• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Peranan Tujuan dalam Pengembangan Usaha Sapi Perah Skala Mikro Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Subang

5.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usaha Sapi Perah dan Kebutuhan-Kebutuhan Pengembangan Usaha Sapi Perah Skala Mikro Kebutuhan-Kebutuhan Pengembangan Usaha Sapi Perah Skala Mikro

5.2.3 Tingkat Peranan Tujuan dalam Pengembangan Usaha Sapi Perah Skala Mikro Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Subang

5.2.3 Tingkat Peranan Tujuan dalam Pengembangan Usaha Sapi Perah Skala Mikro Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Subang Dari analisis terhadap pendapat para pakar diperoleh hasil urutan prioritas tujuan berdasarkan faktor pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang yaitu: urutan pertama ialah pendapatan masyarakat meningkat; urutan kedua ialah ekonomi wilayah pedesaan berkembang, dan ketiga ialah kualitas lingkungan meningkat. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Mandaka et al. (2005) bahwa USP skala kecil relatif kurang menguntungkan dibandingkan dengan USP skala menengah dan besar. Dengan kenyataan ini maka menjadi relevan bahwa USP harus terus dikembangkan melalui intervensi kebijakan pemerintah dan perbankan serta dukungan sumberdaya alam dan lingkungan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Perbandingan nilai antara ketiganya adalah tertera dalam Tabel 15.

Tabel 15 Matriks perbandingan antar elemen “Tujuan” berdasarkan “Faktor”

pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang Faktor Global priority Urutan Elemen E F G H Bobot 0,139 0,091 0,264 0,506 T u ju an I 0,148 0,135 0,126 0,113 0,130 III J 0,568 0,576 0,568 0,595 0,577 I K 0,284 0,289 0,306 0,292 0,293 II Consistency ratio < 0,10 < 0,10 < 0,10 < 0,10

Keterangan Tabel 15 :

E : Kebijakan pemerintah F : Kebijakan perbankan G : Sumberdaya alam dan lingkungan H : Kesiapan masyarakat

I : Kualitas lingkungan meningkat J : Pendapatan masyarakat meningkat K : Ekonomi wilayah pedesaan berkembang

5.2.4 Tingkat Peranan Strategi dalam Pengembangan Usaha Sapi Perah

Skala Mikro Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Subang Dari analisis terhadap pendapat para pakar diperoleh hasil urutan prioritas strategi berdasarkan tujuan pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang yaitu: urutan pertama ialah peningkatan kesiapan masyarakat peternak untuk usaha sapi perah (USP), urutan kedua ialah peningkatan layanan penyuluhan oleh pemerintah, urutan ketiga ialah peningkatan layanan bimbingan teknis oleh pemerintah, dan urutan keempat ialah peningkatan layanan perbankan kepada peternak. Perincian perbandingan antara nilai keempatnya tertera dalam Tabel 16.

Tabel 16 Matriks perbandingan antar elemen “Strategi” berdasarkan “Tujuan”

pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang Tujuan Global priority Urutan I J K Bobot 0,130 0,575 0,295 Str at eg i L 0,148 0,568 0,284 0,090 IV M 0,135 0,576 0,289 0,427 I N 0,126 0,568 0,306 0,197 III O 0,113 0,595 0,292 0,286 II Consistency ratio Keterangan Tabel 16:

I : Kualitas lingkungan meningkat J : Pendapatan masyarakat meningkat K : Ekonomi wilayah pedesaan berkembang L : Peningkatan layanan Perbankan kepada peternak

M: Peningkatan kesiapan masyarakat atau peternak untuk usaha sapi perah (USP) N : Peningkatan layanan penyuluhan oleh Pemerintah

O : Peningkatan layanan bimbingan teknis oleh Pemerintah

Dari hasil keseluruhan dapat dikemukakan bahwa elemen prioritas pertama dalam level aktor ialah pemerintah kabupaten, kecamatan, dan desa (nilai eigen

0,448); dalam level faktor ialah kesiapan masyarakat (0,506); dalam level tujuan ialah pendapatan masyarakat meningkat (0,575); dan level strategi ialah peningkatan kesiapan masyarakat peternak untuk usaha sapi perah (0,427). Peningkatan kesiapan masyarakat yang merupakan alternatif pertama dalam

strategi pengembangan USPSMWL. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Reddy et al. (2005) di India bahwa kondisi masyarakat dalam menjalankan usaha sapi perah harus memadai. Adapun dukungan layanan perbankan sebagai alternatif lain dalam strategi pengembangan USPSMWL sejalan dengan hasil penelitian

Cheng’ole et al. (2003) terhadap peternak skala kecil di Kenya bahwa akses terhadap fasilitas kredit tidak mempengaruhi produktivitas USP. Perincian urutan elemen setiap level menurut nilai eigen masing-masing tampak pada Gambar 10.

Keterangan : KPSBU = Koperasi Peternak Susu Bandung Utara

Gambar 10 Struktur hierarki antar elemen pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang.

5.3 Faktor Kunci atau Faktor Penting Untuk Pengembangan USPSMWL

Kabupaten Subang

Untuk mendapatkan faktor kunci atau faktor penting pengembangan usaha sapi perah skala mikro berwawasan lingkungan di Kabupaten Subang digunakan pendekatan ISM. Faktor-faktor yang dijadikan bahan masukan untuk ISM

diperoleh dari: hasil AHP dan bagian-bagiannya, hasil analisis jawaban responden masyarakat, hasil analisis jawaban responden pejabat dinas dan instansi, dan data dan informasi lain yang relevan. Jumlah faktor yang teridentifikasi, yang

selanjutnya dinamai “sub elemen strategi” disingkat dengan (S), ada 20 buah dituangkan dalam kuesioner berbentuk matriks SSIM (Structural Self-Interaction Matrix). Dalam matriks tersebut tertera sejumlah materi yang ditelaah dan dinilai oleh responden pakar. Daya dorong dan ketergantungan setiap elemen terhadap sub elemen lainnya dinilai dengan menggunakan empat simbol yaitu V, A, X, atau O, untuk mewakili tipe hubungan yang ada antara dua elemen dari sistem yang dipertimbangkan. Digunakan V jika hubungan dari elemen Ei terhadap Ej tapi tidak sebaliknya; A jika hubungan dari elemen Ej terhadap Ei tapi tidak sebaliknya; X jika hubungan dari elemen Ei terhadap Ej dapat sebaliknya; dan O hubungan dari elemen Ei terhadap Ej tidak berkaitan. Adapun hasil rekapitulasi pendapat responden yang tertuang dalam SSIM dan Reachability Matrix (RM) terurai dalam Tabel 17.

Tabel 17 Nilai driver power (DP) dan dependence (D) sub elemen “Strategi”

pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang

Sub elemen Driver power Dependence Posisi

(kuadran) Nilai Peringkat Nilai Peringkat

S-1 19 1 2 1 I S-2 7 9 2 1 IV S-3 13 3 10 8 I S-4 7 9 14 11 III S-5 12 4 5 4 I S-6 13 3 4 3 I S-7 10 6 3 2 IV S-8 12 4 7 6 I S-9 15 2 4 3 I S-10 3 13 18 14 III S-11 4 12 16 12 III S-12 4 12 17 13 III S-13 8 7 12 9 III S-14 7 8 13 10 III S-15 12 4 5 4 I S-16 11 5 6 5 I S-17 13 3 4 3 I S-18 8 7 9 7 IV S-19 6 10 19 15 III S-20 5 11 19 15 III

Keterangan Tabel 17 :

S-1 : Pembinaan kerjasama yang harmonis antara para peternak dengan pihak perbankan dan Pemerintah dalam rangka pengembangan USPSMWL

S-2 : Sosialisasi kebijakan perbankan kepada para peternak tentang kredit USPSMWL S-3 : Peningkatan frekuensi dan mutu penyuluhan dan bimbingan teknis kepada peternak dalam

hal pemeliharaan kesehatan peternak, kesehatan sapi perah, dan penyehatan lingkungan USP S-4 : Peningkatan kesiapan masyarakat peternak menerima tambahan pengetahuan dan

keterampilan teknis USPSMWL

S-5 : Peningkatan frekuensi dan mutu bimbingan teknis kepada peternak tentang pengadaan bibit sapi perah dan pengelolaan pakan ternak sapi perah

S-6 : Penyediaan dana dan sarana bimbingan teknis pengelolaan USPSMWL sesuai kebutuhan S-7 : Pengembangan metode penyuluhan USPSMWL sesuai kebutuhan

S-8 : Peningkatan frekuensi dan mutu penyuluhan USPSMWL kepada masyarakat peternak S-9 : Penyediaan tenaga pembimbing teknis USPSMWL sesuai jumlah kebutuhan

S-10 : Peningkatan kesiapan masyarakat peternak bekerjasama lebih harmonis dengan stakeholder

lainnya dalam pengembangan USPSMWL

S-11 : Peningkatan kesiapan masyarakat peternak mengembangkan sikap dan perilaku diri untuk penyuksesan USPSMWL

S-12 : Membantu peternak sapi perah skala mikro yang membutuhkan dana untuk keperluan pengadaan bibit ternak sapi perah, pakan sapi perah

S-13 : Peningkatan frekuensi dan mutu bimbingan teknis kepada peternak tentang peningkatan kualitas susu segar sapi perah, pemasaran dan nilai jualnya.

S-14 : Peningkatan frekuensi dan mutu bimbingan teknis kepada peternak tentang pengolahan limbah sapi perah menjadi biogas dan pupuk

S-15 : Penyediaan dana, sarana, dan tenaga penyuluhan pengelolaan USPSMWL sesuai jumlah dan jenis kebutuhan

S-16 : Peningkatan dukungan sarana produksi, transportasi, dan keamanan USP dari Pemerintah dan swasta

S-17 : Peningkatan kerjasama lintas program dan sektoral di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa dalam rangka pengembangan peternakan USPSMWL.

S-18 : Peningkatan penyuluhan tentang prosedur baku atau tatacara pengajuan kredit kepada Lembaga keuangan atau perbankan untuk USPSMWL

S-19 : Membantu peternak sapi perah skala mikro yang membutuhkan dana untuk keperluan sarana dan prasarana produksi USP.

S-20 : Membantu peternak sapi perah skala mikro yang membutuhkan dana untuk keperluan pengolahan limbah sapi perah sendiri menjadi biogas dan pupuk organik.

Adapun gambaran secara grafis nilai driver power setiap sub elemen dibandingkan dengan yang lain ditampilkan pada Gambar 11.

Gambar 11 Nilai DP sub elemen strategi pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang berdasarkan ISM.

Selanjutnya dari hasil pemetaan (Gambar 12) diketahui bahwa ada 9 sub elemen yang masuk kuadran Independent atau mempunyai daya dorong besar

dengan ketergantungan rendah, yaitu S-1, S-3, S-5, S-6, S-8, S-9, S-15, S-16, dan S-17; ada 8 sub elemen masuk kuadran dependent atau mempunyai daya dorong kecil dengan ketergantungan yang besar, yaitu S-4, S-10, S-11, S-12, S-13, S-14, S-19, dan S-20; dan ada tiga sub elemen yang masuk kuadran autonomous atau mempunyai daya dorong kecil dengan ketergantungan rendah pula.

Gambar 12 Matriks driver power-dependence sub elemen strategi pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang.

Selanjutnya untuk mengetahui faktor kunci, maka semua sub elemen yang telah dinilai disusun berurutan dalam diagram (Gambar 13) mulai dari sub elemen yang bernilai daya dorong tertinggi dengan nilai ketergantungan rendah sampai sub elemen bernilai daya dorong terrendah. Hasil penyusunan dalam diagram menunjukkan bahwa faktor kunci pengembangan saha sapi perah skala mikro berwawasan lingkungan di Kabupaten Subang ialah “Pembinaan kerjasama yang

harmonis antara para peternak dengan pihak perbankan dan Pemerintah” yaitu pembinaan yang mengarah pada kerjasama yang didasari dengan motivasi, tujuan yang serasi dan jelas, saling menguntungkan, semangat musyawarah dan mufakat, tanpa saling intervensi terhadap fungsi sektoral, tanpa ada salah satu pihak yang merasa terpaksa atau dipaksa pada sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai tahap evaluasi. Urutan kesembilan belas faktor penting pengembangan USPSMWL lainnya adalah tampak pada Gambar 13 secara teratur menurut arah panah.

.

Keterangan : USPSMWL = Usaha sapi perah skala mikro berwawasan lingkungan

Gambar 13 Diagram hierarki peringkat nilai pendapat responden tentang sub elemen strategi pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang.

Penyediaan tenaga pembimbing teknis USPSMWL sesuai kebutuhan (S-9) Level 2

Pembinaan kerjasama harmonis peternak dengan perbankan dan Pemerintah (S-1) Level 1

Peningkatan frekuensi dan mutu bimbingan teknis pengendalian mutu dan pemasaran susu (S-13) Level 7

Peningkatan penyuluhan prosedur baku pengajuan kredit Bank untuk

USPSMWL (S-18)

Peningkatan frekuensi dan mutu bimbingan teknis pengadaan bibit dan pengelolaan pakan

ternak (S-5) Level 4

Penyediaan dana,

sara-na dan prasarasara-na penyuluhan USPSMWL sesuai kebutuhan (S-15) Peningkatan

freku-ensi dan mutu pe-nyuluhan tentang USPSMWL kepada

peternak (S-8)

Peningkatan kerjasama lintas program dan sek-toral tingkat kabupaten, kecamatan, desa dalam USPSMWL (S-17) Level 3

Peningkatan frekuensi dan mutu penyuluhan bimbingan teknis kese-hatan peternak, sapi pe-rah, lingkungan (S-3) Penyediaan dana dan

sarana untuk bim-bingan teknis penge-lolaan USPSMWL yang memadai (S-6)

Pengembangan metode penyuluhan USPSMWL sesuai kebutuhan (S-7) Level 6

Peningkatan dukungan sarana produksi, transportasi, dan keamanan USPSMWL (S-16) Level 5

Peningkatan frekuensi dan mutu bimbingan teknis pengolahan limbah sapi perah menjadi biogas dan pupuk organik (S-14)

Level 8

Sosialisasi kebijakan perbankan tentang kredit USPSMWL (S-2) Level 9

Peningkatan kesiapan peternak memperkaya pengetahuan dan keterampilan USPSMWL (S-4) Membantu peternak sapi perah skala mikro yang membutuhkan dana untuk keperluan

sarana dan prasarana produksi usaha sapi perah (S-19) Level 10

Membantu peternak sapi perah skala mikro yang membutuhkan dana untuk keperluan pengolahan limbah sapi perah sendiri menjadi biogas dan pupuk organik (S-20) Level 11

Peningkatan kesiapan peternak mengembangkan sikap dan peri-laku dalam USPSMWL (S-11) Level 12

Membantu peternak dalam hal dana pengadaan bibit dan pakan sapi

perah (S-12)

Peningkatan kesiapan peternak bekerjasama lebih harmonis dengan stakeholder dalam pengembangan USPSMWL. (S-10)

5.4 Pendekatan Sistem dalam Pengembangan Usaha Sapi Perah Skala