• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI

PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1.Perencanaan Penelitian

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

a. Pelaksanaan Proses Pembelajaran dan Tes Kognitif

Pelaksanaan tindakan Siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 28 Mei 2012; sedangkan pertemuan kedua pada hari berikutnya yaitu Selasa, 29 Mei 2012. Seperti halnya pada Siklus I,

peneliti berperan sebagai pengajar dengan menerapkan prinsip dan strategi Quantum Teaching and Learning. Mitra peneliti yang berperan mengobservasi aktivitas psikomotorik siswa. Peneliti juga tetap menata kelas dengan meletakkan tanaman hias dan akuarium berisi ikan hias serta memperdengarkan musik instrumental yang inspiratif.

Pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran berlangsung selama 45 menit atau selama 1 jam pelajaran (12.45-13.30 WIB). Guru memulai aktivitas pembelajaran dengan mengulang beberapa poin-poin materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya selama 5 menit. Guru selanjutnya memberikan apersepsi dengan berdiskusi dengan siswa mengenai kaitan energi dengan peristiwa makan dan dimakan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi belajar karena materi pelajaran merupakan hal-hal yang terjadi setiap hari dalam lingkungan siswa.

Guru selanjutnya menjelaskan secara singkat proses pembelajaran secara Quantum yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini. Guru mempersilakan siswa untuk bergabung dalam kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok akan membuat peta konsep sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh guru sebelumnya. Penjelasan dan pembagian kelompok ini berlangsung sekitar 5 menit.

Guru membagikan LKS 2 dan kartu konsep kepada setiap kelompok belajar. Seperti pada proses pembelajaran pada Siklus I sebelumnya, siswa tetap diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman dari berbagai kegiatan. Guru kemudian memberi kesempatan siswa untuk melakukan diskusi dan studi literatur mengenai topik yang menjadi tugas tiap kelompok. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan ini terdapat 4 sub-topik, sehingga tiap kelompok mendapatkan 1 kali kesempatan untuk melakukan presentasi/peragaan.

Subtopik yang pertama mengenai rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep mengenai rantai makanan, lalu melakukan peragaan sebagai organisme-organisme yang saling makan atau dimakan, selanjutnya denga mengajak siswa lain di kelas untuk membentuk jaring-jaring makanan. Siswa juga menjelaskan kaitan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

Subtopik kedua mengenai jenis rantai-rantai makanan. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep yang menggambarkan berbagai jenis rantai makanan sesuai dengan ciri khas masing-masing, beserta contohnya. Contohnya pada rantai makanan saprofit terdapat organisme yang menguraikan bahan organik, misalnya jamur.

Subtopik ketiga mengenai tingkatan trofik. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep yang menggambarkan suatu rantai makanan, memperagakan peristiwa makan-dimakan yang terjadi untuk mengidentifikasi tingkatan trofik dalam rantai makanan tersebut. Rantai makanan terdiri dari bayam, ulat, ayam dan manusia. Bayam berada dalam tingkat trofik I karena merupakan produsen, ulat berada dalam tingkat trofik II karena merupakan konsumen pertama (memperoleh makanan dari produsen), dan seterusnya.

Subtopik keempat mengenai piramida ekologi. Kelompok siswa menjelaskan dan menyajikan gambar-gambar yang menunjukkan perbedaan dari piramida jumlah, piramida bimassa dan piramida energi.

Kegiatan presentasi berlangsung selama sekitar 20 menit. Tiap kelompok bertugas untuk menjawab pertanyaan dalam LKS yang berhubungan dengan sub-topik yang dibahas dalam presentasi, sehingga kegiatan presentasi/peragaan juga terintegrasi dengan pengisian LKS. Pertanyaan dalam LKS yang tidak dijawab siswa dalam presentasi, dibahas bersama-sama oleh guru dan siswa. Selama presentasi, siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya, menyanggah atau memberikan saran terhadap presentasi kelompok. Kelompok lain juga menilai performansi presentasi dengan memberikan bintang. Nilai maksimal yang diberikan adalah 5 bintang.

Guru kemudian merangkum poin-poin pembelajaran dan memberikan tugas untuk mempelajari Daur Biogeokimia sesuai tugas presentasi yang telah dibagi sebelumnya. Guru juga memberikan apresiasi bagi siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik, karena kondisi kelas cenderung kurang kondusif. Kondisi ini dimungkinkan karena jam pelajaran ini merupakan jam pelajaran terakhir, sehingga siswa ingin segera pulang.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutnya, selama 90 menit atau 2 jam pelajaran (jam pelajaran ke-4 dan ke-5). Guru memulai proses pembelajaran dengan apersepsi. Guru dan siswa berdiskusi mengenai unsur-unsur yang berguna dalam kehidupan di alam yang selalu ditemui atau digunakan siswa setiap hari. Guru menjelaskan secara singkat hal-hal yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini sesuai dengan kesepakatan pada pertemuan sebelumnya. Guru kemudian mempersilakan siswa duduk dalam kelompok belajar. Kegiatan pendahuluan ini berlangsung selama sekitar 10 menit.

Sebelum memasuki presentasi kelompok, selama 10 menit guru meminta kelompok belajar untuk kembali memantapkan bahan presentasi. Guru juga membagi LKS 3 kepada tiap kelompok. Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk berdiskusi atau bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tugas tersebut. Selanjutnya, tiap kelompok siswa mempresentasikan

peta konsep mengenai Daur Biogeokimia; yaitu Daur Karbon, Daur Nitrogen, Daur Fosfor dan Daur Sulfur. Tiap kelompok melakukan presentasi dan menjawab soal LKS selama sekitar 10 menit. Seperti sebelumnya, tiap kelompok bertugas untuk menjawab pertanyaan dalam LKS yang berhubungan dengan sub-topik yang dibahas dalam presentasi.

Setelah presentasi selesai, guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dibahas. Guru bertanya mengenai pemahaman siswa dan mengkonfirmasi pemahaman yang dikemukakan oleh siswa. Guru juga memberikan penghargaan terhadap antusiasme kelas, serta kepada kelompok yang mendapatkan bintang terbanyak.

Untuk melihat hasil pembelajaran secara kognitif, guru melakukan posttest. Siswa mengerjakan posttest selama sekitar 20 menit. Siswa yang mengikuti posttest adalah 19 siswa (seluruh subyek penelitian). Data nilai posttest Siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5. Hasil Analisis Posttest 2 Siklus II

No. Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh

1. Nilai tertinggi 90

2. Nilai terendah 54

3. Jumlah siswa dengan nilai mencapai KKM

16 siswa 4. Jumlah siswa dengan nilai belum

mencapai KKM

3 siswa

5. Rata-rata Nilai 78,84

Berdasarkan nilai Posttest di atas, rata-rata (mean) adalah sebesar 78,84 dan nilai yang tuntas (sama atau lebih dari KKM) secara klasikal sebanyak 84,21%. Hasil nilai Posttest Siklus I menunjukkan bahwa target penelitian sudah tercapai berupa nilai hasil belajar kognitif (tes) sekurang-kurangnya 70% siswa memiliki nilai Posttest≥ 73.

Siklus II diakhiri dengan kegiatan refleksi mengenai pengetahuan baru dan menjaring tanggapan siswa terhadap suasana dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selain kegiatan pembelajaran, penelitian ini juga meliputi kegiatan pengamatan terhadap aspek psikomotorik siswa dan pengisian kuisioner reflektif oleh siswa serta wawancara terhadap tanggapan siswa.

b. Pengamatan Aktivitas Psikomotorik Siswa

Seperti halnya Siklus I, pengamatan terhadap aspek psikomotorik belajar siswa Siklus II dilakukan oleh mitra peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Mitra peneliti melakukan pengamatan berdasarkan format observasi psikomotorik untuk kelompok belajar pada lembar observasi yang telah disediakan. Sikap dan perilaku siswa yang menunjukkan ada kegiatan belajar dari aspek psikomotorik yang diamati pada siklus ini juga serupa dengan siklus sebelumnya.

Tabel 4.6. Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa Siklus II No. Kelompok Belajar Total Skor

Kelompok Prosentase Skor Kelompok (%) 1. Kelompok 1 44 91,67 2. Kelompok 2 42 87,50 3. Kelompok 3 46 95,83 4. Kelompok 4 41 85,42

Prosentase Rata-rata Kelas 90,11%

Berdasarkan tabel 4.6, peneliti memperoleh informasi bahwa tingkat aktivitas psikomotorik siswa dalam kelompok tinggi karena tidak ada kelompok yang nilai prosentasenya di bawah 75%. Rata-rata tingkat aktivitas psikomotorik secara klasikal juga sudah memenuhi target penelitian yaitu sekurang-kurangnya 75%.

c. Pengisian Kuisioner Reflektif

Setelah kegiatan Siklus II selesai dilaksanakan, peneliti meminta siswa untuk mengisi kuisioner reflektif. Kegiatan ini dilaksanakan saat jam istirahat setelah jam mata pelajaran Biologi. Siswa mengisi lembar kuisioner selama kurang lebih 10 menit. Cara mengisi kuisioner dan pemberian skor untuk setiap jawaban siswa mengikuti ketentuan yang bisa dilihat pada sub-bab sebelumnya yang menjelaskan Siklus I. Kategorisasi jawaban siswa dalam memberi tanggapan yang meliputi 2 aspek pengukuran juga mengikuti ketentuan yang sama dengan Siklus I. Hasil dan skor tanggapan siswa terhadap kuisioner Siklus I dapat dilihat pada

lampiran C.18 dan C.19. Tabel 4.7 berikut ini memuat hasil pengisian kuisioner reflektif Siklus II.

Tabel 4.7. Kategori Respon Siswa Siklus II

No.

Sikap Siswa Terhadap Aktivitas Pembelajaran

Persepsi Siswa Terhadap Hasil Belajar Kategori Jumlah

Siswa Kategori

Jumlah Siswa 1. Sangat negatif 0 Sangat negatif 0

2. Negatif 0 Negatif 3

3. Positif 15 Positif 14

4. Sangat positif 4 Sangat positif 2

Berdasarkan tabel 4.7, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa kesimpulan bahwa sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran cenderung positif bahkan beberapa siswa menyatakan sangat positif, artinya siswa merasa telah melaksanakan atau terlibat dalam berbagai aktivitas psikomotorik yang mendukung pembelajaran dengan baik. Selain itu, siswa juga menyatakan persepsi bervariasi dari negatif, positif sampai sangat positif. Hal ini berarti beberapa siswa merasa belum memperoleh hasil belajar yang baik, sedangkan sebagian besar lainnya merasa sudah memperoleh hasil belajar yang baik.

d. Wawancara

Wawancara dilakukan pada akhir Siklus II, peneliti sebagai

interviewer melakukan tanya jawab dengan beberapa siswa sebagai

interviewee. Siswa yang diwawancari adalah sejumlah 6 siswa,

tersebut, 2 siswa memiliki kategori nilai tinggi, 2 siswa memiliki kategori nilai sedang, dan 2 orang yang terakhir memiliki kategori nilai yang rendah. Hasil transkrip wawancara dapat dilihat pada lampiran C.21.

e. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang terjadi di Siklus I. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dari proses pembelajaran dan data hasil penelitian yang telah dideskripsikan sebelumnya.

- Pada pertemuan pertama, siswa terlihat kurang antusias sehingga kondisi kelas kurang kondusif. Hal ini disebabkan karena jam mata pelajaran sebagai jam terakhir, sehingga siswa kurang bisa berkonsentrasi dan segera ingin pulang. Akan tetapi, pada pertemuan kedua kondisi kelas kembali relatif kondusif. - Siswa masih kesulitan dalam menentukan istilah-istilah yang

akan digunakan dalam membuat peta konsep Daur Biogeokimia, sehingga guru ikut membimbing dalam pembuatan peta konsep. Penyebabnya adalah banyak terdapat istilah-istilah yang masih asing dan kurang dimengerti siswa.

- Hampir semua kelompok melakukan presentasi dengan baik, walaupun pada akhir presentasi guru tetap mengkoreksi apabila

terdapat kesalahan konsep. Hal ini penting karena Daur Biogeokimia adalah materi yang agak rumit bagi siswa.

- Selama presentasi ada siswa yang memperhatikan dengan baik. Hal ini terlihat saat mereka bertanya apabila penjelasan presenter di depan kelas masih kurang dimengerti. Selain siswa yang aktif, beberapa siswa terlihat pasif atau bahkan tidak memperhatikan presentasi.

- Secara keseluruhan rencana pembelajaran yang telah dijabarkan di RPP telah terlaksana dengan baik.

- Penelitian sudah berhasil karena jumlah siswa yang memperoleh nilai tes kognitif yang memenuhi KKM dan tingkat kegiatan psikomotorik siswa telah mencapai target penelitian.

f. Evaluasi

Berdasarkan hasil refleksi di atas, peneliti hanya melaksanakan penelitian sampai Siklus II. Peneliti selanjutnya akan melakukan analisis data untuk mengkaji hasil penelitian secara lebih mendalam.

Gambar 4.5. Diskusi (Pertemuan 1)

Gambar 4.6. Presentasi Kelompok (Pertemuan 1)

Gambar 4.8. Presentasi Daur Biogeokimia (Pertemuan 2)

B. Analisis Hasil Penelitian