• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE KAJIAN

3.5 Metode Pengolahan dan Analisa Data

3.5.2 Metode Perancangan Strategik (Analisis SWOT)

Perancangan strategik dilakukan dengan menggunakan Analisis SWOT. SWOT terdiri dari faktor strategis yakni faktor Internal yang berisi kekuatan dan kelemahan serta faktor Eksternal yang berisi peluang dan ancaman. Analisis dengan menggunakan matriks SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif strategi yang secara intuitif

dirasakan layak dan sesuai untuk dilaksanakan.

SWOT terdiri dari dua faktor strategis yakni internal berisi kekuatan dan

kelemahan serta eksternal berisi peluang dan ancaman. Sebagai bagian dari analis SWOT dan sebagai bahan dari langkah pengembangan strategi maka digunakan teknik Snow Card atau Snow Ball (Nutt dan Backoff, 1987) dimana teknik ini akan digunakan empat kali untuk fokus kepada pertanyaan sebagai berikut :

1. Peluang eksternal terpenting apakah yang dimiliki oleh organisasi ? 2. Ancaman eksternal terpenting apakah yang dimiliki oleh organisasi ? 3. Apa kekuatan internal terpanting organisasi ?

4. Apa kelemahan internal terpenting organisasi ?

Kemudian keempat daftar dibahas, diperbandingkan dan diperhadapkan baik untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan segera maupun untuk mempersiapkan

Analysis System (IFAS) merupakan analisis internal (StrenghtandWeakness). Bobot dari berbagai komponen faktor strenght dan weakness memiliki nilai satu. Sedangkan External Strategi Faktor Analisysis System (EFAS) merupakan analisis eksternal (Opportunity and Threat) memiliki dua elemen pertama lingkungan sosial menurut PEST (politik, ekonomi, sosial dan teknologi). Kedua lingkungan tugas yang terkait dengan misi organisasi. Bobot dari berbagai komponen faktor opportunity dan faktor threat memiliki nilai satu, bobot suatu faktor akan lebih tinggi jika ia memiliki urgensi (Syaukat Y, 2005)

a. Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal (IFE-EFE).

Matriks evaluasi faktor internal dan eksternal (Internal Faktor Evaluation-IFE Matrix dan Ekternal Faktor Evaluation- EFE Matrix) merupakan alat bantu dalam merangkum dan mengevaluasi informasi eksternal yang meliputi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan).

Tahapan pencocokan dan pemanduan penting dilakukan untuk melengkapi nilai bobot dan nilai rating kedua faktor strategis. Pembobotan ditempatkan pada kolom kedua matriks IFE dan matriks EFE, sedangkan rating ditempatkan pada kolom ketiga matriks IFE dan matriks EFE. Penentuan bobot setiap variabel dilakukan dengan mengajukan identifikasi faktor internal dan eksternal dengan menggunakan metode Paired

Comparison (Tripomo dan Udan,2005). Metode ini digunakan untuk memberikan

penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Berikut Tabel 4 adalah bentuk penilaian bobot faktor strategis internal wilayah dengan menggunakan skala 1, 2 dan 3 total dan bobot.

Tabel 3. Bentuk Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal PTSP

Faktor strategis Internal A B C ... Total Bobot

A B C .... Total

Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3, skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :

1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan rumus :

Xi ai = Bobot Variabel ke-i ai = ΣXi Xi = Nilai Variabel ke-i

i=1 i = 1,2,3,… n

n = jumlah variabel

Tabel 4 berikut adalah bentuk penilaian bobot faktor strategis internal wilayah dengan menggunakan skala 1, 2 dan 3, total dan bobot.

Tabel 4. Bentuk Penilaian Bobot Faktor Strategis EksternalWilayah

Faktor strategis Internal A B C ... Total Bobot

A B C .... Total

Sumber : Tripomo dan Udan, 2005

Setelah melakukan tahapan pencocokan dan pemanduan yakni dengan menentukan nilai bobot dan nilai rating, maka kolom 2 dan kolom 3 matriks IFE dan EFE telah dapat memasuki tahap IFE matriks pada Tabel 5, dan EFE matriks pada Tabel 6

Tabel 5. Bentuk Matriks IFE

Key Internal Factors Weight (Bobot) Rating

Weight Score

( Nilai Terbobot)

Strengths :

Total 1.00

Sumber : Tripomo dan Udan, 2005

Langkah-langkah membentuk matriks IFE pada Tabel 7, adalah sebagai berikut.

1. Menuliskan faktor internal utama yang diidentifikasi dari audit internal, termasuk faktor kekuatan dan kelemahan organisasi.

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Bobot ini menunjukan seberapa penting keberhasilan faktor tersebut dalam pemetaan kebutuhan yang bersangkutan. Jumlah seluruh bobot untuk setiap faktor harus sama dengan 1,0.

3. Memberikan rating untuk setiap faktor. Nilai empat menunjukan bahwa kondisi organisasi pada suatu faktor sangat kuat, sedangkan nilai satu menunjukan bahwa kondisi organisasi pada suatu faktor sangat lemah.

4. Melakukan perkalian bobot dengan rating setiap faktor untuk menentukan nilai terbobot.

5. Melakukan penjumlahan seluruh nilai terbobot untuk menentukan nilai terbobot bagi organisasi. Jumlah total nilai terbobot dapat bervariasi dari yang terendah (1,0) sampai dengan yang tertinggi (4,0) dengan nilai rata-rata 2,5. Nilai dibawah 2,5 menunjukan bahwa organisasi lemah secara internal, sedangkan nilai diatas 2,5 menunjukan bahwa organisasi memiliki posisi yang kuat secara internal.

Tahapan-tahapan untuk membentuk suatu matriks EFE adalah :

1. Membuat daftar faktor eksternal yang diperoleh dari proses identifikasi situasi organisasi, yaitu berupa faktor peluang dan ancaman yang diduga akan muncul dan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi-organisasi tersebut.

2. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Bobot ini menunjukan tingkat penting relatif dari faktor eksternal tersebut. Peluang sering diberi bobot lebih tinggi

3. Memberikan rating setiap faktor untuk menunjukan seberapa efektif strategi organisasi saat ini untuk merespon faktor tersebut. Nilai empat menunjukan bahwa kondisi organisasi saat ini sangat sesuai dengan mengantisipasi peluang/ancaman pada setiap faktor. Nilai satu menunjukan bahwa kondisi organisasi saat ini diperkirakan tidak mampu menangani peluang/ancaman pada faktor tersebut. Pemberian rating mengacu pada kondisi organisasi sedangkan pemberian bobot mengacu kepada pentingnya suatu faktora pada pemetaan kebutuhan.

4. Melakukan perkalian bobot dengan rating setiap faktor untuk menentukan nilai terbobot (weighted score).

5. Melakukan penjumlahan seluruh nilai terbobot untuk menentukan nilai terbobot bagi organisasi.

6. Kemungkinan total jumlah nilai terbobot tertinggi adalah 4,0 dan kemungkinan terendah adalah 1,0. Rata-rata total jumlah nilai terbobot adalah 2,5. Total nilai sama dengan 4,0 menunjukan bahwa organisasi merespon sangat baik untuk setiap peluang dan ancaman, yaitu memaksimalkan peluang dan meminimumkan ancaman yang ada. Tabel 6. Bentuk Matriks EFE

Key Internal Factors Weight (Bobot) Rating

Weight Score

( Nilai Terbobot)

Opportunities :

Threats :

Total 1.00

Sumber : Tripomo dan Udan, 2005

b. Matriks Kekuatan-Kelemahan-Ancaman-Peluang (SWOT)

Analisis dengan menggunakan matriks SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif strategi yang secara intuitif dirasakan layak dan sesuai untuk dilaksanakan. Salah satu alasan perlunya dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dengan menggunakan matriks IFE dan EFE adalah penentuan analisis SWOT dilakukan setelah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada.

Unsur-unsur SWOT meliputi Strength (S) yang berarti mengacu pada keunggulan kompetitif dan kompetisi lainnya; Weakness (W) merupakan hambatan yang membatasi pilihan-pilihan pada pengembangan strategi; Opportunities (O) menggambarkan kondisis yang menguntungkan atau peluang yang membatasi penghalang ; dan Threats (T) berhubungan dengan kondisi yang dapat menghalangi atau ancaman dalam mencapai tujuan. Matriks SWOT ini mengembangkan empat tipe strategi yaitu : SO (strength-opportunities atau kekuatan-peluang), WO (weakness-opportunities atau kelemahan-peluang), ST (strength-threat atau kekuatan-ancaman), dan WT (weakness-threats atau kelemahan-ancaman). Berikut adalah tabel 7 Matriks SWOT

Tabel 7 Matriks SWOT Internal Eksternal (S)trength (kekuatan) (W)eakness (kelemahan) (O)pportunities (peluang) Strategi S - O Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Strategi W – O Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (T)hreats (ancaman) Strategi S – T Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman Strategi W – T Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Tripomo dan Udan, 2005.

c. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Tahap selanjutnya adalah menyusun daftar ranking/urutan strategis yang harus diprioritaskan dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Sebagai suatu teknik, QSPM memerlukan good intuitive judgement (Iskandarini, 2002). QSPM merupakan alat yang memungkinkan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif berdasarkan pada faktor-faktor kunci eksternal dan internal. Data yang ada dimasukan dalam tabel yang telah dipersiapkan dan selanjutnya dianalisa. Selanjutnya untuk menentukan strategi yang paling sesuai maka dilanjutkan dengan analisa menggunakan Tabel Analisis Strategi (Tabel 8) dengan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Daftarkan peluang/ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan internal dalam kolom kiri QSPM.

Langkah 2: Berikan nilai/bobot untuk setiap faktor (identik dengan nilai yang diberikan pada matrik IFE dan EFE)

Langkah 3: Memeriksa (pencocokan) matrik dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk ditetapkan.

Langkah 4 : Menetapkan nilai daya tarik, yaitu 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = amat menarik.

Langkah 5 : Menghitung total nilai daya tarik, yang merupakan hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik dalam setiap baris. Semakin tinggi total nilai daya tarik semakin menarik strategi tersebut.

Langkah 6 : Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Menunjukan total nilai daya tarik dalam setiap kolom strategi QSPM, jumlah ini menunjukan strategi mana yang paling menarik dalam setiap strategi. Semakin tinggi nilai daya tarik menunjukan strategi itu semakin menarik.

Tabel 8 Penentuan Pilihan Strategi dengan Matriks QSPM

Faktir-faktor

Kunci Sukse Bobot

Alternatif Strategis

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

NDT TNDT NDT TNDT NDT TNDT

PELUANG ANCAMAN KEKUATAN KELEMAHAN

JUMLAH TOTAL NILAI DAYA TARIK

Keterangan : NDT (Nilai Daya Tarik) TNDT (Total Nilai Daya Tarik)

Metode pengolahan dan analisis data pada penelitian ini dapat dirangkum seperti pada Tabel 9.

Tabel 9. Tujuan kajian, Jenis Data yang diperlukan, Sumber Data dan Metode Analisis. Tujuan Data yang Dibutuhkan Sumber Data Metode Analisis Data Menganalisis kepuasan investor terhadap investasi penyelenggaraan PTSP PM - Hasil kuesioner Ten Dimension ServQual - Investor dan BPM PKUD Provinsi DKI Jakarta -Analisis ServQual Menganalisa faktor internal yang mempengaruhi pengembangan PTSP PM - Identifikasi faktor strategi internal

- Responden - Analisis IFE

Menganalisa faktor eksternal dalam oengembangan PTSP PM - Identifikasi faktor strategis eksternal

- Responden - Analisis IFE

Merumuskan strategi pengembangan investasi subsektor perkebunan - Hasil analisis

IFE dan EFE - Responden

- Analisis IE - Analisis SWOT - Analisis QSPM