• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Motivasi dan Tujuan Pembelajaran Terjemah

Motivasi merupakan modal awal untuk mencapai cita-cita yang diinginkan baik dalam pembelajaran atau dalam kehidupan demi tercapainya tujuan. Tujuan sendiri merupakan uraian detail dari rencana yang akan dicapai. Santri yang mempunyai motivasi dan tujuan yang jelas tentu akan bersungguh-sungguh dalam belajar guna mengaplikasikan ilmu yang di dapat terhadap kehidupan sehari-hari.

1. Motivasi Pembelajaran Terjemah Santri

Santri yang sedang menempuh program pembelajaran terjemah al-Qur‟an ditahap awal memiliki motivasi masing-masing dalam belajar terjemah, banyak faktor yang menjadi latar belakang motivasi dari para santri untuk belajar terjemah, seperti dari keimanan atau kepercayaan, Akhlak pribadi santri, keingintahuan yang tinggi untuk memahami

pokok-pokok ajaran al-Qur‟an. Berdasarkan hasil analisis dari wawancara penulis terhadap santri ada tiga kelompok jawaban santri yang melatarbelakangi motivasi tersebut. Sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.1 Motivasi santri dalam belajar terjemah al-Qur‟an

No Nama Motivasi Latar Belakang

1. Amanda Ihya belakang motivasinya dari keimanan atau kepercayaan pribadinya menjawab “saya yakin saya dapat mencapai apa yang saya inginkan, salah satunya yaitu hidup dengan penuh mengamalkan ilmu-ilmu dari al-Quran, serta dapat menjalani hidup disertai hukum yang ada di al-Qur‟an”.1 Berdasarkan analisis dari penlis maksud dari jawaban Amanda menjelaskan bahwa motivasi belajar terjemah al-Qur‟an adalah untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran yang disampaikan al-Qur‟an dan senantiasa mengamalkan ilmu yang di dapat dari al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari.

1 Amanda Ihya Nuraini (Santri pondok pesantren terjemah Al-Qur‟an YITB), diwawancarai oleh Edi Apriadi, Cirebon, Kamis 11 Juni 2020.

Kedua, responden Muhammad Ash Shayiim sebagian santri belajar terjemah al-Qur‟an yang latar belakang motivasinya adalah Akhlak, Muhammad Ash Shayiim menjawab bahwa “saya termotivasi agar dapat menjalani hidup dengan disertai hukum yang ada di al-Qur‟an. Karena kalau hidup tidak mempunyai aturan dan hukum yang jelas maka hidup menjadi tidak terarah. Harapan saya setelah belajar terjemah al-Qur‟an saya bisa menjalani hidup lebih terarah.”.2 Maksud dari jawaban Muhammad Ash Shayiim yaitu agar menjalani hidup lebih terarah lagi sesuai dengan ajaran al-Qur‟an. Begitu juga dengan Muhammad Bagas Adisetyo menyampaikan “Motivasi saya belajar terjemah al-Qur‟an yaitu ingin memahami apa saja maksud dari surah-surah dalam al-Qur‟an.

Karena biasanya saya hanya mengaji Bahasa arabnya saja tanpa tahu arti dan maksudnya. Harapan saya setelah saya belajar terjemah ai-Qur‟an ini yaitu lebih baik lagi dalam kehidupan sehari-hari. Karena al-Qur‟an mengajarkan bagaimana bersikap dan bertindak di kehidupan sehari-hari sesuai dengan aturan agama.3 Maksud dari jawaban Muhammad Bagas Adisetyo yaitu ingin memahami intisari dari surah-surah yang ada di al-Qur‟an agar bisa dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan.

Ketiga, dalam klsifikasi ini terdapat 7 responden menjawab belajar terjemah al-Qur‟an dengan latar belakang motivasi keingintahuan yang tinggi untuk memahami pokok-pokok ajaran Al-Qur‟an. Pada jawaban ini santri menjawab bervariatif pada intinya jawaban mereka merujuk kepada keingintahuan yang tinggi untuk memahami poko-pokon ajaran al-Qur‟an sebagaimana Abdurrahman Shidik menjawab “motivasi mempelajari terjemah al-Qur‟an yaitu agar bisa memperdalam makna dan isi

2 Muhammad Ash Shyiim (Santriwati pondok pesantren terjemah Al-Qur‟an YITB), diwawancarai oleh Edi Apriadi, Cirebon, Selasa 23 Juni 2020.

3 Muhammad Bagas Adisetyo (Santriwati pondok pesantren terjemah Al-Qur‟an YITB), diwawancarai oleh Edi Apriadi, Cirebon, Kamis 11 Juni 2020.

kandungan al-Quran. Seperti memahami pokok-pokok ajaran yang terkandung didalamnya. Agar bisa menjalankan kehidupan ini sesuai dengan ajaran-ajaran al-Qur‟an”.4 Maksud dari jawaban Abdurrahman Shidik yaitu motivasi mempelajari terjemah al-Qur‟an agar bisa memahami makna dan isi kandungan dari al-Qur‟an untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Firaesa Anisa Sabil “saya memiliki motivasi yaitu supaya bisa memperdalam makna dan isi kandungan al-Qur‟an”. Jawaban dari Firaesa Anisa Sabil menjelaskan bahwa motivasi belajar terjemah al-Qur‟an dapat mengetahui isi dan makna serta memperdalam pemahaman terhadap kandungan al-Qur‟an.

Berdasarkan hasil uraian keseluruhan wawancara terhadap responden di atas maka penulis menemukan beberapa kelompok klasifikasi menjadi 3 pembahasan, penulis melihat motivasi belajar terjemah al-Qur‟an lebih condong kepada keingintahuan yang tinggi untuk memaham pokok-pokok isi kandungan al-Quran agar pemahaman dari pengetahuan yang diperoleh dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Pembelajaran Terjemah

Pembelajaran terjemah al-Quran tentunya memiliki tujuan tersendiri yang akan menghasilkan output sesuai dengan tujuannya, selain langkah awal Untuk mengetahui pembelajaran terjemah al-Quran, maka penulis melakukan wawancara terhadap pendiri pondok pesantren Tarbiyatul Banin Cirebon yaitu Dr. Achmad Kholiq, M.A. beliau menjelaskan terkait tujuan dari pembelajaran terjemah al-Quran tersebut. Beliau mengatakan

“Yang pertama itu ibadah menghapal al-quran itu bagus dapat pahala dan itu dianjurkan, tetapi mengerti tentang apa yang menjadi dialog kita

4 Abdurrahman Shidik (Santriwati pondok pesantren terjemah Al-Qur‟an YITB), diwawancarai oleh Edi Apriadi, Cirebon, kamis 11 Juni 2020.

dengan Allah jauh lebih bagus dan caranya sebelum ke tafsir kita harus mengerti kosa kata. Terjemah quran dulu mengerti kemudian kita mencoba memahami lalu menafsirkan”.5 Maksud beliau bahwa ibadah menghafalkan teks al-Quran memang baik dan dianjurkan serta mendapatkan pahala. Namun, mengerti tentang isi dialog kita dengan Tuhan jauh lebih bagus. Sebelum lebih jauh menafsirkan, maka santri perlu memahami makna kosa katanya dahulu. Bermula dari menerjemahkan al-Quran kemudian mencoba memahami lalu menafsirkan. Secara implisit Pondok Pesantren Terjemah al-Qur‟an mempunyai tujuan sebagai berikut :

a) Meninngkatkan syiar Islam, sekaligus upaya membumikan Al-quran sebagai sarana ibadah dan peningkatan kualitas generasi baru yang memiliki kemampuan terhadap memahami isi kandungan al-Qur‟an.

b) Menyiapkan generasi baru al-Quran yang mampu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Islam dan al-Qur‟an dalam segala aspek-aspek kehidupan.

c) Mengambil peran aktif dalam menanggulangi krisis moral bangsa Indonesia dewasa Indonesia.6

Pembelajaran terjemah al-Qur‟an mempunyai tiga tujuan besar untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan, secara garis besar inti dari tujuanya yaitu, menciptakan generasi Qur‟ani, mampu mengaplikasikan ajaran al-Qur‟an yang telah dipahami dalam kehidupan sehari-hari. Bukti nyata yang dirasakan santri setelah belajar terjemah al-Qur‟an dalam kehidupan sehari hari pribadi lebih baik lagi sebagaimana jawaban Tiya Mauludia “menjadi lebih baik, banyak berbagi, rajin ibadahnya, semakin

5 Dr. Achmad Kholiq MA. Wawancara oleh Edi Apriadi pada hari Senin 22 Juni 2020.

6 Hasil observasi Penulis di Pondok Pesantren Terjemah al-Qur‟an, Senin 22 juni 2020.

peduli lingkungan seperti rajin kebersihan, semakin menghormati yang tua dan semakin menyayangi yang muda”.7 Maksud perubahan dalam kehidupan sehari hari yang di rasaakan Tiya Mauludia ibadah lebih rajin, lebih peduli lagi terhadap kebersihan, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda. Sebagaimana juga yang di ungkapkan oleh Riyandi “Perbedaan perilakunya sangat terasa yaa. Menjadi lebih baik intinya sih. Kepekaan dan kepedulian sama orang-orang di sekitar semakin tumbuh. Terus semangat untuk berbuat positif semakin tinggi. Dan kualitas ibadah menjadi lebih baik”.8 Maksud dari penelasan Riyandi belajar terjemah al-Qur‟an membuat perubahan pada kehidup sehari-hari secara muamalah lebih peduli kepada sesame, sering berbagi, semakin semangat dalam belajar positif semakin tinggi juga.