• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.4 Pendekatan Sistem dalam Pengembangan Usaha Sapi Perah Skala Mikro Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Subang Mikro Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Subang

5.4.3.2 Diagram Input-Output

5.4.3.3.2 Sub Model Sosial

Pada sub model sosial lebih mengoptimalkan pada upaya-upaya peningkatan praktek atau perilaku pelaku USP, serta peningkatan pendidikan dan kesehatan. Persepsi positif dari responden bagi pengembangan USPSMWL perlu dibentuk dengan upaya-upaya serius untuk meminimalisasi pencemaran lingkungan di areal USP dan penyerapan tenaga kerja. Gambaran tentang diagram alir sub model sosial dalam sistem pengembangan USPSMWL ditunjukkan pada Gambar 20. Berdasarkan Gambar 20, faktor penting yang menjadi fokus kajian adalah perilaku, kesehatan dan pendidikan.

Gambar 41. Diagram stock flow diagram sub model sosial

Keterangan Gambar 20:

A_Kel = fraksi angka kelahiran (persen) A_Kem = angka kematian (persen)

ALj_Kes = angka laju pertumbuhan kesehatan (no unit)

ALj_Kes_Pet = angka laju pertumbuhan kesehatan peternak (no unit) ALj_Pdk = angka laju pertumbuhan pendidikan (no unit)

ALj_Pdk_Pet = angka laju pertumbuhan pendidikan peternak (no unit) FPK = fraksi pertumbuhan kesehatan penduduk (no unit)

FPK_Pet = fraksi pertumbuhan kesehatan peternak (no unit) FPP = fraksi pertumbuhan pendidikan penduduk (no unit) FPP_Pet = fraksi pertumbuhan pendidikan peternak (no unit) F_Jml_Pet = fraksi jumlah peternak terhadap sapi perah (no unit) FPPddk = fraksi perilaku terhadap pendidikan (no unit)

Jml_Pet_SP = jumlah peternak sapi perah (jiwa)

JPPM = jumlah peternak yang memiliki berusaha sapi perah memadai (jiwa) Kel = pertambahan penduduk (jiwa)

Kem = berkurangnya penduduk karena angka kematian (jiwa) Kes_Pet = tingkat kesehatan peternak (no unit)

Lj_Pert_Kes = pertumbuhan kesehatan penduduk (no unit) Lj_Pert_Kes_Pet = pertumbuhan kesehatan peternak (no unit) Lj_Pert_Pdk = pertumbuhan kesehatan penduduk (no unit) Lj_Pert_Pdk_Pet = pertumbuhan pendidikan peternak (no unit) NMK_Pet = nilai maksimal kesehatan peternak (no unit) NMP_Pet = nilai maksimal pendidikan peternak (no unit) NMP = nilai maksimal pendidikan penduduk (no unit) NMK = nilai maksimal kesehatan penduduk (no unit) Pddk = jumlah penduduk (jiwa)

Pddk_Pdk = jumlah peternak yang memiliki tingkat pendidikan baik (jiwa) Pddk_Sht = jumlah penduduk yang memiliki kesehatan baik (jiwa) Pdk_Pddk = tingkat pendidikan penduduk (no unit)

Pdk_Pet = tingkat pendidikan peternak (no unit)

Perilaku = perilaku peternak dalam tingkat berusaha sapi perah (persen) Pet_Pdk = jumlah peternak yang memiliki tingkat pendidikan baik (jiwa) Pet_Sht = jumlah peternak yang memiliki kesehatan baik (jiwa)

PKPtPddk = perbandingan kesehatan peternak terhadap penduduk (no unit) PPPtPddk = perbandingan pendidikan peternak terhadap penduduk (no unit) SP = jumlah sapi perah (ekor)

Persamaan Powersim sub model sosial Kes_Pddk = +dt*Lj_Pert_Kes Kes_Pet = +dt*Lj_Pert_Kes_Pet Pddk = +dt*Kel -dt*Kem Pdk_Pddk = +dt*Lj_Pert_Pdk Pdk_Pet = +dt*Lj_Pert_Pdk_Pet Kel = Pddk*A_Kel Kem = Pddk*A_Kem Lj_Pert_Kes = Kes_Pddk*FPK*ALj_Kes Lj_Pert_Kes_Pet = Kes_Pet*FPK_Pet*ALj_Kes_Pet Lj_Pert_Pdk = Pdk_Pddk*FPP*ALj_Pdk Lj_Pert_Pdk_Pet = Pdk_Pet*FPP_Pet*ALj_Pdk_Pet FPK = Kes_Pddk/NMK FPK_Pet = Kes_Pet/NMK_Pet FPP = Pdk_Pddk/NMP FPP_Pet = Pdk_Pet/NMP_Pet Jml_Pet_SP = SP*F_Jml_Pet JPPM = Jml_Pet_SP*Perilaku Pddk_Pdk = Pddk*Pdk_Pddk Pddk_Sht = Kes_Pddk*Pddk Perilaku = Pdk_Pet*FPPddk Pet_Pdk = Pdk_Pet*Jml_Pet_SP Pet_Sht = Kes_Pet*Jml_Pet_SP PKPtPddk = Kes_Pet/Kes_Pddk PPPtPddk = Pdk_Pet/Pdk_Pddk

Mengenai perilaku, berdasarkan model, ada beberapa hal yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kegiatan di lokasi kajian, yaitu tingkat kesejahteraan dalam wujud pendapatan peternak dari hasil penjualan susu, pedet dan lainnya setelah dikurangi biaya operasional. Di dalam model dilakukan analisis tentang prospek pengembangan dengan perhitungan nilai fraksi persepsi masyarakat terhadap aktivitas USP dengan asumsi bahwa fraksi perilaku dilihat dari nilai tingkat pendidikan dalam kondisi tetap sebesar 68,31%.

5.4.3.3.3 Sub Model Ekologi

Sub model ekologi menggambarkan keterkaitan antara keberadaan sapi dengan limbah yang dihasilkan serta daya dukung lahan yang ada. Hal ini akan berdampak terhadap penurunan kualitas lingkungan di sekitar lokasi akibat terjadinya pencemaran lingkungan, seperti pencemaran udara serta menyusutnya ruang untuk menanam tumbuhan hijau pakan ternak.Berdasarkan diagram alir sub model ekologi di dalam model, peningkatan jumlah sapi, baik sapi perah maupun non perah, berdampak buruk terhadap peningkatan jumlah limbah yang dikeluarkan secara langsung meningkatkan kadar CH4. Diagram alir sub model ekologi dalam model ditampilkan dengan Gambar 21.

Model pengembangan USPSMWL sub model ekologi yang telah dirumuskan dapat digunakan dengan beberapa asumsi yang akan membatasi pemberlakuan model khususnya sub model ekologi. Asumsi-asumsi tersebut adalah untuk jumlah limbah padat sapi sebanyak 10 kg per hari per sapi, limbah kering yang dapat dikelola menjadi pupuk sebanyak 3,5 kg per hari per sapi, serta besarnya nilai CH4 yang dikeluarkan per kilogram kotoran sapi sebanyak 230 liter. Berdasarkan sub model ekologi memperlihatkan bahwa pertambahan limbah berfungsi sebagai laju masukan pada level limbah merupakan perkalian antara jumlah limbah yang dihasilkan per hari selama satu tahun yang terdapat sebagai konstanta pada angka limbah dengan populasi ternak yang merupakan faktor utama dalam peningkatan jumlah limbah. Sedangkan jumlah limbah kotoran sapi sebagai auxilliary merupakan hasil perkalian antara jumlah sapi dengan fraksi limbah sapi yang dikeluarkan per hari. Pertambahan pencemaran lingkungan dari CH4 berfungsi sebagai laju masukan pada nilai CH4 per hari atau per tahun, yakni perkalian antara jumlah kotoran dengan angka CH4 per kilogram kotoran per sapi.

Gambar 21 Diagram alir sub model ekologi.

Keterangan Gambar 21:

A_Keb_Lhn_PB = angka kebutuhan lahan permukiman dan bangunan (hektar per orang) A_Keb_Lhn_S = angka kebutuhan lahan untuk sapi (hektar per sapi)

ARTH = persentase minimal RTH suatu kawasan (hektar)

CH4_Atm = jumlah CH4 ke atmosfir sebagai bahan pencemar udara (liter per tahun) FPSNP = fraksi pertambahan sapi non perah (no unit)

FPSP = fraksi pertambahan sapi perah (no unit) FKSNP = fraksi kematian sapi non perah (no unit) FKSP = fraksi kematian sapi perah (no unit)

FCH4 = angka CH4 yang dikeluarkan sapi (liter per kilogram kotoran sapi) (liter) FPL = fraksi pengelola limbah pupuk dan biogas (no unit)

FKKS = fraksi limbah kotoran kering sapi yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk (no unit) Kem_SNP = kematian sapi non perah (ekor)

Kem_SP = kematian sapi perah (ekor)

Limb_Tdk_Tkl = limbah kotoran sapi yang tidak terkelola menjadi pupuk (kg per tahun) LLPB = luas lahan permukiman dan bangunan (hektar)

Limb_Tkl = jumlah limbah sapi yang terkelola (kg per tahun)

Limb_Kot_Krg_Sap = limbah kotoran kering sapi yang dapat menjadi pupuk (kg per tahun) Limbah_Sapi = jumlah limbah per sapi per hari (kg per hari)

Limbah_Sapi_Tot = jumlah limbah sapi total per tahun (kg/tahun) LLS = luas lahan penggunaan untuk sapi (hektar)

LAP = luas areal pengembangan yang menerapkan sapi perah (hektar) Pert_SNP = pertambahan sapi non perah (ekor)

Penggunaan_Lahan_Total = penggunaan lahan total untuk sapi dan permukiman (hektar) Pddk = jumlah penduduk (jiwa)

Pert_SP = pertambahan sapi perah (ekor)

RTH = ruang terbuka hijau (RTH) minimal yang harus dimiliki (hektar) SLK = sisa lahan yang dapat dikembangkan (hektar)

SNP = jumlah sapi non perah (ekor) SP = jumlah sapi perah (ekor)

Tot_Sapi = jumlah total sapi (sapi perah dan non perah) (ekor) Persamaan Powersim sub model ekologi

SNP = +dt*Pert_SNP -dt*Kem_SNP SP = +dt*Pert_SP -dt*Kem_SP Kem_SNP = SNP*FKSNP Kem_SP = SP*FKSP Pert_SNP = SNP*FPSNP Pert_SP = SP*FPSP CH4_Atm = Limb_Tdk_Tkl*FCH4 Limb_Kot_Krg_Sap = Limbah_Sapi_Tot*FKKS Limb_Tdk_Tkl = Limb_Kot_Krg_Sap-Limb_Tkl Limb_Tkl = Limb_Kot_Krg_Sap*FPL Limbah_Sapi_Tot = Tot_Sapi*Limbah_Sapi*365 LLPB = Pddk*A_Keb_Lhn_PB LLS = Tot_Sapi*A_Keb_Lhn_S Penggunaan_Lahan_Total = LLPB+LLS RTH = ARTH*LAP SLK = LAP-RTH-Penggunaan_Lahan_Total Tot_Sapi = SNP+SP