• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Immunisasi

MISI I : Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

3. Pelayanan Immunisasi

Program immunisasi merupakan salah satu program prioritas yang dinilai sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh immunisasi.

a. Imunisasi Bayi

Program immunisasi merupakan salah satu program prioritas yang dinilai sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh immunisasi (PD3I), seperti Diptheri, Pertusis, Tetanus Neonatorum, Polio dan Campak.

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut.

Hasil pelayanan imunisasi secara umum di Provinsi Jawa Barat selama 5 tahun terakhir menunjukan kecenderungan seluruh cakupan jenis vaksin imunisasi dapat mencapai target yang ditetapkan. Cakupan yang tinggi ternyata belum cukup

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 92 untuk menjamin tidak adanya kejadian penyakit yang dapat dicegah imunisasi pada bayi balita, seperti diptheri, tetanus neonatorum Campak dan pertusis.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian imunisasi merangsang titer antibody. Dari mulai potensi vaksin sampai dengan respon individu bayi, sampai aspek pengelolaan program pelayanan imunisasi di sarana pelayanan kesehatan.

Berikut disajikan hasil capaian cakupan imunisasi dasar bayi di Provinsi Jawa Barat tahun 2014, yaitu cakupan HB0, BCG, DPT/HB3, Polio4 dan Campak.

Pemberian imunisasi HB0 (Haemophilus influenza type B) diberikan satu kali kepada bayi usia baru lahir sampai < 1 bulan. Bertujuan memberikan kekebalan tubuh bayi terhadap kemungkinan adanya infeksi virus Haemophilus influenza type B, yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan epiglotitis (infeksi pada katup pita suara dan tabung suara).

Cakupan imunisasi HB0 selama 2008 – 2014 cenderung meningkat dari 62.7 % pada tahun 2008 menjadi 89.3% pada tahun 2014. Demikian juga capaian Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk melindungi bayi dari kemungkinan risiko penyakit tuberculosis, diberikan satu kali, pada bayi berusia satu bulan. Cakupan imunisasi BCG selama periode 2008 sampai 2014 antara 87,54% - 106,5%, pada tahun 2014 mencapai 105%.

Pemberian imunisasi DPT/HB merupakan upaya menurunkan risiko bayi terhadap kemungkinan infeksi penyakit Diptheri, Pertusis, Tetanus Neonatorum dan Hepatitis B. Dosis pemberian imunisasi DPT/HB diberikan sebanyak 3 kali, masing-masing ketika bayi berusia 1 bulan sampai 4 bulan.

Berbeda dengan cakupan imunisasi HB0 dan BCG, cakupan imunisasi DPT/HB3 Provinsi Jawa Barat selama 2008 - 2014 berfluktuatif dengan range 92,7% - 102,1%. Cakupan DPT/HB3 2014 merupakan cakupan tertinggi selama 2008 – 2014.

Gambar V. A.25

Cakupan Immunisasi Dasar Bayi di Provinsi Jawa Barat, Tahun 2008 – 2014

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 93 Selisih antara cakupan imunisasi DPT/HB1 dengan cakupan imunisasi DPT/HB3 dapat digunakan untuk mengetahui angka kelangsungan proses layanan imunisasi. Selisih cakupan ini menunjukan banyaknya bayi yang tidak tuntas diberikan pelayanan imunisasi (DO). Semakin besar selisih cakupan tersebut menunjukan semakin besar angka drop out pelayanan imunisasi tersebut.

Diketahui angka drop out tahun 2014 Provinsi Jawa Barat adalah sebesar 3,25%. Angka ini antara lain dapat menunjukan adanya permasalahan dalam penetapan sasaran bayi, pelayanan imunisasi tidak seluruhnya dilakukan berdasarkan konsep wilayah pelayanan serta pencatatan pelaporan pelayanan imunisasi.

Pemberian imunisasi Polio diberikan kepada bayi dengan dosis sebanyak 4 kali. Pemberian vaksin polio diberikan secara oral. Diberikan mulai bayi 1 bulan sampai usia 4 bulan. Tujuan pemberian imunisasi Polio adalah memberikan kekebalan kepada bayi terhadap infeksi virus polio liar penyebab penyakit Polio (kelumpuhan). Pemberian imunisasi rutin polio, pemberian imunisasi massal (PIN) dan Surveilans AFP merupakan strategi dalam upaya pencapaian sertifikasi bebas polio (eradikasi polio).

Cakupan imunisasi Polio4 di Jawa Barat selama periode 2008 – 2014 selalu mencapai diatas 90 % dengan kisaran terendah 92.2% dan tertinggi tahun 2014 dengan cakupan 102,1%.

Pemberian imunisasi Campak diberikan kepada bayi dengan dosis sebanyak satu kali dengan cara suntikan, ketika bayi berusia 9 bulan, merupakan vaksin terakhir yang diberikan pada pemberian imunisasi dasar. Tujuan pemberian imunisasi Campak adalah untuk memberikan kekebalan kepada bayi terhadap infeksi virus Campak penyebab penyakit Campak. Pemberian imunisasi rutin Campak, pemberian imunisasi massal (PIN) dan Surveilans Campak merupakan strategi dalam upaya reduksi penyakit Campak.

Capaian imunisasi Campak di Jawa Barat selama periode 2008 - 2014 juga selalu mencapai diatas 90% antara 93,58% - 101,6% tahun 2014 merupakan cakupan tertinggi hingga mencapai 101,6%.

Cakupan Imunisasi dasar lengkap mencapai 73,8%, angka cakupan setiap Kab/Kota antara 8,5% - 120%, secara rinci dapat digambarkan berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 94 Gambar V. A.26

Cakupan Immunisasi Dasar Bayi Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

b. Imunisasi Ibu Hamil

Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) berkaitan erat dengan ANC sebagai upaya Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini

Cakupan ibu hamil yang mendapatkan Imunisasi TT1 pada tahun 2014 sebanyak 514.939 Bumil (52,3%) dari sasaran Ibu Hamil sebanyak 1.002.966 orang, sedangkan cakupan TT2 sebanyak 455.000 (45,4%), Cakupan TT3 sebanyak 119.821 Bumil (11,9%), Cakupan TT4 sebanyak 72.850 Bumil (7,3%), Cakupan TT5 sebanyak 60.102 Bumil (6%) dan TT2+ merupakan Bumil yang telah memiliki status T2 sampai dengan T5 sebanyak 707.773 orang (70,6%).

Gambar V. A. 27

Cakupan Immunisasi pada Ibu Hamil di Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Sumber: Profil Kesehatan kabupaten/Kota tahun 2014

Cakupan Immunisasi TT1 di Kab/Kota antara 25,7% - 82,9%,dengan prosentase rata rata 51,92% cakupan tertinggi di Kota Cimahi (82,9%) dan terendah

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 95 di Kota Cirebon (25,7%), terdapat 13 Kab/Kota yang cakupannya dibawah angka Jawa Barat sebesar 51,3%. Cakupan Immunisasi TT2 antara 20,3%

(Kab.Pangandaran) – 77,3% (Cimahi) terdapat 18 Kab/Kota dengan cakupan dibawahangka angka cakupan Jawa Barat sebesar 45,4%.

Cakupan Immunisasi TT3 antara 0,8% (Kab.Tasikmalaya) – 29,7% (Kota Tasikmalaya), terdapat 15 Kab/Kota yang cakupannya dibawah angka Jawa Barat sebesar 11,6%. Cakupan Immunisasi TT4 antara 0,4% (Kab.Sumedang) – 23,1%(Kota Depok), terdapat 15 Kab/Kota dengan angka cakupan dibawah angka Jawa Barat sebesar 7,3% , Untuk TT5 antara 0,4% (Kab.Sumedang) - 20%(Kota Depok), terdapat 16 Kab/Kota yang cakupannya dibawah Jawa Barat sebesar 6%, dan Untuk TT2+ antara 28,5% (Kab.Pangandaran) – 147% (Kota Depok), terdapat 13 Kab/Kota dengan cakupan dibawah Jawa Barat. Dan terdapat 3 Kab/Kota yang cakupannya diatas 100% yaitu ; Kota Depok, Kota Bekasi dan Kota Tasikmalaya.

c. Cakupan UCI Desa/Kelurahan

Indikator program imunisasi salah satunya adalah Persentase Desa/Kelurahan yang mencapai “Universal Child Immunization” (UCI). Desa yang mencapai UCI adalah desa/kelurahan yang cakupan imunisasi dasar ≥ 80%.

Gambar V.A.28

Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2014

Sumber: Profil Kesehatan kabupaten/Kota dan Bidang Bina PLPP tahun 2014

Rata-rata cakupan desa/kelurahan UCI di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2008 sampai dengan 2014 cenderung meningkat, bahkan diatas target (80%), Cakupan UCI Jawa Barat tahun 2014 sebesar 87,5%, turun 7,9 poin jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 95,4%, secara rinci per-Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 96 Gambar V.A.29

Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Sumber: Profil Kesehatan kabupaten/Kota tahun 2013

Pada tahun 2014 cakupan desa / kelurahan UCI, sebanyak 5.218 Desa/

Kelurahan dari 5.964 yang ada di Jawa Barat ( 87,5%), tersebar di 27 Kab/Kota dengan cakupan antara 24,2% - 100 %, Kab/Kota dengan cakupan dibawah 80%

terdapat di 3 Kab/Kota yaitu : Kab Kuningan 24,2%, (Baru 91 Desa/Kel dari 376 Desa /Kel yang ada ) Kab. Indramayu 70,7%, (Baru 224 Desa/Kel dari 317 Desa/Kel yang ada ) dan Ciamis 75,8% (Baru 201 Desa/Kel dari 265 Desa/Kel yang ada).