• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PENELITIAN TENTANG PENDAMPINGAN PERSONAL DI

B. Penelitian Tentang Pendampingan Personal

1. Metodologi Penelitian

Spiritualitas adalah hidup yang didasarkan pada pengaruh dan bimbingan Roh Allah. Dengan spiritualitas, manusia bermaksud membuat diri dan hidupnya dibentuk sesuai dengan semangat dan cita-cita Allah. Karena segala hal yang

berhubungan dengan spiritualitas tidak jauh dari realitas hidup umat dan relasinya dengan Allah.

Begitu pun dalam Spiritualitas Gembala Baik, ada gambaran seorang gembala yang hidup dan relasinya selalu dekat dengan Allah. Ia digambarkan sebagai seorang gembala yang dekat dengan kawanannya serta mampu memberikan nyawanya bagi kawanannya. Segala tindakan yang ia lakukan selalu berdasarkan kehendak Tuhan, karena setiap tindakan yang dilakukan atas dasar mengandalkan Tuhan akan membuahkan sukacita yang berlimpah.

Berkaitan dengan hal di atas dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus, seorang guru dapat diibaratkan sebagai seorang gembala. Ia tak hanya sekadar mengenal nama anak-anaknya saja, namun lebih dari itu guru harus mengenal kepribadian dan latar belakang mereka dengan sangat baik. Tak hanya itu, selayaknya seorang gembala, guru bertanggung jawab penuh untuk menjaga anak-anaknya. Mereka harus memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar, namun juga tegas, tidak otoriter, apalagi untuk menangani anak-anak berkebutuhan khusus, yang tentu saja permasalahan mereka lebih kompleks daripada anak-anak pada umumnya.

Pada bagian inilah, pendampingan personal berperan di dalamnya. Guru tidak hanya mendampingi dalam aspek kognitif saja, namun secara keseluruhan aspek yang dimiliki oleh anak. Karena mendidik anak berkebutuhan khusus, tidak sama seperti mendidik anak normal serta memerlukan suatu pendekatan dan strategi yang khusus juga (Mohammad Efendi, 2006:23).

Berkaitan dengan hal di atas, proses pendampingan personal bagi anak berkebutuhan khusus di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta, tentu membutuhkan suatu ketekunan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, entah itu guru maupun orang tuanya sendiri.

b. Fokus Penelitian

Pada penelitian kali ini, penulis membatasi permasalah dan memberikan perhatian pada proses pendampingan personal yang dilaksanakan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta sesuai bagi hasil belajar siswa.

c. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ialah;

1) Mengetahui sejauh mana pendampingan personal tepat bagi hasil belajar siswa di SLB/G A-B Hellen Keller

2) Mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pendampingan personal.

d. Jenis Penelitian

Jika dilihat dari jenis penelitian dan judul skripsi, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 1989:3). Sedangkan pendekatan fenomenologi adalah pendekatan yang berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu (Moleong, 1989:10). Alasan penulis menggunakan pendekatan ini ialah

agar dapat memahami serta masuk dalam situasi penelitian yang ada, tanpa mengubah keadaan yang sudah tercipta dalam lapangan.

e. Setting Penelitian

Pemilihan setting dalam penelitian ini adalah SLB/G A-B Hellen Keller, Yogyakarta. SLB/G A-B ini merupakan salah satu sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan satu-satunya sekolah berasrama yang khusus menangani anak cacat ganda. Sekolah ini didirikan oleh Yayasan Dena Upakara yang berpusat di Wonosobo serta dikelola sendiri oleh suster-suster PMY. Sekolah ini sangat terbuka untuk menerima anak-anak berkebutuhan khusus dari setiap kalangan dan yang berada dimanapun di wilayah Indonesia.

f. Responden Penelitian

Melihat dari jenis penelitian dan fokus penelitian, maka yang akan menjadi responden dalam penelitian ini adalah para guru, suster-suster PMY di sekolah SLB/G A-B Hellen Keller dan orang tua siswa. Hasil wawancara dengan orang tua siswa akan menambahkan dan memperteguh hasil wawancara dengan para guru. Alasannya penulis menjadikan orang tua sebagai salah satu responden agar sumber atau bahan lebih obyektif dan tidak berat sebelah.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengambil 8 responden untuk penelitian, antara lain; tiga orang staf pengajar inti, satu kepala sekolah, seorang suster PMY sekaligus staf pengajar dan tiga orang tua murid.

g. Waktu Penelitian

Dalam proses penelitian ini, penulis melakukan observasi partisipatif di sekolah pada tanggal 3-12 September 2012, serta wawancara selama proses observasi dan di luar waktu observasi.

h. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, kualitas data sangat ditentukan oleh kualitas alat pengumpulan datanya dan harus memperhatikan teknik mana yang tepat untuk mengambil data tertentu yang diharapkan (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2008:64). Berdasarkan jenis penelitian dalam penelitian kali ini, metode yang penulis gunakan adalah metode observasi partisipatif dan wawancara.

Untuk metode observasi partisipatif, penulis akan menggunakan catatan berkala dan mechanical devices. Mechanical devices adalah observasi yang menggunakan alat-alat mekanik, seperti kamera (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2008: 73). Sedangkan untuk metode wawancara, penulis akan menggunakan interview guide. Interview guide adalah panduan wawancara berdasarkan pokok-pokok masalah yang akan diteliti (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2008: 84) dan penolong penulis dalam proses wawancara yang sebenarnya (Sutrisno Hadi, 2000:227).

i. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data

Validitas: ditunjukkan dengan jalan membandingkan hasil wawancara responden satu dengan yang lain, apakah memiliki kesamaan atau tidak. Hasil dapat dilihat pada lembaran hasil wawancara.

Reliabilitas: ditunjukkan dengan jalan membandingkan hasil wawancara penulis dengan hasil pengamatan dalam jangka waktu tertentu dan dalam situasi yang sama. Hasil dapat dilihat pada lembaran hasil wawancara dan lembar hasil observasi.

Obyektivitas: dalam hal ini penulis mengambil responden yang dekat dengan siswa, yaitu staf guru dan orang tua. Hasil wawancara dengan orang tua siswa akan menambahkan dan memperteguh hasil wawancara dengan para guru.

j. Teknik Pembahasan Data

Proses pengolahan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara secara informal maupun formal, pengamatan langsung, catatan berkala, dan hasil rekaman. Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah reduksi data. Reduksi adalah proses penyaringan segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script). Setelah data dipilih berdasarkan instrumen pengumpulan data, temanya masing-masing serta telah membentuk tulisan (script), yang dapat disebut sebagai kategorisasi, langkah selanjutnya adalah pemahaman data. Pada bagian ini, penulis akan mendekripsikan data yang telah diolah secara rinci dan terakhir menyimpulkannnya.

k. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah jenis batasan yang lebih formal, dimana suatu istilah diberi batasan dengan menggunakan istilah-istilah lain (Arief Furchan,

2005:43). Sehubungan dengan itu, di bawah ini dijelaskan secara rinci definisi konseptual yang digunakan pada penelitian kali ini:

1) Pendampingan personal adalah proses, cara atau perbuatan seseorang mendampingi orang lain secara pribadi. Dalam hal ini pendampingan yang dihidupi dengan Spiritualitas Gembala Baik.

2) Hasil belajar anak adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana, 1989:22). Hasil belajar anak dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya (Suyono dan Hariyanto, 2011:127).

l. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel dapat menjadi pegangan penulis hingga penelitianselesai. Definisi operasional merupakan rumusan secara operasional tentang variabel penelitian (Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, 2005: 41). Perbedaan antara definisi operasional dan konseptual ialah definisi konseptual lebih menekankan pada sifat-sifat umum gejala atau konsep yang menjadi perhatian penulis, sedangan operasional lebih menekankan pada kejadian-kejadian yang dapat diamati dan diukur (operasi) oleh penulis.

Sehubungan dengan itu, di bawah ini dijelaskan secara rinci definisi operasional yang digunakan pada penelitian kali ini:

1) Pendampingan personal adalah proses pendampingan yang dilaksanakan oleh guru kepada siswa di SLB/G A-B Hellen Keller, yang meliputi: pengenalan guru tentang latar belakang anak secara pribadi, terciptanya komunikasi yang

baik antara guru dengan murid, murid merasa nyaman dengan guru, serta media yang digunakan sesuai dengan daya penangkapan anak.

2) Hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasan bahasa dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar. Dan dalam penelitian ini akan difokuskan para ranah afektif yaitu anak dapat berkomunikasi dengan baik, tidak merasa minder dan lebih mandiri.

m. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu pendampingan personal dan hasil belajar siswa.

n. Kisi-Kisi Penelitian

Berdasarkan variabel penelitian di atas, di bawah ini akan diuraikan secara jelas tentang kisi-kisi penelitian;

Aspek Indikator

Pendampingan Personal (PP) Proses

Pendampingan

- Guru mengenal latar belakang siswa yang didampingi - Ada komunikasi yang baik antara siswa dengan

pendamping

- Siswa merasa nyaman dengan pendamping

- Media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan daya penangkapan anak

Hasil Belajar Anak (HBA)

Ranah Efektif - Anak dapat berkomunikasi dengan baik - Anak tidak merasa minder