BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Strategi Pemasaran
2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut Tjiptono (2006:3) istilah strategi berasal dari Yunani yaitu, strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah–daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasar sudut pandang terhadap keinginan para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari sesuatu yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari sesuatu yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan (Umar, 2001:31).
Menurut Tjiptono (2015) Pemasaran bertujuan untuk menjalin, mengembangkan dan mengkomersialisasikan hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan melalui proses pertukaran dan saling memenuhi janji.
Menurut Dibb, simkin, Pride & Ferrel (1991) dalam Tjiptono Fandy (2005:2) Pemasaran didefinisikan sebagai aktifitas individual dan organisasional yang memfasilitasi dan memperlancar hubungan pertukaran yang saling memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui pengembangan, distribusi, promosi dan
penetapan harga barang, jasa dan gagasan. Menurut Gronroos (1993) pemasaran adalah mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan relasi dengan para pelanggan dan mitra lainnya, dengan mendapatkan laba, sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak bisa tercapai. Hal ini bisa diwujudkan melalui pertukaran dan pemenuhan janji yang saling menguntungkan.
Menurut Tjiptono (2017) Strategi Pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program (seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-program pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintegrasi dengan sinergistik.
Strategi dalam dunia bisnis sangat diperlukan untuk mencapai visi dan misi perusahaan yang telah ditetapkan. Tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek tetap harus dibarengi dengan strategi yang matang serta dapat diterapkan di lapangan. Strategi merupakan hal yang sangat penting untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan untuk mencapai tujuan ataupun sasaran perusahaan yang efektif dan efisien.
2.1.2 Ruang Lingkup Strategi Pemasaran
Seperti diketahui keadaan dunia usaha yang bersifat dinamis yang diwarnai dengan adanya perubahan dari waktu kewaktu dan adanya keterkaitan antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai
bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran, dalam hal ini dibutuhkan dunia bagian yang sangat penting dan saling berkaitan.
Pada dasarnya inti dari pemasaran ada 4 yaitu :
a. Kebutuhan, keinginan, kemitraan, menunjukkan kepada kekuatan kebutuhan manusia dan keinginan untuk memiliki produk yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
b. Produk (barang, jasa, gagasan), orang memuaskan keinginannya melalui produk. Dengan adanya produk dapat memuaskan pelanggan dengan cara memilih produk. Produk dapat memuaskan pelanggan dengan cara memilih produk yang bagus dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
c. Nilai biaya dan kepuasan, orang bisa puas dengan produk tapi belum tentu dengan nilai atau biaya yang dikeluarkan maka pelanggan selalu memilih produk tapi juga nilai yang mereka keluarkan.
d. Pertukaran dan transaksi, pertukaran dapat terjadi apabila syarat-syarat dapat disetujui oleh kedua belah pihak transaksi juga harus dapat dipahami dan disetujui oleh kedua belah pihak. Adapun tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan bahwa produk barang atau jasa itu cocok dengan mereka dan terjual dengan sendirinya.
2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Marketing mix mungkin merupakan frase yang paling dikenal dalam dunia pemasaran dan menggambarkan elemen dasar dan taktis dari rencana pemasaran. Istilah ini pertama kali digunakan pada 1964 oleh Profesor Neil Borden, seorang profesor periklanan di Harvard Business School, dan ini adalah salah satu kontribusi besarnya untuk periklanan dan teori pemasaran. Juga dikenal sebagai Four P’s, elemen-elemen marketing mix adalah produk (product), harga (price), lokasi (place), dan promosi (promotion). Memosisikan mereka semua dalam kombinasi yang tepat. Dan pada waktu yang tepat mengirimkan produk kepada konsumen.
1. Product, segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup obyek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Kategori ini meliputi semua proses yang terlibat dari pengembangan prototipe produk sampai memproduksi barang jadi. Kategori ini juga menggabungkan fitur produk dengan keuntungan, branding, pengemasan, dan bahkan layanan purna jual, seperti garansi produk, garansi onderdil, dan garansi jasa. Unsur pertama ini yang juga disebut keragaman produk atau bauran barang dagangan. Para pemasar memutuskan apa yang akan dijual berdasarkan apa yang ingin dibeli oleh pasar sasaran mereka. Mereka dapat mendasarkan keputusan mereka pada riset pasar, penjualan sebelumnya, trend mode, permintaan pelanggan, dan sumber-sumber lain.
2. Price, menentukan harga suatu barang atau jasa membutuhkan faktor-faktor berikut ini yang harus dipertimbangkan menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri adalah: memilih sasaran harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis penawaran dan harga para pesaing, memilih suatu metode harga, dan memilih harga akhir. Menurut teori ekonomi, harga adalah cerminan dari apa yang disiapkan penjualan untuk dijual dan apa yang pembeli siapkan untuk dibayar. Bagi konsumen, harga adalah cerminan nilai dari sebuah produk. Ini tidak berarti bahwa pembeli akan selalu mengikuti pola ekonomi yang rasional dan membeli produk termurah yang tersedia. High-value goods memiliki simbol status untuk banyak orang karena memiliki mobil, jam tangan, atau tas mahal akan memberikan penghargaan tidak ternilai di mata kelompok mereka. Ini merupakan hal-hal semu yang tidak dapat diukur dengan nilai uang.
3. Place, adalah saluran distribusi di mana produk atau jasa disediakan untuk pembeli. Ini adalah poin dari 4P yang terlihat paling signifikan dan memiliki perubahan yang menantang akhir-akhir ini. Place meliputi bagaimana sebuah barang diakses oleh target pasar dan juga logistik mengenai bagaimana barang dan jasa sampai pada titik penjualan. Untuk sebagian besar barang-barang konsumen, saluran distribusi tradisional merupakan outlet ritel, mulai dari pojok toko kelontong hingga pusat perbelanjaan di luar kota. Namun demikian, saluran distribusi ini sekarang mengalami perubahan. Dengan mengakses internet konsumen dapat berbelanja tanpa harus keluar rumah, dan ini telah mengubah cara orang dalam berbelanja. Para produsen dan pengecer harus beradaptasi dengan perubahan tersebut agar dapat bertahan pada situasi
pasar yang kompetitif dan kemudian dapat mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi selanjutnya.
4. Promotion, suatu produk betapapun bermanfaat akan tetapi tidak dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen, untuk menciptakan permintaan atas produk itu, kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan promosi, yang merupakan salah satu dari bauran pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan secara berarti dalam meningkatkan penjualan dan share pasar. Selain itu kegiatan promosi ini juga diharapkan akan dapat mempertahankan ketenaran merek selama ini dan bahkan ditingkatkan, bila menggunakan program promosi yang tepat. Dalam rangka menunjang keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan dan efektifnya rencana pemasaran yang disusun, maka perusahaan haruslah menetapkan dan menjalankan strategi pemasaran yang tepat.
2.3 Manajemen Strategi
2.3.1 Pengertian Manajemen Strategi
Menurut David (2011:5) manajemen strategis dapat di definisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mecapai tujuannya. Sebagaimana disiratkan oleh definisi ini, manajemen strategi berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional.
Inti dari manajemen strategis adalah untuk mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber daya dan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis penting karena dapat membuat perbedaan dalam seberapa baik kinerja suatu organisasi dan berhubungan dengan kenyataan bahwa organisasi dari semua jenis dan ukuran menghadapi situasi yang terus berubah. Jadi dapat disimpulkan, manajemen strategi ialah suatu perumusan, tindakan dan evaluasi yang berfokus pada tujuan manajemen di dalam perusahaan atau organisasi.
2.3.2 Elemen Manajemen Strategi
Secara garis besar, terdapat lima elemen penting yang membentuk manajemen strategi. Menurut Jusuf, Luky dan Devi (2013:11) lima elemen tersebut adalah:
1. Visi dan Misi Perusahaan
Visi perusahaan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi/perusahaan, oleh karena itu, visi menyangkut usaha-usaha yang diimplementasikan untuk mencapai tujuan jangka panjang dari organisasi/perusahaan. Misi merupakan penjelasan dari keberadaan organisasi atau perusahaan. Misi dinyatakan melalui pernyataan mengenai alasan keberadaannya.
2. Analisis Internal
Tujuan dari dilakukannya analisis internal yaitu agar dapat mengetahui peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan, khususnya menyangkut sumber daya keuangan, fisik, dan manusia.
2. Analisis Eksternal
Analisis eksternal dalam hal ini menyangkut analisis terhadap kondisikondisi yang terdapat pada lingkungan eksternal perusahaan. Analisis eksternal menganalisis situasi industry, dan lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi.
4. Pilihan Strategi (Strategy Choices)
Setelah melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal dari perusahaan, maka selanjutnya yang akan dilakukan adalah memilih strategi yang tepat yang dapat diimplemetasikan, dimana strategi tersebut akan digunakan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.
5. Strategi Implementasi
Strategi implementasi adalah tahap dimana penerapan terhadap pilihan strategi yang telah dilakukan. Pimpinan perusahaan mengimplementasikan strategi tersebut sesuai dengan level atau tingkatan, baik itu pada tingkat korporat, tingkat bisnis maupun pada tingkat fungsional.
2.3.3 Strategi Internasional
Pasar internasional mempunyai perbedaan dengan pasar luar negeri.
Begitu pula dengan strategi yang diterapkan, Menurut Kuncoro (2005:153) terdapat 3 strategi internasional yaitu :
1. Strategi Global
Strategi ini digunakan untuk mendekati pasar dunia dengan produk-produk yang sudah terstandarisasi. Strategi global menekankan pada biaya rendah, menekankan pada skala ekonomi dimana produk dan jasa yang dihasilkan terstandarisasi dan tersentralisasi pada operasi di beberapa lokasi.
Strateg global merupakan strategi yang menawarkan produk-produk standar ke berbagai pasar di berbagai negara yang berbeda. Strategi global paling tepat digunakan ketika terdapat tekanan yang kuat untuk mengurangi biaya produksi dan sedikitnya tekanan untuk mengadaptasi pasar lokal. Keunggulan lain dari strategi global adalah bahwa strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan level kualitas yang standar secara global.
Keunggulan strategi ini, ada hal-hal yang perlu diperhatikan perusahaan yang berhubungan dengan risiko penggunaan strategi global, yaitu:
a. Perusahaan yang dapat menikmati skala ekonomi hanya dapat berkonsentrasi pada sumber daya yang scale-sensitive dan aktivitas pada satu atau beberapa lokasi.
b. Konsentrasi geografis pada kegiatan perusahaan cenderung menutup kegiatan tersebut dari target pasar.
c. Mengonsentrasikan kegiatan pada satu lokasi membuat perusahaan menjadi tergantung pada lokasi tersebut.
2. Strategi Multidomestik
Strategi ini menekankan pada diferensiasi produk dan jasa untuk dapat beradaptasi dengan pasar lokal. Strategi multidomestik berbeda dengan strategi global, pembuatan keputusan pada perusahaan cenderung lebih terdesentralisasi dalam hal pembuatan produk dan juga dengan desentralisasi
memungkinkan perusahaan untuk dapat merespon pasar secara cepat apabila terdapat perubahan permintaan.
Beberapa risiko yang berhubungan dengan adopsi strategi multidomestik diperusahaan :
a. Umumnya, adopsi lokal pada produk dan jasa dapat meningkatkan struktur biaya perusahaan.
b. Konsisten dengan aspek lain dalam pemasaran global, derajat optimal dari adaptasi lokal berkembang setiap waktunya.
3. Strategi Transnasional
Perusahaan multinasional mengadopsi strategi transnasional yang mencoba mengoptimalkan tarik ulur (trade-off) antara efisiensi, adaptasi lokal, dan pembelajaran. Perusahaan mencari efisiensi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif secara global. Sedangkan adaptasi lokal bertujuan sebagai alat fleksibilitas operasi internasional.
Strategi multidomestik dan global juga memiliki risiko dan situasi yang menantang untuk dapat menerapkan strategi transnasional :
a. Pilihan pada lokasi yang terlihat optimal tidak dapat menjadi jaminan kualitas dan biaya dari faktor input (seperti pekerja, material, dan lain-lain) juga akan menjadi optimal.
b. Walaupun pemindahan pengetahuan dapat menjadi sumber utama dari keunggulan kompetitif, hal tersebut tidak dapat terjadi otomatis. Agar dapat melakukan transfer pengetahuan, penting bagi sumber pengetahuan, target unit, dan perusahaan induk untuk mengetahui nilai potensial dari pengetahuan yang unik.
2.4 Perdagangan Internasional
2.4.1 Pengertian Perdagangan Internasional
Menurut Setiawan dan Lestari (2011) Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perseorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Perdagangan Internasional sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, namun dalam ruang lingkup dan jumlah yang terbatas, dimana pemenuhan kebutuhan setempat (dalam negeri) yang tidak dapat diproduksi, mereka melakukan transaksi dengan cara barter (pertukaran barang dengan barang lainnya yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak, dimana masing-masing negara tidak dapat memproduksi barang tersebut untuk kebutuhannya sendiri) (Hendra Halwani, 2005:1)
2.4.2 Manfaat Perdagangan Internasional
Negara yang melakukan perdagangan dengan negara lain tentu akan memperoleh manfaat bagi negara tersebut antara lain (Setiawan dan Lestari, 2011):
1. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antar Negara
Perdagangan antar negara dapat mewujudkan hubungan persahabatan.
Jika hubungan ini terjalin dengan baik, ia dapat meningkatkan hubungan persahabatan antar negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu bulamana mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.
2. Kebutuhan Setiap Negara Dapat Tercukupi
Melalui perdagangan internasional, suatu negara yang masuk kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi. Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan demikain kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.
3. Mendorong Kegiatan Produksi Barang Secara Maksimal
Salah satu tujuan suatu negara perdaganan internasional adalah memperluas pasar di luar negeri. Jika pasar luar negeri semakin luas, maka produksi dalam negara terdorong semakin meningkat. Dengan demikian, para pengusaha terdorong semakin menghasilkan barang produksi secara besar-besaran.
4. Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknpologi
Perdagangan antar negara memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien. Perdaganan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik. Dengan demikian, teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas dan dapat mengadakan spesialisasi produksi.
5. Negara Dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara sumber daya alam, tenaga kerja modal dan keahlian secara maksimal. Suatu negara yang memiliki produk unggulan, dapat bersaing dengan produk dari luar negeri.
6. Memperluas Lapangan Kerja
Jika pasar luar negeri semakin meluas, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga semakin bertambah. Peningkatan hasil produksi meningkatkan kebutuhan tenaga kerja bagi perushaan sehingga membukan kesempatan kerja baru dan mengurangi pengangguran.
2.4.3 Para Pelaksana Perdagangan Internasional
Para pelaksana dalam perdagangan Internasional, dalam arti kata pelaksana impor-ekspor dapat dibagi dalam 5 (lima) kelompok sebagai berikut (Amir MS, 2003:61) :
1. Kelompok Indentor
Sebagaimana telah dikemukakan, bilamana kebutuhan atas suatu barang belum dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, maka terpaksa diimpor dari luar negeri. Diantara barang-barang kebutuhan itu ada yang diimpor untuk konsumen sendiri dan ada kalanya untuk dijual kembali.perlu dikemukakan bahwa tidak semua peminat barang impor ini melaksanakan impornya sendiri langsung dari luar negeri, tapi malah sebagian besar pelaksana impor itu mereka serahkan pada perusahaan yang sudah biasa mengimpor jenis barang yang dibutuhkan itu. Tegasnya adalah bahwa para peminat ini menempatkan pesanan (mengindent) kepada importir yang sudah biasa. Para indentor ini pada umumnya terdiri dari:
a. Para pemakai langsung
Kontraktor minyak dari Amerika sudah biasa memesan makanan dan minuman kaleng langsung dari negerinya, yang diimpor untuk kebutuhan konsumsi tenaga asing yang bekerja di Indonesia. Begitu
pula pabrik-pabrik sering meng-indent suku cadang yang dibutuhkan ke luar negeri.
b. Para pedagang
Pengusaha toko yang ada di Glodog dan Pasar Lindeteves, para grosir di Pasar Pagi dan departemen store (pasar raya) seperti Sarinah Jaya, Ratu Plaza dan lain-lain, biasanya melakukan indent.
c. Para pengusaha perkebunan, industriawan dan instansi pemerintah Kebanyakan para pengusaha industri dan perkebunan serta Instansi Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan barang impor, biasanya menempatkan indent pada para importir, mengadakan kontrak-pengadaan barang impor, ataupun menunjuk importir sebagai handling importers mereka.
2. Kelompok Importir
Dalam perdagangan Internasional, importir memikul tanggung jawab kontraktual atas terlaksananya dengan baik barang yang diimpor. Hal ini berarti importir memikul risiko atas segala sesuatu mengenai barang yang diimpor baik risiko kerugian, kerusakan, keterlambatan dari barang yang di pesan, termasuk risiko penipuan dan manipulasi. Karenanya, sebaiknya importir berhati-hati dalam menyusun kontrak, dalam menilai indentor dan pensuplai serta dalam mengambil tindakan pengamanan atas risiko kerugian, seperti dalam penentuan persyaratan asuransi, pengangkatan surveyor, dalam penentuan perusahaan jasa transportasi, angkutan dan lain sebagainya. Para importir ini pada umumnya terdiri dari:
a. Pengusaha-Impor
Pengusaha-impor, atau lazim disebut dengan Import-Merchant adalah badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk TAPPI (Tanda Pengenal Pengakuan Importir) untuk mengimpor barang yang khusus disebut dalam izin tersebut, dan tidak berlaku untuk barang lain diluar yang disebut dalam TAPPI tersebut.
b. Approved Importer (Approved Traders)
Yang disebut dengan Approved Importe atau lebih dikenal dengan istilah Approved Trader, sesungguhnya hanyalah pengusaha impor biasa yang secara khusus diistimewakan oleh pemerintah Cq departemen Perdagangan untuk mengimpor komoditi tertentu untuk tujuan tertentu pula yang dipandang perlu oleh pemerintah. Approved Importers ini misalnya importir cengkeh, importir bahan baku plastik, importir gandum dan lain-lain.
c. Importir Terbatas
Untuk memudahkan perusahaan-perusahaan yang didirikan dalam rangka UU-PMA/PMDN maka pemerintah telah memberikan izin khusus pada perusahaan PMA dan PMDN untuk mengimpor mesin-mesin dan bahan baku yang diperlukannya sendiri (bukan untuk diperdagangkan).
d. Importir Umun
Perusahaan impor yang khusus mengimpor aneka mata dagangan dapat memperoleh kedudukan sebagai importir umum atau lazim disebut General Importir. Perusahaan umum kebanyakan hanyalah
Persero Niaga atau perusahaan dagang Negara yang lazim juga disebut sebagai Trading House atau Wisma Dagang yang mengimpor barang-barang mulai dari barang kelontong sampai instalasi lengkap suatu pabrik.
e. Sole Agent Importer
Perusahaan asing yang berminat memasarkan hasil produksinya di Indonesia sering kali mengangkat perusahaan setempat sebagai kantor perwakilannya atau menunjuk suatu agen tunggal yang akan mengimpor hasil produksinya ke Indonesia.
3. Kelompok Promosi
Masalah perdagangan luar negeri sudah merupakan bagian yang tak dapat lagi dipisahkan dari masalah ekonomi nasional seluruhnya.
Karenanya masalah impor maupun ekspor tidak lagi terbatas menjadi masalah importir maupun eksportir, tapi telah menjadi masalah pemerintah dan masyarakat umumnya. Kelompok promosi ini pada umumnya terdiri dari :
a. Kantor perwakilan dari produsen atau eksportir asing di negara konsumen dan importir.
b. Kantor perwakilan Kamar Dagang dan Industri yang ada di luar negeri maupun yang ada di dalam negeri.
c. Misi perdagangan dan pameran dagang internasional yang senantiasa diadakan di pusat perdagangan dunia.
d. Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) – suatu instansi yang khusus didirikan Departemen Perdagangan untuk melakukan kegiatan pengembangan dan promosi komoditi Indonesia ke luar negeri.
e. Kantor Bank Devisa di dalam maupun di luar negeri f. Bagian Ekonomi dari tiap kedutaan di luar negeri
g. Majalah Dagang dan Industri termasuk lembaran kuning buku petunjuk telepon merupakan sarana promosi yang lazim pula
h. Brosur dan leaflet yang dibuat oleh masing-masing pengusaha ekspor termasuk price list yang dikirim dengan cuma-cuma pada setiap peminat
4. Kelompok Eksportir
Kelompok Eksportir dan Importir merupakan pelaku utama perdagangan internasional karena terjadi ikatan kontrak perdagangan Internasional. Para eksportir ini pada umumnya terdiri dari:
a. Produsen – eksportir
Para produsen yang sebagian hasil produksinya memang diperuntukkan untak pasar luar negeri, yang ekspornya diurus sendiri oleh produsen bersangkutan. Produsen semacam ini lazim disebut sebagai produsen eksportir.
b. Confirming House
b. Confirming House