• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM DAN KEGIATAN

4. Monitoring dan Evaluasi Sosial Ekonomi dan Kelembagaan

6.2. Organisasi Pelaksana

Organisasi pelaksana merupakan wadah dalam melakukan koordinasi antar pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan DAS. Secara kelembagaan koordinator perencanaan kegiatan pembangunan di tingkat daerah adalah Bappeda (Badan Perencanaan Pembanguna Daerah) sehingga lembaga tersebut juga dapat berperan sebagai lembaga yang mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan DAS baik di tingkat Kabupaten/Kota maupun di tingkat Propinsi. Dalam menjalankan tuganya sebagai koordinator pelaksana kegiatan pengelolaan DAS, Bappeda dapat bermitra dengan Forum DAS dalam hal pemberian pertimbangan masukan dan saran atas kebijakan yang akan dilakukan dalam pengelolaan DAS dan pembangunan di daerah.

Forum DAS Batang Gadis bersifat independen dan berperan sebagai lembaga yang memberikan rekomendasi atau masukan kepada para pihak pengambil keputusan tentang kebijakan, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan pengelolaan DAS terpadu di wilayah DAS Batang Gadis. Forum DAS Batang Gadis juga dapat berperan sebagai mediator dalam ketidaksepahaman, fasilitator dalam koordinasi, akselerator dalam implementasi, dan inovator dalam penerapan teknologi. Oleh karena itu peningkatan kapasitas lembaga dan pengembangan Forum DAS Batang Gadis sangat diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan pengelolaan DAS yang akan dilakukan.

Secara teknis, pelaksana kegiatan pengelolaan DAS Batang Gadis adalah dinas/instansi terkait di tingkat Kabupaten/Kota dalam wilayah DAS Batang

183 Gadis. Kerjasama sinergis antar instansi-instansi pemerintah terkait dan stakeholder lainnya sangat diperlukan agar kegiatan pengelolaan DAS dapat dilakukan dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang tinggal di dalamnya. Namun demikian, ego-sektoral selalu menjadi masalah klasik yang sampai saat ini belum dapat dieliminir. Perbedaan kepentingan selalu membatasi keberhasilan program dan pencapaian tujuan yang telah direncanakan.

Sebagian besar pihak menilai bahwa tanggung jawab pengelolaan DAS lebih banyak dibebankan terutama pada Dinas Kehutanan dan Balai Pengelolaan DAS (BPDAS Asahan Barumun). Koordinasi memang sering dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, akan tetapi hanya sebatas “koordinasi” sehingga pelaksanaan kegiatan di lapangan masih tetap belum dapat dilakukan secara terintegrasi.

Secara hirarki, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) merupakan lembaga koordinator yang mempunyai kontrol terhadap setiap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah (kabupaten/kota/propinsi). Oleh karena itu perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan DAS seyogyanya dikoordinasikan dengan Bappeda.

Koordinasi antar wilayah administrasi menjadi hal yang mutlak diperlukan mengingat keberadaan DAS Batang Gadis yang meliputi 3 wilayah kabupaten dan kota. Kenyataan yang terjadi saat ini justru permasalahan koordinasi lintas wilayah turut menjadi kendala dalam pengelolaan DAS. Selain ego-sektoral, perbedaan kepentingan tiap wilayah selalu dipertahankan, sehingga koordinasi sulit diwujudkan. Ketika menyinggung masalah daerah hulu-hilir, maka akan selalu ada perbedaan kepentingan yang bertolak belakang. Daerah hulu selalu ingin dibantu oleh daerah hilir dalam perbaikan kondisi hutan sebagai penghasil air dan pemberi manfaat bagi daerah hilir. Sedangkan daerah hilir menuntut tanggung jawab daerah hulu terhadap sedimentasi dan banjir yang selama ini terjadi. Untuk itu diperlukan suatu bentuk koordinasi lintas sektor dan lintas kepentingan, yang seharusnya mencakup koordinasi kebijakan (perumusan kebijakan berdasarkan kepentingan masing-masing sektor) dan koordinasi kegiatan (perumusan jenis kegiatan /program). Koordinasi ini diharapkan mampu

184 menghindari tumpang tindih kebijakan dan kepentingan baik lintas sektor maupun lintas wilayah.

Forum DAS Batang Gadis sudah terbentuk, namun sosialisasi dan penguatan kelembagaan forum ini harus terus ditingkatkan. Forum ini dibentuk setelah terbentuknya Forum DAS Provinsi Sumatera Utara, sehingga tupoksinya dapat diadopsi dalam kegiatan pengelolaan DAS Batang Gadis. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.614/2670/K/Tahun 2009 Tanggal 21 Juli

2009 tentang “Tugas, Wewenang Dan Fungsi Forum Komunikasi Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai Provinsi Sumatera Utara” maka deskripsi tugas ,wewenang

dan fungsi Forum DAS Sumut adalah : I. TUGAS:

a. Melakukan pengkajian tentang kebijakan rencana, pelaksanaan kegiatan dan dampak kegiatan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS);

b. Mengadakan rapat secara berkala maupun setiap saat diperlukan baik rapat pleno, terbatas maupun gabungan;

c. Bertanggungjawab dan wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur Sumatera Utara.

II. WEWENANG:

a. Menyelenggarakan rapat rutin dan insidentil dalam rangka menyelesaikan konflik antar kepentingan institusional, golongan masyarakat dan antar daerah;

b. Memberikan saran dan pertimbangan prioritas penggunaan dan pemanfaatan wilayah DAS untuk keamanan in-situ dan ex-situ serta kesejahteraan masyarakat;

c. Memberikan saran dan masukan terhadap kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL), pembangunan bangunan pengamanan aliran sungai untuk perlindungan DAS dan investasi vital yang ada dan untuk upaya antisipasi bahaya banjir, erosi, sedimantasi dan kekeringan;

185 d. Memberikan saran pertimbangan terhadap kegiatan pertambangan bahan galian terutama yang dapat mengubah permukaan tanah pada wilayah DAS maupun reklamasinya;

e. Memberikan saran dan masukan kepada Gubernur Sumatera Utara tentang potensi masalah yang mungkin timbul sebagai akibat penggunaan dan pemanfaatan wilayah DAS;

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur Sumatera Utara dalam penentuan kebijakan pengelolaan DAS;

g. Menyampaikan laporan perkembangan penyelenggaraan kebijakan pengelolaan DAS kepada Gubernur Sumatera Utara.

III.FUNGSI:

a. Pengkajian kebijakan, rencana dan program yang sedang dan akan dilaksanakan di dalam DAS;

b. Pengkajian permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kegiatan-kegiatan pengelolaan DAS dan bencana alam;

c. Memberikan pertimbangan dan saran pemecahan masalah kepada Gubernur Sumatera Utara, mengenai:

- Penggunaan dan pemanfaatan wilayah DAS sesuai dengan daya dukungnya;

- Pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya air;

- Penambangan bahan galian di dalam DAS;

- Pengendalian bencana alam, tanah longsor dan daya rusak air/banjir dan kekeringan;

- Rehabilitasi dan konservasi DAS;

d. Fasilitasi atau penyelenggaraan rapat-rapat Forum Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) antar wilayah administrasi dalam rangka komunikasi, konsultasi, sosialisasi dan koordinasi pengelolaan DAS.

186 Dengan demikian, pelaksana kegiatan pengelolaan DAS Batang Gadis adalah dinas dan instansi terkait dalam wilayah DAS Batang Gadis pada tingkat kabupaten/kota dan propinsi di bawah Koordinasi Bappeda Kabupaten/Kota dan Propinsi, dan unit pelaksana teknis pemerintah pusat (sesuai tupoksi), serta LSM dan seluruh masyarakat dalam wilayah DAS Batang Gadis. Forum Komunikasi DAS Provinsi Sumatera Utara dan atau Forum DAS Batang Gadis berperan sebagai komite yang berfungsi memberikan saran dan masukan dalam perencanaan dan kebijakan, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan pengelolaan DAS yang telah dilakukan.

6.3. Rencana Investasi dan Pembiayaan