• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman pada Pra siklus dan Siklus I

76

Tabel 10. Perbandingan Nilai Tes Membaca Siswa pada Pra Tindakan dan Siklus 1

No Nama Nilai Membaca Keterangan

Pra Siklus Siklus I

1. AA 53 71 Meningkat 2. MSA 12 13 Meningkat 3. GID 65 72 Meningkat 4. JYA 60 76 Meningkat 5. SNN 49 65 Meningkat 6. RSY 57 77 Meningkat 7. MRS 58 69 Meningkat 8. RI 58 68 Meningkat 9. KNA 61 70 Meningkat 10. CPM 50 65 Meningkat 11. RMRH 56 66 Meningkat 12. RAA 39 59 Meningkat 13. FSA 72 79 Meningkat 14. EWH 55 62 Meningkat Rata-rata 53 65

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan nilai rata-rata membaca siswa. Dalam penilaian di atas dilihat dari aspek lafal, intonasi, kelancaran, dan kejelasan. Untuk Penilaian lafal siswa GID, JYA, RSY, MRS, KNA, RI, dan FSA sudah tepat dalam pengucapan kata dalam kalimat, ketika membaca tidak ada kata yang salah dalam pengucapannya. Siswa AA dan RSY sudah mulai tepat dalam melafalkan kata dalam kalimat. Untuk siswa SNN, CPM, RMRH, dan EHW masih saja ada beberapa kata yang salah pengucapannya, mereka membaca dengan hati-hati tetapi terkadang masih ada lafal yang kurang tepat seperti kata yang seharusnya dibaca “kandungan gizi” sering menghilangkan satu atau dua huruf menjadi “kandung gizi”. Untuk siswa RAA sering tidak konsentrasi dalam membaca bahkan

terbata-77

bata. Siswa MSA masih seperti semula tetapi mulai dilatih untuk membaca lebih intensif dari teman yang lain.

Dalam intonasi semua siswa mengalami hal yang sama, belum bisa menempatkan jeda titik dan koma seperti contoh berikut : //kandungan gizi tersebut antara lain/seperti/vitamin/protein/mineral/dan karbohidrat//. Dibaca : //kandungan/gizi/tersebut antara lain/seperti vitamin/protein/ mineral dan karbohidrat/. Untuk kelancaran dalam membaca, siswa sudah banyak yang lancar membaca namun siswa MSA masih belum lancar.

d) Refleksi Tindakan Siklus 1

Refleksi adalah sarana untuk memperbaiki tindakan yang sudah dilakukan pada pembelajaran sebelumnya untuk dikaji lebih lanjut pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam refleksi ini dilakukan oleh guru dan peneliti dengan melihat kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan peningkatan nilai rata-rata tiap siswa. Adapaun refleksi dalam tindakan siklus 1 adalah sebagai berikut.

(1) Siswa masih banyak yang belum aktif dalam bertanya maupun dalam berdiskusi.

(2) Banyak siswa yang belum benar dalam membaca khususnya pada intonasi dan jeda.

(3) Guru belum menjalankan semua langkah-langkah penggunaan Big Book seperti belum mengkaitkan isi bacaan dengan pemahaman dan pengalaman siswa, belum memberikan penekanan pada setiap halaman, belum mengaktifkan siswa untuk menebak halaman selanjutnya dalam Big Book.

78

Permasalahan-permasalahan tersebut harus segera diatasi agar upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dapat berhasil sesuai rencana. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru dan peneliti harus memilihi variasi dalam pembelajaran. Tetapi secara keseluruhan pembelajaran pada siklus I sudah berjalan dengan lancer.

Berdasarkan hasil pengamatan, hasil tes yang diperoleh, serta refleksi yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh dirasakan belum maksimal. Untuk itu, disusunlah rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II.

Tabel 11. Refleksi dan Perbaikan

No. Refleksi Perbaikan

1. Siswa masih banyak yang belum aktif dalam bertanya maupun dalam berdiskusi.

Mengkonsep pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa seperti membuat kelompok dan membagi tugas pada setiap siswa.

2. Banyak siswa yang belum benar dalam membaca khususnya pada intonasi dan jeda.

Menjelaskan lebih lanjut tentang cara membaca yang benar.

3. Guru belum menjalankan semua langkah-langkah penggunaan Big Book.

Melatih kembali guru dalam penggunaan media Big Book.

Disamping kendala-kendala tersebut terdapat hal positif yang diraih oleh siswa diantaranya : (a) siswa mulai antusias dalam pembelajaran, (b) siswa mulai aktif mengikuti pembelajaran membaca pemahaman, dan (c) siswa dapat fokus saat pembelajaran menggunakan media pembelajaran.

79 3. Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yaitu Kamis 30 Maret, Sabtu 1 April , dan Senin 3 April 2017 dengan menggunakan tema kegemaran. Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

(a) perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan yang disusun untuk siklus yang kedua ini merupakan rencana untuk memperbaiki hasil berdasarkan refleksi siklus I. Setelah melakukn diskusi dengan guru kelas III SD N Bero 1, diperoleh hasil kesepakatan pada tahap perencanaan, guru menentukan indikator pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran pada siklus II. Hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(1) Membuat rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam empat kali pertemuan bersama dengan guru. Peneliti dan guru menentukan tema dan indikator pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dalam siklus II.

(2) Merancang skenario pembelajaran, perangkat pembelajaran, dan instrumen penelitian, yang digunakan selama pelaksanaan penelitan.

(3) Mempersiapkan media Big Book yang akan digunakan dalam mengajarkan membaca pemahaman.

80

(5) Menentukan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus II.

(6) Membagi siswa dalam 4 kelompok masing-masing terdiri dari 3-4 siswa. (7) mengkondisikan kelas agar lebih nyaman untuk siswa belajar.

b) Pelaksanaan penelitian siklus II

Pelaksanaan penelitian siklus II peneliti berkolaborasi dengan guru. Tugas peneliti adalah mengamati, menilai dan mendokumentasikan semua pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa. Tugas guru yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti bersama dengan guru kelas. Pelaksanaan siklus II pada Pertemuan pertama (Kamis, 30 Maret 2017) bacaan yang

digunakan berjudul “Memanfaatkan Barang Bekas”, pertemuan kedua (Sabtu, 1 April

2017) bacaan yang digunakan berjudul “ Tugas Mulia PMI”, pertemuan ketiga (Senin, 3 April 2017) bacaan yang digunakan berjudul “ Bola-bola Kesepian. Diskripsi kegiatan pembelajaran sebagai berikut.

Tindakan guru ketika masuk ke dalam kelas adalah membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran siswa. Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi. Guru menggunakan media Big Book dalam pembelajaran, dan mengaktifkan siswa dalam membaca. Guru memberikan contoh membaca yang benar kemudian siswa mengikutinya seperti gambar berikut.

81

Gambar 8. Guru memberikan contoh membaca yang benar

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jawab dan menebak kelanjutan isi bacaan dalam Big Book. Guru membaca cerita pada Big Book dengan diikuti seluruh siswa. Guru membenarkan cara membaca siswa jika ada yang salah. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut yaitu pada pertemuan pertama siswa mengurutkan cerita, pada pertemuan kedua cerita berpasangan dan pada pertemuan ketiga siswa menuliskan kembali cerita dengan kata-kata sendiri. pada siklus II setiap siswa dalam kelompok mempunyai tugas masing-masing sehingga semua siswa lebih aktif dalam pembelajaran seperti gambar berikut.

Gambar 9. Siswa melakukan diskusi kelompok

Kemudian siswa mengerjakan soal-soal pada tiap pertemuan sesuai dengan bacaan yang dibahas, soal berupa pilihan ganda dengan menggunakan tingkatan kognitif dari

82

Bloom dari aspek mengingat (C1) dan memahami (C2). Pada pertemuan ketiga siswa melakukan tes membaca dengan benar. Ketika pembelajaran berlangsung, guru memberikan ice breaking untuk siswa agar lebih semangat dalam pembelajaran

seperti gambar berikut ini.

Gambar 10. Siswa melakukan Ice Breaking c) Observasi Tindakan Siklus II

Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi dalam proses pembelajaran yang diamati dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran membaca pemahaman pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut.

(1) Aktivitas Guru

Pengamatan terhadap aktivitas guru meliputi penyampaian materi, pembimbingan siswa saat pembelajaran langsung, dan penggunaan media pembelajaran Big Book pada saat pembelajaran membaca pemahaman. Secara keseluruhan ketiga aspek yang diamati dalam lembar observasi guru sudah terlaksana dengan baik. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari itu dan memotivasi siswa untuk semangat

83

dalam belajar. Guru menyampaikan materi jelas dan telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Saat diskusi kelompok guru juga sudah membimbing dengan baik.

Pada penggunaan media Big Book guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau berpendapat, dan mengaktifkan siswa dalam membaca tiap halaman. Dalam penggunaannya media pembelajaran Big Book guru sudah melaksanakan langkah-langkah yang sudah disepakati.

(2) Aktifitas siswa

Hasil observasi siswa pada siklus II menunjukkan bahwa siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, beberapa siswa sudah aktif dalam menjawab pertanyaan guru dan ada banyak siswa yang mengungkapkan pendapatnya.

Saat pembelajaran membaca pemahaman menggunakan media Big Book siswa antusias dalam mengikutinya. Siswa memperhatikan guru saat membacakan teks, siswa juga semangat dalam membaca bersama pad teks di buku besar. Siswa aktif dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa juga menanyakan kata yang belum dipahami. Banyak siswa yang mulai berani membaca dengan suara keras dan didengarkan oleh teman-temannya. Siswa sudah bisa membaca dengan baik tetapi masih ada yang belum mengetahui tentang jeda dalam membaca. Ada satu siswa yang benar-benar tidak bisa membaca sehingga guru harus lebih memperhatikan anak tersebut dibandingkan dengan siswa yang lain. Saat pembelajaran berlangsung, jika siswa mulai bosan dengan pembelajaran, guru

84

mengajak siswa menyanyi, tepuk dan memberikan reward bagi anak yang aktif dalam pembelajaran..

(3) Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman

Tes kemampuan membaca pemahaman dilakukan secara individu untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman. Tes ini dilakukan dengan tes tertulis berupa pemahaman siswa berkaitan dengan bacaan yang sudah dibaca dan tes membaca siswa. Hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini sekaligus perbandingan nilai kemampuan membaca pada pelaksanaan pratindakan, siklus I dan siklus II.

Tabel 12. Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Ssiwa pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II

No Nama Nilai Ketuntasan

Pratindakan Siklus 1 Siklus 2 Pratindakan Siklus 1 Siklus 2 1. AA 62 76 83 √ √ 2. MSA 50 41 45 3. GID 78 89 97 √ √ √ 4. JYA 74 88 97 √ √ √ 5. SNN 58 79 88 √ √ 6. RSY 60 83 90 √ √ 7. MRS 64 76 84 √ 8. RI 70 66 85 √ √ √ 9. KNA 72 79 88 √ √ √ 10. CPM 58 76 83 √ √ 11. RMRH 64 69 86 √ 12. RAA 64 69 67 13. FSA 78 90 92 √ √ √ 14. EWH 60 65 83 V Rata-rata 65 75 83 Tuntas 5 9 12 Persentase (%) 36 % 64 % 86 % Tidak tuntas 9 5 2 Persentase (%) 64 % 35 % 14 %

85

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Rata-rata 65 75 83

Skor tertinggi 78 90 97

Skor terendah 50 41 45

Jumlah siswa yang lulus rata-rata

5 9 12

Presentase 36 % 64% 86 %

Jumlah siswa yang tidak lulus rata-rata

9 5 2

Persetase 64 % 36 % 14 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memenuhi rata-rata pada pra siklus mengalami kenaikan pada siklus I dan siklus II yaitu dari 5 siswa (36 %) menjadi 9 siswa (64 %) menjadi 12 siswa (86%). Berikut ini adalah diagram batang hasil dari nilai siklus II dan perbandingannya dengan nilai pra siklus dan siklus III.

Gambar 11. Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I dan

Siklus I. 0 20 40 60 80 100 120

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Ketuntasan

Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman pada