• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Mengenal Kabupaten Mandailing Natal

1.7. Pengalaman Pribadi

Awalnya saya mengajukan judul judul skripsi saya mengenai strategi pemenangan tender di perusahan PT. Titasta Abadi yang perusahan tersebut merupakan tempat saya magang. Tetapi judul saya ditolak oleh ketua jurusan Departemen Antropologi Fisip USU, sebab saat saya menegerjakan skripsi akan bermasalah pada data, karena perusahan tersebut akan sulit memberikan data.

Beberapa hari kemudian saya datang lagi untuk mengajukan judul saya yang baru yaitu ritual mengayunkan anak di desa rumbio. Saya tertarik dengan judul ini karena saya pernah menyaksikan proses maupun melihat persiapan ritual tersebut di rumah adik laki-laki kandung ayah maka dari itu saya tertarik untuk mengangkat judul ini.

Pada saat mengajukan judul saya mendapat pertanyaan dari ketua jurusan Departemen Antropologi Sosial Fisip USU mengenai teori-teori apa yang saya ketahui, kemudian ketua jurusan menyakan saya mengenai teori siknkritsme, karena saya belum mengetahu banyak teori maupun teori sinkritesme judul saya belum di Acc dan saya besoknya saya disuruh datang lagi.

Keesokan harinya saya datang lagi, ketua jurusan menayakan hal yang sama kemudian saya jelaskan yang sudah saya baca, setelah saya jelaskan ketua jurusan melihat buku-buku referensi saya dan hanya sedikit buku antropologi. Judul saya belum di Acc juga, saya disuruh mencari buku yang disarankan oleh ketua jurusan.

Setelah beberapa hari saya mencari buku yang disarankan oleh ketua jurusan barusalah judul saya diterima dan di Acc ketua jurusan. Saya sangat senang sekali. Kemudian saya memilih bapak Agustrisno sebagai dosen pembimbing saya, ketua jurusan juga menyetujuinya. Setelah itu saya langsung meminta tolong kepada kakak Nur sebagai administrasi di Departemen Antropologi Fisip USU untuk memebuat surat SK dosen pimbing.

Setelah selesai urusan di kampus selesai barulah saya pulang kampung kerena tempat penelitian saya di kampung halaman saya sendiri. Saat saya

kelapangan saya lebih banyak ditemani oleh ayah saya, sebab saya takut salah pertuturan saat saya menemui informan saya dan kesulitan untuk bertanya. Ternyata tidak mudah mewawancarai tetangga saya dikampung karena banyak yang kurang paham dan mengerti. Tetapi meskipun begitu masih ada masyarakat

desa Rumbio yang memahami tentang mengayunkan anak dalam mangupa.

Nenek Kasim menegetahu arti maupun makna dari ban upah-upah. Di desa

Rumbio saya mendapatkan 8 (delapan) informan termasuk ayah saya.ayah tidak berhenti menemani saya mencari data maupun informasi.

Rasa suka yang saya rasakan pada saat mewanacarai informan, banyak sekali memberikan doa kepada saya agar saya dapat menyelesaikan skripsi saya dan cepat selesai kuliah dan juga ada informan yang rela mencari buku catatan yang sudah lama tidak terlihat untuk meminjamkanya kepada saya yaitu nenek Muchtar.Nenek Muchtar banyak memberikan saya nasihat agar tamat kuliah nanti tidak tinggal di kampung halaman lagi, tetapi pergi merantau untuk terus mencari pengalaman.

Selain di desa Rumbio saya mencari informan diluar yaitu bapak Askolani, udak Syukri, udak Fikri dan abang Erwin. mereka bekerja di Tympanum Novem sebagai pembuat film berbudaya mandailing. Teman abang saya yang mengenalkan saya dengan informan-informan tersebut. Bapak, udak, abang sebagai informan yang sangat baik. Mereka banyak memberikan informasi kepada saya. Bukan itu saja, mereka juga banyak meminjamkan saya buku serta jurna-jurnal menegenai Mandailing yang dibuat oleh Antropologi Amerika. Saya ditawarkan bermain film di Tympanum Novem, tetapi saya menolaknya dengan

baik. Saya tidak menerima tawaran bapak Askolani sebagai sutradara karena saya harus menyelesaikan S1 saya dan bapak Askolani mengerti.

Setalah semua data yang saya butuhkan sudah terkumpul, saya kembali lagi ke Medan untuk mengerjakan hasil data yang saya dapatkan. Rasa duka yang saya rasakan tempat Tympanum Novem sangat jauh dari rumah saya, dan menyebabkan saya banyak mengeluarkan ongkos untuk angkutan becak dan angkutan umum. Tetapi meskipun begitu saya sangat mersa senang bisa berkenalan dengan orang-orang hebatb seperti mereka.

Skripsi ini mengkaji tentang Mengayunkan Anak di Desa Rumbio. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengaenai mengayunkan anak di Desa Rumbio serta hubungan mengayunkan anak dengan sistem

kekerabatan masyarakat Mandailing di Desa Rumbio Dalihan Na Tolu yang

terdiri dari Mora, Kahanggi dan Anak Boru. Lokasi penelitian adalah di Desa

Rumbio Kec Panyabungan Utara Kab. Mandailing Natal. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunkan penulisan etnografi dengan teknik observasi partisipatif dan metode wawancara, dimana penulis terjun lansung kelapangan dan juga menyaksikan langsung pada saat melakukan acara mengayunkan anak.

Nilai anak yang dimiliki masyarakat Mandailing sama persisnya dengan masyarakat Batak Toba. Yang tercakup dalam nilai 3H (Hagabeon, Hamoraon, dan Hasangapon) . Nilai anak juga sebagai penerus keturunan dari ayah (Patrilineal), dengan adanya anak maka marga dari ayah ada yang meneruskan. Adapun posisi perempuan dalam budaya Batak adalah sebagai pencipta hubungan besan karena perempuan harus menikah dengan laki-laki dari kelompok patrilineal yang lain sehingga melahirkan hubungan yang disebut dengan Dalihan Na Tolu. Anak merupakan nilai yang sangat berarti bagi masyarakat desa Rumbio, maka dari itu anak yang baru lahir diberkati dengan cara memotong hewan. Semenjak masuknya agama islam ke Mandailing acara mengayunkan anak disatukan dengan acara aqiqah agar tetap sesuai dengan ajaran islam. Dalam acara mengayunkan anak tidak lepas dengan sisitem kekerabatan yang dimiliki masyarakat Rumbio yaitu dalihan na tolu karena jika salah satu dari dalihan na tolu tidak ada maka dianggap tidak beradat

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disusun Oleh:

KHADIJAH HARIYATI NASUTION Nim: 120905014

DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN