• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

F. Metodologi Analisis Data

Analisis akan dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil pretest, latihan 2, latihan 3, posttest, dan kuisioner sikap.

1. Untuk melihat apakah melalui pembelajaran yang dipicu oleh pertanyaan “apa yang akan terjadi jika...” pada pokok bahasan Tekanan Udara mampu meningkatan kemampuan memprediksi siswa.

Dari hasil pretest, latihan 2, latihan 3 dan posttest akan dianalisis, untuk melihat apakah terjadi peningkatan pada keterampilan memprediksi siswa, dengan melihat komponen dari ciri sebuah prediksi yang baik.

Soal pretest dan posttest diberikan dalam bentuk soal uraian, yang bertujuan untuk melihat sampai sejauh mana jawaban siswa dapat menunjukkan adanya perbedaan kemampuan memprediksi siswa yang terjadi saat pretest (sebelum dilakukan pembelajaran) dan pada saat posttest (setelah dilakukan pembelajaran). Pretest dan posttest diberi skor berdasarkan ciri prediksi yang baik dengan ketentuan skor pada rubrik peningkatan kemampuan memprediksi (tabel 4). Kemudian akan dilakukan analisis secara kualitatif dalam bentuk deskriptif dari masing-masing komponen prediksi yang baik. Jumlah skor dari setiap pertanyaan berbeda, tergantung dari komponen ciri prediksi yang baik yang terkandung dari pertanyaan. Skor maksimal yang diperoleh dalam hasil belajar siswa yang dicapai bila setiap pertanyaan terjawab dengan benar adalah limabelas (15) dan terendah adalah nol (0).

Selain dianalisis secara kualitatif data pretest dan posttest juga akan dianalisis secara kuantitatif manggunakan Test-T dependen guna melihat ada tidaknya peningkatan kemampuan memprediksi pada siswa. Jika pretest dan posttest terbukti berbeda/ signifikan maka dapat dikatakan bahwa kemampuan memprediksi siswa mengalami peningkatan. Soal pretest dan posttest dapat dilihat di lampiran 2 dan lampiran 7.

Tabel 4. Rubrik Peningkatan kemampuan memprediksi

No. Kriteria prediksi siswa Skor

Ada penjelasan yang sesuai/ relevan dengan peristiwa yang terjadi 3 Ada penjelasan, namun hanya sebagian penjelasan yang sesuai dengan dengan peristiwa yang terjadi

2

Ada penjelasan, namun tidak sesuai dengan dengan peristiwa yang terjadi

1

1.

Tidak ada penjelasan 0

Menyatakan hubungan antara variabel (pengetahuan-prediksi) yang relevan dengan peristiwa yang terjadi

3

Menyatakan hubungan antara variabel (pengetahuan-prediksi) namun hanya sebagian yang relevan dengan peristiwa yang terjadi

2

Menyatakan hubungan antara variabel (pengetahuan-prediksi) namun tidak relevan dengan peristiwa yang terjadi

1

2.

Tidak menyatakan hubungan antar variabel yang relevan dengan peristiwa yang terjadi (pengetahuan-prediksi)

0

Prediksi dapat diuji dan terbukti (sesuai dengan yang diharapkan) 3 Prediksi dapat diuji dan terbukti (namun prediksi yang dibuat belum selesai)

2

Prediksi dapat diuji namun tidak terbukti 1

3.

Prediksi tidak dapat diuji 0

Prediksi tidak bertentangan dengan pengetahuan yang ada (menggunakan semua konsep fisika yang berhubungan dengan permasalahan)

4

4.

Prediksi tidak bertentangan dengan pengetahuan yang ada, namun hanya menggunakan sebagian konsep yang sesuai dengan

permasalahan

Prediksi tidak bertentangan dengan pengetahuan yang ada, namun tidak sesuai dengan permasalahan

2

Prediksi bertentangan dengan pengetahuan yang ada 1

Prediksi sama sekali tidak menggunakan pengetahuan yang ada 0

Prediksi dibuat dengan bahasa yang sederhana, ringkas dan mudah dipahami

1

5.

Prediksi dibuat dengan bahasa yang panjang dan rumit 0

Selain dari hasil pretest dan posttest, untuk melihat ada tidaknya peningkatan kemampuan memprediksi, akan dilihat jumlah skor yang diperoleh siswa selama pembelajaran dilakukan, yakni pretest , latihan 2, latihan 3 dan posttest.

Tabel 5. Contoh Tabel Distribusi Skor yang diperoleh siswa dalam menjawab pertanyaan

Pretest posttest

Kriteria prediksi yang baik

Kriteria prediksi yang baik No Kode Siswa 1 2 3 4 5 jumlah 1 2 3 4 5 jumlah 1 Nn1 2 Nn2

Tabel 6. Contoh Tabel Untuk Melihat Perbedaan Skor Pretest dan

Posttest. No Kode Siswa x1 x2 D= xi1xi2 2 D 1 Nn1 2 Nn2 ΣD ΣD2 1

x : nilai pretest siswa 2

x : nilai posttest siswa 2

1 i i x x

Peningkatan kemampuan memprediksi siswa dianalisis dengan menggunakan Test-t untuk kelompok dependen, yang dirumuskan sebagai berikut:

( )

( )

(

N 1

)

N N D D X X T 2 2 1 2 re − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − ∑ − = al Keterangan: 1

x : Rata-rata nilai pretest siswa

2

x : Rata-rata nilai posttest siswa

(

x2x1

)

: Selisih rata-rata nilai posttest dan pretest N : Jumlah pasangan skor

2 1 i i x x

D= − : Perbedaan antara skor tiap subyek Df = N – 1

TCritical di peroleh dari tabel dengan level signifikan α = 0.05.

Jika |Treal| > |Tcritical| maka signifikan, berarti terjadi peningkatan kemampuan memprediksi. Jika |Treal|< |Tcritical| maka tidak signifikan, berarti tidak terjadi peningkatan kemampuan memprediksi.

Tabel 7. Contoh Tabel Distribusi Skor Kemampuan Memprediksi Siswa Kelas VIIID Selama Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Memprediksi yang Dipicu Oleh Pertanyaan “apa yang akan terjadi jika...” Pada Pokok Bahasan Tekanan Udara.

No Kode Siswa Skor Pretest Skor Latihan 2 Skor Latihan 3 Skor Posttest 1 Nn1 Jumlah skor rata-rata

Dari jumlah skor rata-rata hasil pretest , latihan 2, latihan 3 dan posttest akan dilihat apakah terjadi peningkatan atau tidak.

2. Untuk melihat bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang dipicu oleh pertanyaan “apa yang akan terjadi jika...” pada pokok bahasan Tekanan Udara

Dalam penelitian ini sikap siswa dibatasi pada pernyataan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, tertarik atau tidak tertarik, serius atau tidak serius, bersemangat atau tidak bersemangat, dan persepsi siswa baik atau buruk terhadap semua kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan bersama. Setiap soal kuisioner diberi skor, yang kemudian akan dijumlahkan dan akan menentukan kriteria yang dicapai siswa. Dengan ketentuan skoring sebagai berikut:

9 Siswa yang menjawab sangat tidak senang, sangat tidak setuju, sangat tidak serius, sangat tidak tertarik, sangat tidak bersemangat, merasa jauh lebih jelek dan memberikan persepsi yang sangat negative diberi skor 1.

9 Siswa yang menjawab tidak senang, tidak setuju, tidak serius, tidak tertarik, tidak bersemangat, merasa legih jelek dan memberikan persepsi yang lebih negative diberi skor 2.

9 Siswa yang menjawab biasa saja atau netral diberi skor 3.

9 Siswa yang menjawab senang, setuju, serius, tertarik, bersemangat, merasa lebih baik dan memberikan persepsi yang lebih positif diberi skor 4.

9 Siswa yang menjawab sangat senang, sangat setuju, sangat serius, sangat tertarik, sangat bersemangat, merasa jauh lebih baik dan memberikan persepsi sangat positif diberi skor 5.

Tabel 8. Contoh Tabel Distribusi Jumlah Skor Jawaban Kuisioner Sikap Setiap Siswa

Pilihan jawaban siswa pada nomor

Kode Siswa

1 2 3 4 … 12

Skor

Prosentase skor siswa dapat dicari dengan persamaan:

x100% total skor jumlah dicapai yang skor jumlah

Tabel 9. Contoh Tabel Klasifikasi Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran No Urut Kode Siswa Total Skor Presentase (%) Klasifikasi

1 Nn1

Sikap siswa terhadap pembelajaran Fisika yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memprediksi dengan pertanyaan “apa yang akan terjadi jika...” sebagai pemicu ditentukan dengan kriteria seperti pada tabel 10.

Tabel 10 . Contoh Tabel Jumlah Presentase Siswa Dalam Klasifikasi sikap Tertentu

Kriteria Interval Skor %

Jumlah siswa Jumlah Siswa dalam Presentase Sangat positif 81-100 Positif 61-80 Netral 41-60 Negatif 21-40 Sangat negatif < 20

Berdasarkan persentase jumlah siswa pada masing-masing kriteria maka kesimpulan yang dapat ditarik dari data tersebut adalah dengan melihat kepada kriteria yang memiliki persentase tertinggi. Apabila persentase tertinggi pada kriteria “Sangat positif”, maka disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa menerima dengan sangat baik model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan memprediksi melalui pembelajaran yang dipicu oleh pertanyaan “apa yang akan terjadi jika...” pada pokok bahasan Tekanan Udara, sehingga siswa cenderung memberikan sikap positif terhadap semua kegiatan pembelajaran yang telah didesain. Sikap sangat positif juga sangat membantu untuk tercapainya tujuan dari pembelajaran yang dilakukan.

BAB III