• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN WHO BAGI PEJABAT PEMBUAT KEBIJAKAN

Dalam dokumen HUKUM,HAM DAN PEMERINTAHAN (Halaman 180-184)

Pembentukan Sistem Catatan Sipil yang Efektif, Efisien, dan Terintegrasi

F. PANDUAN WHO BAGI PEJABAT PEMBUAT KEBIJAKAN

Pada tahun 2012, WHO mengeluarkan panduan (resource kit) yang dapat membantu dalam perencanaan dan penerapan sistem pencatatan sipil. Subbab ini akan membahas lebih lanjut mengenai pertimbangan yang dimuat dalam panduan tersebut dan dokumen lain yang berjudul Penilaian Singkat Sistem Pencatatan Sipil dan Statistik Vital yang diterbitkan oleh WHO pada tahun 2010. Kedua dokumen tersebut memberikan perencanaan yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem CVRS di Indonesia.

Panduan dapat digunakan oleh pejabat pembuat dan pelaksana kebijakan untuk mengidentifikasi, menempatkan, dan menggunakan standar umum, alat, dan akses ke bahan material. Panduan ini berisi beberapa masukan teknis dari individual dan ahli dalam pencatatan sipil, statistik vital, sistem informasi kesehatan, dan kesehatan publik.

Tabel 13.2 Rangkuman Panduan WHO

Modul 2 Berisi kerangka untuk meninjau isi dan kepatuhan kerangka hukum dan peraturan.

Modul 3

Memberikan ulasan mengenai sumber daya yang dibutuhkan (manusia, infrastruktur, dan keuangan) untuk pencatatan sipil.

Modul ini juga memberikan ulasan untuk peninjauan formular kelahiran dan kematian.

Modul 4

Memberikan ulasan mengenai situasi di mana terdapat lebih dari satu pemangku kepentingan dalam suatu sistem CVRS dan memberikan petunjuk dalam pembuatan mekanisme koordinasi (atau memperkuat mekanisme yang sudah ada) dengan menghubungkan pemangku kepentingan utama, yaitu badan terkait pencatatan sipil dan badan statistika nasional, kementerian kesehatan, dan petugas pencatatan sipil.

Panduan ini juga mengembangkan sistem pelacakan mutakhir untuk akta yang berisi informasi mengenai alasan kematian dengan kode tertentu yang dapat sangat berguna untuk petugas kesehatan di Indonesia.

Buku ini tidak diperjualbelikan.

Indonesia Emas Berkelanjutan ...

160

Dokumen tersebut juga mengenalkan sistem pencatatan sipil yang sudah terkomputerisasi yang juga dapat berfungsi untuk transfer data, penyimpanan, dan analisis. Meskipun aspek teknis dalam seksi ini belum berdasarkan perkembangan teknologi terkini, Indonesia dapat mempertimbangkan mengenai pelaporan yang dapat dilakukan dengan telepon genggam. Dokumen tersebut juga memberikan praktik terbaik dalam pengumpulan, peninjauan, dan analisis data rumah sakit yang tersedia serta memberikan ringkasan stastitik, khususnya untuk masyarakat di daerah perkotaan yang menggunakan fasilitas layanan kesehatan secara formal.

Panduan ini juga memberikan informasi mengenai perbedaan antara daerah perkotaan dan terpencil, yang penting untuk Indonesia.

Tindakan utama yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Menyusun dan menganalisis data kelahiran dan kematian di daerah perkotaan untuk pembuatan rangkuman mengenai tingkat kesuburan dan kematian di daerah perkotaan.

2. Mendaftarkan tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan publik untuk pemberian informasi mengenai kelahiran dan kematian.

3. Mengembangkan kampanye dan skema insentif untuk pendaf-taran, misalnya syarat akta lahir untuk mendapatkan layanan dari pemerintah.

4. Menambah kantor pendaftaran dan penambahan layanan pen-catatan untuk daerah terpencil.

5. Pemberian data untuk pola kematian khusus yang terjadi di luar unit fasilitas kesehatan di Modul 17.

6. Memaksimalkan penggunaan data dari badan pengawasan ke se hatan dan demografis untuk mengumpulkan bukti mengenai tingkat kematian berdasarkan umur dan jenis kelamin di Modul 7.

7. Menimbang pelaksanaan riset mengenai fungsi teknologi, seperti telepon genggam atau alat komunikasi lainnya, untuk mencatat peristiwa penting pada komunitas tertentu, lalu mengumpulkan

Buku ini tidak diperjualbelikan.

dan memberikan informasi tersebut kepada petugas dalam ting-kat yang lebih tinggi untuk kepentingan analisis statistik.

8. Menggerakan masyarakat desa dengan melaksanakan kampanye untuk memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pen-tingnya pencatatan sipil.

9. Menyebarkan unit pencatatan sipil ke daerah terpencil dan membuat formulir pencatatan dengan bahasa daerah setempat.

10. Memberikan akses untuk data kepada pejabat pembuat kebijakan dan peneliti.

11. Melakukan penjangkauan komunitas kepada masyarakat yang belum mendapatkan layanan pencatatan sipil.

12. Meningkatkan cakupan layanan pencatatan untuk daerah ter-pencil dan masyarakat yang terpinggir dengan menjangkau kelompok tersebut dan memberikan insentif untuk pencatatan.

13. Mengenalkan pencatatan medis elektronik di rumah sakit besar untuk mempermudah pengiriman, pengumpulan, dan penye-baran data yang tersedia untuk dianalisis.

14. Mengenalkan perangkat lunak pemograman otomatis untuk menstandarisasi dan mempercepat analisis data kematian.

G. PENUTUP

Sistem pencatatan sipil di Indonesia sudah melewati proses yang cukup panjang dan sudah sangat berkembang dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini. Pengembangan sistem tersebut bergantung kepada pemangku kepentingan untuk merencanakan perkembangan lebih lanjut dalam 25 tahun ke depan. Saat ini sudah jelas bahwa teknologi, smartphone, jaringan internet, dan pendidikan akan men-jadi kunci dalam pengembangan sistem pencatatan sipil Indonesia.

Dokumen yang diterbitkan oleh WHO sudah memberikan panduan yang sangat bermanfaat untuk menciptakan sistem pencatatan sipil yang akurat dan kuat di abad ke-21. Indonesia diharapkan dapat merealisasikan hal tersebut dengan optimal untuk kemajuan dan kekuatan bangsa.

Buku ini tidak diperjualbelikan.

Indonesia Emas Berkelanjutan ...

162

REFERENSI

King, R. (2016, Agustus 9). iCivil promises much needed birth registration in Africa. Biometric. https://www.biometricupdate.com/201608/icivil-promises-much-needed-birth-registration-in-africa

Morlin-Yron, S. (2017, Desember 7). New technology could help 230 million ‘ghost’ children. CNN. https://edition.cnn.com/2016/12/01/

africa/birth-registration-system-burkina-faso/index.html

OECD Glossary of Statistikal Terms. (2001, September 25). “Glossary of statistical terms: Civil register.” https://stats.oecd.org/glossary/detail.

asp?ID=341

United Nations Statistics Division, Civil Registration and Vital Statistics:

Availability of vital statistics. (2016, Agustus). https://unstats.un.org/

unsd/demographic-social/crvs/

World Health Organization. (2010). Rapid assessment of national civil registration and vital statistiks systems (Publication No. WHO/IER/

HSI/STM/2010.1). doi:https://apps.who.int/iris/handle/10665/70470 _____. (2012). Resource kit: Strengthening civil registration and vital statistiks

for births, deaths and causes of death. WHO. https://apps.who.int/iris/

bitstream/handle/10665/78917/9789241504591_eng.pdf (No. ISBN 978 92 4 150459 1).

Buku ini tidak diperjualbelikan.

BAB XIV

Permasalahan Keterbukaan Informasi

Dalam dokumen HUKUM,HAM DAN PEMERINTAHAN (Halaman 180-184)