• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGAYUNKAN ANAK DI DESA RUMBO KEC. PANYABUNGAN UTARA KAB. MANDAILING NATAL

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah disajikan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya.

Medan, Juni 2016

Skripsi ini mengkaji tentang Mengayunkan Anak di Desa Rumbio. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengaenai mengayunkan anak di Desa Rumbio serta hubungan mengayunkan anak dengan sistem

kekerabatan masyarakat Mandailing di Desa Rumbio Dalihan Na Tolu yang

terdiri dari Mora, Kahanggi dan Anak Boru. Lokasi penelitian adalah di Desa

Rumbio Kec Panyabungan Utara Kab. Mandailing Natal. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunkan penulisan etnografi dengan teknik observasi partisipatif dan metode wawancara, dimana penulis terjun lansung kelapangan dan juga menyaksikan langsung pada saat melakukan acara mengayunkan anak.

Nilai anak yang dimiliki masyarakat Mandailing sama persisnya dengan masyarakat Batak Toba. Yang tercakup dalam nilai 3H (Hagabeon, Hamoraon, dan Hasangapon) . Nilai anak juga sebagai penerus keturunan dari ayah (Patrilineal), dengan adanya anak maka marga dari ayah ada yang meneruskan. Adapun posisi perempuan dalam budaya Batak adalah sebagai pencipta hubungan besan karena perempuan harus menikah dengan laki-laki dari kelompok patrilineal yang lain sehingga melahirkan hubungan yang disebut dengan Dalihan Na Tolu. Anak merupakan nilai yang sangat berarti bagi masyarakat desa Rumbio, maka dari itu anak yang baru lahir diberkati dengan cara memotong hewan. Semenjak masuknya agama islam ke Mandailing acara mengayunkan anak disatukan dengan acara aqiqah agar tetap sesuai dengan ajaran islam. Dalam acara mengayunkan anak tidak lepas dengan sisitem kekerabatan yang dimiliki masyarakat Rumbio yaitu dalihan na tolu karena jika salah satu dari dalihan na tolu tidak ada maka dianggap tidak beradat

yang selalu memberikan rahmat, hidayah dan pertolongan-Nya kepada penulis hingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam juga saya panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan suri teladan yang baik bagi umat manusia. Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses penulisan skripsi ini baik dari awal hingga akhir. Pertama sekali saya ingin menghaturkan terima kasih yang paling tulus kepada kedua orang tua, ayahanda tercinta Mirhan Nasution yang banyak membantu saya pada saat dilapangan tanpa mengenal lelah dan selalu memerikan saya motivasi agar tidak mudah menyerah dan ibunda tersayang Anni Kholilah Tanjung yang telah memberikan kasih sayang terbaik di dunia yang selalu mengingatkan saya jangan pernah tinggalkan shalat dan pantang menyerah dalam membesarkan, mendidik dan menyekolahkan penulis hingga mampu menulis tulisan ini dalam rangkaian skripsi. Dan juga kepada abang-abang dan adik kandung saya Fatimah Kharani yang tidak pernah berhenti mengingatkan agar cepat menyelesaikan skripsi saya. Semoga kamu juga cepat nyusul yaa !!

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Fikarwin Zuska selaku Kepala Departemen Antropologi FISIP USU, yang telah membuat kebijakan dan pengarahan terbaik kepada seluruh mahasiswa Antropologi dan juga selaku dosen wali yang telah banyak memberikan dorongan semangat dan saran kepada penulis mulai dari awal hingga akhir perkuliahan dan Bapak Drs.

membantu saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan baik. Terima kasih juga kepada segenap Dosen Antropologi FISIP USU yang telah memberikan ilmu terbaik selama masa perkuliahan. Tak lupa pula terima kasih kepada staf administrasi Departemen Antropologi FISIP USU yakni Kakak Nur dan Kakak Sofi yang banyak membantu dalam penyelesaian administrasi.

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih yang besar kepada Bapak Askolani Nasution, Bapak syukri, Bang Erwin Parsaulian, Udak Ali Fikri yang banyak membantu penulis saat dilapangan, juga membatu penulis melalui telphone, facebook, dan Bbm, juga banyak memberikan penulis data mengenai Mandailing, dan juga banyak meminjamkan buku. Bapak Khoirul (Kepala Desa Rumbio) yang mau berbagi waktu bagi penulis serta meluangkan waktunya mempermudah memberikan data yang di lapangan. Terima kasih atas saran dan waktu serta sambutan hangat di setiap kesempatan.

Selanjutnya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih tidak terhingga

kepada Taupik Azhari S.Sos yang telah rela banyak mengahabiskan waktunya

untuk membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, meskipun saya sering dimarahi, berdebat saat pengerjaan skripsi ini tetapi itu merupakan bentuk kepedulianya kepada saya.

semasa perkuliahan.

Terima kasih kepada Bang Muhammad Hamdani Pohan, SE yang memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga kepada beliau dimudahkan dalam urusan pernikahan, dan kepada si tukang ngejek Bang Mustakim Rangkuti atau „Bang Takim‟.

Dan tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga Nantulang Latifah Hanim Hrp, dan Tulang Syahrul Ritonga, juga kepada anak anak beliau yang mengiringi kehidupan saya di medan yaitu Jihan Hanipah, Ikhsan Ansari, dan Salsabilah yang tukang ribut .

Akhir kata penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Masukan, saran dan perbaikan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk perbaikan ke depan. Oleh karena itu, penulis akan menerima dengan rendah hati segala masukan dan saran yang diberikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan berharga bagi pengembangan disiplin Antropologi. Terima kasih.

Medan, Juni 2016

Penulis

Khadijah Hariyati Nasution, lahir pada tanggal 20 Februari 1993 di Medan Anak ketiga dari Mirhan Nasution dan Anni Khololah Tanjung. Riwayat pendidikan penulis, menjalani TK Madinantussalam Medan-Tembung (1998-1999) pendidikan sekolah dasar di MIS

MADINATUSSALAM Medan-Tembung (1999-2005). Kemudian melanjutkan pendidikan MTS.S MADINATUSSALAM (2005-2008) sekolah SMK Swasta Prayatna Medan (2008-2009) dan MAN Panyabungan (2009-2012), SUMUT. Terakhir pada tahun 2012, penulis mengikuti pendidikan sarjana (S-1) di Departemen Antropologi FISIP USU. Selama perkuliahan penulis aktif di beberapa organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Diantaranya pernah menjadi Anggota INSAN periode 2012-2014, Pengawas SBMPTN 2014. Penelitian yang pernah dilakukan diantaranya penelitian mengenai masyarakat di Jaring Halus pada tahun 2014, penelitaian Sosial Masyarakat di Samosir pada tahun 2015.

adalah karunia Allah yang tiada terhingga bagi semua keluarga. Keberadaannya sangat dinantikan karena akan menjadi penerus keturunan manusia, dan menjadi salah satu penguat ikatan berumah tangga. Banyak pasangan suami istri yang mengharapkan atau menjalin dua keluarga (kekerabatan) yang belum dikaruniai anak sangat berharap agar segera mendapatkannya. Ini menunjukkan demikian penting kehadiran anak bagi semua umat manusia. Berbagai macam tradisi yang dilakukan dalam menyambut anak seperti yang dilakukan oleh beberapa masyarakat berbagai suku bangsa di Indonesia seperti salah satunya suku Mandailing yang digambarkan pada Desa Rumbio Kecamatan Penyabungan Sumatera Utara.

Upacara dalam penyambutan anak tidak terlepas dari nilai anak. Anak memiliki nilai bagi orang tua, seperti halnya masayarakat Mandailing. Nilai anak yang dimiliki masyarakat Mandailing sama persisnya dengan masyarakat Batak Toba. Yang tercakup dalam nilai 3H (Hagabeon, Hamoraon, dan Hasangapon) .

dalam penyambutan anak tidak telepas dari dalihan na tolu yang terdiri mora,

kahanggi, anak boru ini merupak sistem kekrabatan yang dimiliki maskyarakat

Mandailing terutama masyarakat di Desa rumbio.Penelitian skripsi ini mencoba untuk menggambarkan Upacara dalam penyambutan anak di Desa Rumbio Kecamatan Penyabungan Sumatera Utara.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat terhadap pengembangan keilmuan Antropologi serta memberikan pengetahuan kepada berbagai pihak yang

pihak untuk penyempurnaan tulisan ini ke depan. Atas semua kritik dan saran penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016 Penulis

ABSTRAK ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

RIWAYAT HIDUP ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Tinjauan Pustaka ... 13

1.3. Rumusan Masalah ... 15

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 15

1.5. Sistematika Penulisan ... 16

1.6. Metode Penelitian ... 17

1.6.1. Sifat dan Pendekatan Penelitian ... 17

1.6.2. Teknik Pengumpulan Data ... 19

1.6.3. Teknik Analisa Data ... 20

1.7. Pengalaman Peneliti ... 21

BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1.Mengenal Kabupaten Mandailing Natal ... 25

2.2 Letak dan Kondisi Geografis ... 25

2.3. Desa Rumbio ... 28

2.3.1. Letak Geografis Desa Rumbio... 31

2.3.2. Demografi Desa Rumbio ... 32

2.4. Awal Mula Masuknya Islam ke Mandailing ... 37

2.4.1. Pengaruh Agama Islam ... 38

2.5. Dalihan Na Tolu ... 40

2.5.1. Pengertian Dalihan Na Tolu ... 41

2.5.2. Mekanisme Kerja Dalihan Na Tolu ... 46

BAB III. NILAI ANAK DI DESA RUMBIO 3.1. Nilai Anak ... 53

3.2. Perbedaan Nilai Anak Laki-laki Dengan Nilai Anak Perempuan ... 55

3.2.1. Nilai anak laki-laki ... 55

3.2.2. Nilai Anak Perempuan ... 57

3.3. Keluarga Yang Tidak Memiliki Anak ... 58

3.4. Keluarga Yang Mengadopsi Anak... 59

3.5. Hubungan Anak dengan Dalihan Na Tolu ... 61

4.3.1.Mengayunkan Anak Di Rumah Bapak Dirman ... 85

4.3.2. Mengayunkan Anak Di Rumah Bang Kehek ... 91

4.3.3. Keluarga Mandailing Campuran dengan Jawa. ... 100

4.4. Upacara Mangupa ... 102

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 112

5.2. Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 114 LAMPIRAN

Gambar 3 : Lahan Pertanian dan Lahan Perkebunan ... 41

Gambar 4 : Lahan Potensial Desa Rumbio untuk bertenak ... 42

Gambar 5 : Kehidupan Peternak Ikan Desa Rumbio ... 43

Gambar 6 : Anak Sungai Batang Gadis. ... 44

Gambar 7 : Segitiga Dalihan Na Tolu ... 51

Gambar 8 : Partuturan dari garis keturunan laki-laki ... 77

Gambar 9 : Tetangga dan Keluarga Membantu Acara Mengayunkan Anak ... 100

Gambar 10 : Upah-Upah Pemberian Nama ... 102

Gambar 11 : Acara Setelah Selesai Mengayunkan Anak Bapak Dirman ... 104

Gambar 12 : Membuat lepat sebelum acara ... 106

Gambar 13 : Salah Satu Rangkaian Acara Mengayunkan Anak... 107

Gambar 14 : Salah Satu Rangkaian Acara Mengayunkan Anak... 108

Gambar 15 : Makanan Upah-Upah di Rumah Bang Kehek ... 109

Gambar 16 : Hidangan Upah-Upah untuk memberikan nama ... 110

Gambar 17 : Pemberian nama di Rumah Bang Kehek ... 110

Gambar 18 : Salah Satu Rangkaian Acara Mengayunkan Anak... 111