• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yang digunakan oleh peneliti adalah dari bentuk pengembangan produk yang dibuat. Ketiga penelitian di bawah menunjukkan adanya produk berupa bahan ajar. Bahan ajar diperuntukkan oleh siswa sekolah dasar. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Pertama, penelitian yang relevan dengan penelitian penulis adalah penelitian oleh Yohanna Priska Apriyani (2013) dengan judul penelitian “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas

IV Semester Gasal “. Penelitian yang dilakukan oleh Yohana ini menghasilkan produk berupa bahan ajar. Bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek keterampilan membaca untuk kelas IV.

Produk bahan ajar yang telah dihasilkan telah divalidasi oleh pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, 2 guru Bahasa Indonesia kelas IV, dan siswa SD kelas IV SDN Pakem 4. Produk bahan ajar kemudian direvisi berdasarkan penilaian dari para pakar, guru dan siswa. Skor yang dihasilkan dari rerata produk adalah 4,33 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” dari aspek tujuan dan pendekatan, desain dan pengorganisasian, isi, keterampilan bahan ajar, topik dan metodologi.

Penelitian pertama di atas relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Penelitian di atas menghasilkan produk berupa bahan ajar. Produk berupa bahan ajar tersebut melalui tahap dari validasi pakar dan validasi lapangan. Hasil

akhir penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar masuk ke dalam kategori “sangat baik” berdasarkan penilaian dengan skala lima menurut Sukardjo. Hal yang sedikit berbeda dari penelitian di atas adalah produk penelitian berupa bahan ajar diperuntukkan untuk siswa kelas IV mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek keterampilan membaca. Bahan ajar digunakan untuk mengembangkan satu keterampilan dari diri siswa.

Kedua, penelitian dilakukan oleh Abidin (2012) dengan judul “Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Berorientasi

Pendidikan Karakter”. Artikel yang ditulis oleh Abidin dalam Jurnal Pendidikan Karakter menunjukkan bagaimana penilaian otentik menjadi salah satu saluran penerapan pendidikan karakter dalam kegaiatan belajar membaca pemahaman. Penilaian otentik memandu beberapa aktivitas belajar di mana setiap aktivitas mengandung beberapa penanaman karakter.

Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan penilaian otentik dalam pembelajaran membaca mampu meningkatkan kemampuan membaca dan mengukur kemampuan membaca siswa yang sesungguhnya dan membangun karakter siswa (Abidin, 2012:176). Penilaian otentik dilakukan pada tahap pramembaca sampai pascabaca. Penilaian dilakukan untuk melihat perkembangan siswa selama pembelajaran dan karakter yang tertanam dalam diri siswa.

Artikel penelitian di atas relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, karena artikel tersebut membahas penilaian otentik dan karakter siswa. Abidin (2012:176) menunjukkan bahwa penilaian otentik selain mampu mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya, juga mampu mengembangkan karakter

dalam diri siswa. Penelitian yang dilakukan peneliti adalah menghasilkan bahan ajar di mana bahan ajar tersebut menggunakan penilaian otentik dan menanamkan pendidikan karakter dalam diri siswa.

Ketiga, penelitian dilakukan oleh Mohammad Harijanto (2007) dengan judul penelitian “Pengembangan Bahan Ajar Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Program Pendidikan Pembelajar Sekolah Dasar”. Penelitian ini menghasilkan bahan ajar untuk mahasiswa DII-PGSD UT. Bahan ajar dalam penelitian ini berisi materi-materi pembelajaran selama perkuliahan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Produk bahan ajar diujicobakan kepada ahli rancangan pembelajaran, ahli isi pembelajaran, ahli media pembelajaran, dan mahasiswa. Hasil evaluasi ahli rancangan pembelajaran, ahli isi pembelajaran dan ahli media pembelajaran menunjukkan kualitas bahan ajar sangat layak/ baik/ tepat/ jelas/ sesuai/ logis/ memadai/ menarik/ memotivasi dengan persentase 90%-100%. Bahan ajar yang sudah divalidasi dan menunjukkan hasil sangat layak, maka bahan ajar dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas belajar.

Penelitian di atas relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti karena dalam penelitian menghasilkan produk berupa bahan ajar. Bahan ajar divalidasi dan diujicoba lapangan terbatas. Namun, bahan ajar yang dihasilkan diperuntukkan bagi mahasiswa DII PGSD UT. Materi dalam bahan ajar merupakan materi salah satu mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap.

Ketiga contoh penelitian relevan di atas menghasilkan produk berupa bahan ajar. Bahan ajar yang dihasilkan mengalami tahap validasi oleh pakar, sampai

tahap ujicoba lapangan terbatas. Bahan ajar yang telah divalidasi, kemudian direvisi dan diujicobakan. Hasil dari ujicoba menunjukkan penilaian terhadap bahan ajar. Bahan ajar yang menunjukkan kualitas baik akan layak untuk digunakan dan sebaliknya.

Penelitian relevan di atas sebagian besar menghasilkan bahan ajar untuk satu mata pelajaran tertentu dan menggunakan kurikulum pembelajaran lama. Pembelajaran di SD saat ini menggunakan dengan Kurikulum 2013. Peneliti belum menemukan hasil produk berupa bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD. Kurikulum 2013 baru saja diterapkan di Indonesia dan terbatas untuk beberapa sekolah dan kelas. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu Juli 2013 untuk kelas I dan kelas IV terbatas pada sejumlah SD/ MI (30%) dan dipilih 30% SD dari setiap kabupaten/ kota di setiap provinsi (Kemendikbud, 2013:93). Pelaksanaan Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa ini adalah tahun pertama implementasi kurikulum tersebut, dan data di lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan dalam bahan ajar Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD.

Hasil dari beberapa penelitian relevan di atas menunjukkan belum banyak tersedia produk bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas IV yang menggunakan penilaian otentik dan menanamkan pendidikan karakter dalam diri siswa. Hasil inilah yang kemudian mendorong peneliti untuk meneliti pengembangan bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013. Bahan ajar yang akan dikembangkan adalah bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 subtema Bersatu dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV SD.