• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 2. Diagram Batang Nilai Kemampuan Membaca Pembahaman Siswa pada Pra Tindakan

Dari nilai di atas dapat diperoleh rerata 65, dan dapat diketahui skor tertinggi sebesar 78, skor terendah 50. Jumlah siswa yang berhasil mencapai nilai sesuai rata-rata adalah 5 siswa dengan persentase sebesar 36 %, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai nilai rata-rata adalah 9 siswa dengan persentase 64 %. Untuk kemampuan membaca pra siklus dapat dilihat dari nilai tes membaca berikut.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Ketuntasan

Nilai Pra Siklus Membaca Pemahaman

66

Tabel 8. Nilai Tes Membaca Siswa pada Pra Tindakan

No Nama Nilai Membaca

Pratindakan 1. AA 53 2. MSA 12 3. GID 65 4. JYA 60 5. SNN 49 6. RSY 57 7. MRS 58 8. RI 58 9. KNA 61 10. CPM 50 11. RMRH 56 12. RAA 39 13. FSA 72 14. EWH 55 Rata-rata 53

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata membaca siswa masih rendah. Dalam penilaian di atas dilihat dari aspek lafal, intonasi, kelancaran, dan kejelasan. Untuk Penilaian lafal siswa GID, JYA, RSY, MRS, KNA, RI, dan FSA sudah tepat dalam pengucapan kata dalam kalimat, ketika membaca tidak ada kata yang salah dalam pengucapannya. Untuk siswa AA, SNN, RSY, CPM, RMRH, dan EHW masih ada beberapa kata yang salah pengucapannya hal itu karena SNN dan EHW terlalu cepat dalam membacanya sedangkan AA, RSY, CPM dan RMRH terlalu berhati-hati dalam membaca. Untuk siswa RAA sudah bisa membaca tetapi terkadang masih terbata-bata dengan menambahkan jeda dalam setiap kata dan memanjangkan huruf dalam kata, seperti kata mengunjungi menjadi menggg-ngunn-jungg-i. sedangkan untuk siswa MSA termasuk siswa yang belum bisa membaca, untuk membaca satu

67

kata, siswa itu membutuhkan waktu yang lama dan terkadang bisa membaca tiap huruf tetapi tidak bisa membaca dalam satu kata seperti kata makanan dieja ma-ka-nan tetapi jika digabung menjadi masakan.

Intonasi merupakan tinggi rendahnya kata diucapkan dan berkaitan dengan jeda dan penekanan. Siswa FSA sudah bagus dalam membedakan jeda koma (,) dan titik (.), siswa yang lainnya masih kurang benar. Untuk kelancaran dan kejelasan setiap siswa sudah bisa membaca tetapi ada yang membaca dengan cepat dan terkadang kurang jelas dalam membacanya seperti siswa RMRH, terdapat siswa yang masih malu-malu sehingga membaca dengan suara yang lirih yaitu siswa EWH. Siswa RAA dan MSA yang belum begitu lancar dalam membaca.

Berdasarkan hasil observasi kondisi awal sebelum tindakan serta penilaian pra siklus maka peneliti menyusun perbaikan dalam pembelajaran membaca pemahaman sehingga diharapkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III SD N 1 Bero Klaten dapat meningkat. Nilai rata-rata membaca siswa dapat mencapai nilai rata-rata yang telah ditetapkan yaitu 70. Selain itu minimal 75 % dari jumlah siswa kelas III memperoleh nilai sesuai dengan nilai rata-rata atau tuntas. Oleh karena itu agar siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran membaca pemhaman diperlukan metode serta media pembelajaran yang bervariasi yang dapat menarik siswa untuk membaca. Penggunaan media dan metode pembelajaran yang bervariatif dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran membaca.

68 2. Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yaitu Kamis 16 Maret, Sabtu 18 Maret, dan Senin 20 Maret dengan menggunakan tema pertanian. Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a) perencanaan Tindakan Siklus I

Pada tahap perencanaan, guru menentukan indikator pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran pada siklus I. Hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Membuat rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam empat kali pertemuan bersama dengan guru. Peneliti dan guru menentukan tema dan indikator pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam empat kali pertemuan dalam siklus I.

2) Merancang skenario pembelajaran, perangkat pembelajaran, dan instrumen penelitian, yang digunakan selama pelaksanaan penelitan.

3) Mempersiapkan media Big Book yang akan digunakan dalam mengajarkan membaca pemahaman.

4) Melatih guru menggunakan media Big Book.

5) Menentukan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I

6) Membagi siswa dalam 4 kelompok masing-masing terdiri dari 3-4 siswa. b) Pelaksanaan penelitian siklus I

69

Pelaksanaa penelitian siklus I peneliti berkolaborasi dengan guru. Tugas peneliti adalah mengamati, menilai dan mendokumentasikan semua pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa. Tugas guru yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti bersama dengan guru kelas. Pelaksanaan siklus I pada Pertemuan pertama (Kamis, 16 Maret 2017) bacaan yang digunakan

berjudul “Beribur ke Rumah Kakek”, pertemuan kedua (Sabtu, 18 Maret 2017) bacaan yang digunakan berjudul “ Warung Ari”, pertemuan ketiga (Senin, 20 Maret

2017) bacaan yang digunakan berjudul “ Makanan Sehat”. Diskripsi kegiatan

pembelajaran sebagai berikut.

Tindakan guru ketika masuk ke dalam kelas adalah membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran siswa dan membagikan kartu nama pada masing siswa. Siswa menuliskan nama pada kartu nama masing-masing seperti gambar berikut.

70

Kartu nama tersebut ditempelkan pada masing-masing siswa agar mempermudah observer dalam mengamati aktivitas siswa dan akan digunakan selama penelitian tersebut berlangsung.

Pembelajaran dimulai, kemudian guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi. Guru menggunakan media Big Book dalam pembelajaran, dan mengaktifkan siswa dalam membaca seperti gambar berikut.

Gambar 4. Guru mengaktifkan siswa dalam membaca.

Guru mencontohkan cara membaca yang benar dan diikuti oleh siswa. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jawab dan menebak kelanjutan isi bacaan dalam Big Book. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan bacaan yang sudah dibahas. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut yaitu pada pertemuan pertama menuliskan pengetahuan siswa berkaitan dengan pemandangan yang ada di desa dan di kota, pertemuan kedua siswa menyebutkan kebutuhan sehari-hari dan pertemuan ketiga siswa membagi makanan ke dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Setiap pertemuan

71

siswa melakukan diskusi bersama kelompok dengan bimbingan guru seperti berikut ini.

Gambar 5. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi.

Kemudian siswa mengerjakan soal-soal pada tiap pertemuan sesuai dengan bacaan yang dibahas, soal berupa pilihan ganda dengan menggunakan tingkatan kognitif dari Bloom dari aspek mengingat (C1) dan memahami (C2). Pada pertemuan ketiga dilakukan tes lisan untuk mengetahui kemampuan membaca siswa dengan berdasarkan pedoman membaca dari Darmiyati dan Budiasih. Siswa mengerjakan soal di bangku masing-masing dengan bimbingan guru seperti gambar berikut.

Gambar 6. Siswa mengerjakan soal Bahasa Indonesia c) Observasi Tindakan Siklus I

72

Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi dalam proses pembelajaran yang diamati dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran membaca pemahaman pada siklus I dapat dilihat sebagai berikut.

(1) Aktivitas Guru

Pengamatan terhadap aktivitas guru meliputi penyampaian materi, pembimbingan siswa saat pembelajaran langsung, dan penggunaan media pembelajaran Big Book pada saat pembelajaran membaca pemahaman. Secara keseluruhan ketiga aspek yang diamati dalam lembar observasi guru sudah terlaksana dengan baik. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari itu dan memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar. Guru menyampaikan materi cukup jelas dan telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti tetapi kebanyakan guru yang bertanya kepada para siswa. Saat diskusi kelompok guru juga sudah membimbing dengan baik.

Pada penggunaan media Big Book guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau berpendapat, dan mengaktifkan siswa dalam membaca tiap halaman. Dalam penggunaannya guru belum menggali informasi tentang bacaan dengan pengalaman siswa dan kurang memberikan penekanan dari tiap halaman. Guru belum menanyakan kata yang belum jelas kepada siswa, dan siswa juga tidak menanyakan kata apa saja yang belum jelas.

73

Hasil observasi siswa pada siklus 1 menunjukkan bahwa siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran, beberapa siswa sudah aktif dalam menjawab pertanyaan guru tetapi sangat sedikit yang mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan. Saat berdiskusi hanya beberapa siswa yang mendominasi kelompokknya.

Saat pembelajaran membaca pemahaman menggunakan media Big Book siswa antusias dalam mengikutinya. Siswa memperhatikan guru saat membacakan teks, siswa juga semangat dalam membaca bersama pada teks di buku besar. Siswa aktif dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru. Namun ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan, ada beberapa siswa yang asik bermain sendiri dan tidak mendengarkan. Kebanyakan siswa masih malu-malu dalam membaca, dapat dilihat dari suara mereka yang masih pelan dan terdengar tidak jelas. Rata-rata siswa sudah bisa membaca dengan baik walaupun masih dengan bantuan guru dan siswa banyak yang belum mengetahui tentang jeda dan intonasi yang benar. Ada satu siswa yang benar-benar tidak bias membaca sehingga guru harus lebih memperhatikan anak tersebut dibandingkan dengan siswa yang lain. Saat pembelajaran berlangsung, jika siswa mulai bosan dengan pembelajaran, guru mengajak siswa menyanyi dan tepuk.

(3) Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman

Tes kemampuan membaca pemahaman dilakukan secara individu untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman. Tes ini dilakukan dengan tes tertulis berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap bahan bacaan dan tes lisan berupa tes membaca siswa. Hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada siklus I dapat

74

dilihat pada tabel berikut ini sekaligus perbandingan nilai kemampuan membaca pada pelaksanaan pratindakan dan siklus I.

Tabel 9. Perbandingan Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman pada Pra Tindakan dan Siklus 1

No Nama Nilai Ketuntasan

pratindakan Siklus 1 Pratindakan Siklus 1

1. AA 62 76 - √ 2. MSA 50 41 - - 3. GID 78 89 √ √ 4. JYA 74 88 √ √ 5. SNN 58 79 - √ 6. RSY 60 83 - √ 7. MRS 64 76 - √ 8. RI 70 66 √ - 9. KNA 72 79 √ √ 10. CPM 58 76 - √ 11. RMRH 64 69 - - 12. RAA 64 69 - - 13. FSA 78 90 √ √ 14. EWH 60 65 - - Rata-rata 65 75 Tuntas 5 9 Persentase (%) 36 % 64 % Tidak tuntas 9 5 Persentase (%) 64 % 36 %

Pra Siklus Siklus I

Rata-rata 65 75

Skor tertinggi 78 90

Skor terendah 50 41

Jumlah siswa yang lulus rata-rata 5 9

Presentase 36 % 64%

Jumlah siswa yang tidak lulus rata-rata 9 5

75

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memenuhi rata-rata pada pra siklus mengalami kenaikan pada siklus I yaitu dari 5 siswa (36 %) menjadi 9 siswa (64 %). Berikut ini adalah diagram batang hasil dari nilai siklus I dan perbandingannya dengan nilai pra siklus.

Gambar 7. Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Pra Tindakan dan Siklus 1 Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa nilai terendah pada pra siklus 50 namun turun pada siklus I menjadi 41, nilai tertinggi pada pra siklus 78 mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 90, rata-rata nilai pada pra siklus sebesar 65 mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 75. Adapun hasil tes membaca siswa dapat digambarkan sebagai berikut.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Ketuntasan

Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman