• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peneliti melakukan tanya jawab dan anak-anak diajak untuk menceritakan pengalamannya saat melakukan kegiatan permainan

METODOLOGI PENELITIAN

F. Tahap penelitian

7) Peneliti melakukan tanya jawab dan anak-anak diajak untuk menceritakan pengalamannya saat melakukan kegiatan permainan

8) Peneliti mengevaluasi perilaku anak dengan memberi pertanyaan. 9) Peneliti merangkum dan memberikan penegasan tentang perilaku

yang baik untuk dilakukan dan perilaku yang tidak baik dilakukan. 10) Peneliti menutup kegiatan bimbingan klasikal pada siklus I.

3. Observasi

Tindakan observasi dilakukan mitra kolaboratif dengan cara check list saat pelaksanaan bimbingan klasikal, dan dokumentasi dilakukan oleh teknisi. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang layanan bimbingan klasikal yang telah dilakukan. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perilaku disiplin anak dapat berkembang melalui metode pembiasaan dalam kehidupan anak di sekolah.

4. Refleksi.

Refleksi dilakukan untuk mengetahui apakah proses bimbingan klasikal dapat memberi perubahan pada perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai yang telah disampaikan. Hasil refleksi yang telah ditemukan akan digunakan sebagai upaya perbaikan pada siklus berikutnya:

Siklus I

1. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada pelaksanaan pra tindakan, peneliti membuat rencana bimbingan klasikal sebagai upaya mengatasi masalah yang ditemukan pada pra tindakan. Permainan yang dipilih pada siklus I “ Ini nama saya”. Menindaklanjuti masalah pada pra tindakan, maka upaya perbaikan dilakukan pada siklus I dengan susunan kegiatan sebagai berikut:

a) Merencana tindakan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan:

1) Menentukan pokok bahasan atau menyiapkan satuan pelayanan bimbingan (SPB) dengan topik bahasan mentaati peraturan.

2) Peneliti menetapkan bentuk permainan yang mendukung tercapainya nilai yang akan disampaikan kepada anak-anak. Bentuk permainan ini berjudul “. Ini nama saya”. Alasan pemilihan permainan ini adalah untuk mengembangkan karakter disiplin pada anak. Nilai yang tergandung dalam permainan ini adalah kepedulian terhadap orang lain.

3) Peneliti mempersiapkan bahan yang dibutuhkan dalam permainan, seperti bingkai terbuat dari kardus bekas, foto anak-anak kelas B1, lem, piring plastik berukuran kecil. Peneliti harus jeli dalam pemilihan bahan permainan, jangan sampai bahan-bahan permainan membahayakan bagi anak.

4) Peneliti dan mitra kolaboratif menentukan jadwal pertemuan dan jadwal observasi harian

b) Pengembangan SPB dan permainan

1) Peneliti menetapkan satuan pelayanan bimbingan (SPB) dengan topik “ Peduli terhadap sesama”

2) Peneliti membuka pertemuan dengan salam jumpa dan sapaan 3) Peneliti menetapkan permainan yang berjudul “ Ini nama saya”

4) Peneliti menetapkan bahan permainan, seperti bingkai terbuat dari kardus bekas, foto anak-anak kelas B1, lem, piring plastik berukuran kecil.

5) Peneliti menutup kegiatan layanan bimbingan

c) Mempersiapkan instrumen Interactional Group Disccusion (IGD) Penelitian memperoleh data melalui observasi check list, pedoman wawancara, dokumentasi.

d) Peneliti menetapkan indikator keberhasilan siklus I

Peneliti untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dalam pengembangan karakter disiplin anak pada siklus I ini adalah melalui wawancara mitra kolaboratif, observasi, dan dokumentasi. Indikator

keberhasilan pengembangan karakter disiplin dilihat dari peningkatan setiap siklusnya.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan upaya perbaikan siklus I menggunakan metode pembiasaan berbasis teknik permainan disesuaikan dengan topik bimbingan dengan tetap memperhatikan hasil refleksi pada pra tindakan. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya membantu anak dalam mengembangkan karakter disiplin yang lebih baik. Proses tindakan pada tahap pelaksanaan ini adalah: a) Peneliti menyapa anak-anak dan membuat anak merasa nyaman, sehingga

anak-anak senang dan tidak merasa jenu dalam mengikuti kegiatan bimbingan.

b) Peneliti memulai kegiatan bimbingan klasikal dengan ice breaker. c) Penjelasan kepada anak mengenai permainan yang akan dilakukan. d) Penjelasan peraturan-peraturan selama mengikuti permainan. e) Anak-anak melakukan kegiatan permainan “ Ini nama saya”

f) Peneliti melakukan tanya jawab dan anak-anak diajak untuk menceritakan pengalamannya saat melakukan kegiatan permainan.

g) Peneliti mengevaluasi perilaku anak dengan memberi pertanyaan.

h) Peneliti merangkum dan memberikan penegasan tentang perilaku yang baik untuk dilakukan dan perilaku yang tidak baik dilakukan.

3. Observasi

Sampai pada tahap ini tetap dilakukan observasi oleh mitra kolaboratif dan pengamat mengenai jalannya kegiatan bimbingan klasikal. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana bimbingan pada siklus I ini dapat semakin membantu dalam mengembangkan perilaku disiplin anak. Peneliti pada tahap ini juga melakukan wawancara dengan mitra kolaboratif dan pendokumentasian selama proses layanan bimbingan dilakukan oleh pengamat. Peneliti juga melakukan observasi dihari-hari lain, selain pada hari kegiatan layanan bimbingan dilakukan. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perilaku disiplin anak dapat berkembang melalui metode pembiasaan dalam kehidupan anak di sekolah.

4. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dan menyusun rencana untuk siklus berikutnya. Refleksi ini tetap dilakukan bersama dengan mitra kolaboratif.

Siklus II

1. Perencanaan

Rencana kegiatan pada siklus II dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil releksi pada siklus I. Bentuk permainan yang dipilih ialah “ Mengapai Bintang”. Permainan ini menggunakan bahan seperti bingkai foto yang terbuat dari kardus bekas, foto anak-anak kelas B1, lem, piring plastik berukuran kecil.

Adapun kegiatan dalam bimbingan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a) Merencana tindakan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan:

1) Menentukan pokok bahasan atau menyiapkan satuan pelayanan bimbingan (SPB) dengan topik bahasan menolong sesama.

2) Peneliti menetapkan bentuk permainan yang mendukung tercapainya nilai yang akan disampaikan kepada anak-anak. Bentuk permainan ini berjudul “ mengapai Bintang”. Alasan pemilihan permainan ini adalah untuk mengembangkan karakter disiplin pada anak. Nilai yang tergandung dalam permainan ini adalah kepekaan dalam menolong orang lain dan belajar rendah hati untuk minta pertolongan pada orang lain saat mengalami kesulitan. Bintang yang dimaksud dalam permainan ini ialah kebiasaan baik menolong orang. Kebiasaan baik menolong orang inilah yang hendak diraih dan harapannya akan menjadi milik anak selama hidupnya.

3) Peneliti mempersiapkan bahan yang dibutuhkan dalam permainan, seperti bingkai terbuat dari kardus bekas, foto anak-anak kelas B1, lem, piring plastik berukuran kecil. Peneliti harus jeli dalam pemilihan bahan permainan, jangan sampai bahan-bahan permainan membahayakan bagi anak.

4) Peneliti dan mitra kolaboratif menentukan jadwal pertemuan dan jadwal observasi harian

b) Pengembangan SPB dan permainan

1) Peneliti menetapkan satuan pelayanan bimbingan (SPB) dengan topik “ Aku senang menolong teman”

2) Peneliti membuka pertemuan dengan salam jumpa dan sapaan 3) Peneliti menetapkan permainan yang berjudul “ Menggapai Bintang” 4) Peneliti menetapkan bahan permainan, seperti bingkai terbuat dari

kardus bekas, foto anak-anak kelas B1, lem, piring plastik berukuran kecil

5) Peneliti menutup kegiatan layanan bimbingan

c) Mempersiapkan instrumen Interactional Group Disccusion (IGD) Penelitian memperoleh data melalui observasi check list, pedoman wawancara, dokumentasi.

d) Peneliti menetapkan indikator keberhasilan siklus II

Peneliti untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dalam pengembangan karakter disiplin anak pada siklus II ini adalah melalui wawancara mitra kolaboratif, observasi, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan pengembangan karakter disiplin dilihat dari peningkatan setiap siklusnya.

2. Pelaksanaan

a) Peneliti menyapa anak-anak dan membuat anak merasa nyaman, sehingga anak-anak senang dan tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan bimbingan.

c) Penjelasan kepada anak mengenai permainan yang akan dilakukan. d) Penjelasan peraturan-peraturan selama mengikuti permainan.

e) Anak-anak melakukan kegiatan permainan “ Menggapai Bintang” Alasan memilih permainan ini adalah untuk melatih anak supaya memiliki kepekaan dalam menolong orang lain dan belajar rendah hati untuk minta pertolongan pada orang lain saat mengalami kesulitan.

f) Peneliti melakukan tanya jawab dan anak-anak diajak untuk menceritakan pengalamannya saat melakukan kegiatan permainan.

g) Peneliti mengevaluasi perilaku anak dengan memberi pertanyaan.

h) Peneliti merangkum dan memberikan penegasan tentang perilaku yang baik untuk dilakukan dan perilaku yang tidak baik dilakukan.

i) Peneliti menutup kegiatan bimbingan klasikal pada siklus II. 3. Observasi

Pada tahap disiklus II ini peneliti dan mitra kolaboratif tetap melaksanakan observasi, terhadap pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan. Pendokumentasian dilakukan oleh teknisi. Observasi tetap mengarah pada upaya untuk mengetahui sejauh mana perkembangan karakter disiplin anak. Selain observasi pada saat kegiatan layanan bimbingan berlangsung, peneliti juga melakukan observasi dihari-hari lain yang sudah dijadwalkan. Tujuannya untuk mengetahui secara langsung pengkonkritan perilaku disiplin anak melalui pembiasaan yang diajarkan dalam kehidupan di sekolah.

4. Refleksi

Peneliti bersama mitra kolaboratif melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan layanan bimbingan berdasarkan tindakan dalam pengembangan karakter disiplin anak. Kesimpulan ini dilakukan jika selama putaran siklus terjadi adanya perubahan pada karakter disiplin ke arah menjadi lebih baik. Tetapi apabila sampai pada siklus II belum diketahui adanya perubahan yang lebih baik pada karakter disiplin anak maka pemberian tindakan akan dilanjutkan.