• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian dalam penulisan ini yaitu penelitian yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif, yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder seperti peraturan perundang-undangan, teori hukum, dan pendapat para sarjana hukum terkemuka.50 Menurut Mukti Fajar ND dan Yulianto Ahmad penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai suatu sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,

47 Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris.

48 Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007

49Penjelasan Pasal 100 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

50Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, h.1.

kaedah dari peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin (ajaran).51

Berdasarkan kegunaannya, jenis metode penelitian yuridis normatif berguna untuk mengetahui apakah dan bagaimanakah hukum positifnya mengenai suatu masalah tertentu dan juga dapat menjelaskan atau menerangkan kepada orang lain hukumnya mengenai peristiwa atau masalah tertentu.52

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif (doctrinal), sebagai sebuah penelitian hukum normatif, titik berat penelitian adalah pada penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder. Penelitian ini menggunakan penelitian normatif yang bersifat kualitatif yang mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum yang selalu berkaitan dengan filosofi hukum. Penelitian doctrinal atau penelitian dogmatik (dogmatic research) merupakan penelitian yang menganalisis baik hukum sebagai law as it is written in the books maupun hukum sebagai law as it is decided by judge through judicial process.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, untuk menggambarkan secara lengkap, menyeluruh dan mendalam aturan hukum yang relevan dengan penelitian ini, yang didasarkan pada penjelasan-penjelasan maupun argumen-argumen terkait dengan peran hakim dalam mewujudkan keadilan bagi para pencari keadilan (iustisiable) sesuai dengan prinsip-prinsip yang dalam negara hukum (rule of law).

Oleh karena itu pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan undangan (statute-approach). Selain itu, untuk mendukung pendekatan perundang-undangan tersebut digunakan pula pendekatan analitis (analytical approach).

Pendekatan perundang-undangan digunakan karena dasar yang dijadikan pokok penelitian ini adalah Undang-Undang No.2 Tahun 2014 jo. UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseron Terbatas, serta KUHP.53

2. Sumber Data

Pengumpuan data adalah bagian penting dalam suatu penelitian, karena dengan pengumpalan data akan peroleh data yang diperlukan untuk selanjutnya dianalis sesuai kehendak yang diterapkan. Dalam penelitian mengunakan metode pengumpalan data kepustakaan.54 Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara menghimpun data dengan

51Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Hukum Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010, h.34.

52Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, Alumni, Bandung, 1994, h. 140.

53Ibid., h.101.

54Bambang sugono, Metode Penelitian Hukum, Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, h.10.

melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.55

Data Sekunder diperoleh melalui studi pustaka atau literatur, data sekunder tersebut meliputi :

a. Bahan Hukum Primer yang merupakan bahan hukum yang mengikat yang terdiri dari, Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer sebagaimana yang terdapat dalam kumpulan pustaka yang bersifat sebagai penunjang dari bahan hukum primer yang terdiri dari buku-buku, jurnal-jurnal, majalah, artikel, dan berbagai tulisan yang relevan dengan penelitian ini.

c. Bahan Hukum Tersier atau bahan non hukum, yaitu berupa kamus, ensiklopedia dan lain-lain.56

3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dan strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk pengumpulan data57. Teknik pengumpulan data yang sesuai dan dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian Melalui Kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data atau infomasi dari perpustakaan seperti peraturan perundang-undangan, buku-buku, jurnal penelitian ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini serta wawancara dengan Notaris Teuku Irwansyah di Kota Banda Aceh guna

mengarahkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan atau mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kajian penelitian.

Alat pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumen untuk memperoleh data sekunder, dengan membaca, mempelajari, meneliti, mengindetifikasi, dan menganalisa data primer yakni peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penelitian. Sebagai pendukung data dalam penelitian kepustakaan, dilakukan juga pedoman wawancara agar mendapat yang lebih baik, sistematis dan terstruktur.

4. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurtukan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat

dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.58

55Soejono Soekanto dan Sri Manudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Indonesia, Jakarta, 1995, h.38.

56 Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, op. cit., h.156-159.

57 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2010, h. 62

58 Miles and Hubberman, Analisis Data Kualitatif, Universitas Indonesia Press, Jakarta, h.

19

Menurut Mudjiarahardjo, analisis data adalah sebuah kegiatam untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan memberi kode atau tanda dan mengkategorikannya.59 Data yang telah diperoleh terlebih dahulu diolah untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif.60

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yaitu suatu upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengoperasikan data, memilah-milah menjadi satu kesatuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan suatu pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.61 Setelah analisis data selesai maka hasilnya tersebut akan disajikan secara deskriptif dan akan dapat ditarik suatu kesimpulan secara deduktif.

59 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Pusat Baru Press, Yogyakarta, 2014, h. 34

60 H. Abu Yasid, Aspek-Aspek Penelitian Hukum, Pusat Pelajar, Yogyakarta, 2010, h. 77

61 Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, h. 248.

BAB II

KEWENANGAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN DAN