• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

C. Dampak Belajar Terjemah

Setelah mempelajari terjemah al-Qur‟an, terdapat dampak perubahan terhadap diri santri. Penulis telah mengajukan pertanyaan terkait dampak dari mempelajari terjemah al-Qur‟an. Sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.13 Dampak Belajar Terjemah Al-Quran

No. Nama Santri Dampak Pendapat Santri Jumlah Santri

adisetyo,

Pertama, Maksud dari responden santri Abdurrahman Shidik, Firaesa anisa sabil, Amanda Ihya Nuraini, ketiga santri tesebut merasa ada dampak terhadap ibadah mereka merasa menjadi lebih sering membaca al-Qur‟an dan lebih memahami isi dari al-al-Qur‟an.

Kedua, maksud dari responden Muhammad angga wahyudin, Muhammad ash shayim, Muhammad bagas adisetyo, Nurhaya, Riyandi, Tiya mauludia, putri ajeng sari dengan belajar terjemah al-Qur‟an merasa ada dampak pada akhlak secara garis besar mereka merasa ada perbedaan perilaku setelah belajar al-Qur‟an yaitu perilaku lebih baik dari sebelumnya banyak perubahan-perubahan positif yang terjadi di dalam diri santri.29

Terdapat dua dampak klasifikasi yang dirasakan santri setelah belajar terjemah al-Qur‟an yaitu merasa ada dampak terhadap ibadah mereka merasa menjadi lebih sering membaca al-Qur‟an dan merasa ada dampak pada akhlak secara garis besar mereka merasa ada perbedaan perilaku setelah belajar al-Qur‟an yaitu perilaku lebih baik dari sebelumnya banyak perubahan-perubahan positif yang terjadi di dalam diri santri. Pada intinya denga belajar terjemah al-Qur‟an mempunya impres yang positif dalam kehidup diri santri.

29 Wawancara oleh EdiA priadi di pondok pesantren terjemah al-Qur,an, 21Juni 2020

Setelah mewawancarai santri penulis pun mewawancarai ustadz dan ustadzah terkait dampak pembelajar terjemah al-Qur‟an. Sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.14 Dampak Mempelajari Terjemah Al-Quran

No. Dampak Nama Ustadz / Ustadzah Jumlah 1. Berperilaku lebih sopan

dan memiliki kualitas akademik yang baik

Ust. Syifa Huzni, S.H dan Ust. Ikrom Ramadhan, SE.Sy

2 2. Berubah menjadi lebih

baik dalam setiap aspek kehidupan

Ust. Uca Sudrajat, S.H

1 3. Menjadi lebih khusyuk

dalam beribadah

Ustadzah Haifa, S.Pd

1 Kemudian peneliti juga mengajukan pertanyaan serupa kepada empat orang responden ustadz dan ustadzah. Dua di antara empat responden ustadz dan ustadzah yaitu Ustadz Syufa Huzni, S.H dan Ustadz Ikrom Ramadhan, SE.Sy memberikan pernyataan bahwa dampak dari mempelajari terjemah al-Qur‟an yaitu santri menjadi berperilaku lebih sopan santun dan juga kualitas akademisnya semakin meningkat terutama pada bidang keagamaan. Lalu satu dari empat responden ustadz dan ustadzah yaitu Ustadz Uca Sudrajat, S.H menjelaskan terkait dampak mempelajari al-Qur‟an cenderung general, yaitu santri menjadi berubah ke arah yang lebih baik lagi dalam setiap aspek kehidupan.30 Kemudian yang terakhir, Ustazdah Haifa, S.Pd memberikan pernyataan bahwa dampak dari mempelajari terjemah al-Qur‟an yaitu kualitas ibadah para santri menjadi semakin khusyuk.31

Maksud hasil dari wawancara ustadz dan ustadzah terbagi 3 klasifikasi dampak terhadap santri yang beajar terjemah al-Qur‟an yaitu. santri

30 Ust. Uca Sudrajat (Pengajar Terjemah al-Qur‟an) Diwawancarai oleh Edi Apriadi Minggu 14 Juni 2020.

31 Ustadzah Haifa, S.Pd (Pengajar Terjemah al-Qur‟an) Diwawancarai oleh Edi Apriadi Kamis 18 Juni 2020.

menjadi berperilaku lebih sopan santun dan juga kualitas akademisnya semakin meningkat terutama pada bidang keagamaan, menjadi berubah ke arah yang lebih baik lagi dalam setiap aspek kehidupan, dan kualitas ibadah para santri menjadi semakin khusyuk. Dari ketiga klasifikasi tersebut pada intinya belajar terjemah al-Qur‟an memberikan dampak positif dalam kehidupan santri.

77 PENUTUP A. Kesimpulan

Motivasi merupakan modal awal untuk mencapai cita-cita yang diinginkan baik dalam pembelajaran atau dalam kehidupan demi tercapainya tujuan. Selain sebagai sarana bacaan yang bernilai ibadah, mengetahui isi kandungan al-Qur’an tidak kalah penting, perlu adanya motivasi lebih untuk mendorong terciptanya generasi Qur’ani yang mengetahui akan makna yang disampaikan al-Qur’an, sehingga al-Qur’an bisa hidup di masyarakat dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini banyak orang yang hapal al-Qur’an tetapi tidak mengerti terjemahnya. Orang bisa tergerak oleh isi –al-Qur’an jika dia tahu dan mengerti apa yang dibacanya. Menghapal itu bagus, membaca al-Qur’an pun bagus, keduanya bagus semua.

Tetapi, mengerti isi al-Qur’an itu jauh lebih bagus. K.H. Dr. Akhmad Kholiq, M.A. Beliau berkata“ Tujuan Yang pertama belajar terjemah al-Qur’an itu ibadah, menghapal al-quran itu bagus dapat pahala dan itu dianjurkan, tetapi mengerti tentang apa yang menjadi dialog kita dengan Allah jauh lebih bagus”. Caranya sebelum ke tafsir kita harus mengerti kosa kata terjemah al-Qur,an dulu. kemudian kita mencoba memahami, menafsirkan, serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan data yang penulis dapatkan, bahwa para santri Pondok Pesantren Terjemah Al-Quran Yayasan Islam Tarbiyatul Banin, Cirebon diharapkan mampu mengetahui serta memahami terhadap isi kandungan dari al-Qur’an meskipun terdapat beberapa

kendala yang harus bisa terselesaikan, yaitu; 1) Kurangnya waktu yang memadai untuk Pembelajaran terjemah al-Qur’an, 2) Kurangnya konsisten dan intensitas belajar, 3) Mengingat terjemah kosa kata baru.

Berdasarkan dampak yang santri rasakan setelah mempelajari terjemah al-Qur’an, yaitu; 1) Belajar terjemah al-Qur’an berdampak Lebih rajin lagi mengaji, 2) Hubungan silaturrahim lebih baik, 3) Lebih peduli lagi terhadap sesame manusia, 4) tidak pernahmenyerah dan lebih kerjakeras lagi sebagaimana kandungan di surah al-Insiroh, serta 5) belajar terjemah membuat santri lebih peduli lagi terhadap kebersihan.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis sangat menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Sehingga penulis merasa yakin baha dalam tulisan ini banyak meninggalkan kesalahan pun kekurangan baik dari kata, kalimat, atau diksi yang digunakan dalam penelitian ini, masih banyak hal yang dapat dikaji dari penelitian ini lebih jauh lagi,baik dari segi hubungan terjemah al-Qur’an dengan pemahaman santri atau korelasi terjemah al-Qur’an dengan pemahaman santri terhadap al-Qur’an.

79 Artikel, Buku, dan Jurnal.

5 Pesantren terbaik di Cirebon di ambil pada selasa 25 Februari 2020 pukul 15.25 Wib. https://panduanterbaik.id/5-pesantren-terbaik-di-cirebon/.

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004.

Assegaf, Abd Rachman. Aliran Pemikiran Pendidikan Islam Hadharah Keilmuan Klasik sampai Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

Baidan, Nasruddin. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Dapartemen Agama diakses tanggal 15 juni 2020 pukul 21.00 Wib.

https://jurnalsuhuf.kemenag.go.id/index.php/suhuf/article/view/2/2 Eldeeh, Ibrahim Eldeeh. Be A living Qur’an: Petunjuk praktis penerapan

ayat-ayat Al’qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Jakarta: Lentera Hati, 2009.

Al-Farisi, M. Zaka. Pedoman Penerjemahan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Fatihuddin. sejarah Al-Qur’an Kandungan dan Keutamaannya.

Yogyakarta: Kiswatun Publishing, 2015.

Fitriana, Muhammad Azizan dan Agustina Choirunnisa.” STUDI LIVING QUR’AN DI KALANGAN NARAPIDANA : Studi Kasus Pesantren At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan Kab. Cianjur-Jawa Barat”. Misykat. Volume 03, Nomor 02 (Desember 2018): 65.

Gunarsa, Singgih D dan Yulia Singgih D. Gunarsa. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia, 2004.

Hamid, Shalahuddin. Study Ulumul Qur’an. Jakarta: PT Intimedia Ciptanusantara, 2002.

Hanifah, Umi. Metode Terjemah : Teori Penerjemahan Arab Indonesia.

Sidoarjo: CV Dwi putra pustaka jaya, t.Th.

Kementrian Agama Saudi Arabia, Diambil hari selasa tanggal 25 februari 2020 pukul 10.05 Wib. https://tafsirweb.com/7786-quran-surat-saba-ayat-28.html.

Kementrian Agama, Diambil hari selasa tanggal 11 Maret 2020pukul 22.22 Wib. http://id.noblequran.org/quran/surah-an-nahl/ayat-89/

Kementrian Agama, http://id.noblequran.org/quran/surah-an-nahl/ayat-89/

Lajnah Pentahsihan al-Qur’an diakses 23 Juni 2020.

http://lpmq.inuxpro.com/profil/sejarah LPMQ diakses 15 juni 2020 pukul 22.50 wib.

http://tashih.kemenag.go.id/info/view/Masyarakat-Boleh-Cetak-Al-Quran-Setelah-DitashihLPMQ

Lubis, Ismail. “Falsifikasi Terjemah Al-Qur’an Departemen Agama Edisi 1990”. Yogyakarta: PT. Tiara wacana, 2001.

Lukman, Fadhli. “Jurnal pemikira Islam dan Filsafat "Studi Kritis Atas Teori Tarjamah Al-Qur’an dalan Ulumul Al-Qur’an” IAIN Surakarta (2016): 168.

Makhdlori, Muhammad. Keajaiban Membaca Al-Qur’an. Jogjakarta: Diva Press, 2007.

Metode penelitian, diambil pada hari Rabu tanggal 11 maret 2020 pukul 02.55 Wib. http://www.statistik.com

Nasution, Hanapi. “Metodologi Terjemah Al-Qur’an dalam Al-Qur’an dan Terjemahnya d alam baasa Batak Angola” Ilmu–Ilmu Ushuluddin.

Vol. 07, No.01 (Juli 2019): 6.

Al-Qaṭṭān, Mannā Khalīl. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, terj.Drs. Mudzakir AS.

Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2013.

republika.com diakses 15 juni 2020.

http://www.republika.co.id/berita/duniaislam/khazanah/12/04/17/m2 mmqqjejak>penerjemahan-alquran-di-indonesia

Suma, Muhammad Amin Suma. Ulumul Qur’an. Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2014.

Sutiah. Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang,2003.

Yusuf, Kadar M. Studi Al-Quran. Jakarta: AMZA, 2014.

Al-Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al-Munir jiid 1 (juz 1-2), terj. Abdul Hayyie al-Kattani, dkk. Jakarta: Gema Insani, 2013.

Disertasi, Skripsi, dan Tesis.

Astuti, Rina Indri Astuti. “Analisis Terjemah Al-Qur’an H.B Jassin bacaan Mulia”(Studi Terhadap Konteks Ayat-ayat tentang Non Muslim)”

Skripsi S1., UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Farisi, Mochamad Zaka. “Analisis Terjemahan Ayat-ayat Imperatif Al-Qur’an (Telaah Komparatif Terjeah Depag dan Terjemah UMT)”

Tesis S2., Universitas Pendidikan Indonesia, 2017.

Firmansyah, Ade. “Studi Terjemah Al-Qur’an Surat Yasiin dalam Software Al-Qur’an “Ayat” King Sa’ud University” Skripsi S1., UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018.

Insiah, Siti Amarotul.“Hubungan Kegiatan Pembelajaran Terjemah Al-Qur’an Dengan Spiritualitas Santri DiPondok PesantrenSafiatul Huda Rungut, surabaya” Skripsi S1., Universitas Islam Negri Sunan Ampel, Surabaya 2018.

Kozin, Imam Nur. “Implementasi Model Pembelajaran Terjemah Al-Qur’an (Studi Multi Situs di SD Muhammadiyah Nganjuk dan pada

Siswa MI di Program Pelatihan Terjemah Al-Qur’an Ponpes Safinda Surabaya)” Tesis S2., IAIN Tulungagung, 2015.

Muhtaram. “Terjemah Al-Qur’an Bahasa Indonesis Berbasis Aplikasi Android (Studi Kritis erjemah Al-Qur’an Versi Villar.com “Al-Qur’an Bahasa Indonesia)” Skripsi S1., UIN Sunan KaliJaga Yogyakarta, 2016.

Muwaffaq, Moh. Mufid. “Orientasi Ilmi Dalam Tafsir Al-Ibriz Karya Bisyri Musthofa” Skripsi S1., UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015.

Nasrullah. “Tinjauan Terhadap Terjemah AlQur’an Al-Karim Bacaan Mulia (Analisa Terhadap Terjemahan Karya H.B. Jassin Pada Surat Ar-Rahman dan Perbandingannya Dengan Terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia” Skripsi S1., UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003.

Siregar, Siti Aminah. “Metodologi Penafsiran Ahmad Hassan Terhadap Tafsir Al-Furqan” Skripsi S1., UIN Sumatera Utara, 2019.

Yunita, Nurma. “Kontribusi tafsir Al-Azhar terhadap Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surah Al-Isra’ ayat 22-29” Tesis S2., UIN Sumatera Utara, 2016.

Observasi dan Wawancara

Adisetyo, Muhammad Bagas Santriwati pondok pesantren terjemah Al-Qur’an YITB). Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, Kamis 11 Juni 2020, Cirebon.

Haifa, pengajar terjemah di pondok pesantren). Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, pada hari Kamis tanggal 18 Juni 2020, Cirebon.

Huzni, Syifa Pengajar Terjemah al-Qur’an di pondok pesantren terjemah).

Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, pada hari Rabu, tanggal 17 Juni 2020, Cirebon.

Kholiq, Achmad Pimpina Pondok Pesantren). Diwawancarai oleh Edi Apriadi. Dukupuntang, Senin 22 Juni 2020, Cirebon.

Kholiq, Achmad Pimpina Pondok Pesantren). Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, pada hari Senin 22 Juni 2020, Cirebon.

Mauludia, Tiya Santriwati pondok pesantren terjemah Al-Qur’an YITB).

Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, Sabtu 20 Juni 2020, Cirebon.

Nuraini, Amanda Ihya Santri pondok pesantren terjemah Al-Qur’an YITB). Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, Kamis 11 Juni 2020, Cirebon.

Nuraini, Amanda Ihya. Santri pondok Pesantren). Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, pada hari Jumat 26 Juni 2020, Cirebon.

Observasi Dokumentasi Pondok Pesantren Terjemah al-Qur’an YITB diambil pada 21 juni 2020.

Observasi Dokumentasi Pondok Pesantren TerjemahAl-qur’an YITB diambil pada 21 juni 2020

Observasi Dokumentasi Pondok Pesantren TerjemahAl-qur’an YITB diambil pada 21 juni 2020 .

Observasi penulis di Pondok Pesantren terjemah al-Qur’an YITB 10 juni 2020.

Observasi penulis di Pondok Pesantren Terjemah al-Qur’an YITB, 10 juni 2020.

Observasi Penulis di Pondok Pesantren Terjemah al-Qur’an, Senin 22 juni 2020.

Ramadhan, Ikrom Pengajar terjemah al-Qur’an di pondok pesantren terjemah). Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, pada hari Rabu 17 Juni 2020, Cirebon.

Shidiq, Abdurrahman Santriwati pondok pesantren terjemah Al-Qur’an YITB). Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, kamis 11 Juni 2020, Cirebon.

Shyiim, Muhammad Ash Shyiim, Santriwati pondok pesantren terjemah Al-Qur’an YITB). Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, Selasa 23 Juni 2020, Cirebon.

Sudrajat, Uca Pengajar terjemah al-Qur’an di pondok pesantren terjemah).

Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, Minggu 14 Juni 2020, Cirebon.

Wahyudin, Muhammad Angga santri Pondok Pesantren Terjemah Tarbiyatul Banin). Diwawancarai oleh Edi Apriadi, Dukupuntang, pada hari Sabtu 20 Juni 2020, Cirebon.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR PENELITIAN

“PEMAHAMAN SANTRI PENERJEMAH ATAS AL-QUR’AN ( Studi Kasus di Pondok Pesantren Terjemah al-Qur’an Yayasan Islam

Tarbiyatul Banin, Cirebon)”

Penelitian Skripsi ini diajukan atas nama Edi Apriadi, pada Pondok Pesantren Terjemah Al Quran Yayasan Islam Tarbiyatul Banin Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Penelitan ini bertujuan untuk mencari tahu hubungan program pembelajaran Terjemah Al Quran yang diterapkan oleh pihak Pondok Pesantren bagi keseharian para santri.

Keterlibatan saudara/i sebagai informan/responden menjadi penting untuk membantu peneliti dalam memahami poin di atas. Saudara/i akan diminta untuk memberikan jawaban dan tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan mengenai proses pembelajaran terjemah al-Qur’an dalam keseharian di Pondok Pesantren. Kerahasiaan jawaban dan tanggapan dari saudara/i akan dijaga sesuai dengan kode etik penelitian.

Nama : ...

Jenis kelamin : ...

Jabatan : ...

Alamat : ...

Pekerjan : ...

Lama Bekerja : ...

Hari/Tanggal : ...

LAMPIRAN 1

Dengan ini menyatakan bersedia untuk diwawancara, dan (bersedia / tidak bersedia) bila nama saya dicantumkan dalam laporan hasil penelitian.*

Transkip Wawancara Pimpinan Pondok Pesantren Data Diri Informan

Nama : K.H. Dr. Achmad Kholiq, M.A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 64 Tahun

Alamat : Jl. H. Ki Ageng Tepak No. 27B , RT 01/RW 01 Blok Dukumalang, Desa Dukupuntang Kecamatan Dukupuntang, Kab. Cirebon, 45652.

Pekerjaan : Pimpinan STIE Ahmad Dahlan Cirebon

Pedoman Wawancara A. Sejarah

Kapan pondok Pesantren Terjemah Al-Qur’an YITB ini di dirikan ? Secara formalnya tahun 2009. Tetapi, sebelum itu sebenarnya sudah merintis yaitu pada tahun 2005. Pada tahun 2005, mengumpulkan anak-anak yang punya potensi tetapi secara ekonomi tidak mampu kita berikan mereka kemampuan untuk menerjemahkan al-quran. Setelah mendapat respon yang cukup signifikan dari publik, kita merasa perlu mendirikan lembaga pendidikan. Maka pada tahun 2008, kita sudah merancang membuat kurikulum dan model pembelajarannya. Kemudian tahun 2009 meresmikan gedung dan resmi menerima santri baru. Waktu itu santri memang diperuntukkan secara umum, namun pada tahun 2009 menjadi dikhususkan, karena banyak orang yang mengusulkan untuk mendirikan lembaga pendidikan. Akhirnya kami jadikan SMP sebagai toil project awal dari pesantren ini. Anak SMP dibordingkan sekaligus juga sekolah,

LAMPIRAN 2

paginya muatan kurikulum normal sekolah umum bermuatan khusus terjemah, dan sore menjelang malamnya kami berikan kurikulum bermuatan khusus terjemah al-quran.

Bagaimana Sejarah Pondok pesantren Terjemah Al-Qur,an YITB ini berdiri ?

Ini inisiatif saya sendiri. Dan kebetulan tahun 2006-2007 menjadi instruktur di istiqlal, saya jadi salah satu instruktur program terjemah al-qur‟an yang 40 jam yang diselenggarakan oleh Istiqlal dan saya menjadi perwakilan dari wilayah 3 Cirebon. Saya ditugaskan untuk mengkoordinir wilayah 3 Cirebon (Kuningan, Majalengka, Indramayu, Cirebon). Tahun 2007-2008, berangkat dari training-training yang saya sampaikan di perbankan, kantor pemerintah, pesantren, sekolah se-wilayah 3 Cirebon.

Kemudian dari sana saya terinsipirasi jika didirikan lembaga sepertinya lebih fokus, lebih terorganisir dan yang terpenting adalah sustain ada keberlanjutan tidak hanya setelah training selesai sudah tetapi ada keberlanjutan jadi didirikanlah pesantren. Jadi saya kira itu awalnya mengapa saya mencoba mendirikan pesantren ini karena perlu untuk diberikan pembekalan bagi anak-anak muda untuk mengerti terjemah al-quran.

Siapa saja pendiri pondok pesantren Terjemah Al-Qur’an YITB ini ? Alhamdulillah diinisiasi oleh saya sendiri untuk pondok pesantren terjemah al-qur’an ini ya berkat di dorong oleh sumber daya manusia yang ada dan orang-orang dermawan yang mendukung ahirnya pondok ini bisa berdiri.

Sejak awal didirikan, apakah Pondok pesantren Terjemah Al-Qur,an YITB sudah menerapkan pembelajaran terjemah Al-qur’an?

Bagaimana perkembangannya?

Dulunya belum, dulu oleh orang tua saya hanya pengajian kitab kuning dan kajian al-quran biasa saja Kemudian tahun 2009 meresmikan gedung dan resmi menerima santri baru. Waktu itu santri memang diperuntukkan secara umum, namun pada tahun 2009 menjadi dikhususkan, karena banyak orang yang mengusulkan untuk mendirikan lembaga pendidikan.

Akhirnya kami jadikan SMP sebagai toil project awal dari pesantren ini.

Anak SMP dibordingkan sekaligus juga sekolah, paginya muatan kurikulum normal sekolah umum bermuatan khusus terjemah, dan sore menjelang malamnya kami berikan kurikulum bermuatan khusus terjemah al-quran.

Bagaimana Struktur Kepemimpinan pondok Pesantren terjemah Al-Qur’an YITB ini ?

Kalau untuk struktur entar bisa di cek langsung disekretariat ya disana ada lengkap data-datanya.

Bagaimana respon Masyarakat sekitar saat pondok pesantren ini didirikan ?

Saya kira pondok pesantren terjemah al-quran ini relatif baru, jadi tidak ada. Selama ini pesantren lebih banyak fokusnya kepada tahfidz, pesantren salaf dan pesantren modern. Tahfidz (hapalan quran) sudah cukup banyak tapi menerjemahkan quran itu saya kira masih jarang. Jadi sebagian orang merespon positif, walaupun ini memang terus dilakukan kajian-kajian supaya kualitasnya lebih efektif. Prinsipnya positif karena

ini merupakan sebuah terobosan baru untuk melakukan pendekatan dalam pemahaman terjemah al-quran.

Berapa banyak Ustadz/ustadzah yang ada di Pondok pesantren Terjemah Al-Qur,an YITB ini ?

Sampai hari ini ada 13 orang. Memang di awal-awal hanya beberapa orang saja yang direkrut. Karena problemnya begini, ada orang yang ahli mengajar tapi mereka mempunyai kelemahan dalam bidang penguasaan materi. Jadi metodologinya menguasai tetapi kontennya kurang. Nah ini biasanya banyak sarjana yang metodologinya bagus tetapi kontennya kurang. Ada pula orang yang kontennya bagus menguasai materi tetapi metodologinya kurang. Oleh karena itu, ustad-ustad yang kita rekrut di awal-awal yaitu alumni dari al-Azhar, Madinah, dan dari kita sendiri, tujuannya untuk mengkombinasi karena belum tentu juga ada garansi bahwa orang yang ahli materi tetapi mengerti dalam metodologi.

Program terjemah al-quran ini harus mengetahui metodologi yang mengajarkan dan tau isinya. Harusnya idealnya seperti itu.

Berapa banyak santri pondok pesantren Terjemah Al-Qur,an YITB?

Kita ini tidak pernah muluk-muluk. Saya sudah sampaikan kepada guru, ustad, kepala sekolah SMP, kalo kita failed projectnya tidak lebih dari 20-30 orang setiap tahun. Tentu karena kita masih terbatas sdm dan juga fasilitas yang belum memadai banyak, walaupun sebenarnya jika dari segi performan kita sudah cukup modern tetapi dari segi kapasitas tidak menampung banyak. Makanya saya sebenarnya setiap tahun hanya menerima antara 20-30 orang. Saya lebih orientasi kualitas daripada kuantitas. Jika santri terlalu banyak tidak tergarap juga.

Apa saja fasilitas yang ada di Ponok pesantren Terjemah Al-Qur,an YITB ini ?

untuk fasilitas kita ada 2 gedung asrama putra/putri, aula, masjid, perpustakaan, lapangan olah raga, ruang kreatifitas santri, mushola, gedung DTA, gedung MI, SMP, dan Gedung SMA.

B. Praktik

Apa saja jadwal kegiatan santri di setiap harinya ?

Sebenarnya sekolah formal dalam menopang program terjemah, makanya di sekolah formal juga ada program mata pelajaran terjemah al-quran, tetapi selain itu juga ada kegiatan santri tidak hanya berhenti sampai disitu. Di sekolah sampai pukul 14.00 lalu istirahat, nanti pukul 16.00 mulai lagi pendalaman bahasa (bahasa arab, bahasa inggris, khitobah).

Dan malamnya mulai kegiatan setelah maghrib sampai malam, kemudian subuh saya rutin memberikan terjemah al-quran untuk semua kelas. Jika mengaji yang malam itu sesuai dengan level masing-masing. Ada yang level 1, 2, 3 dan seterusnya.

Mengapa pondok pesantren ini menerapkan pembelajaran terjemah Al-Qur’an?

Karena selama ini banyak orang yang hapal al-quran tetapi tidak mengerti terjemahnya. Orang bisa tergerak oleh isi quran jika mengerti.

Menghapal itu bagus, membaca quran bagus, keduanya bagus semua.

Tetapi, mengerti isi quran itu jauh lebih bagus. Imam Asy-Syafi‟i pada umur 9 tahun sudah mengerti bahasa al-quran maka jadi orang hebat.

Dulu Ibnu Sina menjadi seorang filusuf dan sampai sekarang terkenal seorang dokter, seorang ulama juga karena usia-usia yang sangat dini mengerti bahasa al-quran. Bukan hanya hapal, tapi mengerti isinya.

Hampir semua tokoh-tokoh besar dunia di kalangan islam itu mengapa

Hampir semua tokoh-tokoh besar dunia di kalangan islam itu mengapa