• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perekonomian

Dalam dokumen Dengan ini menyatakan: (Halaman 83-87)

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4.2 Perekonomian

68 Daerah yang juga memiliki rata-rata pertumbuhan penduduk relatif rendah dibawah rata-rata pertumbuhan penduduk Provinsi Jambi sebesar 1,01 persen adalah Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tebo, dan Kabupaten Merangin. Selebihnya diatas rata-rata pertumbuhan penduduk Provinsi Jambi. Dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Sumber : BPS Kabupaten/Kota Provinsi Jambi, data diolah, 2022.

Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Perkembangan Penduduk Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2015-2021 (Persen)

69 mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, sedang harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi.

PDRB tersebut dapat dijadikan salah satu ukuran keberhasilan dari pembangunan suatu daerah. Maka setiap daerah berupaya memacu aktivitas ekonomi yang terdiri dari 17 sektor ekonomi. Dilihat dari sumbangan 17 sektor ekonomi tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat suatu daerah dengan mengelola sumber daya yang ada guna.

Tabel 4.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi (PDRB ADHK) Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2015-2021 (Persen)

Kabupaten/

Kota 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Rata-rata (%) Kerinci 6,41 6,72 5,86 4,93 4,23 3,86 4,16 5,17 Merangin 5,4 6,22 5,39 4,93 4,25 0,83 5,09 4,59 Sarolangun 3,59 4,26 4,68 4,8 4,26 -0,25 6,61 3,99 Batanghari 4,27 4,65 4,81 4,83 5,07 -0,39 4,74 4,00 Muaro Jambi 5,25 5,49 4,95 5,01 4,79 0,37 4,08 4,28

Tanjung

Jabung Timur 1,81 2,65 3,07 2,94 4,21 -3,92 0,13 1,56 Tanjung

Jabung Barat 3,64 3,14 4,48 6,77 5,01 -0,6 1,36 3,40 Tebo 5,35 5,4 5,58 4,98 4,76 -0,02 4,32 4,34 Bungo 5,13 5,39 5,68 4,65 4,19 -0,44 5,12 4,25 Kota Jambi 5,12 6,84 4,68 5,3 4,73 -3,96 3,94 3,81 Kota Sungai

Penuh 7,06 6,51 6,02 4,88 5,01 -0,16 3,67 4,71 Provinsi

Jambi 4,21 4,37 4,6 4,69 4,35 -0,44 3,66 3,63

Sumber : BPS Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi, data diolah, 2022.

Laju pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari laju pertumbuhan PDRB ADHK di Provinsi Jambi pada tahun 2015-2021 cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya namun terdapat beberapa tahun yang mengalami penurunan. Terlihat rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dalam waktu 7 tahun sebesar 3,63. Dimana tahun 2015-2018 terus mengalami

70 peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Tertinggi ialah di tahun 2018 sebesar 4,69 persen mencapai 142,99 triliun rupiah. Angka tersebut naik dari 136,55 triliun rupiah pada tahun 2017. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2018 terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi selama 2018 dipercepat oleh adanya investasi dan perbaikan kinerja ekspor luar negeri. Investasi yang dimaksud utamanya adalah pembangunan proyek-proyek infrastruktur seperti perbaikan jalan dan jembatan.

Ekspor luar negeri yang dimaksud utamanya ekspor ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang serta negara-negara di kawasan ASEAN. Tiga negara utama tujuan ekspor di kawasan ASEAN adalah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh sektor Informasi dan Komunikasi yaitu sebesar 7,74 persen. Salah satu penyebabnya adalah berkembangnya komunikasi dengan teknologi informasi. Internet menjadi barang wajib yang digunakan hampir pada tiap penduduk saat ini. Lalu diikuti sektor perdagangan besar dan eceran, refarasi mobil dan sepeda motor sebesar 5,94 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi terendah di tahun 2020, hal ini dikarenakan perlambatan ekonomi global, dan ketidakpastian global yang masih terus berlangsung berdampak pada capaian kinerja perekonomian Jambi di tahun 2020.

Tahun 2020, ekonomi Jambi terkontraksi di angka minus 0,44 persen. Pandemi covid-19 yang melanda dunia mempengaruhi segala aspek kehidupan termasuk perekonomian. Sebagian sektor mengalami kontraksi, sehingga memicu penurunan laju perekonomian Provinsi Jambi tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Kontraksi pertumbuhan paling dalam dialami oleh sektor Transportasi dan Pergudangan yaitu sebesar -14,06 persen sedangkan pertumbuhan tertinggi ada pada sektor Informasi dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 8,48 persen.

Tahun selanjutnya 2021 Kontribusi masing-masing sektor pembentuk PDRB ADHK menunjukkan sumbangan sektor-sektor ekonomi pada tahun tersebut yang mengalami pemulihan pasca covid-19. Sektor ekonomi yang

71 mempunyai kontribusi diatas 5 persen dihasilkan oleh kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, kategori kontruksi, kategori pengadaan listrik dan gas, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, kategori jasa keuangan, serta kategori pengadaan air. Sementara peranan kategori lainnya di bawah 5 persen.

Sumber : BPS Kabupaten/Kota Provinsi Jambi, data diolah, 2022.

Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2015-2021 (Persen)

Berdasarkan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi memiliki angka laju pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda. Sejak tahun 2015-2021 Kabupaten Kerinci dengan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu sebesar 5,17 persen, namun setiap tahunnya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kerinci cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2020 menurun menjadi 3,86. Di tahun 2020, terjadi penurunan yang sangat sifnifikan yang diakibatkan oleh pendemi covid-19. Meskipun menurun cukup tajam di tahun 2020, tetapi pertumbuhan eknomi di Kabupaten Kerinci masih tercatat positif. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya oleh peningkatan yang terjadi terutama pada produksi sektor konstruksi sebesar 49,11 persen lalu ada 8 sektor ekonomi lagi yang mendukung peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kerinci.

01 23 45 6

Rata-rata (%)

72 Sedangkan yang terendah yaitu berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan angka rata-rata laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,56 persen. Terjadinya penurunan yang cukup signifikan dikarenakan struktur ekonomi daerah tersebut masih mengandalkan beberapa sektor saja seperti sektor pertambangan dan penggalian sebagai sektor terbesar, lalu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor dan urutan kelima yaitu sektor konstruksi. Terpuruknya perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Timur dipicu oleh adanya kontraksi di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 7,47 persen menjadi Rp 9,59 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya. Pada 2019, sektor tersebut berkontribusi sebesar 50 persen terhadap perekonomian kabupaten tersebut, tetapi pada 2020 menyusut menjadi hanya 35,5 persen dari PDRB. Selain itu menurunnya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur disebabkan oleh belum stabilnya perkembangan harga kelapa sawit dan karet yang menjadi penopang utama perekonomian di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sedangkan sektor lainnya belum cukup mampu mendukung perkembangan ekonomi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Dilihat dari grafik rata-rata laju pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Jambi periode tahun 2015-2021 diatas, daerah-daerah tersebut memiliki rata-rata laju pertumbuhan ekonomi secara berurutan dari yang tertinggi adalah Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Merangin, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Bungo, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun, Kota Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan yang terendah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Dalam dokumen Dengan ini menyatakan: (Halaman 83-87)