BAB IV HASIL PENELITIAN
4.4 Pembahasan
UKM Keripik Kreasi Lutvi merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang industri makanan ringan yang mengolah ubi singkong menjadi keripik.
Usaha ini didirikan oleh Bapak Muhammad Muhdi, S.Ag pada awalnya hanya dibantu oleh keluarga saja, namun sekarang sudah berkembang dan memiliki karyawan sekitar 60 orang. UKM Kreasi Lutvi berada di desa Tuntungan2 Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang.
Berdasarkan hasil penelitian UKM Keripik Kreasi Lutvi menerapkan strategi pemasaran ekspor langsung kepada konsumen. UKM Keripik kreasi Lutvi menggunakan jasa PT. APM Logistics sebagai pihak ketiga untuk melakukan penjualan keripik ke luar negeri. Sistem pembayaran yang dilakukan antara pihak
luar negeri dengan Kreasi Lutvi yaitu dengan langsung mentransfer uang ke rekening pemilik Kreasi Lutvi.
UKM Keripik Kreasi Lutvi juga menerapkan strategi 3M, yaitu mutu, murah dan mudah. Mutu yang berarti usaha ini menggunakan minyak dan bahan baku ubi yang berkualitas, jenis ubi yang digunakan adalah jenis ubi roti, ubi saga, ubi Malaysia susu yang berumur 1 tahun. Murah yang berarti pemilik tidak mengambil keuntungan yang tinggi, penting pembayaran dengan uang tunai, untungnya sedikit, yang penting perputaran uang cepat. Kemudian, mudah yang berarti proses yang mudah dan tidak berbelit-belit yang membuat kerja sama dengan koleganya berjalan dengan lancar.
Berdasarkan hasil wawancara serta hasil observasi langsung di UKM Kreasi Lutvi, maka dapat diklasifikasikan beberapa faktor lingkungan perusahaan yang mempengaruhi yang terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal menganalisis tentang kekuatan dan kelemahan dari perusahaan sedangkan lingkungan eksternal menganalisis tentang peluang dan ancaman dari perusahaan. Berikut tabel yang merupakan rangkuman dari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) UKM Keripik Kreasi Lutvi.
Tabel 4.3
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman UKM Keripik Kreasi Lutvi Kekuatan
yang
Sumber : Data diolah penulis (2019)
UKM Keripik Kreasi Lutvi mampu meminimalisir kelemahan dengan cara mengelola kekuatan yang ada, kemudian Kreasi Lutvi juga mampu menghindari ancaman dengan memanfaatkan peluang yang ada, sehingga program jangka panjang yang telah direncanakan dapat dijalankan dengan baik. UKM Keripik Kreasi Lutvi memiliki misi, yaitu : mewujudkan usaha dengan kemandirian, menciptakan lapangan pekerjaan dalam upaya perbaikan tarif hidup masyarakat sekitar, mewujudkan pemanfaatan potensi bahan baku pertanian menjadi produk hasil industri dan meningkatkan keterampilan dan penguasaan teknologi produksi guna memenuhi standart mutu dan peningkatan daya saing, misi ini diwujudkan guna mencapai visi UKM ini, yaitu : menciptakan produk tradisional memasuki pasar global dengan tangan terampil dan profesional.
UKM Kreasi Lutvi juga melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan untuk mengetahui apakah karyawan sudah bekerja sesuai dengan yang
karyawan telah diberikan pelatihan langsung oleh Bapak Muhdi selaku pemilik dari UKM Kreasi Lutvi. Selain karyawan, Bapak Muhdi juga melakukan evaluasi terhadap proses operasional perusahaan, apakah semua proses perancangan strategi sudah dijalankan dengan baik, untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam operasional. Evaluasi juga digunakan untuk mencari kesalahan yang terjadi dalam proses produksi dan sekaligus menanggulangi kesalah tersebut, agar kedepannya proses produksi sudah berjalan dengan baik sesuai yang sudah direncanakan tanpa adanya kesalahan yang sama.
Berdasarkan hasil penelitian UKM Keripik Kreasi Lutvi juga menganalisis 10 langkah strategi dalam memasuki pasar luar negeri, yaitu:
1. Keputusan manajemen dalam melaksanakan ekspor, UKM Keripik Kreasi Lutvi mengaku dalam melaksanakan ekspor hanya mencoba untuk melebarkan penjualannya sampai ke pasar luar negeri dan ternyata rencana tersebut berhasil.
2. Menentukan komoditi yang akan diekspor, UKM Kreasi Lutvi sangat yakin bahwa keripik singkong yang akan di ekspor memiliki kualitas yang bagus dan daya saing tinggi jika dilihat dari mutu keripik singkong tersebut
3. Menganalisis kondisi negara tujuan ekspor, UKM Kreasi Lutvi terlebih dahulu sudah menganalisis bagaimana kondisi negara tujuan ekspor untuk mengetahui tingkat permintaan di negara tersebut.
4. Menetapkan pasar potensial dan segmen pasar, Penjualan keripik singkong Kreasi Lutvi di Korea selatan dan Malaysia tidak memiliki segmen khusus, tetapi semua kalangan dapat menikmati keripik singkong tersebut, mulai dari
anak-anak hingga orang tua, mulai kalangan pendapatan rendah hingga yang berpendapata tinggi.
5. Menetukan strategi operasional bersama mitra usaha, UKM Keripik Kreasi Lutvi melakukan ekspor langsung produk kepada konsumen, dengan bekerja sama dengan agen distributor sebagai pihak ketiga, kemudian menjual produk keripik kepada semua kalangan.
6. Menentukan sistem promosi dan pemilihan media massa, Kreasi Lutvi tidak menggunakan promosi dalam melakukan penjualan ke luar negeri, Kreasi Lutvi memanfaatkan bantuan pemerintah melalui Disperindag untuk dapat mencari pasar ekspor dan kemudian melalui e-mail untuk mengirimkan surat, Kemudian setelah mendapat surat balasan Kreasi Lutvi akan mengirimkan contoh produk yang akan dijual ke calon eksportir.
7. Mempelajari peta pemasaran komoditi tertentu, Untuk mempermudah dalam menjual produk di luar negeri, UKM Keripik Kreasi Lutvi terlebih dahulu sudah menganalisis bagaimana peta pemasaran di negara calon pembeli, sudah mencari tahu data impor dari negara tersebut sehingga lebih mudah untuk memasarkan produknya dan dapat mencegah terjadinya kesalahan.
8. Mempelajari nama dan alamat lengkap badan-badan promosi, UKM Keripik Kreasi Lutvi tidak menggunakan promosi dalam melakukan penjualan ke luar negeri, Kreasi Lutvi memanfaatkan bantuan pemerintah melalui Disperindag untuk dapat mencari pasar ekspor dan kemudian melalui e-mail untuk mengirimkan surat, Kemudian setelah mendapat surat balasan Kreasi Lutvi akan mengirimkan contoh produk yang akan dijual ke calon eksportir.
9. Menyiapkan brosur dan price list, UKM Keripik Kreasi Lutvi mengaku mendapat bantuan dari Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mendapatkan informasi mengenai penjualan ekspor. Kemudian Kreasi Lutvi melakukan negosiasi dengan calon pembeli dengan mengirim e-mail dan sedikit contoh barang agar calon pembeli mengenali produk yang ditawarkan. UKM Keripik Kreasi Lutvi tidak menggunakan brosur ataupun price list karena daftar harga produk terlebih dahulu sudah dicantumkan pada saat mengirimkan pesan melalui e-mail pada saat melakukan negosiasi.
10. Menyiapkan surat perkenalan usaha dan komoditi, UKM Keripik Kreasi Lutvi mengaku tidak perlu membuat surat perkenalan usaha karena sudah mendapat bantuan dari Pemerintah yaitu melalui Disperindag. Jadi Kreasi Lutvi hanya melakukan negosiasi dengan mengirimkan e-mail dan dalam pesan tersebut sudah dijelaskan tentang usaha, daftar harga dan juga sekalian mengirimkan contoh produk apabila sudah mendapat balasan dari calon pembeli.
UKM Keripik Kreasi Lutvi melakukan negosiasi terhadap calon pembeli dengan mengirimkan e-mail dengan tawaran harga untuk 5 tahun kedepan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku untuk kedepannya karena harga ubi ini naik terus, setelah mendapat balasan dari calon pembeli maka pihak UKM Keripik Kreasi Lutvi mengirimkan contoh barang atau produk ke negara calon pembeli kemudian melakukan pemasaran bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu trader.
Pihak UKM Keripik Kreasi Lutvi mencari tahu tentang calon pembeli dengan
memanfaatkan jasa pemerintah dengan bertanya kepada Disperinda, untuk mempermudah mendapatkan calon pembeli.
Berdasarkan penelitian syarat pertama yang diperlukan UKM Keripik Kreasi Lutvi dalam memasuki pasar luar negeri yaitu perusahaan ini harus memiliki barang yang mau di jual, yang kedua perusahaan ini harus mencari calon pembelinya namun sebelum mencari pembeli UKM ini harus tahu berapa kapasitas produk yang dapat dikerjakan, misalkan perusahaan ini mampu memproduksi 5 ton setiap bulannya akan tetapi perusahaan ini harus memberitahu hanya mampu memproduksi 4 ton saja untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku, setelah itu perusahaan ini harus melengkapi dokumen-dokumen seperti SIUP, TDP, TDI, HO, BPOM, ISO.
Berdasarkan peneltian terdahulu yang telah dilakukan oleh Al-Lourna Dunn, dkk (Universitas Brawijaya) dalam skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Negosiasi Dalam Memasuki Pasar Luar Negeri (Studi Kasus Pada PT Dan Liris Sukoharjo)”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Dan Liris menggunakan strategi unilateral dan strategi bersama dalam melakukan negosiasi dengan pelanggan di luar negeri. Para negosiator perusahaan juga menempuh tiga tahap dalam proses negosiasinya yaitu pra-negosiasi, face-to-face negotiation dan tahap setelah negosiasi. Selain itu, ditemukan beberapa masalah yang dapat menghambat jalannya negosiasi antara negosiator PT. Dan Liris dengan pelanggan. Meskipun terdapat masalah tetapi berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat solusi atau penyelesaian terhadap masalah yang timbul. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penelitian ini memiliki kesamaan
yaitu sama-sama melakukan negosiasi terhadap calon eksportir sebelum memulai kerjasama.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi yang dilakukan UKM Keripik Kreasi Lutvi dalam memasuki pasar luar negeri adalah:
a. UKM Keripik Kreasi Lutvi melakukan ekspor langsung dengan menggunakan pihak ketiga yaitu PT. APM Logistics.
b. Pemilik juga menerapkan strategi 3M (mutu, mudah dan murah) untuk dapat mempertahankan konsumen untuk berlangganan.
c. Adapun upaya yang dilakukan UKM Keripik Kreasi Lutvi untuk memasuki pasar luar negeri yaitu dengan melakukan negosiasi terhadap calon pembeli dengan mengirimkan e-mail dengan tawaran harga untuk 5 tahun kedepan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku untuk kedepannya karena harga ubi ini naik terus, setelah mendapat balasan dari calon pembeli maka pihak UKM Keripik Kreasi Lutvi mengirimkan contoh barang atau produk ke negara calon pembeli kemudian melakukan pemasaran bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu trader. Pihak Ukm Keripik Kreasi Lutvi mencari tahu tentang calon pembeli dengan memanfaatkan jasa pemerintah dengan bertanya kepada Disperinda, untuk mempermudah mendapatkan calon pembeli.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, yaitu :
1. UKM Keripik Kreasi Lutvi dapat menjalankan usaha dengan mempertahankan harga dan meningkatkan kualitas produk untuk menarik konsumen baru, serta meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.
2. UKM Keripik Kreasi Lutrvi harus melakukan promosi dan melakukan penjualan dari media sosial untuk dapat meningkatkan volume penjualan.
3. UKM Keripik Kreasi Lutvi dapat mengatasi kelemahan dengan cara : a. Menciptakan produk dan bentuk citarasa yang baru.
b. Memperluas pasar dengan cara menjalin kerjasama dengan agen distributor yang potensial.
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis :Konsep. Jakarta Salemba Empat.
Echdar, Saban. 2017. Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis. Edisi Pertama.
Bogor: Ghalia Indonesia
Feriyanto, Andri. 2015. Perdagangan Internasional "Kupas Tuntas Prosedur Ekspor Impor":Yogyakarta: Mediatera
Gronroos, Christian. 1993. A Service Quality Model and Its Marketing Implications. Volume 18, No.4. European Journal of Marketing
Halwani, Hendra. 2005. Ekonomi Internasional & Globalisasi Ekonomi. Edisi Kedua. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia
Hamdani. 2003. Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor. Jakarta: Yayasan Bina Usaha Niaga Indonesia
Husein, Umar. 2001. Strategic Management in Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Ikbar, Yanuar. 2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Edisi Pertama.
Bandung: PT Refika Aditama
Jusuf, Luky dan Devi Anggrahini. 2013. Manajemen Stratejik. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.
Jakarta: Erlangga
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Rangkuti, Freddy. 2016. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Setiawan, Heri. Lestari, Sari. 2011. Perdagangan Internasional. Yogyakarta : Pustaka Nusantara
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publishing
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Edisi 4. Yogyakarta: Andi Offsett Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2017. Pemasaran Strategik. Edisi 3.
Yogyakarta: ANDI
Wheelen, Thomas L. Hunger, J David. 2012. Strategic Management and Business Policy : Toward Global Sustainbility. Thirteen Edition. United States:
Pearson Jurnal dan Skripsi
Ahyani, Yayan Muhamad. 2009. Strategi Pemasaran Ekspor Buah-Buahan pada PT Agroindo Usaha Jaya. Bogor.
Kusumaningrum, Diana Dewi. 2009. Strategi Pemasaran Ekspor dalam Memasuki Pasar Internasional pada Perusahaan Dian Mandala Yogyakarta.Surakarta.
Parrangan, E.R., Kumadji, S., & Yulianto E. 2015. Analisis Strategi Perusahaan dalam Ekspansi Pasar Luar Negeri (Studi Kasus pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam Akusisi Thang Lung Cement Company di Vietnam. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 26 No. 2 September 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Dunn, Al-Lourna, Suharyono, Wilopo. 2015. Analsis Strategi Negosiasi dalam Memasuki Pasar Luar Negeri (Studi Kasus pada PT Dan Liris Sukoharjo).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 23 No. 2 Juni 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Charity, S.D., Edy Y., Wilopo. 2016. Analisis Strategi dalam Memasuki Pasar Internasional (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia dalam Ekspansi di Myanmar). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 32 No. 1
LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN KUNCI DAN UTAMA
1. Wawancara dengan Bapak Muhammad Muhdi S.Ag sebagai pemilik dari UKM Keripik Kreasi Lutvi.
Pertanyaan 1 : Bagaimana strategi pemasaran yang dibuat Ukm Keripik Kreasi Lutvi?
Jawaban 1 : Strategi pemasaran yang dibuat Ukm Keripik Kreasi Lutvi ini yang pertama yaitu promosi dengan sistem 3M (mutu, murah dan mudah). Mutu yang berarti keripik singkong yang dibuat memiliki kualitas yang baik, murah yang berarti harga keripik ini terjangkau oleh konsumen dan yang terakhir mudah yang berarti proses pembuatan keripik ini tidak sulit dalam memproduksinya.
Pertanyaan 2 : Bagaimana kualitas keripik dalam usaha ini?
Jawaban 2 : Kualitas keripik yang di produksi ini sangat bagus karena ubi kayu yang masuk ke pabrik ini kami seleksi terlebih dahulu agar mendapatkan ubi yang berkualitas, kemudian minyak goreng yang digunakan juga minyak yang memiliki kualitas yang tinggi.
Pertanyaan 3 : Bagaimana harga yang ditawarkan dalam penjualan keripik singkong ini?
Jawaban 3 : Harga yang ditawarkan dari Ukm ini dapat terjangkau oleh konsumen, kalau dijual di lokal harganya 20 ribu rupiah per kilogram, sedangkan untuk pasar ekspor dijual sekitar 45 ribu sampai 50 ribu per kilogramnya.
Pertanyaan 4 : Bagaimana strategi yang diterapkan agar menjaga pelanggan untuk tetap berlangganan di Ukm ini?
Jawaban 4 : Kami tetap menjaga mutu dan kualitas dari keripik singkong ini dengan menggunakan bahan baku yang baik dan harga tetap terjangkau oleh setiap konsumen, karena menurut saya banyak Ukm yang tidak dapat mempertahankan kualitas produknya.
Pertanyaan 5 : Bagaimana strategi yang dibuat saat mulai membangun usaha ini?
Jawaban 5 : Strategi yang dibuat yaitu melakukan promosi dari mulut ke mulut, setiap ada tamu yang datang kasih keripiknya untuk dicoba dan dari situ usaha kita dapat lebih dikenal oleh konsumen.
Pertanyaan 6 : Bagaimana strategi yang dilakukan untuk dapat memasuki pasar luar negeri?
Jawaban 6 : Strategi yang kami lakukan yaitu dengan melakukan negosiasi terhadap calon pembeli dengan mengirimkan e-mail dengan tawaran harga untuk 5 tahun kedepan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku untuk kedepannya karna harga ubi ini naik terus, kemudian melakukan pemasaran bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu trader.
Pertanyaan 7 : Apa syarat yang diperlukan untuk memasuki pasar luar negeri?
Jawaban 7 : Syarat yang diperlukan untuk memasuki pasar luar negeri adalah yang pertama kita harus memiliki barang yang mau di jual, yang kedua cari pembelinya namun sebelum mencari pembeli kita harus tahu berapa kapasitas produk yang dapat dikerjakan, misalkan kita mampu memproduksi 5 ton setiap bulannya tapi kita harus memberitahu hanya mampu memproduksi 4 ton saja untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku, dan setelah mendapatkan pemeblinya kita harus terlebih dahulu melengkapi beberapa dokumen ekspor seperti SIUP, TDP, TDI, HO, BPOM, ISO dan sertifikat kesehatan, kadang-kadang dokumen yang harus dilengkapi adalah sesuai dengan permintaan pihak pembeli.
Pertanyaan 8 : Bagaimana cara yang dilakukan untuk melakukan ekspor?
Jawaban 8 : kami melakukan ekspor dengan cara ekspor langsung kepada konsumen lewat traider, tapi kami masih undername namun sebentar lagi sudah pakai nama sendiri, karena kami juga sudah mengurus surat-suratnya, sebelumnya kami menggunakan traider, kami bekerjasama dengan PT. Agriutama.
Pertanyaan 9 : Apa yang mendorong Bapak sehingga berani untuk memutuskan melaksanakan ekspor?
Jawaban 9 : Ya pada awalnya saya hanya mencoba untuk melakukan penjualan ke luar negeri, namun bisa berhasil sampai seperti pada saat ini.
Pertanyaan 10 : Apakah produk sudah layak untuk di ekspor?
Jawaban 10 : Kalau segi kualitas produk keripik singkong Kreasi Lutvi ini sudah sangat terjamin karena bahan baku yang masuk pun sudah saya seleksi dari
pemilihan ubi yang bagus, minyak yang berkualitas dan ubi ini renyah kalau dimakan
Pertanyaan 11 : Apakah kondisi negara tujuan ekspor sudah dianalisis terlebih dahulu?
Jawaban 11 : Kalau sebelum menjual keripik kami sudah mencari tahu seberapa besar pangsa pasar di sana untuk mencegah terjadinya kesalahan seperti keripik tidak laku yang membuat kami rugi.
Pertanyaan 12 : Bagaimana tentang segmentasi pasar di negara tujuan ekspor?
Jawaban 12 : Kami menjual keripik ini kepada semua golongan masyarakat mulai dari yang berpenghasilan rendah hingga tinggi, penjualan keripik ini tidak dikhususkan kepada suatu kalangan
Pertanyaan 13 : Apakah konsumen di negara tujuan ekspor sudah menyukai produk ini?
Jawaban 13 : Ya banyak konsumen disana yang menyukai produk ini, kami langsung mengekspor keripik ini ke luar negeri dengan mengandalkan jasa distributor sebagai pihak ketiga.
Pertanyaan 14 : Bagaimana caranya agar calon pembeli mengetahui produk ini?
Jawaban 14 : Kami sama sekali tidak melakukan promosi, kami hanya meminta bantuan pemerintah untuk mendapat informasi tentang perdagangan ekspor, kemudian kami mengirimkan e-mail dan contoh produk kepada calon pembeli.
Pertanyaan 15 : Apakah negara tujuan sudah diperkirakan potensial untuk mengimpor produk ini?
Jawaban 15 : Kami sudah mempelajari bagaimana masyarakat disana dalam mengonsumsi keripik apakah banyak yang suka atau tidak, jadi kami lebih mudah mengetahui tingkat permintaan disana.
Pertanyaan 16 : Apakah nama dan alamat lengkap badan-badan promosi di negara tujuan sudah dipelajari dengan baik?
Jawaban 16 : Kami sama sekali tidak melakukan promosi, kami hanya meminta bantuan pemerintah untuk mendapat informasi tentang perdagangan ekspor, kemudian kami mengirimkan e-mail dan contoh produk kepada calon pembeli.
Pertanyaan 17 : Apakah brosur dan daftar harga sudah dipersiapkan terlebih dahulu?
Jawaban 17 : Kami tidak menggunakan brosur ataupun daftar harga, kami sudah mengirim e-mail kepada calon pembeli, nah didalam pesan tersebut sudah kami cantumkan daftar harga dan varian rasanya.
Pertanyaan 18 : Apakah surat perkenalan usaha sudah dipersiapkan terlebih dahulu?
Jawaban 18 : Kami melakukan negosiasi dengan calon pembeli melalui e-mail, nah didalam pesan tersebut sudah kami cantumkan tentang usaha ini dan juga daftar ataupun tawaran harga sudah kami jelaskan didalam e-mail.
2. Wawancara dengan Kak Lutviana Putri sebagai pengawas produksi.
Pertanyaan 1 : Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan Ukm ini?
Jawaban 1 : Strategi pemasaran yang kita lakukan yaitu dengan mencari tahu calon konsumen lewat pemerintah dangan bertanya kepada Disperinda, karena kan kami ini penjualannya 80% udah ekspor. Jadi kita kirimkan e-mail kepada mereka dan apabila mereka minta contoh langsung dikirimkan, dan memerlukan waktu sekitar 6 bulan juga untuk melakukan negosiasinya.
Pertanyaan 2 : Apa syarat untuk memasuki pasar luar negeri?
Jawaban 2 : Syarat pertama yang diperlukan adalah kita harus memiliki barang yang mau di jual, yang kedua cari pembelinya namun sebelum mencari pembeli kita harus tahu berapa kapasitas produk yang dapat dikerjakan, misalkan kita mampu memproduksi 5 ton setiap bulannya tapi kita harus memberitahu hanya mampu memproduksi 4 ton saja untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku, setelah kita harus melengkapi dokumen-dokumen seperti SIUP, TDP, TDI, HO, BPOM, ISO.
Pertanyaan 3 : Apa strategi yang dilakukan Ukm ini untuk dapat memasuki pasar luar negeri?
Jawaban 3 : Strategi yang dibuat untuk memasuki pasar luar negeri yaitu dengan melakukan negosiasi dengan calon pembeli dengan mengirimkan e-mail dan dalam mencari calon pembeli kami meminta bantuan pemerintah melalui Disperinda, setelah itu kami mengirimkan contoh produk kesana. Kemudian untuk
pemasarannya kami bekerjasama dengan trader untuk mempermudah proses pemasaran.
Pertanyaan 4 : Bagaimana cara dalam melakukan ekspor?
Jawaban 4 : kami melakukan ekspor dengan cara ekspor langsung kepada konsumen lewat traider, tapi kami masih undername namun sebentar lagi sudah pakai nama sendiri, kami sudah mengurus surat-suratnya, sebelumnya kami bekerja sama dengan PT. Agriutama sebagai traider.
Pertanyaan 5 : Bagaimana sistem pembayaran yang dilakukan pada saat mengekspor barang?
Jawaban 5 : Kami menggunakan sistem pembayaran Telegraphic Transfer (T.T) yaitu bayar 50% diawal dan 50% diakhir, karena sudah saling percaya dengan pihak pembeli, kalau tidak saling percaya pihak pembeli juga tidak akan mau menggunakan sistem pembayaran ini karena mereka juga sudah membayar 50%
diawal, karena kalau kita ada niat untuk jahat bisa aja uangnya sudah kita terima namun barangnya tidak jadi kita kirimkan. Sistem ini tidak sembarangan pembeli yang mau melakukannya kalau tidak berlangganan dan tidak saling percaya pihak pembeli dan kami sendiri tidak berani untuk melakukan ini karna sistem ini tergolong tidak aman. Sistem transfer dilakukan langsung dari rekening pihak pembeli ke rekening perusahaan ini.
Pertanyaan 6 : Apa kekurangan yang ada dalam perusahaan ini?
Jawaban 6 : Kekurangan dari perusahaan ini adalah di bagian pembukuan karena sudah ada orang yang dibuat untuk mengatur pembukuan namun belum secara keseluruhan, dia hanya mengatur seperti stok barang, absensi kalau itu kerjaan
Jawaban 6 : Kekurangan dari perusahaan ini adalah di bagian pembukuan karena sudah ada orang yang dibuat untuk mengatur pembukuan namun belum secara keseluruhan, dia hanya mengatur seperti stok barang, absensi kalau itu kerjaan