• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Manajemen Pelaksanaan Kebijakan

CONCLUTIO N DRAWING

4) Penetapan Manajemen Pelaksanaan Kebijakan

Kerjasama antar daerah SUBOSUKAWONOSRATEN dalam bidang pariwisata ini melibatkan beberapa pihak atau aktor kebijakan. Untuk itulah penetapan pola kepemimpinan dan koordinasi dalam pelaksanaan kerjasama merupakan hal yang penting. Pada tahun 2007 SKPD yang melaksanakan tugas kepariwisataan dari tujuh daerah membentuk forum pariwisata Solo Raya. Forum pariwisata Solo Raya ini merupakan manajemen pelaksana kebijakan kerjasama antar daerah dalam bidang pariwisata tersebut.

Forum Pariwisata Solo Raya ini dibentuk berdasarkan hasil keputusan rapat Kepala Dinas Pariwisata Se-SUBOSUKAWONOSRATEN pada tanggal 23 Mei 2007. Forum pariwisata Solo Raya merupakan forum SKPD di tujuh daerah yang melaksanakan tugas kepariwisataan, terdiri dari: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta; Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali; Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Wonogiri; Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukoharjo; Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kebupaten Klaten; Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sragen serta Dinas

commit to user

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. Forum pariwisata Solo Raya inilah yang melaksanakan tugas pengembangan pariwisata di Solo Raya.

Tugas forum pariwisata Solo Raya adalah:

a) Solo Raya dikenal luas sebagai destinasi wisata yang menarik di Jawa Tengah melalui pemasaran pariwasata yang kompeten dan profesional. Hal ini dilakukan dengan:

· Melaksanakan promosi bersama bidang pariwisata · Melaksanakan program pemasaran yang telah disepakati

· Menjadikan Solo Raya sebagai pelopor komunikasi, informasi, dan penjualan pariwisata berbasis internet

b) Solo Raya mampu menawarkan produk wisata yang kuat berbasis budaya, alam dan kebudayaan/wellness dengan:

· Menjadikan atraksi budaya lebih ”user friendly”- mudah dikunjungi semua orang

· Meluncurkan produk-produk ekowisata dan petualangan (adventure travel)

· Pengenalan produk-produk inovatif ”wellness

· Penyiapan pilot project untuk ”kluster wisata” di Kawasan Pegunungan Karanganyar, Klaten dan Boyolali

c) Solo menjadi salah satu tujuan wisata utama MICE nasional dan menjadi tuan rumah dari even nasional dan internasional secara teratur, dengan: · Mendirikan Biro Konvensi/Convention Bureau dalam badan

pemasaran wisata Solo Raya.

commit to user

· Peningkatan sarana transportasi udara dan darat ke Solo

· Destinasi Solo Raya merupakan kebijakan pariwisata daerah yang didukung oleh komitmen stakeholders, dengan:

· Mendirikan Solo Raya Tourism Board atau sejenisnya yang kuat dan representatif

· Meningkatkan kompetensi lembaga pariwisata pemerintah · Menerapkan sistem pengelolaam pariwisata yang efisien

· Pembuatan sistem panduan dan informasi kunjungan wisata di seluruh wilayah Solo Raya

d) Solo Raya didukung oleh pelayanan wisata yang berkualitas dan dapat bersaing dengan daerah tujuan wisata yang lain di Indonesia dan dunia. Dengan menciptakan iklim supaya sektor swasta tertarik untuk menanamkan modal dan menjadi pelopor dalam pengembangan sektor ini, antara lain:

· Menjalankan program peningkatan produk dan kualitas pelayanan · Pemerintah daerah mengakui kepeloporan dari wirausahawan pada

industri pariwisata dan memfasilitasi usaha-usaha pariwisata

· Tour operator inbound dapat mengembangkan usaha melalui penciptaan paket-paket wisata yang dinamis

· Pelatihan usaha kecil di bidang pariwisata daerah

Sedangkan strategi yang dilakukan dalam pengembangan pariwisata Solo Raya ini adalah:

a) Pengembangan Produk

· Pembuatan paket-paket wisata budaya berdasarkan segmen pasar · Pembuatan paket ecotourism dan wisata luar ruangan

commit to user

· Pengenalan paket wisata welness yang inovatif

· Pengembangan klaster pariwisata lereng Lawu dan Merapi · Peningkatan fasilitas pendukung MICE

· Peningkatan kualitas transportasi darat dan udara

b) Pengembangan SDM Pariwisata

c) Pengembangan Pemasaran Bersama

d) Penguatan Jejaring Antar Stakeholder

e) Budaya lokal sebagai daya tarik wisata budaya (Spirit of Java)

Pola kepemimpinan yang digunakan dalam forum pariwisata Solo Raya tersebut adalah dengan menunjuk salah satu instansi sebagai koordinator yang dipilih secara bersama-sama. Koordinator berperan sebagai leading sector yang mengkoordinasikan kegiatan kerjasama antar daerah dalam pengembangan pariwisata di Solo Raya. Koordinator menyinergikan upaya pengembangan pawisata dari masing-masing daerah, namun pelaksanaannya oleh pemerintah daerah yang berfungsi sebagai penanggungjawab serta melibatkan stakeholder pariwisata.

Koordinator forum pariwisata Solo Raya pada tahun 2007 sampai dengan awal tahun 2009 adalah Kabupaten Karanganyar, sedangkan dari tahun 2009 sampai sekarang adalah Kota Surakarta. Pelaksana tugas koordinator forum pariwisata adalah kepala Bidang Pengembangan dan Promosi wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. Sedangkan masing-masing daerah menunjuk

commit to user

perwakilan dari bidang atau bagian tertentu untuk melaksanakan kerjasama ini.

Pola koordinasi yang dilakukan adalah koordinasi rutin yang dilakukan dalam Forum Pariwisata Solo Raya. Forum pariwisata Solo Raya ini berfungsi sebagai media komunikasi, koordinasi, perencanaan dan pelaksanaan promosi bersama wisata yang ada di Solo Raya. Forum pariwisata Solo Raya merupakan media komunikasi yang efektif dalam mewujudkan sinergisitas pengembangan pariwisata.

Pembentukan forum pariwisata Solo Raya ini juga merupakan upaya untuk dapat mengetahui, menampung dan menggali potensi wisata yang ada di masing-masing daerah serta mengetahui permasalahan kepariwisataan yang dihadapi oleh masing-masing daerah. Sehingga setiap daerah diuntungkan dengan adanya forum pariwisata Solo Raya.

Selain sebagai menejemen pelaksana, pembentukan Forum pariwisata Solo Raya ini menguntungkan bagi daerah yang memiliki anggaran rendah untuk pengembangan pariwisata. Promosi wisata bersama yang dilakukan forum pariwisata Solo Raya digunakan sebagai sarana untuk saling membantu dan menguatkan antar daerah SUBOSUKAWONOSRATEN. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, yang menytakan bahwa:

”contohnya Klaten mempunyai anggaran yang terbatas dalam promosi Pariwisata, tetapi diuntungkan dengan ikut promosi pariwisata Solo

commit to user

Raya, yang awalnya mereka tidak bisa ikut road show akhirnya bisa karena didukung oleh daerah lain dengan adanya iuran. Ini yang sangat dirasakan oleh daerah yang berbudget rendah. Jadi, tidak semua daerah memprioritaskan promosi pariwisata/wisata. Sangat dirasai oleh daerah-daerah seperti Wonogiri, Klaten, karena akhirnya mereka bisa ikut kegiatan-kegiatan promosi di Solo Raya itu. Kalau dilaksanakan sendiri tdak mencukupi secara biaya, tetapi dengan adanya kerjasama maka ada sharing anggaran dan lebih murah” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Dengan demikian forum Pariwisata Solo Raya ini akan memberikan dampak yang tidak hanya dirasakan oleh pemerintah daerah tetapi juga masyarakat. Keuntungan yang dirasakan oleh masyarakat adalah peningkatan perekonomian masyarakat melalui promosi wisata. Adanya keuntungan ini juga disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, yang menyampaikan bahwa:

“Masing-masing (pihak yang terlibat dalam pariwisata) punya keuntungan, kalo pemerintah sih tidak punya keuntungan, karena kitakan bekerja untuk masyarakat. Masyarakat yang punya usaha souvenir, batik dll, meningkat penjualannya, otomatis nanti akan meningkatkan pendapatan asli daerah.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen pelaksana kerjasama antar daerah ini dilaksanakan melalui dibentuknya forum pariwisata Solo Raya. Dalam forum tersebut pola kepemimpin menunjuk koordinator, sedangkan pola koordinasi dilakukan setiap bulan. Selain itu, Kerjasama Forum pariwisata Solo Raya ini memberikan keuntungan terhadap daerah-daerah yang berbudget rendah dan keuntungan terhadap masyarakat. Dibentuknya forum pariwisata Solo Raya ini merupakan faktor pendukung pelaksanaan

commit to user

kerjasama antar daerah SUBOSUKAWONOSRATEN bidang pariwisata.