• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata pandangan terhadap pembangunan kawasan ekowisata mangrove antara laki-laki dan perempuan.

Tabel 4.25

Uji T Perbedaan Pembangunan Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pembangunan Laki-laki 77 93,96 8,566 ,976

Perempuan 70 91,39 9,562 1,143

Sumber : Data lapangan yangdiolah dengan SPSS, 2017

Pada tabel group statistics tabel 4.25 menunjukkan responden laki-laki sebanyak 77 orang dengan nilai mean sebesar 93,96 sedangkan perempuan sebanyak 70 orang dengan nilai mean sebesar 91,39. Pada tabel Idenpendent Samples Test tabel 4.27 untuk melihat homogen atau tidaknya data sebagai berikut : p > 0,05 yaitu 0,334 > 0,05 maka data ini bersifat data homogen. Dari tabel tersebut nilai sig. nya sebesar 0,087 atau p>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan pandangan tentang pembangunan mangrove yang signifikan antara

laki-laki dan perempuan. Sehingga hasil dari uji di atas menyatakan pandangan pembangunan laki-laki dan perempuan rata-rata sama.

Tabel 4.26

Sumber : Data lapangan, 2017 4.11. Uji Kruskall

Uji Kruskall pada penelitian ini untuk melihat adakah perbedaan signifikan antara partisipasi masyarakat berdasarkan jarak rumah dengan lokasi ekowisata mangrove, status pendidikan responden, status pekerjaan responden, umur responden serta penghasilan responden. Variabel-variabel tersebut dapat dijadikan acuan untuk melihat perbedaan partisipasi masyarakat berdasarkan variabel identitas responden. Seperti penjelasan berikut ini :

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2- tailed) Mean Differenc e Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Y Equal variances assumed ,939 ,334 1,722 145 ,087 2,575 1,495 -,380 5,530 Equal variances not assumed 1,713 139,161 ,089 2,575 1,503 -,396 5,547

4.11.1 Uji Kruskall Berdasarkan Kelompok Jarak Rumah Tabel 4.27

Perbedaan Partisipasi Responden berdasarkan Jarak Rumah

Ranks

Berapa jarak rumah Saudara dari lokasi ekowisata mangrove? N Mean Rank X (Partisipasi) 1-150 meter 43 76,50 151-500 meter 43 54,49 501-1.000 meter 61 85,99 Total 147

Sumber : Data lapangan, 2017

Pada tabel 4.27 diatas data menunjukkan ranking. Pemeringkatan ini menunjukkanbahwa rata-rata rangking untuk partisipasi masyarakat berdasarkan jarak tempat tinggal dengan jarak 1-150 sebesar 76.50, 151-500 sebesar 54.49 dan 501-1.000 sebesar 85.99.

Tabel 4.28

Test Statisticsa,b

X

Chi-Square 14,025

Df 2

Asymp. Sig. ,001

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Berapa jarak rumah Saudara dari lokasi ekowisata mangrove?

Sumber : Data lapangan, 2017

Pada tabel 4.28 menunjukkan hasil Chi-Square 14,025 dengan Asymp.Sig 0,001 maka nilai P value (0,001) < batas kritis (0,05) yang berarti hipotesis pada penelitian ini menerima H1 dan menolak H0 dimana terdapat pengaruh jarak tempat tinggal terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan kawasan ekowisata mangrove tersebut. Sehingga terdapat perbedaan yang

bermakna secara statistik. Hasil ini menunjukkan bahwa yang paling banyak berpartisipasi dalam pembangunan ekowisata mangrove dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan penerimaan hasil serta pengasawan dan penilaian hasil ini ialah masyarakat yang bertempat tinggal terjauh dari kawasan ekowisata mangrove dengan jarak 501-1.000 meter. Kelompok masyarakat yang bertempat tinggal lebih jauh dari kawasan ekowisata mangrove ternyata memiliki partisipasi lebih tinggi dibanding dengan kelompok masyarakat yang tinggal di 151-150 meter dan 151-500 meter. Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara terhadap beberapa informan menyatakan bahwa masyarakat yang paling banyak berpartisipasi memang masyarakat yang berada di ujung lingkungan XI. Mereka merupakan hasil rekrutan ketua pengelolah mangrove yang rumahnya tidak berjauhan dengan tempat tinggal ketua pengelolah mangrove. Dimana masyarakat yang berada pada wilayah tersebut merupakan masyarakat yang paling banyak tidak memiliki pekerjaan dan pemuda-pemuda yang cukup diasingkan karena sebagian besar dari mereka dahulunya adalah pelaku-pelaku tindakan negatif seperti pengguna narkoba, pelaku begal, perampok dan sebagainya. Kegigihan Rusmiono sebagai ketua pengelolah mangrove mampu meluluhkan mereka untuk terlibat dalam kegiatan positif seperti pembangunan kawasan ekowisata mangrove tersebut. Seperti pernyataan Informan Rusmiono yang mengatakan :

“...Sebenarnya pengennya ekowisata mangrove ini bisa jadi usaha masyararakat di sini Bu, khususnya pemuda-pemuda ini yang kerjaannya gak jelas dari dulu. Bandalnya gak karuan Bu, banyak yang merasa risih dengan keberadaan mereka.

Jadi dengan adanya kawasan ini kan kita memberi kesempatan bagi mereka untuk bisa merasakan gimana rasanya mengelolah usaha ya lewat wisata ini, Bu. Selain itu ini harapannya ya bisa jadi usaha bagi pensiunan nelayan nanti, Bu. Jadi gak Cuma capek-capek ngelaut, umur kan tambah tua, dengan adanya ini berharap nanti bisa jadi usaha bersama supaya gak gini-gini aja hidup nelayan, Bu..”

Sedangkan masyarakat yang tinggal dekat dengan kawasan tersebut merupakanmasyarakat pedagang dan memiliki beragam pekerjaan yang merasa pesimis terhadap keberadaan potensi mangrove yang bisa dikelola menjadi kawasan ekowisata. Selain itu masyarakat yang dekat dengan kawasan tersebut menyatakan mereka bosan melihat hutan-hutan begitu sehingga tidak ada nilai yang menarik dengan dibuatnya kawasan ekowisata di daerah mereka. Seperti pernyataan Informan (Siti) :

“...Ya toh mau jadi apalah itu dek, nengok hutan-hutan gitu aja enek. Mungkin karena saya tiap hari ngelihatnya yaa. Ngerasa gak ada nilai gunanya juga. Itu buah-buah yang ada di mangrove itu aja dikelolah mereka jadi dodol, keripik, saya sendiri geli dan gak mau makannya..geli aja ngerasa tiap hari ngelihat itu kan depan gini.. mungkin gitu jugalah orang yang tinggal di dekat danau toba kan ya ngerasa biasa aja danau toba, orang jauh aja yang heboh-heboh ke situ kan? Mungkin gitulah yang saya rasa, dek.”

4.11.2 Uji Kruskal Berdasarkan Kelompok Status Pendidikan Tabel 4.29

Perbedaan Partisipasi Responden berdasarkan Status Pendidikan

Ranks

Pendidikan responden N Mean Rank

X (Partisipasi)

SD 28 62,84

Tidak Tamat SD 38 83,28

Tidak Tamat SMA 31 63,63

Tamat SMA 42 77,44

Diploma/Perguruan Tinggi 8 91,13

Total 147

Sumber : Data lapangan, 2017

Pada tabel 4.29 diatas data menunjukkan ranking. Pemeringkatan ini menunjukkan bahwa rata-rata rangking untuk partisipasi masyarakat berdasarkan kelompok status pendidikan dengan status pendidikan SD sebesar 62.84, Tidak Tamat SD sebesar 83.28, Tidak Tamat SMA sebesar 63.63, Tamat SMA sebesar 77.44 dan Diploma/Perguruan Tinggi sebesar 91.13%

Tabel 4.30

Test Statisticsa,b

X

Chi-Square 7,139

Df 4

Asymp. Sig. ,129

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Pendidikan responden

Sumber : Data lapangan yangdiolah dengan SPSS, 2017

Pada tabel 4.30 menunjukkan hasil Chi-Square 7,139 dengan Asymp.Sig 0,129 maka nilai P value (0,129) > batas kritis (0,05) yang berarti hipotesis pada penelitian ini menerima H0 dan menolak Ha dimana berarti tidak terdapat perbedaan partisipasi masyarakat berdasarkan status pendidikan

dalam pembangunan kawasan ekowisata mangrove tersebut. Hal tersebut dikarenakan masyarakat lingkungan XI kelurahan Sicanang memiliki beragam tingkat pendidikan yang pada umumnya mereka tidak berorientasi pada pendidikan, Fatwamati (2014) menyatakan kondisi masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara ekonomi, sosial (khususnya dalam hal akses pendidikan dan layanan kesehatan), dan kultural dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain. Kondisi masyarakat pesisir atau masyarakat nelayan diberbagai kawasan pada umumnya ditandai oleh adanya beberapa ciri, seperti kemiskinan, ket

erbelakangan sosial-budaya, rendahnya sumber daya manusia (SDM). Sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat lingkungan XI Kelurahan Sicanang tidak tergantung pada tingkat pendidikannya.

4.11.3 Uji Kruskal Berdasarkan Kelompok Status Pekerjaan Tabel 4.31

Perbedaan Partisipasi Berdasarkan Kelompok Status Pekerjaan

Ranks

Pekerjaan responden N Mean Rank

X (Partisipasi) Nelayan 32 75,78 Petani Tambak 2 64,50 Pedagang 23 45,43 Buruh harian 19 37,82 Lainnya 34 52,57 Total 110

Sumber : Data lapangan, 2017

Pada tabel 4.31 diatas data menunjukkan ranking. Pemeringkatan ini menunjukkan bahwa rata-rata rangking untuk partisipasi masyarakat berdasarkan kelompok status pekerjaan dengan pekerjaan sebagai nelayan sebesar 75.78, petani tambak sebesar 64.50, pedagang 45.50, buruh harian

37.82, dan pekerjaan lainnya sebanyak 52,57. Untuk pekerjaan lainnya selain dari yang terlampir dalam pilihan kuesioner akan dijabarkan pada tabel selanjutnya.

Tabel 4.32

Test Statisticsa,b

X

Chi-Square 21,526

Df 4

Asymp. Sig. ,000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Pekerjaan responden

Sumber : Data lapangan yangdiolah dengan SPSS, 2017

Pada tabel 4.32 menunjukkan hasil Chi-Square 21,526 dengan Asymp.Sig 0,000 maka nilai P value (0,000) < batas kritis (0,05) yang berarti hipotesis pada penelitian ini menerima H1 dan menolak H0 dimana terdapat pengaruh status pekerjaan terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan kawasan ekowisata mangrove tersebut. Dimana masyarakat yang paling banyak berpartisipasi adalah responden yang bekerja sebagai nelayan kemudian responden yang bekerja sebagai petani tambak, disusul oleh kelompok pedagang dan terakhir ialah responden yang bekerja sebagai buruh harian. Masyarakat yang bekerja sebagai nelayan merupakan masyarakat yang paling banyak berpartisipasi dalam penelitian ini, seperti penjelasan sebelumnya dalam tabel perbedaan partisipasi berdasarkan jarak, bahwa masyarakat yang paling berperan merupakan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan, namun pekerjaan sampingan mereka ialah nelayan. Dimana masyarakat pesisir pada umumnya sejak usia dini sudah terlibat

dalampekerjaan melaut membantu orangtuanya. Sudarso (2016) menyatakan bahwa dikalangan keluarga nelayan tradisional, mempekerjakan anak-anak untuk ikut membantu orang tua mencari nafkah dalam usia dini adalah hal yang biasa, sehingga jangan kaget jika anak -anak mereka pun rata-rata tidak sempat menyelesaikan pendidikan hingga jenjang yang setinggi-tingginya. 4.11.4 Uji Kruskal Berdasarkan Kelompok Umur Responden

Tabel 4.33

Perbedaan Partisipasi Berdasarkan Kelompok Umur Ranks Umur responden N (Jlh) Mean Rank X (Partisipasi) 15-19 18 88,28 20-24 18 81,33 25-29 11 74,86 30-34 23 70,91 35 ke atas 77 69,75 Total 147 Sumber : Data lapangan, 2017

Pada tabel 4.33 diatas data menunjukkan ranking. Pemeringkatan ini menunjukkan bahwa rata-rata rangking untuk partisipasi masyarakat berdasarkan kelompok umur dengan 15-19 tahun sebesar 88.28, umur 20-24 tahun sebesar 81.33, 25-29 tahun sebesar 74.86, umur 30-34 tahun sebesar 70.91, umur 35 tahun keatas sebesar 69.75.

Tabel 4.34

Test Statisticsa,b

X

Chi-Square 3,454

Df 4

Asymp. Sig. ,485

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Umur responden Sumber : Data lapangan, 2017

Pada tabel 4.34 menunjukkan hasil Chi-Square 3,454 dengan Asymp.Sig 0,485 maka nilai P value (0,485) > batas kritis (0,05) yang berarti hipotesis pada penelitian ini menerima H0 dan menolak Ha dimana berarti tidak terdapat perbedaan partisipasi masyarakat berdasarkan kelompok umur dalam pembangunan kawasan ekowisata mangrove tersebut.

4.11.5 Uji Kruskal Berdasarkan Kelompok Penghasilan Responden Tabel 4.35

Perbedaan Partisipasi Berdasarkan Kelompok Penghasilan Responden

Ranks

Penghasilan responden N Mean Rank

X (Partisipasi) <500.000 31 62,65 501.000-1.000.000 43 81,13 1.000.001-1.500.000 27 75,54 1.500.001-2.000.000 25 72,14 >2.000.001 19 69,03 Total 145

Sumber : Data lapangan yangdiolah dengan SPSS, 2017

Pada tabel 4.35 diatas data menunjukkan ranking. Pemeringkatan ini menunjukkan bahwa rata-rata rangking untuk partisipasi masyarakat berdasarkan kelompok penghasilan sebagai berikut 501.000-1.000.000 sebesar 81.73, 1.001.000-1.500.000 sebesar 75.54, 1.500.001-2.000.000 sebesar 72.14, >2.000.001 sebesar 69.03 dan < 500.000 sebesar 62.65.

Tabel 4.36

Test Statisticsa,b

X

Chi-Square 3,776

Df 4

Asymp. Sig. ,437

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Penghasilan responden Sumber : Data lapangan, 2017

Pada tabel 4.36 menunjukkan hasil Chi-Square 3,776 dengan Asymp.Sig 0,437 maka nilai P value (0,437) > batas kritis (0,05) yang berarti hipotesis pada penelitian ini menerima H0 dan menolak Ha dimana berarti tidak terdapat perbedaan partisipasi masyarakat berdasarkan penghasilan dalam pembangunan kawasan ekowisata mangrove tersebut.

4.12. Mengukur Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan