• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Penanda kesantunan Berbahasa dalam

4.2.1.2 Penanda Maksim Kedermawanan

Kedermawanan mempunyai arti sebagai kebaikan hati terhadap sesama manusia atau kemurahan hati (KBBI). Melihat hal ini, apabila suatu tuturan memerhatikan kebaikan hati atau kemurahan hati maka dapat dipastikan proses komunikasi dapat berjalan dengan baik, karena bila antara penutur dan mitra tutur sama-sama berbaik hati maka tuturan tidak akan melukai hati satu sama lain.

Leech mempunyai gagasan agar tuturan terasa santun salah satunya dengan memerhatikan arti kedermawanan, yakni tuturan haruslah membuat keuntungan diri sendiri sekecil mungkin dan buatlah kerugian diri sendiri sebesar mungkin, itulah yang dinamakan maksim kedermawanan (kerendahan hati). Dengan mematuhi prinsip ini, maka tuturan akan semakin lebih santun baik dalam lingkup sehari-hari atau formal.

Penutur yang mampu mematuhi maksim ini akan dianggap sebagai orang yang tahu sopan santun dan pintar menghargai orang lain. Tuturan ini biasanaya diujarkan dengan tuturan impositif dan komisif. Ujaran impositif adalah bentuk tuturan yang digunakan untuk menyatakan perintah. Sedangkan tuturan komisif adalah tindak tutur yang dipahami oleh penutur untuk meningkatkan dirinya terhadap tindakan-tindakan di masa yang akan datang, dan tuturan ini berfungsi untuk menyatakan janji, penawaran. Apabila dalam suatu proses komunikasi, penutur dan mitra tutur mematuhi maksim ini, maka dapat dipastikan proses komunikasi akan berjalan dengan baik dan santun karena penutur dan mitra tutur

mempunyai keinganan untuk saling menghargai satu sama lain. Pematuhan maksim kedermawanan ini dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup formal, dalam lingkup formal pematuhan terhadap maksim ini sering dijumpai , salah satunya dalam proses pembelajaran di kelas berikut ini :

6. Siswa 1 : Cak, ini yang dimaksud dengan kerangka teori itu apa sih?

Siswa 2 : Yah itu teori yang akan kamu gunakan. Kamu teorinya pake apa ?

Siswa 1 : aku belum nemu dari tadi.

Siswa 2 : Sek yah tak selesaikan bagianku, habis tu baru aku bantu carikan punyamu.

Konteks : Penutur adalah siswa, dan tuturan terjadi di dalam kelas.

Tuturan merupakan tanggapan dari penutur (siswa 2) terhadap respon atau jawaban yang diberikan oleh mitra kelas, tuturan merupakan tanggapan penutur (siswa 2) terhadap respon mitra tutur (guru) yang meminta para siswa untuk bertanya satu-satu.

8. Guru : Bagi yang tidak membawa format KTI, kalian bisa menggunakan buku paket kalian saja. Silahkan kalian cari di buka paket, hal-hal apa saja yang diperhatikan dalam menulis KTI.

Siswa 1 : Hito, aku gak bawa buku paketnya e, nanti kita gantian pake yah. Habis kamu pake aku pinjam punyamu.

Siswa 2 : Yaudah Nggit, kamu pake aja dulu. Setelah kamu pake baru aku aja gk papa.

Siswa 1 : Yah bener nih to? Makasih yah.

Konteks : Penutur adalah siswa, dan tuturan terjadi di dalam kelas.

Tuturan merupakan tanggapan penutur (siswa 2) terhadap pernyataan dari mitra tutur (siswa 1) yang menyatakan bahwa ia tidak membawa buku paket dan akan meminjam buku paket penutur.

9. Siswa 1: Zefa, ako boleh minta bantuan kamu gak?. Ini kok aku gak bisa login komputernya yah. Waktunya tinggal dikit lagi dan aku belum

Konteks : Penutur adalah siswa dan tuturan terjadi di dalam kelas.

Tuturan merupakan respon yang diberikan oleh penutur (siswa 2) kepada mitra tutur (siswa 1) yang mengatakan bahwa ia tidak bisa login di komputernya dan komputer lainnya eror.

10. Sisiwa 1 : Cin, aku gak bawa EYD, nanti boleh gantian yah, aku pinjam punyamu

Siswa 2 : Yaudah ni pake dulu aja.

Sisiwa 1 : Lah nanti kamu gimana?

Siswa 2 : Gampang nanti, kamu pake 30 menit abis tu gantian Siswa 1 : Oke makasih yah

Konteks : Penutur adalah siswa dan tuturan terjadi di dalam kelas.

Tuturan merupakan respon yang diberikan oleh penutur (siswa 2) yang meminjamkan EYD miliknya kepada mitra tutur (siswa 1)

11. Siswa 1 : Pak, ini kok komputer saya dari tadi gak mau login e Guru : Coba kamu pindah ke komputer lain

Siswa 2 : Eh Gus, komputer di samping gue ni bisa. Ini lu login pake komputer gue ni, biar gue pindah di sebelah

Siswa 1 : Eh yaudah aku yang di sebelah aja, kan kamu udh login punyamu tadi.

Siswa 2 : Santai bro. Aku baru aja mau login. Sini loh

Konteks : Penutur adalah siswa dan tuturan terjadi di dalam kelas.

Tuturan merupakan respon yang diberikan penutur (siswa 2) kepada mitra tutur yang mengatakan bahwa komputernya tidak bisa login.

Data tuturan (6) di tuturkan oleh seorang siswa ketika mengerjakan proposal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari konteks, penutur adalah siswa dan tuturan terjadi di dalam kelas. Tuturan merupakan tanggapan dari penutur (siswa 2) terhadap respon atau jawaban yang diberikan oleh mitra tutur (siswa 1) dimana ia belum menemukan teori yang digunakan.

Dalam tuturan (6) tersebut, penutur mematuhi prinsip kesantunan Leech khusunya maksim kedermawanan yakni tuturan haruslah membuat keuntungan diri sendiri sekecil mungkin dan buatlah kerugian diri sendiri sebesar mungkin, yang terlihat dalam tuturan “Sek yah tak selesaikan bagiaku, habis tu baru aku bantu carikan

punyamu.” Dalam tuturan tersebut, tuturan yang dituturkan penutur (siswa 2) telah meminimlakan keuntungan bagi dirinya sendiri. Penutur (siswa 2) menyatakan kesediaannya membantu mitra tutur (siswa 1) untuk mencari teori yang akan mitra tutur gunakan, dan hal ini menunjukan bahwa penutur (siswa 2) berusaha untuk meminimalkan keuntungan sendiri yakni dengan membantu mitra tutur dalam mencari teorinya.

Data tuturan (7) dituturkan oleh seorang siswa ketika mendapat respon dari mitra tutur (guru) yang meminta mereka untuk bertanya satu-satu. Hal ini terlihat dalam konteks, penutur adalah seorang siswa dan tuturan terjadi di dalam kelas, tuturan merupakan tanggapan penutur (siswa 1) terhadap respon mitra tutur (guru) yang meminta para siswa untuk bertanya satu-satu. Dalam tuturan (7) tersebut, penutur mematuhi prinsip kesantunan Leech khusunya maksim kedermawanan yakni, tuturan harus membuat keuntungan diri sendiri sekecil mungkin dan membuat kerugian diri sendiri sebesar mungkin yang terlihat dalam tuturan “Yaudah itu dulu aja gak papa pak, habis tu baru aku.” Dalam tuturan tersebut, terlihat jelas bahwa penutur (siswa 2) berusaha untuk meminimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri dengan menyatakan bahwa ia bersedia mengalah dan mempersilahkan teman-temannya yang lain untuk bertanya terlebih dahulu kepada guru. Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi penutur (siswa 2) karena ia harus menunggu giliran untuk bertanya.

Data tuturan (8) dituturkan oleh penutur (siswa 2) ketika mendapat pernyataa dari mitra tutur (siswa 1) yang tidak membawa buku paket dan meminjam buku paket milih penutur (siswa 2). Hal ini terlihat dalam konteks,

penutur adalah siswa dan tuturan terjadi di dalam kelas. Tuturan merupakan tanggapan penutur (siswa 2) terhadap pernyataan dari mitra tutur (siswa 1) yang menyatakan bahwa ia tidak membawa buku paket dan akan meminjam buku paket penutur. Dalam tuturan (8) tersebut, penutur mematuhi prinsip kesantunan Leech khusunya maksim kedermawanan yakni, tuturan haruslah membuat keuntungan diri sendiri sekecil mungkin dan membuat kerugian diri sendiri sebesar mungkin terlihat dalam tuturan “Yaudah Nggit, kamu pake aja dulu. Setelah kamu pake baru aku aja gak papa.” Terlihat jelas bahwa dalam tuturan tersebut penutur (siswa 2) berusaha untuk membuat keuntungan dirinya sekecil mungkin dengan menyatakan bahwa ia akan meminjamkan buku paket miliknya kepada mitra tutur (siswa 1) bahkan penutur mempersilahkan mitra tutur untuk menggunakan buku paketnya terlebih dahulu. Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi penutur karena penutur akan ketinggalan dalam membaca dan memahami tentang format dalam menulis KTI (karya tulis ilmiah).

Data tuturan (9) dituturkan oleh siswa 2 yang merespon pernyataan dari siswa 1 yang mengatakan bahwa semua komputer lagi eror sehingga ia tidak bisa login pada komputernya. Hal ini dapat dilihat pada konteks, penutur adalah siswa dan tuturan terjadi di dalam kelas. Tuturan merupakan respon yang diberikan oleh penutur (siswa 2) kepada mitra tutur (siswa 1) yang mengatakan bahwa ia tidak bisa login di komputernya dan komputer lainnya eror. Data tuturan (9) dianggap sebagai tuturan yang santun karena mematuhi prinsip kesantunan Leech khusunya maksim kedermawanan, yakni penutur meminimalkan keuntungan diri sendiri dan memaksimalkan kerugian diri sendiri. tuturan yang dianggap santun dapat di lihat

dalam tuutran “Oke bentar, aku upload punyaku bentar nanti aku bantuin.”

Dalam tuturan tersebut terlihat jelas bahwa penutur (siswa 2) mengatakan bahwa ia akan membantu mitra tutur (siswa 1) untuk bisa membuat penutur dapat login di komputernya. Hal ini menunjukan bahwa penutur siswa 2) telah memaksimalkan kerugian dirinya sendiri, yakni dengan membantu mitra tutur untuk login dalam dalam komputer penutur.

Data tuturan (10) dituturkan oleh siswa 2 yang merespon pernyataan dari siswa 1 yang mengatakan bahwa ia tidak membawa EYD dan akan meminjam EYD milik siswa 2. Hal ini dapat dilihat dalam konteks, penutur adalah siswa dan tuturan terjadi di dalam kelas. Tuturan merupakan respon yang diberikan oleh penutur (siswa 2) yang meminjamkan EYD miliknya kepada mitra tutur (siswa 1).

Data tuturan (10) merupakan tuturan yang dianggap santun karena mematuhi prinsip kesantunan Leech khususnya maksim kedermawanan, yakni tuturan harus membuat kerugian diri sendiri sebasar mungkin. Tuturan yang tidak santun dapat dilihat dalam tuturan “Yaudah ni pake dulu aja.” Dalam tuturan tersebut, terlihat jelas bahwa penutur berusaha membuat keuntungan diri sendiri sekecil mungkin dengan mengatakan bahwa ia akan meminjamkan EYD miliknya kepada mitra tutur, bahkan penutur memperslihakan mitra tutur untuk menggunakannya terlebih dahulu. Hal ini akan membuat kerugian bagi penutur karena ia harus menunggu untuk menggunakan EYD miliknya dalam mengerjakan tugas.

Data tuturan (11) dituturkan oleh siswa 2 yang merespon pernyataan dari siswa 1 yang menyatakan bahwa ia tidak bisa login di komputernya. Hal ini dapat dilihat dalam konteks, penutur adalah siswa dan tuturan terjadi di dalam kelas.

Tuturan merupakan respon yang diberikan penutur (siswa 2) kepada mitra tutur yang mengatakan bahwa komputernya tidak bisa login. Data tuturan (11) dianggap sebagai bentuk tuturan yang santun karena telah mematuhi prinsip kesantunan Leech khususnya maksim kedermawanan, yakni tuturan harus membuat kerugian diri sendiri sebesar mungkin. Tuturan yang dianggap santun dapat dilihat dalam tuturan “Eh Gus, komputer di samping gue ni bisa. Ini lu login pake komputer gue ni, biar gue pindah di sebelah.” Dalam tuturan tersebut terlihat jelas penutur (siswa 2) telah mengurangi keuntungan dirinya dengan mengatakan kepada mitra tutur (siswa 1) untuk login pada komputer miliknya.

Penutur mempersilahkan mitra tutur untuk menggunakan komputer miliknya untuk login. Hal ini menunjukan bahwa penutur telah membuat kerugian bagi dirinya, yakni penutur mempersilahkan mitra tutur menggunakan komputer miliknya dan ia harus pindah ke komputer lain untuk login, dan belum tentu komputer yang digunakan penutur bisa login seperti yang di komputer miliknya yang sudah ia berikan kepada mitra tutur.

Dari hasil analisis data di atas, peneliti menemukan ada 6 tuturan yang menerapkan maksim kedermawanan ketika bertutur, yakni tuturan yang dituturkan oleh penutur (siswa 2) kepada mitra tutur (siswa 1) serta tuturan yang dituturkan oleh penutur (siswa) kepada mitra tutur (guru). Dalam bertutur, penutur telah berusaha untuk membuat dirinya rugi sebanyak mungkin, dan hal ini sejalan dengan apa yang diamanatkan oleh Leech (1993: 209) dalam maksim kedermawanan, yani tuturan harus meminimalkan keuntungan diri sendiri dan memaksimalkan kerugian diri sendiri sebanyak mungkin. Dalam tuturan di atas,

penutur telah memaksimalkan kerugian dirinya sendiri yakni dengan membantu mitra tutur, meminjamkan buku miliknya kepada mitra tutur serta mempersilahkan mitra tutur untuk bertanya terlebih dahulu. Dalam berkomunikasi, orang yang menerapkan maksim kedermawanan akan dipandang sebagai orang yang rendah hati, serta akan membuat proses komunikasi berjalan dengan lancar.