• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mobilisasi Peralatan dan Material Penurunan

Rencana pemantauan lingkungan hidup ini disajikan dalam bentuk matrik sebagai berikut:

B. Tahap Konstruksi

1. Mobilisasi Peralatan dan Material Penurunan

kualitas udara Terjaganya kualitas udara dan tingkat kebisingan dibawah baku mutu lingkungan berdasarkan :Peraturan Pemerintah No.

41 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran Udara dan Emisi Tidak Bergerak

Mobilisasi peralatan dan material

Pengumpulan data dilakukan dengan cara sampling udara dan debu (hi-vol sampler) dan kemudian dianalisis di laboratorium rujukan yang terkreditasi KAN.

Hasil analisis udara kemudian dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Pengelolaan dilakukan di areal

perkebunan dan sekitarnya

Pemantauan lingkungan

dilakukan secara terus selama kegiatan mobilisasi peralatan dan material

berlangsung dengan frekuensi pelaporan

pengelolaan enam bulan sekali.

PT. Usaha Agro Indonesia

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perhubungan Kabupaten Ketapang

Camat Manis Mata

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten

Ketapang

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perhubungan Kabupaten

Ketapang 2. Peningkatan

kebisingan Tidak melebihi baku mutu tingkat

Mobilisasi

peralatan dan Pengambilan sampel di

lapangan dan analisis di Pengelolaan dilakukan di areal

Pemantauan lingkungan

dilakukan secara

PT. Usaha Agro Indonesia

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan

kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :

KEP-48/MENLH/11/19

96 untuk

pemukiman dan ruang terbuka yaitu 55 dB

material laboratorium.

Membandingkan hasil laboratorium dengan baku mutu kualitas kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-48/MENLH/1996, tentang baku tingkat kebisingan

perkebunan dan sekitarnya

terus selama kegiatan mobilisasi peralatan dan material

berlangsung dengan frekuensi pelaporan

pengelolaan enam bulan sekali.

Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perhubungan Kabupaten Ketapang

Camat Manis Mata

Lingkungan Hidup Kabupaten

Ketapang

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perhubungan Kabupaten

Ketapang 2. Pembukaan dan Pematangan Lahan

Terjadinya kebakaran hutan dan lahan

Tidak terjadinya kebakaran hutan dan lahan di lokasi kegiatan perkebunan dan pabrik

Melaksanakan patroli lapangan

secara berkala Pengelolaan dilakukan di areal

perkebunan dan sekitarnya

Pemantauan lingkungan

dilakukan secara terus selama kegiatan

pembukaan dan pematanagan lahan berlangsung dengan frekuensi pelaporan

pengelolaan enam bulan sekali.

PT. Usaha Agro Indonesia

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan

Kabupaten Ketapang

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perhubungan Kabupaten Ketapang

Camat Manis Mata

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten

Ketapang

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Ketapang

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perhubungan Kabupaten

Ketapang

Penurunan keragaman jenis flora

Adanya jenis-jenis tanaman serta areal plasma nuftah yang dijaga keberadaannya, sehingga tidak terjadi

penurunan keragaman jenis flora secara lapangan dilakukan dengan analisis vegetasi metode garis berpetak.

Data hasil pencacahan di lapangan digunakan untuk menghitung kerapatan frekuensi (penyebaran jenis), dominasi (penguasaan jenis dan indek nilai penting (peran jenis) sebagai areal konservasi/areal pelestarian plasma nuftah yang berada dilokasi kegiatan PT. Usaha Agro Indonesia .

Pemantauan dilakukan secara terus menerus selama kegiatan pembukaan dan pematangan lahan berlangsung dengan frekuensi pelaporan

pemantauan enam bulan sekali.

PT. Usaha Agro Indonesia

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan

Kabupaten Ketapang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar

Camat Manis Mata.

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten

Ketapang

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Ketapang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar Penurunan

keragaman jenis fauna

Adanya jenis-jenis tanaman serta areal plasma nuftah yang dijaga keberadaannya, sehingga tetap tersedia habitat bagi fauna-fauna yang ada fauna terestrial yang bersifat random, maka pengamatan mamalia, reptilia dan amphibia sebagai data primernya, dilakukan dengan Metode Penjelajahan dan metode jalur/transek.

Pengamatan mencatat jumlah fauna atau satwa liar yang ditemukan di dalam jalur pengamatan atau jalur contoh, baik satwa yang terbang, bertengger atau

Lokasi pemantauan dilakukan di areal yang dijadikan sebagai areal konservasi/areal pelestarian plasma nuftah yang berada dilokasi kegiatan PT. Usaha Agro Indonesia

Pemantauan dilakukan secara terus menerus selama kegiatan pembukaan dan pematangan lahan berlangsung dengan frekuensi pelaporan

pemantauan enam bulan sekali.

PT. Usaha Agro Indonesia

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten

Ketapang

Dinas Pertanian, Peternakan dan

berada di pohon maupun yang berada/berjalan atau hidup di atas tanah. Fauna atau satwa liar yang terlihat diidentifikasi dengan melihat ciri-cirinya dengan menggunakan buku panduan lapangan dan bantuan pengenal satwa liar setempat.

Pengamatan komunitas aves, menggunakan metode perjumpaan langsung dan point count. Untuk pengambilan data aves dilakukan pagi hari. Tiap plot dilakukan pencatatan selama 20 menit, setelah 20 menit pencatatan dipindahkan pada lokasi baru dan dilakukan pencatatan dengan waktu yang sama (selama 20 menit), demikian seterusnya sampai seluruh area terwakili

Untuk amfibia, karena merupakan hewan nocturnal, maka pengumpulan data dilakukan pada malam hari.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode transek

Untuk jenis fauna langka dan dilindungi, dilakukan dengan menghimpun data sekunder dari wawancara dengan

Kabupaten Ketapang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar

Camat Manis Mata .

Perkebunan Kabupaten Ketapang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar

masyarakat desa setempat dan instansi terkait yang disertai dengan buku identifikasi untuk mempermudah masyarakat mengenalinya.

Hasil inventarisasi kemudian dianalisis, sehingga diperoleh kerapatan relatif, kerapatan jenis, dominansi, frekuensi,nilai penting, keanekaragaman jenis serta kemerataan jenis.

3. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan