• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metodologi Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif, dengan

24 Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur’an Dan Tafsir, (Yogyakarta: Idea Press, 2019), h. 135-137.

kajian kepustakaan (library research) yaitu penelitian kepustakaan yang dilaksanakan dengan cara membaca, menelaah dan mencatat berbagai literatur atau bahan bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan, kemudian disaring dan dituangkan dalam kerangka pemikiran secara teoritis.25 Jadi penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yaitu pendekatan penelitian yang membutuhkan pemahaman yang mendalam yang berhubungan dengan objek yang diteliti.26 Jadi penelitian ini berbentuk berbentuk kata dan kalimat dari hasil yang diteliti.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan dan diperoleh adalah data kepustakaan yang mencakup:

a. Sumber primer, yaitu bersumber dari buku-buku karangan lansung dari ketiga tokoh yang dikaji, antaranya Kitab Naz{ara>t Fi>

Kita>billa>h Karya Zainab Al-Gaza>li> (W. 2005 M), Al-Lu’lu’ Wa Al-Marja>n Fi> Tafsi>r Al-Qur’a>n Karya Kari>ma>n Ḥamzah (L. 1948 M) dan Tafsi>r Al-Qur’a>n Li Al-Syaba>b Karya Fa>tin Al-Falaki> (L.

1954 M)”

b. Sumber-sumber sekunder, yaitu sumber-sumber dari karya-karya ilmiah yang banyak berkaitan dengan tema inti yang akan dibicarakan dalam penelitian ini. Sumber-sumber sekunder yang bisa dipergunakan dalam penelitian ini, meliputi karya- karya ilmiah yang membahas biografi, teori pemikiran Zainab Al-Gaza>li>, Kari>ma<n H{amzah dan Fa<tin Al-Falaki> serta tema-tema yang berkitan lainnya.

25 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research, (Alumni: Bandung, 1998) hal 65.

26 Metode adalah way of doing anything, yaitu suatu cara yang ditempuh untuk mengerjakan sesuatu, agar sampai kepada suatu tujuan. A.S Hornbay, Oxford Advanced Leaners Dictionary of Current English (Oxford: Oxford University Press, 1963, hal. 533.

3. Teknik Pengumpulan Data

Sebagaimana yang sudah dijelaskan di awal bahwa metodologi penelitian ini menggunakan library research, maka Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah Teknik dokumentatif yakni dengan membaca, menelaah buku dan litertur lainnya, tentu yang berkaitan dengan judul skripsi.

4. Metode Analisis Data

Metode27 yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis- komparatif yaitu mendeskripsikan konstruksi28 epistemology tafsir kontemporer dari tiga tokoh tersebut, lalu dianalisis secara kritis, serta mencari sisi persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari penafsiran ketiga tokoh tersebut.29

Dengan metode perbandingan ini, penulis akan menghubungkan pemikir satu dengan yang lainnya, memperjelas kekayaan alternetif yang terdapat dalam satu permasalahan tertentu dan menyoroti titik temu pemikiran mereka dengan tetap mempertahankan dan menjelaskan perbedaan-perbedaan yang ada, baik dalam metodologi maupun materi pemikiran tentang poligami serta melakukan proses rethinking (‘ia>dah al- naz{r) dari sudut pandang atau konteks keindonesiaan, sehingga tidak terjebak taklid buta.30

Adapun Langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, penulis akan menginventarisasi data dan menyeleksinya,

27 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Sosial, (Jakarta: Referensi, 2013), h.

196.

28 Konstruksi adalah susunan dan hubungan kata dalam kalimat atau kelompok kata, lihat https://lektur.id/arti-konstruksi/, diakses pada 31 Oktober 2021, pukul 14:47 WIB.

29 Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur’an Dan Tafsir, (Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2019), h. 170.

30 Lihat Hassan Hanafi, dalam pngantar buku M. Aunul Abid Shah et. Al. Islam Garda Depan, h. 25

khususnya karya-karya Zainab Gaza>li>, Kari>ma<n H{amzah dan Fa<tin Al-Falaki> terkait penafsiran ayat-ayat poligami. Kedua, penulis dengan cermat akan mengkaji data tersebut secara komprehensif dan kemudian mengabstraksikan melalui metode deskriptif.31 Ketiga, secara komparatif penulis akan mencari sisi-sisi persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tokoh, serta implikasi- implikasinya, terutama dalam pandangn poligami dari tokoh-tokoh mufasir wanita.

Terakhir, penulis mengulas relevansinya dengan undang-undang poligami di Indonesia saat ini.

5. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang ingin ditempuh penulis adalah pendekatan historis- filosofis model strukturalisme genetic,32 yaitu dengan menganslisis tiga unsur kajian: 1) Menganalisis intrinsik teks itu sendiri, 2) merunut akar-akar historis secara kritis latar belakang ketiga tokoh tersebut: mengapa mereka menulis beberapa karya tafsir, dan 3) menganalisis kondisi sosio-historis yang melingkupinya. Dengan pendekatan historis, akan tampak kerangka keragaman, perubahan, dan kesinambungan dalam menyikapi hukum poligami menurut tiga tokoh ini. Sedangkan dengan pendekatan filosofis, akan tampak struktur dasar dari pemikiran ketiga tokoh tersebut dalam menyikapi poligami, meskipun latar belakang sosio historis ketiganya berbeda.33 Karena penelitian ini termasuk riset tematik tokoh yakni meneliti penafsiran poligami menurut tiga tokoh mufasir perempuan tersebut.

31 Metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan hasil penelitian yang didasarkan atas perbandingan dari berbagai sumber yang ada berbicara tentang tema yang sama. Lihat Winarmo Surakhmad, Dasar dan Teknik Research (Bandung: Tarsito, 1978), h. 132

32 Strukturalisme genetic merupakan teori yang disusung Golgman. Lihat Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Reka Sarasin, 1996), h. 164-165

33 Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur’an Dan Tafsir, (Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2019), h. 173.

H. Teknik dan Sistematika Penulisan

Teknik penulisan merujuk kepada pedoman yang diberlakukan di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta tahun 2021.34 Adapun sistematika pembahasan penelitian ini terdiri dari lima bab, setiap babnya memuat beberapa sub bahasan sebagai berikut.

Bab I adalah pendahuluan, meliputi latar belakang masalah untuk memberikan penjelasan secara akademik mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan mengapa penulis memilih tiga tokoh tersebut sebagai representasinya dan apa yang unik dari ketiga tokoh tersebut. Kemudian rumusan masalah atau problem akademik yang hendak dipecahkan dalam penelitian ini sehingga jelaslah masalah yang akan dijawab. Sedangkan tujuan dan signifikasinya dimaksudkan untuk menjelaskan pentingnya penelitian ini dan kontribusinya bagi pengembangan keilmuan, terutama dalam studi al-Qur’an. Pengertian istilah dan pembatasan masalah juga penulis jelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Demikian pula kerangka teori yang penulis pakai dalam penelitian ini.

Kemudian dilanjutkan dengan telaah Pustaka untuk memberikan penjelasan di mana posisi penulis dalam penelitian ini dan apa yang baru dalam penelitian ini. Sedangkan metode dan Langkah-langkahnya dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana proses dan prosedur serta Langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam penelitian ini, sehingga sampai kepada tujuan yang menjawab problem-problem akademik yang menjadi kegelisahan penulis.

Bab II merupakan tinjauan umum mengenai poligami, mulai dari pengertian, sejarah dan beberapa pandangan mufasir lainnya tentang

34Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Pedoman Penulisan Proposal & Skripsi, (Jakarta: IIQ Press2021).

poligami. Hal ini penting untuk diungkap agar sebelum memasuki pembahasan yang lebih intens pembaca terlebih dahulu sudah mengenal istilah-istilah dalam isu poligami.

Bab III berisi biografi mufasir; riwayat hidup, pendidikan dan karir, serta karya-karya yang telah mereka tulis. Karena ini perlu dilakukan sebab, setiap pemikiran seorang adalah anak zamannya, ia pasti selalu terkait dengan setting sosio-historisnya. Setelah biografi mufasir, penulis kemudian membahasa biografi kitab yang akan dikaji, lalu mengidentifikasi metodologi fisiologis kitab dan ideologi mufasir.

Bab IV merupakan kajian komparatif terkait pandangan Zainab al-Ghozalî, Karîmân Hamzah dan Dr. Fatin al-falakî. Diawali dengan menganalisis ayat-ayat yang membicarakan poligami, kemudian dianalisis persamaan dan perbedaannya. Kemudian relevansinya dengan undang-undang poligami di Indonesia.

Bab V adalah penutup. Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan jawaban atas rumusan masalah sebelumnya dan diakhiri saran-saran konstruktif bagi penelitian lebih lanjut. Kemudian ditutup dengan daftar pustaka.