• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedagang Warung Tradisional

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Gambaran Umum Informan

1. Pedagang Warung Tradisional

Pedagang warung tradisional yang menjadi informan utama pada penilitian ini adalah yang memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Berada di dekat retail modern radius 0-100 meter. Hal itu untuk mendapatkan objek penelitian yang paling besar kemungkinannya menerima dampak dari keberadaan retail modern di sekitarannya.

b. Usahanya lebih dahulu berdiri daripada retail modern. Hal itu untuk menge-tahui dengan pasti dampak yang ditimbulkan setelah berdirinya retail modern di sekitar warung tradsional tersebut.

c. Pedagangnya beragama Islam. Hal itu karena penelitian ini terkait pengetahuan dan penerapan etika bisnis Islam, sekalipun tidak menutup kemungkinan adanya pedagang non muslim yang mengetahui dan menerapkan etika bisnis Islam pada usahanya.

Berdasarkan penelitian tersebut jumlah warung yang telah dikunjungi kurang lebih sebanyak 50 warung, akan tetapi yang memenuhi kriteria-kriteria yang telah disebutkan sebanyak 15 warung. Lokasi 15 warung yang menjadi objek penelitian tidak merata di seluruh Kecamatan di Kota Makassar. Hal itu disebabkan karena terdapat Kecamatan yang tidak memiliki satupun gerai retail modern, yaitu Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, tidak terdapatnya warung-warung tradisional di dekat retail modern yang berada di wilayah pusat kota, perkantoran, hotel dan wisata, jalan poros dan besar, pertokoan. Dan juga disebabkan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga untuk mendapatkan informan lebih banyak lagi. Sehingga 15 warung tersebut hanya berada pada Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Makassar, Tamalate, Panakukang dan Tamalanrea.

Tabel 4.4.

Daftar Informan Pedagang No Nama Jenis Kelamin Pendidikan

Terakhir Umur Lama Usaha

1 Nurhayati Perempuan SMA 60 14 tahun

2 Jumardin Laki-laki SMP 33 8 tahun

3 Hj. Kasma Perempuan SMA 41 14 tahun

4 Ahmad Laki-laki SMA 48 20 tahun

5 Toko faisal Perempuan SMA 47 13 tahun

6 Rahman Laki-laki SD 59 10 tahun

7 Ismail Laki-laki SMA 52 11 tahun

8 Yulianti Perempuan SMA 43 21 tahun

9 Nurlia Perempuan SMA 52 24 tahun

10 Intan Perempuan SMP 29 23 tahun

11 Siti niamah Perempuan SMP 65 30 thun

12 Raudah Perempuan SMA 37 14 tahun

13 H. sultoni Laki-laki SD 63 52 tahun

14 Muh. Afid Laki-laki Sarjana 24 7 tahun

15 Hj. Hasdiana Perempuan SMA 50 5 tahun

Sumber: Data Primer (Wawancara Pedagang Warung Tradisional di Kota Makassar 2022)

Dilihat dari jenis kelamin para pedagang yagn menjadi informan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5.

Identitas Informan Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Informan

Laki-laki 6

Perempuan 9

Total 15

Sumber: Data Primer, (Wawancara Pedagang Warung Tradisional di Kota Makassar 2022)

Tabel tersebut di atas, menjelaskan bahwa identitas informan menurut jenis kelaminnya yang teridiri atas laki-laki dan perempuan. Tabel di atas menunjukkan bahwa informan sebanyak 6 orang berjenis kelaim laki-laki dan sebanyak 9 orang berjenis kelamin perempuan.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa usaha warung tradisional lebih banyak diminati oleh perempuan daripada laki-laki, karena pekerjaan ini masih tergolong ringan dan mudah dikerjakan oleh perempuan yang sebagian besar adalah berprofesi sebagai Ibu rumah tangga, dan didukung dengan tempat usahanya yang menyatu dengan rumahnya. Dilihat dari tingkat pendidikan para pedagang yang menjadi informan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6.

Identitas Informan Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan Jumlah Informan

Tidak Sekolah -

SD/Sederajat 2

SMP/Sederajat 3

SMA Sederajat 9

Sarjana 1

Total 15

Sumber: Data Primer, (Wawancara Pedagang Warung Tradisional di Kota Makassar 2022)

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa keadaan informan dilihat dari tingkat pen-didikannya yang terdiri diri dari Tidak sekolah, SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat dan Sarjana. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada dari informan yang belum pernah mengenyam pendidikan. Dari 15 informan 2 diantara-nya hadiantara-nya menyelesaikan pendidikan dibangku SD/sederajat, 3 informan me-nyelesaikan pendidikan di bangku SMP/sederajat, 9 informan menyelsaikan pen-didikan di bangku SMA/sederajat, dan 1 informan menyelesaikan penpen-didikan di bangku kuliah Sarjana.

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat diketahui bahwa semua pedagang warung tradisional telah mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar. Karena setiap pedagang perlu mengetahui ilmu perhitungan dasar, dan ilmu itu dipelajarai di bangku SD, namun tidak menutup kemungkinan ada pedagang yang tidak pernah mengenyam pendidikan karena keterbatasn ekonomi, tapi memiliki pengetahuan tentang perhitungan yang dia butuhkan untuk berdagang.

Persentase tertinggi dari identitas informan berdasarkan tingkat pendidikan-nya adalah pedagang yang telah menyelesaikan pendidikan di bangku SMA/

sederajat, adapun yang terendah adalah pedagang yang menyelesaikan pendidikan-nya di bangku kuliah. Ini menunjukkan bahwa adapendidikan-nya latarbelakang pendidikan menjadi bekal dalam memulai suatu usaha. Dalam sudut pandang yang lainnya hal ini menunjukkan bahwa kurangnya lapangan pekerjaan dan mahalnya biaya per-kuliahan menjadi alasan bagi mereka tidak bekerja di perkantoran atau melanjutkan pendidikan, sehingga mereka memilih membuka usaha warung tradisional karena mudah dan modal yang tidak besar. Adapun identitas informan berdasarkan umur dan lama usaha warung tradisional yang dijalankan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7.

Identitas Informan Menurut Umur dan Lama Usaha

Umur Jumlah Informan Lama Usaha Jumlah Informan

21 – 35 tahun 3 5 – 10 tahun 4

36 – 50 tahun 6 11 – 20 tahun 5

51 tahun ke atas 6 21 tahun ke atas 6

Total 15 Total 15

Sumber: Data Primer (Wawancara Pedagang Warung Tradisional di Kota Makassar 2022)

Tabel tersebut menjelaskan bahwa pedagang yang rentan usianya 21-35 tahun sebanyak 3 pedagang, rentan usainya 36-50 tahun sebanyak 6 pedagang, dan rentan usia 51 tahun ke atas sebanyak 6 pedagang. Adapun lama usahanya dari

0-10 tahun sebanyak 4 pedagang, 11-20 tahun sebanyak 5 pedagang dan 21 tahun ke atas sebanyak 6 pedagang.

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa seluruh pedagang menjalankan usahnya di usia yang sudah bāligh atau dewasa, yang artinya telah memenuhi salah satu syarat jual beli dalam Islam yaitu orang yang dibolehkan dalam syari’at untuk bertransaksi.114 Adapun lama usaha sebagian besar pedagang telah menjalankannya selama 10 tahun lebih, hal ini menunjukkan bahwa mereka telah lebih dahulu memulai usahanya daripada retail modern dan masih terus bertahan sampai saat ini di tengah maraknya retail modern. Sehingga merekalah yang paling tepat untuk menjadi objek penelitian ini.