Masalah yang dihadapi Pemerintah di Bidang EkonomiC.
12. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonom
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses perubahan menuju arah perbaikan yang dilakukan secara sadar dan terencana guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tujuan Pembangunan Ekonomi
a) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. b) Memperluas distribusi barang kebutuhan pokok.
c) Memperluas kesempatan kerja. d) Memperbaiki kualitas pendidikan.
e) Meningkatkan pemahaman dan tingkah laku masyarakat dalam menunjang tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa.
f) Meningkatkan pendapatan masyarakat.
g) Memperluas pilihan ekonomi dan sosial bagi tiap-tiap individu secara keseluruhan. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pembangunan
a) Faktor-faktor Ekonomi
• Sumber daya alam • Sumber daya manusia • Modal
• Teknologi dan kewirausahaan b) Faktor Nonekonomi
• Kondisi kestabilan dan keamanan negara • Kemudahan birokasi
• Etos kerja masyarakat dan pemerintah • Kondisi sosial budaya masyarakat
Indikator Pembangunan Ekonomi
Indikator pembangunan adalah suatu ukuran untuk mengevaluasi pelaksanaan pembangunan ekonomi.
a) Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
• Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). • Pendapatan Per Kapita.
• Indeks Kualitas Hidup.
• Indeks Pembangunan Manusia. b) Masalah-masalah dalam Pembangunan
• Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan. • Pengangguran.
• Tingkat Inlasi yang Tinggi. • Kerusakan Sumber Daya Alam.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan nasional (dalam hal ini kapasitas produksi barang dan jasa) tanpa memandang kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau ada tidaknya perubahan dalam struktur ekonomi.
a. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi a) Teori Klasik
• Adam Smith
Pertumbuhan output total ditentukan oleh tiga variabel, yaitu SDA, SDM, dan stok
kapital yang ada. Pertumbuhan penduduk akan menentukan luasnya pasar dan me- nentukan laju pertumbuhan ekonomi.
• David Ricardo
Oleh karena terbatasnya tanah, pertumbuhan penduduk (tenaga kerja) akan menu-
runkan produk marginal, dikenal dengan the law of diministhing return.
b) Teori Neoklasik
• Joseph A. Schumpeter
Proses pertumbuhan ekonomi adalah proses inovasi yang dilaksanakan oleh para
inovator dan wirausaha (enterpreneur).
• Robert Solow
Pertumbuhan ekonomi bergantung pada penambahan penyediaan faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi.
c) Teori Neokeynes
• Roy F. Harrod dan Evsey D. Domar
Adanya pengaruh investasi pada permintaan agrerat dan pertumbuhan kapasitas produksi yang ada pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penanaman modal menjadi penting.
• Teori W.W. Rostow
Proses pembangunan ekonomi dalam suatu masyarakat dapat berlangsung melalui tahap-tahap:
Masyarakat tradisional.
Prakondisi untuk lepas landas.
Lepas landas.
Menuju kedewasaan.
Era konsumsi tinggi.
d) Teori Karl Bucher
Perkembangan ekonomi dibagi menjadi 4 tahap:
Produksi untuk kebutuhan sendiri (rumah tangga tertutup).
Perekonomian sebagai perluasan pertukaran produksi di pasar (rumah tangga kota).
Perekonomian nasional, peran perdagangan semakin penting (rumah tangga nega-
ra).
Kegiatan perdagangan telah meluas melintasi batas negara (rumah tangga dunia).
Kesimpulannya, bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan eko- nomi yang menyebabkan barang dan jasa dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
13. APBN
APBN merupakan singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yaitu sebuah daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun. Periode APBN di Indonesia adalah dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Fungsi APBN
APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.
Lebih jauh lagi APBN memiliki fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
a. Fungsi Otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
b. Fungsi Perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk mendukung pembelanjaan tersebut.
c. Fungsi Pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah ke- giatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah meng- gunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.
d. Fungsi Alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi penganggu- ran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan eisiensi dan efektivitas perekonomian. e. Fungsi Distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.
f. Fungsi Stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
Tujuan APBN
APBN disusun dengan tujuan untuk mengatur pembelanjaan negara dari penerimaan yang direncanakan supaya dapat mencapai sasaran yang ditetapkan, yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.
Sumber-sumber Penerimaan dan Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat
Berdasarkan APBN sumber-sumber penerimaan dan jenis-jenis pengeluaran pemerintah adalah sebagai berikut:
Penerimaan Negara, terdiri dari: a. Penerimaan dalam negeri
1) Penerimaan perpajakan
a) Pajak Dalam Negeri, terdiri atas pajak penghasilan (migas, non migas), Pajak pertamba- han nilai, Pajak bumi dan bangunan, Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, cukai, pajak lainnya
b) Pajak perdagangan internasional, terdiri atas Bea masuk dan pajak/pungutan ekspor 2) Penerimaan Bukan Pajak
a) Penerimaan SDA (sumber daya alam), terdiri dari Minyak bumi, Gas alam, Pertambangan umum, Kehutanan, Perikanan
b) Bagian Laba BUMN
c) Penerimaan Negara Bukan Pajak lainnya b. Hibah
1. Pengeluaran Negara, terdiri dari: a. Belanja Pemerintah Pusat
Klasiikasi anggaran menurut jenis belanja dibagi ke dalam delapan katagori:
1) Belanja pegawai yaitu kompensasi dalam bentuk uang maupun barang yang diberi- kan kepada pegawai pemerintah yang bertugas di dalam meupun di luar negeri se- bagai imbalan atas pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Belanja ini antara lain digunakan untuk gaji dan tunjangan, honorarium, vakasi, lembur dan kontribusi sosial.
2) Belanja barang yaitu pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk mem- produksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan. Belanja ini antara lain digunakan untuk pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan dan per- jalanan.
3) Belanja modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam pembentukan modal. Dalam belanja ini termasuk untuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangu- nan, jaringan maupun dalam bentuk isik lainnya, seperdi buku, binatang dan lain sebagainya.
4) Beban bunga yaitu pembayaran yang dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok
utang (principal outstanding) baik utang dalam negeri maupun utang luar negeri
yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman.
5) Subsidi yaitu alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan/lembaga yang memproduksi, menjual, mengekspor dan mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga harga jualnya dapat terjangkau oleh masyarakat. Belanja ini antara lain digunakan untuk menyalurkan subsidi kepada perusahaan negara dan perusahaan swasta.
6) Bantuan sosial yaitu transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat atau lembaga kemasyarakatan. Bantuan ini antara lain untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan ke- agamaan.
7) Hibah yaitu transfer dana yang sifatnya tidak wajib kepada negara lain atau kepa- da organisasi internasional. Belanja ini antara lain digunakan untuk hibah kepada pemerintah luar negeri dan organisasi internasional.
8) Belanja lain-lain yaitu pengeluaran belanja pemerintah pusat yang tidak dapat di- klasiikasikan ke dalam jenis belanja lainnya seperti hal di atas.
b. Belanja pemerintah daerah terdiri dari:
Dana perimbangan yaitu dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang dialokasi- kan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan de- sentralisasi yaitu:
1) Dana bagi hasil yang bersumber dari pajak dan sumber daya lainnya. Dana bagi hasil dari pajak terdiri dari: pajak bumi dan bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pajak penghasilan (PPh) pasal 25 dan pasal 29 wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Dana bagi hasil yang bersumber dari sumber daya alam berasal dari: kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi dan pertambangan gas bumi.
2) Dana alokasi umum, yaitu dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutu- han pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
3) Dana alokasi khusus, adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan tertentu.