• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI

PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1.Perencanaan Penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

a. Pelaksanaan Proses Pembelajaran dan Tes Kognitif

Pelaksanaan tindakan Siklus I dilakukan pada Senin, 21 Mei 2012 dan Selasa, 22 Mei 2012. Pertemuan pertama berlangsung pada

jam terakhir mata pelajaran Biologi (pukul 13.05-13.30 WIB). Pada pertemuan ini, peneliti memperkenalkan diri dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan siswa yaitu pretest. Siswa mengerjakan pretest selama 15 menit. Peneliti selanjutnya menjaring tanggapan siswa terhadap pretest. Siswa manyatakan kesulitan dalam mengerjakan pretest karena beberapa sebab, antara lain: belum mempersiapkan diri (sebelumnya siswa tidak mengetahui adanya pretest), belum mempelajari materi yang ditanyakan dalam

pretest (Ekosistem) dan waktu pengerjaan yang sempit. Sebelum

menutup pelajaran, peneliti mengapresiasi usaha yang telah dilakukan siswa dalam mengerjakan pretest dan mengajak siswa untuk mempelajari materi Ekosistem di rumah.

Siswa yang hadir mengikuti pretest sebanyak 18 siswa, karena satu orang siswa yang termasuk subyek penelitian tidak mengikuti

pretest. Data pretest digunakan sebagai data untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa terhadap materi. Hasil pretest dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1. Hasil Analisis Pretest Siswa

No. Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh

1. Nilai tertinggi 65

2. Nilai terendah 10

3. Jumlah siswa dengan nilai mencapai KKM

0 siswa 4. Jumlah siswa dengan nilai belum

mencapai KKM

18 siswa

5. Rata-rata Nilai 39,17

Data nilai pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas sebesar 39,17 dan belum ada siswa yang dapat mencapai nilai KKM secara klasikal maupun individual. Hal ini berarti bahwa pemahaman siswa mengenai materi Ekosistem masih sangat rendah. (Data hasil

Pretest secara lengkap dapat dilihat pada lampiran C.1)

Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran berlangsung selama 90 menit atau selama 2 jam pelajaran (jam pelajaran ke-4 dan ke-5). Peneliti bertindak sebagai guru atau pengajar dengan menerapkan prinsip dan strategi Quantum Teaching and Learning. Peneliti dibantu oleh mitra peneliti yang terdiri dari guru mata pelajaran Biologi dan rekan mahasiswa berperan mengobservasi aktivitas psikomotorik siswa. Mitra peneliti melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Peneliti juga telah menata ruangan kelas agar mendukung kenyamanan belajar siswa dengan meletakkan tanaman hias dan akuarium berisi ikan hias serta memperdengarkan musik instrumental yang inspiratif.

Pada pertemuan ini, guru memulai aktivitas pembelajaran dengan pendahuluan. Guru mengemukakan apersepsi dengan memberikan pertanyaan mengenai benda-benda dalam kehidupan sehari-hari sebagai komponen dari suatu bentuk kehidupan yang kompleks. Guru juga memberikan contoh mengenai hubungan antar komponen ekosistem dengan bertanya mengenai hubungan yang

terjadi antar siswa di kelas. Siswa memberikan tanggapan yang cukup beragam mengenai topik ini. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan motivasi dan rasa ingin tahu siswa, karena interaksi-interaksi dalam ekosistem dapat dianalogikan dengan hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan pendahuluan ini berlangsung selama 10 menit.

Kegiatan inti diawali dengan kegiatan informasi interaktif singkat, yaitu guru memberikan pemahaman awal mengenai berbagai komponen yang menyusun ekosistem serta hubungan antar komponen berdasarkan apersepsi sebelumnya. Selanjutnya, guru menyampaikan gambaran proses pembelajaran secara Quantum yang akan dilaksanakan siswa. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, dengan anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa. Guru memotivasi siswa untuk lebih bersemangat belajar dengan meminta tiap kelompok membuat nama maupun slogan kelompok yang mencerminkan suatu nilai positif dari kelompok itu. Hasil kreativitas siswa tersebut selanjutnya dipasang di depan kelas. Rangkaian kegiatan awal tersebut berlangsung selama 10 menit. (Nama dan

slogan kelompok dapat dilihat di lampiran C.2)

Pada kegiatan inti, siswa diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya, baik itu kegiatan diskusi, kajian literatur,

membuat peta konsep, presentasi, peragaan serta menanggapi presentasi/peragaan. Setelah siswa sudah berkelompok, guru membagikan LKS 1 dan kartu istilah/gambar bagi tiap kelompok. Guru meminta tiap kelompok untuk berdiskusi dan melakukan studi literatur untuk menyusun peta konsep dari beberapa kartu istilah yang diberikan. Selanjutnya setiap kelompok belajar harus mempresentasikan peta konsep yang telah dibuat di depan kelas, pada sub-topik tertentu kelompok tersebut juga harus melakukan peragaan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Kelompok belajar siswa berjumlah 4, yang mendapatkan kesempatan 2 kali untuk memberikan presentasi/peragaan karena terdapat 8 sub-topik.

Subtopik yang pertama adalah mengenal komponen ekosistem yang ada di kelas. Kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan hasil mendata benda-benda di sekitar mereka untuk dikategorikan sebagai komponen biotik atau komponen abiotik. Siswa juga diminta memberikan contoh interaksi komponen biotik-abiotik yang terjadi di dalam kelas. Siswa bisa menjawab yaitu manusia (guru dan siswa) menghirup udara untuk bernapas.

Subtopik yang kedua adalah perbedaan individu dan populasi. Kelompok siswa mempresentasikan perbedaan tersebut dengan memberikan peragaan bahwa individu hanya terdiri dari organisme tunggal (satu siswa maju berdiri), sedangkan populasi adalah

kumpulan dari beberapa individu yang sejenis (tiga siswa maju berdiri bersamaan).

Subtopik yang ketiga adalah hubungan populasi dan komunitas. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep yang menggambarkan bahwa komunitas terbentuk dari beberapa populasi yang saling berinteraksi. Selanjutnya, siswa mempresentasikan peta konsep yang menggambarkan komunitas sawah yang terbentuk dari populasi tanaman padi, populasi tikus, populasi ular, dan lain-lain.

Subtopik yang keempat mengenai nisia. Kelompok belajar mempresentasikan peta konsep dan memperagakan peranan suatu populasi organisme dalam ekosistem sebagai produsen, konsumen, dekomposer maupun detritivor. Misalnya, siswa yang berperan sebagai jamur bisa menyatakan bahwa dirinya berperan sebagai dekomposer beserta alasannya bahwa dekomposer menguraikan bahan organik dari organisme lain.

Subtopik kelima mengenai manfaat komponen abiotik. Kelompok siswa mempresentasikan data komponen abiotik berserta manfaatnya. Misalnya, tanah bermanfaat sebagai penyedia nutrisi bagi tumbuhan, sebagai tempat hidup, dan sebagainya.

Subtopik keenam mengenai peranan komponen biotik. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep yang menghubungkan berbagai organisme beserta peranannya sebagai

produsen, konsumen, dekomposer dan detritivor, sesuai dengan ciri khas masing-masing peranan biotik tersebut.

Subtopik ketujuh mengenai interaksi antarorganisme. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep mengenai simbiosis parasitisme, komensalisme dan mutualisme dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Salah satu contohnya untuk menggambarkan simbiosis parasitisme, organisme yang dirugikan mendapat simbol muka yang bersedih sedangkan organisme yang diuntungkan mendapat simbol muka yang tersenyum. Siswa juga diminta untuk memberikan contoh selain yang ada di dalam buku pelajaran.

Subtopik kedelapan mengenai interaksi antarpopulasi. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep mengenai bentuk-bentuk interaksi antarpopulasi yaitu alelopati dan kompetisi beserta contohnya.

Tiap kelompok juga bertugas untuk menjawab pertanyaan dalam LKS yang berhubungan dengan sub-topik yang dibahas dalam presentasi sesuai dengan nomor urut presentasi, sehingga kegiatan presentasi/peragaan juga terintegrasi dengan pengisian LKS. Selama presentasi, siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya, menyanggah atau memberikan saran terhadap presentasi kelompok. Kelompok lain juga menilai performansi presentasi dengan memberikan bintang. Nilai maksimal yang diberikan adalah 5 bintang. Tiap presentasi berlangsung selama 8-10 menit.

Selama 5 menit berikutnya, guru bersama siswa menarik kesimpulan terhadap keseluruhan kegiatan pembelajaran. Guru bertanya mengenai pemahaman siswa dan mengkonfirmasi pemahaman yang dikemukakan oleh siswa. Guru juga memberikan penghargaan terhadap antusiasme kelas, serta kepada kelompok yang mendapatkan bintang terbanyak.

Untuk melihat hasil belajar kognitif, guru melakukan posttest. Siswa mengerjakan posttest selama sekitar 20 menit. Siswa yang mengikuti posttest sebanyak 18, karena satu orang siswa yang termasuk subyek penelitian tidak masuk sekolah. Data nilai posttest Siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2. Hasil Analisis Posttest 1 Siklus I

No. Jenis Data yang Diamati Hasil yang Diperoleh

1. Nilai tertinggi 90

2. Nilai terendah 46

3. Jumlah siswa dengan nilai mencapai KKM

9 siswa 4. Jumlah siswa dengan nilai belum

mencapai KKM

9 siswa

5. Rata-rata Nilai 71,67

6. Ketuntasan Klasikal 50%

Berdasarkan nilai Posttest di atas, rata-rata (mean) adalah sebesar 71,67 dan nilai yang tuntas KKM secara klasikal sebanyak 50%. Hasil nilai Posttest Siklus I menunjukkan bahwa target penelitian belum tercapai berupa nilai hasil belajar kognitif (tes) sekurang-kurangnya 65% siswa memiliki nilai Posttest ≥ 73.

Berdasarkan kondisi tersebut, Siklus II akan dilakukan untuk mencapai target penelitian.

Siklus I diakhiri dengan kegiatan refleksi mengenai pengetahuan baru dan menjaring tanggapan siswa terhadap suasana dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selain kegiatan pembelajaran, selama penelitian ini juga meliputi kegiatan pengamatan terhadap aspek psikomotorik siswa dan pengisian kuisioner reflektif oleh siswa.

b. Pengamatan Aktivitas Psikomotorik Siswa

Pengamatan terhadap aspek psikomotorik siswa dilakukan oleh mitra peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Mitra peneliti melakukan pengamatan berdasarkan format observasi psikomotorik untuk kelompok belajar pada lembar observasi yang telah disediakan.

Sikap dan perilaku siswa yang menunjukkan adanya kegiatan belajar psikomotorik yang diamati pada penelitian ini meliputi beberapa aspek, antara lain: kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja, kemampuan membaca gambar dan atau simbol, kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan, kecepatan pengerjaan tugas, dan hasil pekerjaan. Tabel 4.3 berikut ini memuat tingkat aktivitas psikomotorik siswa sesuai hasil observasi.

Tabel 4.3. Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa Siklus I

No. Kelompok Belajar Total Skor

Kelompok Prosentase Skor Kelompok 1. Kelompok 1 45 93,75% 2. Kelompok 2 43 89,58% 3. Kelompok 3 42 87,50% 4. Kelompok 4 41 85,42%

Prosentase Rata-rata Kelas 89,06%

Berdasarkan tabel 4.3, peneliti memperoleh informasi bahwa tingkat aktivitas psikomotorik siswa dalam kelompok tinggi karena tidak ada kelompok yang nilai prosentasenya di bawah 75%. Rata-rata tingkat aktivitas psikomotorik secara klasikal juga sudah memenuhi target penelitian yaitu sekurang-kurangnya 70%.

c. Pengisian Kuisioner Reflektif

Setelah kegiatan Siklus I selesai dilaksanakan, peneliti meminta siswa untuk mengisi kuisioner reflektif. Kegiatan ini dilaksanakan saat jam istirahat setelah jam mata pelajaran Biologi. Siswa mengisi lembar kuisioner selama kurang lebih 10 menit. Siswa memberikan tanda cek () sesuai pilihan jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), atau Sangat Tidak Setuju (STS) untuk menanggapi pernyataan yang tertulis dalam kuisioner. Hasil dan skor tanggapan siswa terhadap kuisioner Siklus I dapat dilihat pada lampiran C.15 dan C.16.

Tabel 4.4. Kategori Respon Siswa Siklus I

No.

Sikap Siswa Terhadap Aktivitas Pembelajaran

Persepsi Siswa Terhadap Hasil Belajar Kategori Jumlah

Siswa Kategori

Jumlah Siswa 1. Sangat negatif 0 Sangat negatif 0

2. Negatif 0 Negatif 0

3. Positif 18 Positif 17

4. Sangat positif 0 Sangat positif 1

Berdasarkan data pada tabel 4.4, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran positif, artinya siswa merasa telah melaksanakan atau terlibat dalam berbagai aktivitas psikomotorik yang mendukung pembelajaran dengan baik. Selain itu, siswa juga menyatakan persepsi yang cenderung positif terhadap hasil belajar, artinya siswa merasa telah memperoleh hasil belajar yang baik.

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang terjadi di Siklus I. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dari proses pembelajaran dan data hasil penelitian yang telah dideskripsikan sebelumnya.

- Pada awal pembelajaran, siswa terlihat mengeluh karena tidak terbiasa belajar dengan menjawab banyak pertanyaan pada LKS apalagi melakukan presentasi di depan kelas. Akan tetapi, siswa menjadi lebih tenang saat mengerjakan karena siswa bekerja dalam kelompok sehingga bisa melakukan pembagian kerja.

- Siswa antusias dalam melakukan kerja kelompok untuk mengurutkan kartu-kartu istilah untuk membentuk konsep sesuai petunjuk yang diberikan guru. Beberapa siswa yang merasa memerlukan bantuan juga aktif bertanya kepada guru.

- Hampir semua kelompok melakukan presentasi dengan baik, yaitu menunjukkan peta konsep dari kartu-kartu istilah beserta penjelasannya.

- Selama presentasi ada siswa yang memperhatikan dengan baik. Hal ini terlihat saat mereka bertanya apabila penjelasan presenter di depan kelas masih kurang dimengerti. Selain siswa yang aktif, beberapa siswa terlihat pasif dalam memperhatikan presentasi bahkan ada siswa yang tidak memperhatikan presentasi.

- Secara keseluruhan rencana pembelajaran yang telah dijabarkan di RPP telah terlaksana dengan baik.

- Penelitian belum berhasil karena jumlah siswa yang memperoleh nilai tes kognitif yang memenuhi KKM dan tingkat kegiatan psikomotorik siswa belum mencapai target penelitian. e. Evaluasi

Berdasarkan hasil refleksi di atas peneliti akan dilanjutkan ke Siklus II. Pada siklus berikutnya peneliti akan melakukan inovasi pada kegiatan pembelajaran tertentu sebagai usaha untuk meningkatkan hasil penelitian. Inovasi yang akan dilakukan adalah

dengan membimbing siswa untuk memilih sendiri istilah yang akan diurutkan menjadi peta konsep. Hal ini berbeda dengan Siklus I, guru yang memberikan istilah-istilah konsep bagi siswa. Peneliti berharap inovasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, karena siswa dapat membangun konsep dari istilah-istilah yang dipilih secara mandiri.

Gambar 4.1. Suasana Pretest

Gambar 4.3. Diskusi dan Kajian Literatur dalam Kelompok

Gambar 4.4. Presentasi Kelompok