• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara atau suatu pendapat dan kesimpulan yang belum final, yang harus diuji terlebih dahulu kebenarannya. Dalam penelitian ini yang berjudul tentang pengaruh kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 terhadap partisipasi politik masyarakat dalam pilkada serentak tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota

Makassar. Merujuk pada pengertian dari hipotesis di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H0 : Kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 tidak berpengaruh terhadap partisipasi politik masyarakat dalam pilkada serentak tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rapocini Kota Makassar.

Ha : Kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 berpengaruh terhadap partisipasi politik masyarakat dalam pilkada serentak tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

65 BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah dikeluarkannya izin penelitian dalam kurun waktu selama 2 bulan yaitu pada tanggal 29 Mei 2021-29 Juli 2021.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Kelurahan Gunung Sari. Alasan saya memilih lokasi ini ialah karena pengguna hak pilih meningkat dibandingkan dengan pilkada tahun 2018 karena adanya pemberlakuan kebijakan new normal yang sudah digalakkan dalam proses pelaksanaan pilkada 2020 meskipun jumlah tingkat kasus covid 19 masih masih belum turun dan semakin terus bertambah.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mix methode qualitative and quantitative (metode campuran kualitatif dan kuantitatif). Tipe penelitian yang digunakan untuk menganalisis rumusan masalah yaitu tipe penelitian deskriptif, adalah salah satu jenis tipe penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah veriabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

Serta menggunakan tipe penelitian survei. Metode survei merupakan metode dalam penelitian yang informasinya dikumpulkan dari beberapa sampel.

Metode survei adalah suatu metode penelitian yang mempunyai teknik pengambilan keputusan berupa data pertanyaan secara tertulis maupun lisan.

Tipe penelitian ini digunakan untuk menguji semua rumusan masalah yang ada dalam penilitian ini, baik rumusan pertama yang menguji efektivitas penerapan kebijakan new normal maupun rumusan masalah kedua yang menguji pengaruh dari kedua variabel dalam penelitian ini.

Variabel yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 sebagai variabel independen/bebas (X) dan partisipasi politik masyarakat sebagai variabel dependent / terikat (Y).

C. Informan Penelitian

Untuk penentuan informan penelitian kualitatif peneliti menggunakan teknik purposive sampling agar dapat menentukan informan penelitian.

Purposive sampling adalah pemilihan informan bukan berdasarkan atas strata, kedudukan, pedoman atau wilayah namun didasarkan pada tujuan dan pertimbangan serta kriteria yang ditetapkan berhubungan dengan permasalahan penelitian ini. Peneliti telah menetapkan informan dalam pelaksanaan penelitian ini dengan urutan informan yaitu:

Tabel 3.1 Informan Penelitian

No. Jabatan/instansi Jumlah

1. Petugas KPPS Kelurahan Gunung Sari 2

2. Lurah Gunung Sari 1

3. Masyarakat 2

Total 5

D. Populasi dan Sampel

Selain menggunakan purposive sampling, dalam penelitian ini juga menggunakan metode kuantitatif sehingga membutuhkan populasi dan sampel, yaitu sebagai berikut:

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015:117), yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi lain tentang populasi juga disampaikan oleh Kasmadi dan Sunariah (2014:65), bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu lingkup,dan waktu yang ditentukan. Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentuyang memiliki jumlah banyak dan luas. Berdasarkan ketiga pendapat di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti atau diselidiki. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih di kelurahan gunung sari sebanyak 10.610 jiwa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi yang akan diteliti. Setelah populasi dirumuskan, lalu selanjutnya

menetapkan sampel penelitian, pengambilan sampel dimaksudkan untuk mewakili populasi. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, peneliti menentukan sampel penelitian berdasarkan rumus pendapat Slovin,yaitu:

Keterangan :

n = Jumlah sampel yang akan dicari N = Jumlah Populasi

d = Presisi (Tingkat kesalahan penarikan sampel ditetapkan 10% atau 0,1 dengan tingkat kepercayaan 90%)

Jumlah wajib pilih di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar berjumlah 10.610 jiwa, maka sampel yang diambil:

99,06

Berdasarkan rumus Slovin tersebut dengan tingkat kesalahan 10%

maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 99,06 sampel, namun karena

subyek bilangan pecahan, maka dibulatkan menjadi 100 sampel. Teknik pengambilan sampel disebut juga teknik sampling. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan jenis pengambilan sampel secara acak (simple random sampling).

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam hal ini setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Sedangkan simple random sampling dikatakan sebagai jenis pengambilan sampel secara acak sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Penentuan sampel sebanyak 100 orang ditentukan secara acak dari jumlah 10.610 orang yang ada di Kelurahan Gunung Sari dengan cara mengundi menggunakan Rumus Slovin hingga mencapai 100 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses kerja dan penggunaan responden kecil

2. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.

4. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data atau keterangan-keterangan dengan cara tanya jawab yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan itu, yang di kerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan alat wawancara berupa pedoman wawancara, buku catatan, tape recorder dan kamera handphone.

F. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden, yang berupa jawaban pertanyaan dari kuesioner yang disebarkan tentang variabel

pengaruh kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 (X) dan partisipasi politik (Y).

2. Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain ataupun dari dokumen-dokumen. Data sekunder antara lain disajikan dalam bentuk data-data, dokumen, tabel-tabel mengenai topik penelitian.

G. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang dalam alat ukur,sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala Likert digunakan oleh para peneliti guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respon terhadap skala ukur yang disediakan. Skala likert digunakan sebagai pilihan respon masyarakat dalam mengisi angket pengaruh kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 dan partisipasi politik. Skor yang diberikan untuk masing-masing respon adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Teknik Penskoran Angket

Alternatif Jawaban Skor untuk Pernyataan Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk rumusan masalah yaitu tiga komponen menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2017), ketiga komponen tersebut adalah:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

3. Conclusion Drawing and Verification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ada ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Sedangkan untuk rumusan masalah kedua, analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana (simple linear regression). Regresi linear sederhana adalah metode statistik yang digunakan untuk menguji sejauh mana hubungan antara sebab akibat antara variabel faktor penyebab (X) terhadap variabel akibatnya (Y).

Dalam model regresi ini, variabel penyebab menerangkan variabel akibatnya. Dalam analisis regresi sederhana, hubungan antara variabel bersifat linier, dimana perubahan pada variabel X akan diikuti oleh perubahan pada variabel Y secara tetap. Sementara pada hubungan non linear, perubahaan variabel X tidak diikuti dengan perubahaan variabel Y secara proporsional. seperti pada model kuadratik, perubahan X diikuti oleh kuadrat dari variabel X. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel X dengan variabel Y apakah positif atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel Y apabila nilai variabel X mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Hubungan demikian tidak bersifat linier. Secara matematis model analisis regresi linear sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan :

Y : adalah variabel dependen atau responden a : adalah intercept atau konstanta

b : adalah koefisien regresi atau slope X : adalah variabel independen

I. Pengabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif terdapat berbagai macam cara untuk menguji keabsahan data yang diperoleh salah satunya teknik triagulasi. Menurut Sugiyono (2017) Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Untuk menguji keabsahan data pada rumusan masalah, maka peneliti menggunakan triagulasi menurut Sugiyono, yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara dan dokumen-dokumen yang ada. Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumen. Apabila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peniliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekkan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.

Sedangkan untuk menguji keabsahan data dalam metode kuantitatif yaitu pada rumusan masalah, maka peneliti menggunakan analisis deskriptif,uji t dan koefisien determinasi,uji regresi linear sederhana, uji validitas dan reliabilitas, sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Secara sederhana analisis deskriptif merupakan teknik pemaparan data yang berasal dari statistik kemudian dilakukan pengamatan gambaran secara sistematis akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel dalam bentuk penyatuan data kedalam bentuk hasil distribusi frekuensi kemudian dilakukan analisis persentase.

2. Uji Hipotesis dengan Uji t dan Koefisien Determinasi (R2)

Uji hipotesis digunakan untuk mengukur atau membuktikan keadaan mengenai populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 23 for windows menggunakan regresi linier sederhana.

a. Uji t (Uji Parsial)

Uji t (uji parsial) bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kebijakan new normal berpengaruh signifikan terhadap variabel partisipasi politik masyarakat. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai thitung < ttabel dan nilai sig. ≥ 0,05, maka variabel kebijakan new normal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel partisipasi politik.

2) Jika nilai thitung > ttabel dan nilai sig. ≤ 0,05, maka variabel kebijakan new normal memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel partisipasi politik.

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan (R2) merupakan angka yang digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel X (bebas) terhadap variabel Y (terikat). Koefisien determinan dinyatakan dalam bentuk persentase.

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Teknik Regresi Linear Sederhana adalah teknik untuk mengukur besarnya pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Pengolahan data menggunakan program SPSS berdasarkan data-data yang diperoleh yang diperoleh dari angket yang diisi oleh responden. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bX Dimana :

Y = Partisipasi Politik Masyarakat a = Konstanta

b = Koefisien garis regresi X = Kebijakan New normal 4. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Penghitungan uji validitas menggunakan bantuan SPSS pada komputer. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai rhitung

(correlated item total correlations) dengan nilai rtabel. Jika rhitung > dari rtabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

5. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten/ stabil dari waktu ke waktu Ghozali 2001 dalam (Rahman, 2019). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya jika cronbach alpha (α) < 0,6 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.

79 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Geografi dan Administrasi

Kelurahan Gunung Sari merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Kelurahan ini merupakan salah satu wilayah kelurahan di bagian selatan Kota Makassar. Wilayah ini memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:

- Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Bonto Makkio Kecamatan Rappocini.

- Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa.

- Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Banta-Bantaeng.

- Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Karunrung dan Kabupaten Gowa.

Kelurahan Gunung Sari berada pada ketinggian <500 meter dari permukaan laut yang terdiri dari dataran rendah. Secara administratif, Kelurahan Gunung Sari terdiri dari 26 RW dan 141 RT. Kelurahan Gunung Sari memiliki jarak kurang lebih 1 km dari pusat pemerintahan kecamatan dan kurang lebih 10 km dari pusat pemerintahan kota.

2. Luas Wilayah

Kelurahan Gunung Sari memiliki luas wilayah keseluruhan yaitu 54,80 Ha. Penggunaan lahan yaitu sekitar 150 m2 diperuntukkan untuk perkantoran, 1 km2 diperuntukkan untuk pekuburan dan sisanya untuk

pemukiman penduduk. Seperti halnya dengan wilayah-wilayah lain dalam Kota Makasar, wilayah Kelurahan Gunung Sari juga cukup padat. Oleh sebab itu, diperlukan adanya upaya-upaya dari berbagai pihak untuk lebih memperhatikan kondisi tata ruang kota dalam memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

3. Kependudukan

Faktor kependudukan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam upaya pembangunan daerah.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia atau penduduk sudah menjadi suatu keharusan agar dapat bersaing dalam dunia globalisasi sekarang ini.

Adapun gambaran penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Gunung Sari kecamatan Rappocini sebagai berikut:

Tabel 4.1 Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Gunung Sari Kec. Rappocini Kota Makasar.

No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1.

2.

Laki-laki Perempuan

2983 3871

43,52 56,48

Jumlah 6854 100

Pada tabel di atas terlihat bahwa komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar yaitu sebagian besar adalah perempuan sebanyak 3.871 jiwa atau 56,48 % dan untuk laki-laki sebanyak 2.983 jiwa atau 43,52%.

4. Sarana Pendidikan

Ketersediaan sarana pendidikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Ketersediaan Sarana Pendidikan di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

No Sarana Pendidikan Jumlah (Unit) Persentase (%) 1. Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar sudah memiliki sarana pendidikan yang lengkap mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi sehingga kebutuhan masyarakat dalam hal pendidikan dapat terpenuhi dengan baik.

5. Sarana Kesehatan

Sarana yang juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah sarana kesehatan. Sarana kesehatan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayan kesehatan.

Tabel 4.3 Ketersediaan Sarana Kesehatan di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

No Sarana Kesehatan Jumlah (Unit) Persentase (%) 1.

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang terdapat di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar terdiri dari puskesmas, apotik, posyandu dan tempat dokter praktek. Jumlah sarana kesehatan terbanyak yaitu posyandu sebanyak 26 unit atau 63,41%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sarana kesehatan sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatannya.

6. Sarana Peribadatan

Selain sarana pendidikan dan sarana kesehatan, sarana yang juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah sarana peribadatan. Sarana peribadatan ini bertujuan untuk memperlancar kegiatan ibadah masyarakat. Ketersediaan sarana peribadatan umum merupakan hasil kerja atau swadaya masyarakat sendiri dalam membangun sarana ibadah seperti mesjid, gereja atau sarana ibadah lainnya.

Tabel 4.4 Ketersediaan Sarana Peribadatan di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

No Sarana Kesehatan Jumlah (Unit) Persentase (%) 1.

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jenis sarana peribadatan yang terdapat di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar terdiri dari mesjid dan musholla sebanyak 26 unit. Mesjid merupakan sarana peribadatan yang paling banyak yaitu sejumlah 24 unit atau 92,31%

sedangkan hanya ada 1 unit musholla. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk yang ada di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar merupakan muslim.

7. Jumlah Pemilih

Pada pilkada 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini, jumlah pengguna hak pilih mengalami peningkatan jika dibandingkan pada pilkada 2018 sebelum kebijakan new normal di masa pandemi covid 19 diberlakukan. Berikut ini data jumlah pemilih dan pengguna hak pilih pada pilkada 2018 dan 2020 :

Tabel 4.5 Perbandingan Jumlah Pemilih Tahun 2018 dan 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini.

No Kelurahan

Sumber: Kantor KPU Kota Makassar

Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2018 dari 7.125 pemilih yang terdaftar, hanya 4.442 yang menyalurkan hak pilihnya dalam pilkada 2018. Artinya, ada sekitar 2.683 orang yang tidak ikut serta dalam pilkada atau tidak menggunakan hak pilihnya alias golput. Jumlah tersebut jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah golput tahun 2020. Dimana pada pilkada 2020, total ada sebanyak 10.610 jumlah pemilih yang terdaftar, dan hanya 6.287 orang yang ikut serta menyalurkan hak pilihnya. Hal ini bisa disimpulkan bahwa sebanyak 4.323 orang memilih untuk golput atau tidak ikut serta dalam pilkada serentak.

Berdasarkan data tersebut, meskipun angka golput pada pilkada 2018 lebih rendah dibandingkan pilkada 2020, namun jumlah pengguna hak pilih pada 2020 dikatakan lebih baik karena jumlahnya lebih banyak dibandingkan pilkada 2018. Jumlah pengguna hak pilih pada pilkada 2018 di Kelurahan Gunung Sari hanya sebanyak 4.442 sedangkan pada pilkada

Berdasarkan data tersebut, meskipun angka golput pada pilkada 2018 lebih rendah dibandingkan pilkada 2020, namun jumlah pengguna hak pilih pada 2020 dikatakan lebih baik karena jumlahnya lebih banyak dibandingkan pilkada 2018. Jumlah pengguna hak pilih pada pilkada 2018 di Kelurahan Gunung Sari hanya sebanyak 4.442 sedangkan pada pilkada

Dokumen terkait