SIMPULAN DAN SARAN
3. Dampak Penerapan Teknik Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Baik atau tidaknya kualitas suatu terjemahan terlihat dari kemampuan
penerjemah menyampaikan pesan ke dalam Bsa secara akurat. Beberapa indikasinya adalah tingginya akurasi terjemahan, penggunaan bahasa pada terjemahan juga terasa wajar dari segi gaya dan bahasa menurut tata bahasa Indonesia (alamiah dalam kaidah dan budaya Bsa), mudahnya suatu teks terjemahan untuk dipahami maksudnya oleh pembaca sasaran meskipun dengan latar belakang budaya yang berbeda. Berdasarkan penilaian dari sembilan rater/ responden, terjemahan tindak tutur ekspresif dalam novel Stealing Home cenderung akurat, berterima dan mudah dipahami.
Dari hasil penilaian para rater, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari 118 data tuturan ekspresif memiliki penilaian tingkat keakuratan sebagai berikut: 102 data dinyatakan terjemahannya akurat dengan penggunaan teknik harfiah, amplifikasi, penambahan, peminjaman murni, kompensasi, dan kompresi linguistik. Temuan ini mengindikasikan bahwa teknik- teknik tersebut cenderung memberikan kontribusi positif bagi terjemahan tindak tutur ekspresif ini, khususnya teknik commit to user
harfiah. Dalam hal ini, penerjemah berupaya agar bentuk dan struktur Bsa sangat mirip dengan bentuk dan struktur Bsu sehingga para pembaca dapat menikmati gaya penulisan yang dibuat oleh penulis aslinya.
Di lain sisi, teknik harfiah juga merupakan salah satu teknik yang perlu mendapat perhatian khusus selain teknik reduksi dan kompresi karena dinilai menyumbangkan terjemahan tindak tutur ekspresif yang kurang akurat. Hal ini karena pada teknik harfiah tidak memiliki perhatian yang cukup terhadap penyesuaian antara Bsu dan Bsa, misalnya konteks. Dipinggirkannya konteks dalam terjemahan teknik ini mampu mengurangi nilai dari hasil terjemahan itu sendiri karena bisa jadi pembaca mendapatkan makna yang berbeda dari yang dimaksud dalam Bsu.
Dalam penelitian ini, 17 data dinyatakan kurang akurat, dan hanya 1 data yang tidak akurat yang diterjemahkan dengan teknik harfiah. Dari 3 rater penilai tingkat keberterimaan tindak tutur ekspresif ini, 4 dari 118 data dinyatakan kurang berterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas terjemahan tindak tutur ekspresif dalam novel Stealing Home ini cenderung baik. Namun demikian, beberapa data dalam jumlah yang sedikit masih kurang dalam hal kualitasnya sehingga bisa menjadi perhatian bagi penerjemah.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, berikut saran untuk perbaikan terjemahan ke depan dan untuk penelitian lebih lanjut.
1. Penerjemah novel
Bagi penerjemah novel, khususnya novel romansa yang memuat banyak tindak tutur ekspresif dituntut untuk mampu memilih teknik penerjemahan yang mengutamakan keakuratan dan kelengkapan informasi agar pesan dalam Bsu dapat dipahami oleh pembaca karena tidak semua pembaca memiliki latar belakang, budaya, dan keilmuan yang sama. Hal ini dapat dilakukan dengan penerapan teknik amplifikasi, deskripsi, dan penambahan dengan tujuan agar pesan yang disampaikan lengkap dan mudah dipahami oleh pembaca bahasa sasaran namun tidak mengurangi pesan
Agar terjemahan lebih berterima dan mudah dipahami oleh pembaca bahasa sasaran, penerjemah juga perlu mempertimbangkan dalam menggunakan editor ahli bahasa agar tidak terjadi penggunaan tata bahasa atau istilah yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia.
Penerapan teknik harfiah dan reduksi dinilai banyak memberi kontribusi negatif pada kualitas terjemahan. Teknik harfiah yang digunakan terkadang tidak berdasarkan konteks yang menaungi tuturan. Sedangkan untuk teknik reduksi berdampak pada penghilangan informasi penting pada Bsu dalam Bsa. Hal ini menyebabkan makna/ pesan tidak tersampaikan secara lengkap/ utuh. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dalam membaca teks sumber sangat penting karena informasi dalam Bsu yang tidak tersampaikan dalam Bsa bisa menimbulkan terjemahan menjadi kurang atau bahkan tidak akurat.
2. Peneliti lain
Penelitian terjemahan tindak tutur ekspresif dalam novel Stealing
Home karya Sherryl Woods ini dapat dikatakan masih memiliki banyak
ruang penelitian yang bisa dijadikan bahan dan pengembangan penelitian selanjutnya. Penelitian tindak tutur ekspresif ini bisa dilakukan pada sumber data lain atau novel dengan genre yang berbeda. Dalam hal sumber data dalam penelitian ini, yakni novel Stealing Home memiliki beberapa celah untuk penelitian bidang penerjemahan lainnya dengan pendekatan pragmatik seperti implikatur, deiksis, praanggapan, dan lain- lain mengingat novel ini memuat banyak sekali tuturan dibandingkan dengan narasi ceritanya dibandingkan dengan karya Woods lainnya, seperti Amazing Gracie atau Ask
Anyone. Dengan demikian, kajian tindak tutur yang lain seperti direktif, asertif, deklaratif, dan komisif bisa dijadikan sebagai topik penelitian
penerjemahan selanjutnya.
REFERENSI
Abdurrahman. 2011. Pragmatik, Konsep Dasar Memahami Konteks Tuturan. Jurnal Lingua. UIN Malang.
Abdurrahman, dan Soejono. 1999. Metode Penelitian: Suatu Pemikiran dan
Penerapan. Rineka Cipta,Jakarta,
Budiarti, Diah. 2013. Analisis Tindak Tutur Direktif pada Pembelajaran Biologi
Kelas VIII B Mts.1 Muhammadiyah Malang. Mts Muhammadiyah Malang.
Bungin, H.M Burhan, Sosiologi Komunikasi, Kencana, Jakarta, 2006
Creswell, J.W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design. California: Sage Publications, Inc.
Darma, Aliah. 2007. Model Analisis Wacana Kritis dalam Kajian Cerpen
Berideologi Gender untuk Mengembangkan Kemampuan Analisis Wacana Mahasiswa. Jurnal Bahasa dan Sastra FPBS UPI. Bandung.
Deka, Singgih. 2011. Kualitas Terjemahan. Kompasiana, Opini. edisi 26 December 2011
Fawcet, Peter. 1997. Translation Theory Explained. Britania Raya: St. Jerome Publishing
Fitriana, Irta. 2009. Speech Act Analysis of XL bebas Advertisements in PULSA
Tabloid. Unipdu. Jombang.
Hoed, Benny H. 2004. Ideologi dalam Penerjemahan. Jurnal Linguistik Bahasa, Vol.2 No.1 Surakarta: Program Studi Linguistik.
Ismari. 1995. Tentang Percakapan. Surabaya: Airlangga University Press. Hal 6-11, 76-81.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik (Edisi ketiga). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kuncara, Daru Singgih. 2013. Analisis Terjemahan Tindak Tutur Direktif pada Novel
The Godfather dan Terjemahannya. Hal 1- 20. Jurnal kebahasaan Transling.
Vol 1 No 1. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip- prinsip Pragmatik (diterjemahkan oleh Oka). Jakarta. Balai Pustaka.
123
Levinson. Stephen. 1983.Pragmatics. London. Cambridge University Press. Moleong, L. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda karya.
Molina, L., & Albir, H. (2002). Translation Techniques Revisited: A Dynmic and
Functionalist Approach. Meta Journal des Tranducteur/ Meta: Translators’
Journal (XLLVII) No.4, hal. 498- 512.
Nababan, M.R. 2003. Teori Menerjemah bahasa Inggris. Yogyakarta. Pustaka Belajar
Nababan, Rudolf. 2008. Kompetensi Penerjemahan dan Dampaknya pada Kualitas
Penerjemahan. Pidato Pengukuhan Guru Besar. UNS.
Nababan, Rudolf, dkk. 2012. Pengembangan Model Penilaian Kualitas Terjemahan. UNS. Kajian Linguistik dn Sastra, Vol. 24. No. 1. Edisi Juni 2012: 39- 57 Nawawi, H. (1998). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. Singapore: Prentice Hall.
Nida, Eugene, A., & Taber, Charles R. 1974. The Theory and Practice of
Translation. Leiden: E.J. Brill.
Nuraeni, Ardiana. 2008. Perbandingan Terjemahan “Tindak Tutur Mengeluh”
dalam Film Bad Boys II yang ditayangkan di Stasuin Televisi dan di VCD (Analisis Strategi penerjemahan, Kesepadanan Makna dan Keberterimaan).
Pascasarjana UNS.
Nugraheni, Yunita. 2011. Implikatur Percakapan Tokoh Wanita dan Tokoh Laki- laki
dalam Film Harry Potter and The Goblet of Fire. Jurnal LENSA. Unimus.
Vol 1 No 2, Juli – Desember 2011. Hal 183- 193.
Nurhaniah, Yayuk Anik. 2008. Terjemahan Kalimat Tanya pada Percakapan di
dalam Novel Remaja “Dear No Body” ke dalam Bahasa Indonesia. Tesis.
UNS
Putranti, Adventina. 2007. Kajian Terjemahan Tindak Ilokusi Ekspresif dalam Teks Terjemahan Film American Beauty. Pascasarjana UNS.
Rahardi, K. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Rohmadi, Muhammad. 2004. Pragmatik: Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media
Santosa, Riyadi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Kebahasaan. UNS
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar teori dan terapannya
dalam penelitian (Qualitative research methodology: Basic theories and their
application to research). Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Sutopo, H.B. 2006. Penelitian Kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam
penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa
Wafa, Hosnol. 2013. “Kajian Terjemahan Tindak Tutur Ilokusi Direktif dalam
Komik Baby Blues Siaga Satu Anak Pertama Karya Rick Kirkman dan Jerry Scott dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Terjemahan”. Pascasarjana UNS.
Wicaksono, Galih. 2011. Tindak Tutur Ekspresif Pada Rubrik Gambang Suling Di
Majalah Jaya Baya. Universitas Negeri Semarang.
Wisudawanto, Rahmat. 2012. Analisis Terjemahan Tuturan Karakter Spongebob
dalam Komik Amazing Journey dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wuryantoro, Aris. 2006. Kompetensi Pragmatik dalam Penerjemahan. Journal. Universitas Gunadarma, Jakarta.
Yule, George. 1996. Pragmatics. Oxford: Oxford University Press Yule, George. 2006. Pragmatik. Pustaka Belajar.
Yunita. 2009. Tindak Tutur dan Konteks. Universitas Riau.
Sumber Internet: http://inisiatifpenerjemahansastra.org/tulisan-writings/sastra-terjemahan-kita/). (http://my-private-things.blogspot.com/search/label/harlequin) (http://www.sherrylwoods.com/y1-090599.shtml) (http://www.goodreads.com/topic/show/90241-penerjemah). (http://www.librarything.com/work/2344701/commonknowledge) commit to user
136
136