabel 3.3.2 Instrumen Pengambilan Data Jenis Campur Kode No. Kode

Jenis Campur Kode

Keterangan Kedalam Keluar Campuran

1. 2.

Tabel data 3.3.2 merupakan tabel yang digunakan sebagai instrumen untuk mengumpulkan data dan klasifikasi data berupa jenis campur kode dalam acara Ini Talkshow episode tahun 2017-2018

Tabel 3.3.3 Instrumen Pengambilan Data Faktor Campur Kode

No. Kode Faktor Penyebab Keterangan Faktor Penutur Faktor Kebahasaan

Tabel data 3.3.3 merupakan tabel yang digunakan sebagai instrumen untuk mengumpulkan data dan klasifikasi data berupa faktor penyebab gejala campur kode dalam acara Ini Talkshow episode tahun 2017-2018.

2.1 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, data-data ini diklasifikasikan berdasarkan jenis, bentuk, dan faktor penyebab terjadinya campur kode. Data yang sudah diklasifikasikan lalu diberi kode. Selanjutnya, pada data yang sudah diklasifikasikan dan diberi kode dilakukan analisis. Peneliti menggunakan teknik bagi unsur langsung untuk menentukan bentuk campur kode. Menurut Mastoyo (2007: 55), teknik bagi unsur langsung adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur dan bagian-bagian atau unsur-unsur yang langsung membentuk konstruksi yang dimaksud. Selain itu, Peneliti juga menggunakan teknik baca markah pada analisis jenis dan faktor penyebab campur kode. Menurut Mastoyo (2007: 66) teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara “membaca pemarkah” dalam suatu konstruksi. Peneliti menggunakan tanda “i” untuk memberikan markah pada analisis jenis campur ke dalam kode dan tanda “ii” untuk memberikan markah pada jenis campur kode ke luar. Peneliti menggunakan tanda “iii” untuk memberikan markah pada anlisis faktor penyebab campur kode.

3.6 Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong 2006: 330). Peneliti melakukan tabulasi data campur kode dan mengklasifikasikan serta mendeskripsikan data berdasarkan jenis, bentuk, dan faktor dalam tabel data. Data yang sudah diklasifikasikan dan dideskripsikan tersebut kemudian akan di-rechek oleh dosen triangulator.

Triangulasi dilakukan oleh A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A. Dosen triangulator akan membaca dan mencermati data selanjutnya trianggulator juga membaca dan mengomentari hasil analisis data yang disajikan peneliti dengan cara memberikan tanda centang pada kolom “Ya” jika data yang diklasifikasikan dan dideskripsikan benar, dan memberukan tanda centang pada kolom “Tidak” jika data yang diklasifikasikan dan dideskripsikan belum tepat. Triangulasi digunakan untuk membandingkan dan mengecek balik derajat keterpercayaan suatu informasi dari data yang sudah diklasifikasikan dan dideskripsikan oleh peneliti. Dosen triangulator akan memberikan masukkan pada kolom keterangan apabila ada hal- hal yang perlu diperhatikan atau menjadi catatan bagi peneliti.