• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PAPARAN DATA

4.2 Paparan Data

4.2 Paparan Data

4.2.1 Data pola bahasa dan aspek linguistik forensik dalam gugatan UU ITE Analisis pola bahasa dan aspek linguistik forensik dalam gugatan UU ITE terdiri atas tiga data yang saling terhubung yaitu (1) data teks UU ITE, (2) data proses sidang pengadilan, dan (3) data putusan No. 20/PUU-XIV/2016 yang akan diuraikan satu persatu berikut ini:

4.2.1.1 Data teks UU ITE

Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) memiliki dasar hukum Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. UU ITE dianggap perlu untuk diterapkan mengingat Indonesia saat ini adalah salah satu negara yang menggunakan teknologi informasi.

Dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang dimaksud dengan transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya (Tobing, 2010).

UU ITE disahkan di Jakarta pada tanggal 21 April 2008 oleh Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. UU ITE diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 April 2008 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indoesia Andi Mattalata.

Teks UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 secara keseluruhan terdiri atas 4964 leksis. Teks UU ITE terdiri atas 25 halaman dan penjelasan 13 halaman.

Berdasarkan analisis apraisal jumlah kemunculan apraisal sikap 164 leksis, pemosisian 160 leksis, dan graduasi 124 leksis. Pola bahasa dalam UU ITE berasal dari sumber sikap, pemosisian, dan graduasi seperti dalam table sikap berikut ini.

Tabel 4.1 Sikap dalam teks UU ITE Sikap teks UU ITE

Penilaian Afek Apresiasi

51,80% 25,60% 22,60%

Sumber sikap terdiri atas unsur afek 42 leksis, penilaian 85 leksis, apresiasi 37 leksis. Sumber penilaian dalam UU ITE terangkum pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Sumber penilaian dalam teks UU ITE

No Sumber Penilaian Jumlah

1 sikap>penilaian>sanksi sosial>proprietas/etika>positif 8,20%

2 sikap>penilaian>sanksi sosial>proprietas/etika>negatif 71,80%

3 sikap>penilaian>penghargaan sosial>kapasitas>positif 5,90%

4 sikap>penilaian>sanksi sosial>verasitas/kebenaran>positif 7,00%

5 sikap>penilaian>sanksi sosial> verasitas/kebenaran>negatif 2,40%

6 sikap>penilaian>penghargaan sosial>tenasitas>positif 4,70%

Total 100%

Sumber penilaian dalam teks UU ITE terdiri atas sanksi sosial dan penghargaan sosial. Sanksi sosial terdiri atas proprietas/etika, verasitas/kebenaran bermakna positif dan negatif. Penghargaan sosial terdiri dari kapasitan bermakna positif dan tenasitas bermakna positif. Teks UU ITE juga memiliki sumber afek dengan rekapitulasi persentase pilihan unsur afek pada teks UU ITE dapat dilihat berikut pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Sumber afek dalam teks UU ITE

No Sumber Afek Jumlah

1 sikap>afek>keamanan>yakin/aman 9,50%

2 sikap>afek>keamanan>positif 14,30%

3 sikap>afek>keamanan>kepercayaan 30,96%

4 sikap>afek>ketidakamanan>kegelisahan 2,38%

5 sikap>afek>ketidakpuasan>ketidaksenangan 9,52%

6 sikap>afek>irealis>kecenderungan>hasrat/keingian 2,40%

7 sikap>afek>irealis>kecenderungan>takut 16,66%

8 sikap>afek>ketidakamanan>negative 14,28%

Total 100%

Sumber afek terdiri atas unsur keamanan 6 leksis, unsur keamanan-yakin 4 leksis, keamanan-kepercayaan 13 leksis, ketidakamanan-kegelisahan 1 leksis, ketidakpuasan-ketidaksenangan 4 leksis, irealis (hasrat) kecenderungan-ingin 1 leksis, dan irealis (hasrat) kecenderungan-takut 7 leksis. Unsur penilaian terdiri

verasitas/kebenaran positif 6 leksis, dan verasitas/kebenaran negatif 2 leksis (2) penghargaan sosial kapasitas positif 5 leksis dan tenasitas positif 4 leksis.

Tabel 4.4 Sumber apresiasi dalam teks UU ITE

No Sumber Apresiasi Jumlah

1 sikap>apresiasi>kualitas>positif 8,10%

2 sikap>apresiasi>keseimbangan>positif 13,52%

3 sikap>apresiasi>keseimbangan>negative 2,70%

4 sikap>apresiasi>valuasi>positif 35,14%

5 sikap>apresiasi>dampak>negative 37,84%

6 sikap>apresiasi>kompleksitas>negative 2,70%

Total 100%

Sumber apresiasi terdiri atas kualitas bermakna positif, keseimbangan bermakna positif dan negatif, valuasi bermakna positif, dampak bermakna negatif, dan kompleksitas bermakna negatif.

Tabel 4.5 Sumber pemosisian dalam teks UU ITE

No Sumber Pemosisian Jumlah

1 pemosisian>heteroglos>ekstravokalisasi>asimilasi 20,00%

2 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>tertutup>proklamasi 5,60%

3 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>terbuka>modalitas 41,20%

4 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>tertutup>penyangkalan 31,30%

5 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>terbuka>indrawi 1,90%

Total 100%

Sumber pemosisian berasal dari heteroglos. Heteroglos terdiri dari ekstravokalisasi dan intravokalisasi. Sumber ekstravokalisasi terdiri atas satu unsur asimilasi 32 leksis. Sumber intravokalisasi terdiri atas proklamasi 9 leksis, modalitas 66 leksis, penyangkalan 50 leksis, dan indrawi 3 leksis.

Tabel 4.6 Sumber graduasi dalam teks UU ITE

No Sumber Graduasi Jumlah

1 graduasi>forsa>intensifikasi>tingkatan 8,10%

2 graduasi>forsa>intensifikasi>metafora 17,70%

3 graduasi>forsa>kuantifikasi>jumlah 17,70%

4 graduasi>forsa>kuantifikasi>ruang 10,50%

5 graduasi>forsa>kuantifikasi>waktu 35,50%

6 graduasi>fokus>tajam 10,50%

Total 100%

Sumber graduasi terdiri atas forsa dan fokus. Sumber forsa terdiri atas unsur tingkatan 10 leksis, metafora 22 leksis, ruang 13 leksis, waktu 44 leksis, dan sumber fokus hanya terdapat satu unsur tajam 13 leksis.

Teks UU ITE memiliki struktur yang terdiri atas Pendahuluan (Konsiderans), Bab I Ketentuan Umum, Bab II Asas dan Tujuan, Bab III Informasi, Dokumentasi, dan Tanda Tangan Elektronik, Bab IV Penyelenggara Sertifikasi Elektronik dan Sistem Elektronik, Bab V Transaksi Elektonik, Bab VI Nama Domain, HAKI, dan Perlindungan Hak Pribadi, Bab VII Perbuatan yang Dilarang, Bab VIII Penyelesaian Sengketa, Bab IX Peran Pemerintah dan Peran Masyarakat, Bab X Penyidikan, Bab XI Ketentuan Pidana, Bab XII Ketentuan Peralihan, dan Bab XIII Ketentuan Penutup.

4.2.1.2 Data sidang pengadilan

Proses sidang pengadilan (sidang panel dan pleno) perkara No. 20/PUU-XIV/2016 terdiri atas sembilan kali sidang. Dari sembilan sidang tersebut penelitian ini hanya membahas delapan sidang karena satu sidang berisi tentang putusan No. 21/PUU-XIV/2016. Sidang perkara No. 20/PUU-XIV/2016 digabung dengan sidang undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak

pidana korupsi terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Namun, dalam penelitian ini putusan perkara No. 21/PUU-XIV/2016 tentang undang-undang nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 tidak dibahas. Penelitian ini membahas sidang perkara No. 20/PUU-XIV/2016 tentang pengujian undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.

Sidang pengadilan perkara No. 20/PUU-XIV/2016 diadakan di ruang sidang MKRI. MKRI memiliki sembilan hakim yang diketuai oleh AH. Anggota majelis hakim MKRI antara lain AU, MMPS, ST, WA, IDGP, PA, AW, dan MFI dengan Panitera Pengganti CN.

Gambar 4.1 Majelis Hakim MKRI

Sumber: Sidang pengadilan MKRI

Data penelitian sidang pengadilan gugatan UU ITE perkara No. 20/PUU-XIV/2016 terdiri atas delapan kali sidang. Sidang Pengadilan (SP) terdiri atas dua sidang panel dan enam sidang pleno. Sidang pengadilan terdiri atas delapan tema.

Sidang pengadilan perkara No. 20/PUU-XIV/2016 berdasarkan tema lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.7 Tema sidang pengadilan perkara No. 20/PUU-XIV/2016 Sidang Pengadilan

Perkara No. 20/PUU-XIV/2016

Tema

SP I pemeriksaan pendahuluan

SP II perbaikan permohonan

SP III mendengarkan keterangan presiden dan DPR SP IV bagian (1) mendengarkan keterangan DPR dan ahli pemohon SP V bagian (2) mendengarkan keterangan DPR dan ahli pemohon SP VI mendengarkan keterangan ahli presiden

SP VII mendengarkan keterangan ahli/saksi presiden

SP VIII pengucapan putusan

Proses sidang pengadilan gugatan UU ITE No. 20/PUU-XIV/2016 terdiri atas: (1) sidang panel perkara No. 20/PUU-XIV/2016 hari Rabu, tanggal 24 Pebruari tahun 2016 berisi pemeriksaan pendahuluan (2) sidang panel perkara No.

20/PUU-XIV/2016 hari Selasa, tanggal 08 Maret tahun 2016 berisi tentang perbaikan permohonan (3) sidang pleno perkara No. 20/PUU-XIV/2016 dan No.

21/PUU-XIV/2016 hari Senin, tanggal 11 April tahun 2016 bertema mendengarkan keterangan presiden dan DPR (4) sidang pleno perkara No.

20/PUU-XIV/2016 dan No. 21/PUU-XIV/2016 (bagian satu) hari Rabu, tanggal 20 April tahun 2016 bertema mendengarkan keterangan DPR dan ahli pemohon (5) sidang pleno perkara No. 20/PUU-XIV/2016 dan No. 21/PUU-XIV/2016 (bagian dua) hari Rabu, tanggal 20 April tahun 2016 masih mengenai tema mendengarkan keterangan DPR dan ahli pemohon (6) sidang pleno perkara No.

20/PUU-XIV/2016 dan No. 21/PUU-XIV/2016 hari Selasa, tanggal 03 Mei tahun 2016 tentang mendengarkan keterangan ahli presiden (7) sidang pleno perkara No.

20/PUU-XIV/2016 dan No. 21/PUU-XIV/2016 hari Kamis, tanggal 19 Mei tahun 2016 bertema mendengarkan keterangan ahli/saksi presiden (8) sidang pleno

pengucapan putusan perkara No. 20/PUU-XIV/2016. Distribusi data sidang pengadilan terangkum dalam tabel sikap, pemosisian, dan graduasi berikut ini.

Tabel 4.8 Distribusi data sikap sidang pengadilan Sidang Pengadilan

(SP) Sikap

Total Penilaian Apresiasi Afek

SP I 17 33 32 82

Total jumlah data sikap dalam sidang pengadilan diperoleh dari SP I s.d SP VIII. Kemunculan leksis sumber sikap berjumlah 1074 leksis. Sumber sikap didominasi oleh SP V bagian 2 dengan jumlah 294 leksis. Sumber sikap terdiri atas unsur penilaian 634 leksis, apresiasi 263 leksis, dan afek 177 leksis. Berikut distribusi data pemosisian sidang pengadilan.

Tabel 4.9 Distribusi data pemosisian sidang pengadilan

Sidang

Asimilasi Penyangkalan Proklamasi Modalitas Indrawi

SP I 73 80 5 65 9 232

Distribusi data pemosisian terdiri atas unsur heteroglos. Unsur heteroglos terdiri atas unsur ekstravokalisasi dan intravokalisasi. Sumber pemosisian SP dengan total jumlah kemunculan 3583 leksis. Sumber pemosisian didominasi oleh SP VII dengan jumlah kemunculan 891 leksis. Ekstravokalisasi terdiri atas unsur asimilasi dengan jumlah 792 leksis. Intravokalisasi terdiri atas unsur penyangkalan 1472 leksis dan proklamasi 120 leksis. Unsur modalitas dengan jumlah 1088 leksis dan indrawi 111 leksis.

Tabel 4.10 Distribusi data graduasi sidang pengadilan

Sidang Pengadilan

(SP)

Graduasi

Total

Fokus Forsa

Intensifikasi Kuantifikasi

Tajam Lunak Metafora Tingkatan Waktu Ruang Jumlah

SP I 23 5 8 13 102 28 27 206

SP II 0 0 2 7 47 3 12 71

SP III 10 9 23 38 84 31 30 225

SP IV 11 15 8 43 140 34 50 301

SP V 32 19 26 82 182 4 115 460

SP VI 9 29 21 24 106 20 133 342

SP VII 51 48 57 40 139 19 100 454

SP VIII 7 6 39 9 65 5 19 150

Jumlah 143 131 184 256 865 144 486 2209

Secara keseluruhan data sumber graduasi sidang pengadilan terdiri atas unsur fokus dan forsa dengan jumlah 2209 leksis. Sumber graduasi didominasi oleh SP V dengan jumlah 460 leksis. Fokus pada SP terdiri atas unsur tajam 143 leksis dan unsur lunak 131 leksis. Unsur forsa SP terdiri atas Intensitifikasi dan kuantifikasi. Unsur Intensitifikasi terdiri atas unsur metafora 184 leksis dan tingkatan 256 leksis. Unsur kuantifikasi terdiri atas unsur ruang 144 leksis, waktu 865 leksis, dan jumlah 486 leksis.

a. Sidang panel perkara No. 20/PUU-XIV/2016 (SP I)

Jumlah kosa kata dalam teks SP I berisi pemeriksaan pendahuluan terdiri atas 4.118 leksis. Berdasarkan analisis apraisal jumlah kemunculan apraisal sikap 82 leksis, pemosisian 232 leksis, dan graduasi 206 leksis. SP I merupakan jenis sidang panel. Sidang panel memiliki kewenangan melakukan pemeriksaan pendahuluan (lihatpasal 10 ayat (1) PMK 6/2005), melaporkan hasil pemeriksaan dan memberikan rekomendasi kepada rapat pleno permusyawaratan hakim serta memberikan usulan penggabungan pemeriksaan persidangan dalam keadaan tertentu (lihat pasal 12 ayat (2) PMK 6/2005).

Gambar 4.2 Keterangan sidang pengadian

Sumber: sidang pengadilan MKRI

Sidang panel dihadiri oleh Hakim Ketua AH dan Hakim Anggota IDGP dan MMPS. Pemohon yang hadir SH, TMA, MAS dan HAN. Sumber sikap unsur penilaian hakim dan pemohon dalam SP I dapat dilihat pada tabel penilaian berikut ini.

Tabel 4.11 Sumber penilaian SP I

No Sumber Penilaian Jumlah

1 sikap>penilaian>sanksi sosial>proprietas/etika>positif 21,20%

2 sikap>penilaian>sanksi sosial>proprietas/etika>negatif 9,10%

3 sikap>penilaian>penghargaan sosial>kapasitas>positif 24,20%

4 sikap>penilaian>sanksi sosial>verasitas/kebenaran>positif 24,20%

5 sikap>penilaian>sanksi sosial>verasitas/kebenaran> negatif 6,10%

6 sikap>penilaian>penghargaan sosial>tenasitas>positif 15,20%

Total 100%

Sumber penilaian SP I terdiri atas sanksi sosial dan penghargaan sosial.

Sanksi sosial terdiri atas proprietas dan verasitas bermakna positif dan negatif.

Penghargaan sosial terdiri atas kapasitas dan tenasitas bermakna negatif.

Tabel 4.12 Sumber apresiasi SP I

No Sumber Apresiasi Jumlah

1 sikap>apresiasi>kualitas>positif 15,60%

2 sikap>apresiasi>keseimbangan>positif 3,10%

3 sikap>apresiasi>keseimbangan>negatif 21,90%

4 sikap>apresiasi>valuasi>positif 28,10%

5 sikap>apresiasi>kompleksitas>negatif 31,30%

Total 100%

Sumber apresiasi SP I berdasarkan polaritas positif dan negatif terdiri atas kualitas, keseimbangan, valuasi, dan kompleksitas. Leksis dalam SP I merupakan sumber daya yang menunjukkan perasaan.

Tabel 4.13 Sumber afek SP I

No Sumber Afek Jumlah

1 sikap>afek>keamanan 11,76%

2 sikap>afek>keamanan>amanah 82,36%

3 sikap>afek>kepuasan-kesenangan 5,88%

Total 100%

Sumber afek SP I terdiri atas keamanan, keamanan-amanah, dan kepuasan-kesenangan. Selain sumber sikap unsur penilaian, apresiasi, dan afek terdapat sumber pemosisian teks SP I terangkum dalam persentase pemosisian sebagai berikut.

Tabel 4.14 Sumber pemosisian SP I

No Sumber Pemosisian Jumlah

1 pemosisian>heteroglos>ekstravokalisasi>asimilasi 31,50%

2 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>tertutup>proklamasi 2,10%

3 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>terbuka>modalitas 28,00%

4 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>tertutup>penyangkalan 34,50%

5 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>terbuka>indrawi 3,90%

Total 100%

Pemosisian SP I terdiri atas heteroglos. Heteroglos terdiri atas ekstravokalisasi dan intravokalisasi. Sumber ekstravokalisasi terdiri atas asimilasi.

Intravokalisasi terdiri atas proklamasi, modalitas, penyangkalan dan indrawi.

Tabel 4.15 Sumber graduasi SP I

No Sumber Graduasi Jumlah

1 graduasi>forsa>intensifikasi>tingkatan 6,30%

2 graduasi>forsa>intensifikasi>metafora 3,90%

3 graduasi>forsa>kuantifikasi>jumlah 13,10%

4 graduasi>forsa>kuantifikasi>ruang 13,60%

5 graduasi>forsa>kuantifikasi>waktu 49,50%

6 graduasi>fokus>tajam 11,20%

7 graduasi>fokus>lunak 2,40%

Total 100%

Sumber graduasi terdiri atas forsa dan fokus. Forsa terdiri atas intensitifikasi dan kuantifikasi. Sumber intensitifikasi terdiri atas unsur tingkatan dan metafora. Sumber kuantifikasi memiliki unsur jumlah, ruang, dan waktu.

Fokus dalam SP I terdiri atas tajam dan lunak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat persentase graduasi pada SP I di bawah ini.

b. Sidang panel perkara No. 20/PUU-XIV/2016 (SP II)

Jumlah kosa kata dalam teks SP II berisi perbaikan permohonan terdiri atas 1.568 leksis. Kemunculan apraisal sikap 24 leksis, pemosisian 47 leksis, dan graduasi 71 leksis. SP II dihadiri hakim ketua hakim Arief Hidayat dan pemohon

SH. Sumber sikap terdiri atas penilaian, apresiasi, dan afek. Penilaian pada SP II memiliki bahasa evaluasi yang terangkum dalam tabel apresiasi berikut ini.

Tabel 4.16 Sumber penilaian SP II

No Sumber Sikap Jumlah

1 sikap>penilaian>sanksi sosial>proprietas/ etika>positif 9,10%

2 sikap>penilaian>penghargaan sosial>kapasitas>negatif 18,20%

3 sikap>penilaian>sanksi sosial>verasitas/kebenaran>positif 72,70%

Total 100%

Penilaian dalam SP II terdiri atas saksi sosial unsur proprietas bermakna positif dan verasitas bermakna positif. Penghargaan sosial memiliki unsur kapasitas bermakna negatif. Sumber apresiasi SP II terdiri atas kualitas, keseimbangan, dan valuasi seperti tabel berikut.

Tabel 4.17 Sumber apresiasi SP II

No Sumber Apresiasi Jumlah

1 sikap>apresiasi>kualitas>positif 22,20%

2 sikap>apresiasi>keseimbangan>negatif 66,70%

3 sikap>apresiasi>valuasi>positif 11,10%

Total 100%

Sumber apresiasi SP II terdiri dari unsur kualitas bermakna positif, keseimbangan bermakna negtif, dan valuasi bermakna positif.

Tabel 4.18 Sumber afek SP II

No Sumber Afek Jumlah

1 sikap>afek>keamanan>amanah 25,00%

2 sikap>afek>kepuasan>kesenangan 75,00%

Total 100%

Sumber afek pada SP II memiliki unsur kepuasan-kesenangan dengan jumlah dan keamanan-amanah.

Tabel 4.19 Sumber pemosisian SP II

No Sumber Pemosisian Jumlah

1 pemosisian>heteroglos>ekstravokalisasi>asimilasi 31,90%

2 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>tertutup>proklamasi 14,90%

3 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>terbuka>modalitas 14,90%

4 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>tertutup>penyangkalan 38,30%

Total 100%

Dari tabel pemosisian SP II di atas terdapat sumber pemosisian yang terdiri atas intravokalisasi dengan unsur proklamasi, modalitas, dan penyangkalan. Sumber ekstravokalisasi dengan unsur asimilasi.

Tabel 4.20 Sumber graduasi SP II

No Sumber Graduasi Jumlah

1 graduasi>forsa>intensifikasi>tingkatan 9,90%

2 graduasi>forsa>intensifikasi>metafora 2,80%

3 graduasi>forsa>kuantifikasi>jumlah 16,90%

4 graduasi>forsa>kuantifikasi>ruang 4,20%

5 graduasi>forsa>kuantifikasi>waktu 66,20%

Total 100%

Sumber graduasi pada SP II terdiri atas forsa dan fokus. Sumber forsa terdiri atas intensitifikasi unsur tingkatan, dan metafora. Sumber forsa kuantifikasi unsur jumlah, ruang, dan waktu.

c. Sidang panel perkara No. 20/PUU-XIV/2016 (SP III)

Jumlah kosa kata dalam teks SP III berisi sidang pleno bertema mendengarkan keterangan presiden dan DPR terdiri atas 7.866 leksis.

Kemunculan apraisal sikap 119 leksis, pemosisian 422 leksis, dan graduasi 225 leksis. Apraisal sikap dalam SP III dipaparkan dari sumber apresiasi, penilaian, dan afek dengan persentase berikut ini.

Tabel 4.21 Sumber apresiasi SP III

No Sumber Apresiasi Jumlah

1 sikap>apresiasi>kualitas>positif 2,94%

2 sikap>apresiasi>kualitas>negatif 2,94%

3 sikap>apresiasi>keseimbangan>positif 2,94%

4 sikap>apresiasi>keseimbangan>negatif 23,50%

5 sikap>apresiasi>valuasi>positif 55,90%

6 sikap>apresiasi>dampak>negatif 2,94%

7 sikap>apresiasi>dampak>positif 5,90%

8 sikap>apresiasi>kompleksitas>negatif 2,94%

Total 100%

Jenis apresiasi yang muncul dari analisis SP III adalah kualitas bermakna positif dan negatif, keseimbangan bermakna positif dan negatif, valuasi bermakna positif, dampak bermakna positif dan negatif, dan kompleksitas bermakna negatif.

Tabel 4.22 Sumber penilaian SP III

No Sumber penilaian Jumlah

1 sikap>penilaian>sanksi sosial>proprietas/ etika>positif 4,50%

2 sikap>penilaian>sanksi sosial>proprietas/ etika>negatif 61,20%

3 sikap>penilaian>penghargaan sosial>kapasitas>positif 10,40%

4 sikap>penilaian>sanksi sosial>verasitas/kebenaran>positif 22,40%

5 sikap>penilaian>penghargaan sosial>tenasitas>positif 1,50%

Total 100%

Sumber penilaian SP III terdiri atas sanksi sosial dan penghargaan sosial.

Sumber sanksi sosial terdiri atas proprietas/etika bernilai positif dan negatif dan verasitas/kebenaran bernilai positif. Sumber penghargaan sosial terdiri atas kapasitas bermakna positif dan tenasitas bermakna positif.

Tabel 4.23 Sumber afek SP III

No Sumber Afek Jumlah

1 sikap>afek>keamanan 22,20%

2 sikap>afek>keamanan>kepercayaan 5,60%

3 sikap>afek>ketidakamanan>kegelisahan 5,60%

4 sikap>afek>kepuasan>kesenangan 22,20%

5 sikap>afek>ketidakamanan 11,10%

6 sikap>afek>irealis>kecenderungan>takut 33,30%

Total 100%

Sumber afek SP III terdiri atas unsur keamanan, keamanan-kepercayaan, ketidakamanan-kegelisahan, kepuasan-kesenangan, ketidakamanan, dan irealis kecenderungan merasa takut.

Tabel 4.24 Sumber pemosisian SP III

No Sumber Pemosisian Jumlah

1 pemosisian>heteroglos>ekstravokalisasi>asimilasi 31,00%

2 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>tertutup>proklamasi 6,90%

3 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>terbuka>modalitas 28,20%

4 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>tertutup>penyangkalan 30,80%

5 pemosisian>heteroglos>intravokalisasi>terbuka>indrawi 3,10%

Total 100%

Sumber pemosisian terdiri atas heteroglos. Heteroglos terdiri atas ekstravokalisasi dan intravokalisasi. Ekstravokalisasi dalam SP III terdiri atas asimilasi. Intravokalisasi terdiri atas unsur proklamasi, modalitas, penyangkalan, dan indrawi.

Tabel 4.25 Sumber graduasi SP III

No Sumber Graduasi Jumlah

1 graduasi>forsa>intensifikasi>tingkatan 16,89%

2 graduasi>forsa>intensifikasi>metafora 10,22%

3 graduasi>forsa>kuantifikasi>jumlah 13,33%

4 graduasi>forsa>kuantifikasi>ruang 13,78%

5 graduasi>forsa>kuantifikasi>waktu 37,33%

6 graduasi>fokus>tajam 4,45%

7 graduasi>fokus>lunak 4,00%

Total 100%

Sumber graduasi SP III terdiri atas forsa dengan unsur intensitifikasi dan kuantifikasi. Intensitifikasi terdiri atas unsur tingkatan dan metafora. Kuantifikasi terdisi atas unsur jumlah, ruang, dan waktu. SP III merupakan jenis sidang pleno.

Sidang pleno memiliki wewenang diantaranya untuk melakukan pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan persidangan (pasal 12 ayat (1) (2) PMK 6/2005), dan pengucapan putusan Mahkamah Konstitusi (pasal 31 jo pasal 39 PMK 6/2005).

SP III dihadiri oleh hakim ketua AH dan hakim anggota PA (pasal 10 ayat (1) dan (2) PMK 6/2005).

Pihak pemohon dihadiri oleh MAS, SH, HSN, dan TMR. Sementara dari DPR tidak hadir. Dari pemerintah dihadiri oleh Mu dari Kumham, YH Direktur 3C Kemenkumham, MD koodinator pada Jamdatun Jagung, Ari dari kejaksaan dan Su dari Kumham.

MD pembaca keterangan presiden atas permohonan pengujian UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU 20 tahun 2001 tentang pemeriksaan tindak pidana korupsi terhadap UUD Republik Indonesia tahun 1945. Meriam Barata Dirjen Seketaris Kominfo pembaca keterangan presiden atas permohonan pengujian UU No. 11 tahun 2008 tentang informasi dan transkasi elektronik dan UU No. 20 tahun 2001 tentang perubahan UU No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi terhadap UUD RI 1945.

d. Sidang panel perkara No. 20/PUU-XIV/2016 (SP IV)

Jumlah kosa kata dalam teks SP IV berisi sidang pleno bagian satu tentang mendengarkan keterangan DPR dan ahli pemohon terdiri atas 10.230 leksis.

Jumlah kosa kata dalam teks SP IV berisi sidang pleno bagian satu tentang mendengarkan keterangan DPR dan ahli pemohon terdiri atas 10.230 leksis.

Dokumen terkait