• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Metode kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami (Mahmud, 2011:89). Peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan kajian dokumen pada situasi yang wajar atau alamiah, sebagaimana adanya, tanpa dipengaruhi dengan sengaja. Peneliti mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya valid dan jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta

Penarikan kesimpulan dan verifikas (conclusion drawing / verification) (Miles

dan Hubermen, 1984:130). Dalam penelitian kualitatif ini juga ditujukan untuk memahami fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan (Sukmadinata, 2012:94).

Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus memahami asumsi dasar yang berkaitan dengan kondisi lapangan. Data yang dikumpulkan berupa

kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Laporan penelitian berupa kutipan-kutipan data untuk member gambaran penyajian laporan. Data tersebut bisa berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto,

videotape, dokumen pribadi catatan atau memo, dan dokumen resmi lainya

(Maleong, 2000:6).

Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobervasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya. Sehingga analisisnya tidak menggunakan angka, tetapi dengan interpretasi terhadap data yang berupa kata-kata, kalimat, ataupun dokumentasi lainnya. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal yang tidak di manipulasi keadaan kondisinya. Ini berarti bahwa dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian secara intensif, terinci dan mendalam terhadap peran hidden

curriculum dalam pembentukan karakter pada obyek penelitian (Ali,

2002:59).

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini, penulis peroleh dari data yang dibagi menjadi dua macam, yang pertama sumber primer dan sumber kedua sumber skunder (Sugiyono, 2006:308-309). Sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer yang didapatkan dari wawancara langsung informan yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan peserta didik, serta hasil dari observasi.

Sedangkan Sumber data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber skunder di peroleh dari berbagai studi dokumen, naskah, dan arsip yang berkaitan dengan pelaksanaan hidden curriculum dalam membentuk karakter yang

peneliti temukan di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta terutama yang terkait pendidikan karakter.

3. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupaya mendapatkan data atau informasi dari penelitian dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang ada di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.

a. Observasi

Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi untuk memahami secara holistik atau menyeluruh terhadap pendidikan madrasah berbasis karakter yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Peneliti juga melakukan observasi ke dalam lapangan yakni ruang kelas, laboraturium, perpustakaan, kantin siswa, tempat ibadah, hubungan dan komunitas, lapangan olahraga, serta tempat-tempat yang menjadi kegiatan siswa.

b. Wawancara

Dalam pengumpulan data melalui wawancara, penulis menggunakan pedoman slip, dan recorder atau alat perekam lainnya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu wawancara terstrukutur yang dilakukan secara mendalam menggunakan pedoman yang ditulis secara sistematis. Penulis juga menggunakan lembar catatan dan alat perekam yang bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan kekeliruan penulis dalam mencatat hasil wawancara yang suda dilakukan. Wawancara dalam penelitian ini diarahkan kepada sumber data yaitu informan yang memiliki keterkaitan langsung dengan implementasi pendidikan madrasah berbasis karakter di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Informan dalam penelitian yang akan di wawancarai ini adalah kepala sekolah, dewan guru, peserta didik,

stakeholder, wali murid, serta warga sekolah lainnya. Dalam melakukan

penelitian ini peneliti akan mewancarai mendalam terhadap semua responden tersebut.

Tabel 1.1. Informan Penelitian

No. Informan Jumlah Keterangan

1 Kepala Madrasah 1 orang

2 Guru 4 orang Guru Qur’an Hadits, Aqidah akhlak, BK, dan Bahasa Indonesia

3 Peserta didik 15 orang Kelas 7, 8, dan 9 4 Penjaga Kantin 1 orang

5 Wali murid 3 orang c. Studi dokumen

Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, hasil karya, maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis, dibandingkan dan dipadukan membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Adapun dokumen yang akan dikumpulkan adalah kurikulum madrasah, absensi siswa, buku harian siswa, raport siswa, buku kegiatan siswa, buku profil madrasah, data jumlah siswa dan guru, prestasi siswa dalam berbagai kegiatan, diari/catatan harian kepala madrasah, foto, piala, catatan harian siswa, simbol-simbol tentang Madrasah Aliyah UIN Jakarta, dan data tentang kegiatan ekstrakurikuler.

4. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data peneliti mengambil interactive model

sebagai penyajiannya. Aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display) serta Penarikan kesimpulan dan

verifikas (conclusion drawing / verification) (Miles dan Hubermen,

Langkah reduksi data (data reduction) pertama, melibatkan langkah-

langkah editng, pengelompokkan, dan meringkas data. Kedua, peneliti menyusun kode-kode dan catatan-catatan mengenai berbagai hal, termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok, dan pola-pola data. Terakhir peneliti menyusun rancangan konsep-konsep serta penjelasan-penjelasan berkenaan dengan tema, pola, atau kelompok-kelompok data bersangkutan.

Data yang diperleh dari lapangan cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci sebab semakin lama peneliti dilapangan, maka jumlah data akan semakin banyak kompek dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak pelu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberi gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Peneliti dalam mereduksi lebih memfokuskan diri pada kegiatan peserta didik dengan guru.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dengan mendisplaykan data, maka akan lebih mudah

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian tersebut, bagan, hubungan antara kategori dan sejinisnya. Namun dalam hal ini penliti lebih banyak mengunakan yang bersifat naratif, sebab model ini yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Peyajian data (data display) melibatkan langkah-langkah

mengorganisasi data, yakni menjalin data yang satu dengan data yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu kesatuan. Data yang tersaji berupa kelompok-kelompok yang kemudian saling dikaitkan sesuai dengan karangka teori yang digunakan.

Penarikan dan pengujian kesimpulan (drawing and verifying

conclusions), peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif

dengan mempertimbangkan pola-pola data yang ada. Kesimpulan telah tergambar sejak awal, namun kesimpulan final tidak pernah dapat dirumuskan secara memadai tanpa peneliti menyelesaikan analisis seluruh data yang ada. Peneliti harus mengkonfirmasi, mempertajam, dan merevisi kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuat untuk sampai pada kesmipulan final berupa proposisi-proposisi ilmiah mengenai realitas yang diteliti (Pawito, 2007:106)

Semua data mengenai pelaksanaan sistem pendidikan tentang hidden

curriculum di madrasah berbasis karakter atau akhlak yang ditemukan di

lokasi penelitian yang kemudian juga dianalisis secara kritis dengan menggunakan pendekatan Multidisipliner Pendidikan, yaitu pendektan Filsafat, Ilmu Pendidikan, dan Psikologi Pendidikan, yang hasilnya disimpulkan dengan menggunakan teknik analisis induktif (Nata, 2009:156)

BAB II

Hidden Curriculum dalam Pembentukan Karakter

Dunia pendidikan sangat erat kaitannya dengan kurikulum. Ada yang mengatakan bahwa kurikulum merupakan inti dari pendidikan. Namun, kurikulum bukanlah sesuatu yang bisa dipisahkan dari pendidikan. Pendidikan merupakan interaksi antara peserta didik dengan guru dalam mengadakan pengajaran. Dengan adanya pendidikan, kurikulum sangat membantu pendidikan dalam mencapai tujuan. Dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, maka sekolah dapat mengembangkan kurikulum yang direncanakan. Kurikulum yang direncanakan inilah yang sering disebut dengan kurikulum tertulis atau kurikulum formal. Disamping kurikulum tertulis, ada konsep lain dari kurikulum yakni kurikulum tersembunyi atau

hidden curriculum. Keberadaan Hidden curriculum tanpa disadari sangat

berpengaruh terhadap proses pendidikan. Dalam bab ini akan di bahas tentang beberapa pembahasan teori yang terdiri dari konsep kurikulum,

hidden curriculum, bentuk-bentuk hidden curriculum, urgensi hidden

curriculum dalam pembentukan karakter, implementasi hidden curriculum

dalam pendidikan.