• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Melalui kuesioner yang telah disebar peneliti kepada responden diperoleh data yang kemudian diolah menggunakan aplikasi SPSS version 23 dapat diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kebijakan

new normal di masa pandemi covid 19 terhadap partisipasi politik pada pilkada serentak tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini.

Kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 dikatakan berpengaruh pada kualitas partisipasi politik masyarakat dikarenakan berdasarkan Uji Regresi Linear Sederhana diperoleh hasil thitung yaitu 13,969 atau signifikan (Sig) sebesar 0,001 lebih kecil dari < 0,05 sehingga berarti Ha diterima. Hal ini berarti kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 berpengaruh signifikan terhadap partisipasi politik.

Data kuantitatif tersebut didukung dengan hasil wawancara informan yang menyatakan bahwa kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 berpengaruh terhadap partisipasi politik. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya pengaruh adalah tujuan dari kebijakan kebijakan itu sendiri. Kebijakan new normal bertujuan untuk mencegah penyebaran virus covid 19 pada pilkada serentak tahun 2020 dengan cara mematuhi protokol kesehatan. Dengan berlakunya kebijakan new normal, partisipasi politik masyarakat pada pilkada tahun 2020 meningkat dibanding tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 memberi pengaruh positif terhadap partisipasi politik masyarakat di Kelurahan Gunung Sari.

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dan hasil wawancara, data menunjukkan bahwa, kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 berpengaruh terhadap partisipasi politik karena tidak ada perbedaan antara data kuantitatif dan data kualitatif.

Adapun pembahasan dari hasil penelitian dengan menggunakan SPSS version 23 dapat diperoleh data sebagai berikut :

1. Kebijakan New Normal di Masa Pandemi Covid 19

Kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 merupakan aturan yang dikeluarkan pemerintah untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran virus covid 19. Kebijakan ini sangat berpengaruh pada jalannya proses pilkada serentak tahun 2020.

a. Konsistensi

Hasil penelitian dalam persentase pencapaian dari kategori konsistensi dari 100 responden dan 2 informan yang terdiri dari 5 pernyataan dengan pertanyaan serupa yaitu: (1) Menjaga jarak (social distance) di masa pandemi covid 19. Tanggapan tertinggi dari 100 responden berada pada kategori sangat setuju sebanyak 62 responden atau 62%, hal ini karena kebanyakan masyarakat ketakutan dan sangat khawatir terhadap penyebaran virus covid 19 yang sangat tinggi. Kemudian kategori setuju sebanyak 32 responden atau 32%, hal ini karena masyarakat mengikuti anjuran pemerintah agar untuk menghindari dan memutus rantai penyebaran virus covid 19. Kategori kurang setuju sebanyak 5 responden atau 5%, dikarenakan masyarakat menganggap bahwa penyebaran utama virus covid 19 bukan melalui kerumunan, menurut responden cukup dengan menggunakan masker. Dan kategori tidak setuju hanya 1 responden atau 1% dikarenakan masyarakat masih ada yang tidak percaya terhadap virus covid 19. Sedangkan kategori sangat sangat tidak setuju tidak ada satupun

responden yang memilih. (2) Panitia dan masyarakat memakai masker.

Tanggapan tertinggi dari responden adalah kategori sangat setuju sebanyak 61 responden atau 61% karena kebanyakan masyarakat/ responden sadar akan pentingnya menggunakan masker untuk menghindari penyebaran covid 19. Kemudian kategori setuju sebanyak 35 responden atau 35%

karena masyarakat mematuhi aturan pemerintah terkait kebijakan pilkada serentak 2020. Kategori kurang setuju sebanyak 3 responden atau 3%

dikarenakan masih ada mayarakat yang kurang terhadap virus covid 19, dan kategori tidak setuju hanya 1 responden atau 1% dikarenakan masih ada mayarakat yang tidak percaya adanya virus covid 19. Sedangkan kategori sangat sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (3) Panitia dan masyarakat mencuci tangan sebelum dan setelah keluar TPS.

Tanggapan tertinggi dari responden adalah kategori sangat setuju sebanyak 58 responden atau 58% karena masyarakat menyadari pentingnya kebersihan untuk terhindar dari virus covid 19, kemudian kategori setuju sebanyak 37 responden atau 37% karena masyarakat mematuhi anjuran pemerintah, kategori kurang setuju sebanyak 5 responden atau 5%

dikarenakan masyarakat kurang percaya dengan virus covid 19, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (4) Panitia dan masyarakat menjauhi kerumunan. Tanggapan tertinggi dari responden adalah kategori sangat setuju sebanyak 54 responden atau 54% karena masyarakat menyadari menjauhi kerumunan adalah salah satu cara terhindar dari virus covid 19, kemudian kategori

setuju sebanyak 37 responden atau 37% karena untuk mematuhi anjuran pemerintah, kategori kurang setuju sebanyak 7 responden atau 7%

dikarenakan masih ada masyarakat yang kurang percaya terhadap virus covid 19, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju masing- masing sebanyak 1 responden atau 1% yang memilih dikarenakan masih ada masyarakat yang tidak percaya terhadap virus covid 19. Hal ini membuktikan bahwa kebijakan menjauhi kerumunan diterima oleh panitia dan masyarakat. (5) Panitia dan masyarakat membatasi mobilisasi dan interaksi satu sama lain. Tanggapan tertinggi dari responden adalah kategori sangat setuju sebanyak 47 responden atau 47% karena masyarakat menyadari dengan membatasi mobilitas dan interaksi adalah salah satu cara terhindar dari virus covid 19, kemudian kategori setuju sebanyak 40 responden atau 40% karena merupakan anjuran dari pemerintah, kategori kurang setuju sebanyak 10 responden atau 10% dikarenakan masyarakat masih ada yang tidak menyetujui interaksi dan gerak-geriknya dibatasi dan diatur-atur oleh pemerintah, kategori tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2% dan kategori sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1% yang memilih karena masih ada masyarakat yang tidak percaya terhadap adanya virus covid 19. Hal ini membuktikan bahwa kebijakan membatasi mobilisasi dan interaksi satu sama lain oleh panitia dan masyarakat.

b. Transparansi

Hasil penelitian dalam persentase pencapaian dari kategori transparansi, dari 100 responden dan 2 informan yang terdiri dari 5

pernyataan dengan pertanyaan serupa yaitu: (1) Panitia melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat tata cara pemilihan di masa pandemi covid 19. Tanggapan responden pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 51 responden atau 51% karena masyarakat sangat setuju dilakukannya sosialisai tata cara pemilihan di masa pandemi covid 19, kategori setuju sebanyak 43 responden atau 43%, kategori kurang setuju sebanyak 4 responden atau 4%, kategori tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2%

karena masih ada masyarakat yang tidak terlalu mementingkan pemilihan, sedangkan kategori sangat kurang setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (2) Menampilkan papan informasi tata cara kebijakan new normal di masa pandemi covid 19. Tanggapan responden pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 48 responden atau 48% karena masyarakat membutuhkan petunjuk atau aturan pemilihan yaang benar di masa pandemi, kategori setuju sebanyak 45 responden atau 45%, kategori kurang setuju sebanyak 5 responden atau 5% dikarenakan masih ada masyarakat yang mengangga aturan dan infrormasi tata cara kebijakan new normal tidak begitu penting, kategori tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2%

dikarenakan masyarakat menganggap sudah tahu dan disiarkan disemua saluran TV dan media lainnya sehingga tidak perlu lagi adanya papan informasi, sedangkan kategori sangat kurang setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (3) Menampilkan tata cara kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 melalui gambar bagi masyarakat tuna aksara.

Tanggapan responden pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 51

responden atau 51% dikarenakan masih banyak masyarakat awam yang belum memahami tata cara kebijakan new normal terutama umur lansia, kategori setuju sebanyak 44 responden atau 44%, kategori kurang setuju sebanyak 3 responden atau 3% dikarenakan tata cara kebijakan new normal telah diketahui kebanyakan masyarakat sehingga tidak perlu lagi menampilkan tata caranya, kategori tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2% dikarenakan semua masyarakat sudah tau apa yang harus dilakukan di masa pandemi untuk terhindar dari virus covid 19, sedangkan kategori sangat kurang setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (4) Memberikan edukasi kepada masyarakat yang takut ikut serta dalam pemilihan di masa pandemi covid 19. Tanggapan responden pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 49 responden atau 49%, kategori setuju sebanyak 50 responden atau 50% karena masih banyak masyarakat yang membutuhkn edukasi agar bersedia ikut serta dalam pemilihan di masa pandemi, kategori tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1% dikarenakan masyarakat beranggapan tanpa edukasi masyarakat akan ikut serta dengan sendirinya pada pemilihan meskipun situasi pandemi, sedangkan kategori sangat kurang setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan Memberikan edukasi kepada masyarakat yang takut ikut serta dalam pemilihan di masa pandemi covid 19 diterima oleh masyarakat. (5) Harus ada komitmen baik untuk peserta pilkada maupun pelaksana. Tanggapan responden pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 49 responden atau

49% dan kategori setuju sebanyak 51 responden atau 51% dikarenakan masyarakat setuju dengan adanya komitmen yang terjalin antara peserta dan pelaksana/ panitia pemilihan agar prose pilkada berjalan lancar, sedangkan kategori kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan harus ada komitmen baik untuk peserta pilkada maupun pelaksana diterima oleh masyarakat.

c. Partisipatif

Hasil penelitian dalam persentase pencapaian dari kategori partisipatif, dari 100 responden dan 2 informan yang terdiri dari 5 pernyataan dengan pertanyaan serupa yaitu: (1) Ikut dalam pilkada dengan menerapkan protokol kesehatan. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 58 reponden atau 58% dan setuju sebanyak 38 responden atau 38% menyetujui anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan pada saat mengikuti pilkada, kategori kurang setuju sebanyak 3 responden atau 3% kurang setuju dengan anjuran pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan saat ikut serta dalam pilkada dan yang memilih tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1% tidak bersedia menerapkan protokol kesehatan saat ikut serta dalam pilkada, sedangkan kategori sangat kurang setuju tidak ada satupun responden yang memilih.

(2) Mengikuti instruksi dari panitia pelaksana pilkada. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 53 reponden atau 53%, dan setuju sebanyak 42 responden atau 42% karena

kebanyak masyarakat memerlukan instruksi dan arahan dari panitia pelaksana pilkada, kategori kurang setuju sebanyak 5 responden atau 5%

karena terdapat msyarakat yang sudah paham dan tidak lagi membutuhkan instruksi dari panitia pelaksana, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat kurang setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (3) Mengikuti instruksi dari panitia pelaksana pilkada turut terlibat mengajak masyarakat ikut pilkada dengan menerapkan protokol kesehatan. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 51 reponden atau 51%, dan sebanyak 41 responden atau 41% karena kebanyakan masyarakat bersedia mengikuti instruksi dari panitia pelaksana pilkada turut terlibat mengajak masyarakat ikut pilkada dengan menerapkan protokol kesehatan, kategori kurang setuju sebanyak 5 responden atau 5% karena masih ada masyarakat yang kurang mengikuti instruksi yang telah disampaikan, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat kurang setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (4) Meningkatkan pengawasan protokol kesehatan. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 50 reponden atau 50%, dan setuju sebanyak 49 responden atau 49% karena perlunya peningkatan pengawasan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus covid 19, kategori kurang setuju sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat kurang setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (5) Tetap menjunjung integritas dalam penyelenggaran pilkada. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 55 reponden atau

55%, kategori sangat setuju sebanyak 43 responden atau 43%, kategori kurang setuju dan tidak setuju masing-masing sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan kategori sangat kurang setuju tidak ada satupun responden yang memilih. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan new normal terhadap tetap menjunjung integritas dalam penyelenggaran pilkada disetujui oleh masyarakat.

d. Efektivitas

Hasil penelitian dalam presentase pencapain dari kategori efektivitas, dari 100 responden dan 2 informan yang terdiri dari 5 pernyataan dengan pertanyaan serupa yaitu: (1) Proses pilkada serentak dijalankan sesuai standar oprasional prosedur (SOP) yakni berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang sudah ditetapkan di masa pandemi covid 19. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 57 responden atau 57%, kategori sangat setuju sebanyak 40 responden atau 40% karena proses pilkada serentak dijalankan sesuai standar oprasional prosedur (SOP) akan berjalan lancar dan efektif , kategori kurang setuju sebanyak 2 responden atau 2%, dan kategori tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, sedangkan kategori sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (2) Kinerja panitia memudahkan masyarakat memperoleh informasi tata cara pilkada serentak di masa pandemi covid 19. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 57 responden atau 57%, kategori sangat setuju sebanyak 38 responden atau

38%, kategori kurang setuju sebanyak 3 responden atau 3%, dan kategori tidak setuju sebanyak 2 orang atau 2%, sedangkan kategori sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (3) Hak konstitusional peserta pilkada dan masyarakat tetap terpenuhi. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 61 responden atau 61%, kategori sangat setuju sebanyak 36 responden atau 36%, kategori kurang setuju sebanyak 3 responden atau 3%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (4) Kedisiplinan masyarakat dan petugas terhadap protokol kesehatan. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 59 responden atau 59%, kategori sangat setuju sebanyak 39 responden atau 39%, kategori kurang setuju dan tidak setuju masing-masing sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan kategori sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (5) Kesadaran dan peran masyarakat tentang pentingnya demokrasi. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 56 responden atau 56%, kategori sangat setuju sebanyak 41 responden atau 41%, kategori kurang setuju sebanyak 3 responden atau 3%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan new normal terhadap kesadaran dan peran masyarakat tentang pentingnya demokrasi disetujui oleh masyarakat.

2. Partisipasi Politik

Partisipasi politik adalah keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan demokrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam suatu ruang lingkup.

a. Keikutsertaan

Hasil penelitian dalam persentase pencapaian dari kategori keikutsertaan, dari 100 responden dan 2 informan yang terdiri dari 5 pernyataan dengan pertanyaan serupa yaitu: (1) Masyarakat berhak menggunakan hak pilihnya dalam pilkada serentak tahun 2020 dengan menerapkan kebijakan new normal. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 53 responden atau 53% dan kategori setuju sebanyak 46 responden atau 46%, kategori kurang setuju sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (2) Masyarakat berhak ikut dalam kegiatan kampanye dengan menerapkan kebijakan new normal. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 44 responden atau 44% dan kategori setuju sebanyak 40 responden atau 40%, kategori kurang setuju sebanyak 14 responden atau 14%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-masing sebanyak 1 responden atau 1%. (3) Masyarakat bebas ikut dalam pemilihan pilkada serentak tanpa ada unsur paksaan. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 53 responden atau 53% dan kategori setuju sebanyak 41 responden atau 41%, kategori kurang setuju sebanyak 5 responden atau 5%, kategori tidak setuju sebanyak

1 responden atau 1%, sedangkan kategori sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (4) Masyarakat berhak menolak ikut kegiatan kampanye jika ada yang mengajak. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 54 responden atau 54% dan kategori sangat setuju sebanyak 40 responden atau 40%, kategori kurang setuju sebanyak 5 responden atau 5%, kategori tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan kategori sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. (5) Masyarakat berhak mendapat arahan atau panduan tata pemilihan. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 50 responden atau 50% dan kategori setuju sebanyak 48 responden atau 48%, kategori kurang setuju sebanyak 2 responden atau 2%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam partisipasi politik, masyarakat berhak mendapat arahan atau panduan tata pemilihan. disetujui oleh masyarakat.

b. Gagasan

Hasil penelitian dalam persentase pencapaian dari kategori gagasan politik, dari 100 responden dan 2 informan yang terdiri dari 5 pernyataan dengan pertanyaan serupa yaitu: (1) Bebas dalam menentukan pilihan.

Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 58 responden atau 58% dan kategori sangat setuju sebanyak 48 responden atau 48%, kategori kurang setuju sebanyak 2 responden atau 2%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun

yang memilih. (2) Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi secara positif dalam sistem politik yang ada. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 54 responden atau 54% dan kategori sangat setuju sebanyak 44 responden atau 44%, kategori kurang setuju sebanyak 2 responden atau 2%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (3) Memastikan tidak adanya tidakan menyimpang diluar dari pada prosedur yang ditentukan selama proses pemilihan. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 53 responden atau 53% dan kategori sangat setuju sebanyak 42 responden atau 42%, kategori kurang setuju sebanyak 5 responden atau 5%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (4) Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pilkada. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 52 responden atau 52% dan kategori sangat setuju sebanyak 42 responden atau 42%, kategori kurang setuju sebanyak 6 responden atau 6%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (5) Peran masyarakat dalam pilkada serentak adalah indikator penting dalam proses demokrasi. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 57 responden atau 57% dan kategori sangat setuju sebanyak 40 responden atau 40%, kategori kurang setuju sebanyak 2 responden atau 2%, kategori tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan kategori sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. Sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa dalam partisipasi politik peran masyarakat dalam pilkada serentak 2020 adalah indikator penting dalam proses demokrasi disetujui oleh masyarakat.

c. Pemberian diri dalam pengawasan

Hasil penelitian dalam persentase pencapaian dari kategori pemberian diri dalam pengawasan, dari 100 responden dan 2 informan yang terdiri dari 5 pernyataan dengan pertanyaan serupa yaitu: (1) Persiapan maksimal dan transparan panitia dan masyarakat yang ikut serta dalam pilkada serentak.

Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 50 responden atau 50% dan kategori sangat setuju sebanyak 47 responden atau 47%, kategori kurang setuju sebanyak 2 responden atau 2%, kategori tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan kategori sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (2) Tingginya kesadaran masyarakat terhadap tanggung jawab politik yang diwujudkan dalam partisipasi untuk memberikan hak suaranya meskipun di tengah pandemi covid-19.

Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 51 responden atau 51% dan kategori sangat setuju sebanyak 46 responden atau 46%, kategori kurang setuju sebanyak 3 responden atau 3%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (3) Masyarakat ikut memantau jalannya proses pemilihan dengan tujuan menghasilkan pilkada yang adil dan transparan. Tanggapan responden terbanyak berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 56 responden atau 56% dan kategori setuju sebanyak 42 responden atau 42%,

kategori kurang setuju sebanyak 2 responden atau 2%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (4) Banyaknya kontestan yang berkualitas perlu menjadi catatan penting untuk mendukung terwujudnya kualitas demokrasi yang adil dan transparan.

Tanggapan pada kategori sangat setuju dan setuju sebanyak 49 responden atau 49% dan kategori kurang setuju sebanyak 2 responden atau 2%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih. (5) Mematuhi kebijakan new normal pada pilkada serentak tahun 2020 menjadi kunci suksesnya pemilihan di masa pandemi covid 19.

Tanggapan terbanyak berada pada kategori setuju sebanyak 54 responden atau 54%, kategori sangat setuju sebanyak 45 responden atau 45% dan kategori kurang setuju sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada satupun yang memilih.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam partisipasi mematuhi kebijakan new normal pada pilkada serentak tahun 2020 menjadi kunci suksesnya pemilihan di masa pandemi covid 19 disetujui oleh masyarakat.

172 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh kebijakan new normal dimasa pandemi covid 19 terhadap partisipasi politik masyarakat dalam pilkada serentak tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar , maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada pilkada serentak 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar masyarakat antusias datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya dengan tetap mematuhi anjuran pemerintah tentang kebijakan new normal dan mematuhi protokol kesehatan.

2. Kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 sebesar 88,49% yang menunjukkan bahwa berada pada kategori sangat setuju. Hal ini dapat kita lihat bahwa kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 sudah berjalan dengan baik di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

3. Partisipasi politik di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar sebesar 88,56% yang menunjukkan bahwa berada pada kategori sangat setuju. Hal tersebut menunjukkan bahwa partisipasi politik sudah berjalan dengan baik dan efektif.

4. Model persamaan regresi sederhana Y = 13,969 + 0,593X. kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 berpengaruh positif terhadap partisipasi politik di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar dengan persentase sebesar 64,9%. Kemudian ada 35,1% yang tidak

173

dipengaruhi yang disebabkan oleh adanya faktor lain yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat.

B. Saran

1. Kebijakan new normal dimasa pandemi covid-19 perlu disosialisasikan dengan

1. Kebijakan new normal dimasa pandemi covid-19 perlu disosialisasikan dengan

Dokumen terkait