• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. PEMBAHASAN

5.4 Pengaruh Kontrasepsi Hormonal terhadap Kejadian

Medan Tahun 2017

Berdasarkan analisis bivariat variabel penggunaan kontrasepsi hormonal, berdasarkan kepercayaan secara signifikan berpengaruh dalam hal kejadian menopause lambat, dari hasil uji simple logistic regressiondengan menggunakan α=0,05% diperoleh nilai p=0,015 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap kejadian menopause lambat.

Uji statistik menunjukkan untuk variabel penggunaan kontrasepsi hormonal di dapat nilai OR=2,497 menunjukkan bahwa wanita usia 55-65 tahun yang menggunaan kontrasepsi hormonal 2,497 kali kemungkinannya mengalami menopause lambat dibandingkan wanita yang tidak penggunaan kontrasepsi hormonal.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wahyuni (2010) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis pemakaian alat kontrasepsi dengan kecepatan menopause (p=0,003) dimana menopause lebih lambat terjadi pada wanita yang memakai jenis kontrasepsi hormonal. Begitu juga penelitian Celentano dkk (2003) menggambarkan bahwa penggunaan kontrasepsi hormononal akan mempengaruhi usia menopause.

Kontrasepsi jenis hormonal bekerja dengan cara menekan fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi ini akan lebih lama atau tua memasuki menopause.

Menurut Kasdu (2002) wanita yang menggunakan kontrasepsi akan lebih lama atau tua memasuki masa menopause. Hal ini bisa terjadi karena hormon estrogen dan progesteron yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal memiliki cara kerja menekan dan menghambat ovulasi, sehingga dapat mengganggu fungsi proses hipothalamus-hipofise-ovarium dalam mensekresi Gonadotropin Realizing Hormon(GnRH), Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Leutinising Hormone (LH). Pertumbuhan folikel dalam ovarium menjadi terhambat artinya tidak terjadi perubahan dari folikel primordial menjadi folikel de Graaf, sehingga ovulasi tidak terjadi dan tabungan dari oosit tidak berkurang.

5.5. Pengaruh Konsumsi Lemak terhadap Kejadian Menopause Lambat pada Wanita Usia 55-65 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Medan Tahun 2017

Berdasarkan analisa bivariat variabel konsumsi lemak, dari hasil uji simple logistic regression dengan menggunakan α=0,05% diperoleh nilai p=0,310 sehingga

dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh konsumsi lemak terhadap kejadian menopause lambat.

Hal ini berkaitan dengan status gizi yang juga merupakan hal yang sangat menentukan lamanya periode reproduksi dihubungkan cepat/lambatnya seorang mengalami menopause. Wanita dengan status gizi baik mengalami menopause pada usia normal, sedangkan wanita dengan obesitas lebih lambat menopausenya. Kondisi ini dihubungkan dengan jumlah lemak pada seorang wanita, yaitu jika persentasi lemaknya rendah akan menurunkan kadar hormon reproduksi. Hal ini sesuai dengan penelitian Utami, 2012 tentang “Hubungan antara status gizi dengan usia menopause di kelurahan Gunungpati Semarangdan menemukan bahwa konsumsi lemak memengaruhi status gizi, dan menyimpulkan ada hubungan linear antara status gizi dengan usia menopause, dimana jika status gizinya makin tinggi, maka usia menopause juga semakin naik. Saftarina (2011) di Surabaya dalam penelitiannya mendapati adanya hubungan yang bermakna yang signifikan antara gizi dan usia menopause.

5.6. Pengaruh Konsumsi Serat terhadap Kejadian Menopause Lambat pada Wanita Usia 55-65 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Medan Tahun 2017

Berdasarkan analisa bivariat variabel konsumsi serat, dari hasil uji simple logistic regression dengan menggunakan α=0,05% diperoleh nilai p=0,069 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada tidak ada pengaruh konsumsi serat terhadap kejadian menopause lambat.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muljati dkk (2003) menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jumlah tahu yang dikonsumsi dengan usia menopause dimana p=0,010 dan dinyatakan bahwa wanita yang kurang mengkonsumsi serat memiliki resiko tinggi untuk menopause dini.Dan tidak sesuai dengan penelitian Ratnaningrum,2015 menyimpulkan asupan serat dapat membantu meningkatkan pengeluaran kolesterol melalui feses dengan jalan meningkatkan waktu transit bahan makanan melalui usus. Mengkonsumsi serat sangat menguntungkan karena dapat mengurangi pemasukan energi dan obesitas.

Menurut Baliwati dkk (2004), menunjukkan bahwa mengkonsumsi serat sangat menguntungkan karena dapat mengurangi pemasukan energi dan tidak mengalami status gizi obesitas.Wanita obesitas memiliki cadangan lemak /jaringan adiposa dalam tubuhnya yang dapat menghasilkan hormon reproduksi mengakibatkan kejadian menopause terlambat (Mulyani, 2013).

Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk disertakan dalam setiap diet. Struktur kimiawi dalam kacang-kacangan akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen, senyawa tersebut disebut fitoestrogen(Muljati dkk, 2003).

5.7. Impilikasi Penelitian

Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hasil penelitian ini berimplikasi bagi peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi, terutama wanita menopause. Perubahan yang terjadi pada wanita menopause dialami setiap wanita usia 45-55 tahun. Menopause Terlambat dialami

oleh seorang wanita apabila masih mengalami haid umur > 55 tahun. Hal ini meningkatkan risiko kanker payudara, kanker rahim, dan kanker ovarium pada wanita.

5.7.1. Implikasi Penelitian Bagi Masyarakat

Secara umum ibu umur > 55 tahun yang masih haid di wilayah kerja Puskesmas Bromo berangggapan bahwa haid yang lama akibat dari gizi yang baik dan hidup sehat. Dengan penelitian ini ibu yang berumur > 55 tahun yang masih haid sudah mengerti bahwa haid di usia itu dapat berbahaya yaitu resiko kanker. Hal itu di pengaruhi oleh faktor obesitas, paritas dan juga pemakaian kontrasepsi. Masyarakat dapat melakukan pencegahan dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan kaya serat dan gaya hidup sehat, olah raga teratur, penggunaan alat kontrasepsi dan menguragi konsumsi makanan lemak tinggi untuk menjaga berat badan ideal.

5.7.2. Impilikasi terhadap Ibu > 55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Medan

Hasil penelitian ini berimplikasi bagi peningkatan kesehatan ibu usia > 55-65 tahun terutama kesehatan reproduksinya, dalam mendeteksi resiko kanker. Ibu rajin memeriksakan kesehatannya, karena berbagai faktor dapat memngaruhi kesehatan dan menimbulkan penyakit, terutama mencakup obesitas, paritas, pemakaian kontrasepsi. Dengan mengatur konsumsi lemak, dan pembatasan jumlah anak, pengontrolan pemakaian alat kontrasepsi.

Menopause Terlambat Ibu Usia > 55– 65 Tahun

5.8. Keterbatasan Penelitian

1. Responden masih belum terbuka dengan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh peneliti

sehingga hasil penelitan ini masih belum luas, sehingga penulis sedikit mempunyai kesulitan

dalam menyampaikan maksud dan tujuan dalam penelitian ini.

2. Kondisi ruangan puskesmas khusus lansia yang sempit masih belum memadai, sehingga pada saat pengumpulan ibu-ibu lansia kurang efektif.

3. Jumlah ibu yang berumur 55-65 tahun yang masih haid sedikit sehingga peneliti memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencari ibu-ibu yang mengalami menopause terlambat sebagai responden

Pemakaian Kontrasepsi Paritas

Obesitas

Intervensi :

2) Kepala Puskesmas penyuluhan tentang pemeriksaan kesehatan dan reproduksi pada ibu-ibu umur

> 45 tahun 3) Tenaga Kesehatan a. Konseling tentang keluhan

menopause b. Saran untuk rutin

periksa kesehatanreproduksi dan menjaga berat badan

4) Ibu rutin olah raga dan makanan

seimbang Intervensi :

1.Kepala Puskesmas penyuluhan tentang pemeriksaan kesehatan dan reproduksi pada ibu-ibu umur > 45 tahun

2.Tenaga Kesehatan

a. Konseling tentang keluhan menopause

b. Saran untuk rutin

periksa kesehatanreproduksi dan member tahu pada generasi selanjutnya penggunaan alat KB

Intervensi :

1.Kepala Puskesmas penyuluhan tentang pemeriksaan kesehatan dan reproduksi pada ibu-ibu umur > 45 tahun

2.Tenaga Kesehatan

Periksa kesehatanreproduksi dan member tahu pada generasi selanjutnya penggunaan alat KB untuk mencapai kehidupan yang sehat setelah menopause

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai determinan yang memengaruhi kejadian menopause lambat pada wanita usia 55-65 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bromo Medan tahun 2017

1. Ada pengaruh obesitas terhadap kejadian menopause lambat pada wanita usia 55-65 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bromo Medan tahun 2017

2. Tidak ada pengaruh usia menarche terhadap kejadian menopause lambat pada wanita usia 55-65 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bromo Medan tahun 2017 3. Ada pengaruh paritas terhadap kejadian menopause lambat pada wanita usia

55-65 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bromo Medan tahun 2017

4. Ada pengaruh kontrasepsi hormonal terhadap kejadian menopause lambat pada wanita usia 55-65 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bromo Medan tahun 2017 5. Tidak ada pengaruh konsumsi lemak terhadap kejadian menopause lambat pada

wanita usia 55-65 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bromo Medan tahun 2017 6. Tidak ada pengaruh konsumsi serat terhadap kejadian menopause lambat pada

wanita usia 55-65 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bromo Medan tahun 2017 Dari ke 5 variabel diatas variabel yang sangat berpengaruh yaitu paritas dimana nilai p = 0,006 dengan OR = 3,302 95% CI 1,403-7,774 yang artinya paritas ≥ 3 anak

memiliki peluang berisiko 3,302 kali lebih besar untuk mengalami menopause lambat dibandingkan dengan yang paritas 0-2 anak.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, faktor yang sangat dominan berpengaruh terjadinya menopause lambat pada wanita usia 55-65 tahun, yaitu paritas, ada beberapa hal yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi wanita yang telah mengalami menopause hendaknya melakukan pemeriksaan teratur dan menjaga berat badan ideal untuk menghindari adanya faktor resiko terjadinya gangguan kesehatan diusia menopause serta mempertahankan pola hidup sehat untuk menghindari penyakit komplikasi setelah usia menopause.

2. Bagi institusi kesehatan hendaknya melakukan penyuluhan serta pendidikan kesehatan pada wanita yang akan dan telah mengalami menopause serta memberikan KIE bagi akseptor KB hormonal baik dari segi kelebihan maupun kekurangannya sehingga wanita bisa menentukan pilihannya secara tepat dan manfaat bagi kesehatan reproduksinya

3. Dinas kesehatan disarankan untuk dapat meningkatkan promosi kesehatan melalui media tentang keluhan menopouse sehingga meningkatkan kemandirian bagi wanita dalam menghadapi masa menopause.

4. Bagi peneliti selanjutnya agar hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain guna mengembangkan ilmu kesehatan secara umum dan kesehatan

reproduksi secara khusus seperti faktor lain penyebab melambatnya usia menopause.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman 2014; Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia, KonsepTeori dan Penanganan Aplikatif. Jakarta: EGC.

BPS, 2016. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2030,Jakarta: Badan Pusat Statistik United Nations Population Fund.

Baliwati,Y. F, dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya Bragg, J. M., Kuzawa, C. W., Agustin, S. S., Banerjee, M. N., McDade, T. W., 2012.

Age at Menarche and Parity are Independently Associated with Anti-Mullerian Hormone, a Marker of Ovarian Reserve, in Filipino Young Adult Women. American Journal of Human Biology.

Cooper, K., 1998. Pathophysiology Made Incredibly Easy.Springhouse: Springhouse Corp.

Dahlan, M. S., 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS, Jakarta:

Epidemiologi Indonesia ed. 1.

Davis, S. R., Castelo, Branco,C., Chedraui, P., Lumsden,M. A., Nappi,R. E., Shah, D., Villaseca, P., 2012.Understanding weight gain at menopause: a systematic review, Climacteric.

Delavar MA and M Hajiahmadi. 2011. Factors Affecting the Age in Normal Menopause and Frequency of Menopausal Symptoms in Northern Iran.

Iranian Red Crescent Medical Journal 13(3):192-198

Depkes, 2008. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Mellitus, Jakarta:

Ditjen PP & PL.

Fairus, M., Prasetyowati., 2011. Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Fitriyanti, S., 2009. Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktris, Yogyakarta: Sagung Seto.

Francis , 2017; Melalui Menopause, Cet I- Jakarta Libri.

Fox-Spencer, R, dan Brown, P, 2007. Osteoporosis.Erlangga. Jakarta.

Gilly Andrews, 2010; Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita ( Women’s Sexual Health) Buku Kedokteran. EGC, Jakarta

Gold, E. B, 2011, The Timing of the Age at Which Natural Menopause Occurs.

Obstetrics and Gynecology Clinics of North America.

Hall, K. D., et al. 2011 Quantification of The Effect of Energy Imbalance on Bodyweight. Lancet 2011; 378: 826–37.

Hidayat, A. A., 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif, Jakarta:

Health Books.

Infodatin Lansia, 2013, SituasiLanjutUsia di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RIISSN 2442-7659

IntandanIwan.(2012). KesehatanReproduksi. Jakarta: SalembaMedika.

Jesus Ramirez Rodrigo, 2015; Overweight Obesity and Cardiovascular Risk Inmenopausal Transition, Volum 32 no. 1603-1608.

Kasdu, Dini., 2002. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Bekasi: Puspa Swara.

Kaczmarek, Maria. 2007. The timing of natural menopause in Poland and associated factors. Maturitas 57 (2007) 139–153

Kemenkes RI, 2013. Angka Kecukupan gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia, Permenkes No. 75 Tahun 2013.

Liva Maita, et al2013, Karakteristik Wanita dengan Keluhan Masa Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari; Vol.2 No.3.

Masruroh. 2012. Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Usia Menopause. Fakultas Imu Kesehatan Universitas Darul Ulum Jombang.

Mishra,G. D., Kuh, D., 2012.How do Health Symptoms During Midlife Relate to Menopausal Transition? A British Prospective Cohort Study.BMJ.

Meschia, M., Pansini, F., Modena, A. B., de Aloysio D, Gambaccini, M., 2011.

Determinants of Age at Menopause in Italy: Results From a Large Cross-Sectional Study. Maturitas 34 (2005) 119–125.

Misnadiarly, 2013; Obesitas Sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit;Pustaka Obor.

Jakarta.

Morgan, Geri, Carole, H., 2009. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: EGC.Mulyani, N.S., 2013. Menopause, Medical Book, Yogyakarta: Nuha Medika.

Muljati S.,Suwarti S.,Harahap.,Harjatmo.,Komari.,Sandjaja.,Amelia, 2003;

Hubungan Konsumsi Kacang- Kacangan Dengan Usia Menopause; Volume 26 nomor 1

Parazzini, F., 2007. Determinan Of Age Menopause in Women Attending Menopause Clinics in Italy. PMID: 17069999.

Pathak, P., Saraswathy, Vora, A. dan J. Savai. (2010). “In Vitro Antimicrobial Activity and Phytochemical Analysis of The Leaves of Annonamuricata”.International Journal of Pharma. Research & Development [Online], Vol 2

Paola, A.O.C., Moran, C., Juli, Blanco-Munoz,ElsaYunez-Diaz, Muara,S.Jorge, Salmezon., 2006, Reproductive and lifestyle Factor Associated eith Menopause in Maxican Women, Public Health, Jul/Aug 2006 Vol, 48

Pintam Ayu Yatirin, Rizki Amalia, 2017, Nutrisi dan Diet pada Kelompok Menopause dengan Kanker Payudara,

Juornal of Midwifery Scienceand Healthy . Vol 8 No. I ISSN : 2087-4145.

Pokoradi, A.J., Iversen, L., Hannaford, P. C., 2011. Factors associated with age of Onset and Type of Menopause in a Cohort of UK women. PMID: 21514918.

Proverawati, A., 2013. Menopause dan Sindrome Premenopause, Yogyakarta: Nuha Medika.

PubMed.gov;June 2003, The Menopause and Obesity.

Rahmad,S.,2009. Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktris, Yogyakarta: Sagung Seto.

Rahmi Fitria, 2016; Hubungan Indeks Massa Tubuh, Paritas, Lama Menopause dengan Densitas Tulang pada Wanita PascaMenopause, Jurnal Maternity and Neonatal. Volume: 2, Nomor 2.

Ratnaningrum YS,2015 ;Hubungan Asupan Serat dan Status Gizi Dengan Usia Menopause di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

Volume 3 Nomor 3

Reni Yuli A, 2013; Buku Ajar Penata Laksanaan dan Terapi Seks Menopause:

Fitramaya : Yogjakarta.

Riskesdas. Laporan Nasional, 2013. (diunduh 5 Februari 2017).

Rodiyatun, 2013 ; Riwayat Pemakaina Kontrasepsi dan Kejadian Menopause pada Wanita usia 45-50 Tahun Anggota Pengajian RW 08 Kelurahan Pangeranan Bangkalan; Jurnal Penelitian Kesehatan Forikes, Vol.IV. ISSN 2086 – 3098.

Rohmatika, D., Sumarni, Prabandari, F., 2012. Pengaruh Usia Menarche Pada Wanita Meenopause di Desa Jingkang Babakan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas; Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol.3 N0.2.

Saftarina., Sylvia. V. Hubungan Status Gizidengan Menarche,. Surabaya: Fakultas Kedokteran UniversiasAirlangga; 2011; 1 Januari 2018, jam 20.15.

Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke-5. Jakarta: Sagung Seto.

Shilpa, S., Thakur, R., Lifestyle and Dietaryfactordetermine Age at natural Menopause. J Midlife Health. 2014 jan- mar; 5(1):3-5.

Senolinggi, M. A., 2015. Hubungan antara UsiaMenarche dengan Usia Menopause pada Wanita di Kecamatan Kakas Sulawesi Utara Tahun 2014, Journal Clinic, Volume: 3, Nomor 1.

Stepaniak, U. , Szafraniec, K. , Kubinova, R. , Malyutina, S. , Peasey, A. , Pikhart, H.

,Bobak, M. 2013, Age at Natural Menopause in Three Central and Eastern European Urban Populations

Sulistiany, E., 2013. Faktor-faktor yang Memengaruhi Waktu Terjadinya Menopause pada Wanita Usia 40-55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat.

FKM USU.

Surakasula, A., Nagarjunapu, G. C., Raghavaiah, K. V., 2014. A Comparative Study of Pre- and Post-Menopausal Breast Cancer: Risk Factors, Presentation,

Characteristics and Management.Journal of Research in Pharmacy Practice.

Volume: 3.

Szumilas, M., 2010. Explaining Odds Ratios. Canadian Academy of Child and Adolescent Psychiatry. Diakses pada tanggal 16Oktober 2017

Thea F Mikkelsen, 2007;Institut Praktik Umum dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Oslo, Norwegia.

Thoyibah, U., 2015. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Usia Menopause di Desa Kembangringgit Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto.Poltekes Majapahit.

Trichopaulos, D., MacMahon, B., Cole, P., 1971. Menopause and Breast Cancer Risk, Department of Epidemiology, Harvard School of Public Health, Boston, Massachusetts 02115.

Utami PN, 2011. Hubungan Antara Status Gizi dengan Usia Menopause pada Wanita Usia 45 – 60 Tahun di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Vol 2 Nomor 3

WHO, 2014. Research on The Menopause. Geneva: WHO Scientific Group.

Yastirin, A., Amalia, R., 2017. Nutrisidan Diet pada Kelompok Menopause dengan Kanker Payudara.

Yatim.F. (2010). Haid tidak Wajar dan Menopause, Edisi Pertama. Jakarta: Pustaka Populer Obor

Lampiran 1: Informed Consent

DETERMINAN KEJADIAN MENOPAUSE LAMBAT PADA WANITA UMUR 55-65 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BROMO TAHUN 2017

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Umur : Alamat :

Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ini, maka saya yang menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Selli M Pasaribu, mengenai “Determinan Kejadian Menopause Lambat pada Wanita Umur 55-65 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas BromoTahun 2017“. Saya menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini sangat bermanfaat sebagai informasi dan upaya program pencegahan yang berguna untuk peningkatan pengetahuan dan risiko menopause lambat. Identitas responden digunakan hanya untuk keperluan penelitian dan akan dijaga kerahasiaannya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka relatanpaadapaksaan dari pihak manapun agar dapat dipergunakan sesuai keperluan.

Medan , ... 2017

Peneliti, Responden

( Selli M Pasaribu ) ( )

Lampiran 2 KUESIONER

DETERMINAN KEJADIAN MENOPAUSE LAMBAT PADA WANITA UMUR 55-65 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BROMO TAHUN 2017

Petunjuk : a. Isilah data di bawah ini dengan benar

b. Checklist salah satu jawaban yang menurut Anda sesuai

c. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Ibu.

A. Data Responden

1. No. Responden :

2. Nama :

3. Pekerjaan :

1. PNS/TNI/POLRI 2. Pegawai swasta 3. Wiraswasta 4. Petani 5. Pensiunan 6. Tidak bekerja

4. Pendidikan :

1. Tidak tamat SD 2. Tamat SD 3. Tamat SLTP 4. Tamat SLTA 5. Tamat Akademi 6. Tamat sarjana

5. Menopause Lambat Pada Wanita usia 55-65 tahun A. Apakah ibu masih haid?

1. Ya 2. Tidak

B. Apakah keluhan-keluhan dibawah ini ibu rasakan saat ini atau sudah berlalu?

No Keluhan Ya Tidak

Rasa pegal, nyeri sendi Penurunan daya ingat Gejolak panas (hot flushes), Keringat malam,

Kulit kering, Vagina kering, Penurunan libido, Gangguan kencing Sulit tidur.

Cemas dan mudah marah

C. Apakah ibu pernah menerima obat dari tenaga kesehatan berupa pil (contoh:

Fitoestrogen) untuk mengurangi keluhan diatas?

1.Ya 2. Tidak

D. Apakah ibu pernah mengalami operasi pengangkatan ovarium atau rahim?

1.Ya 2.Tidak

E. Apakah ibu ada terdiagnosa kanker,endometriosis, atau mioma?

1. Ya 2.Tidak

6. Penimbangan Berat Badan (diisi oleh peneliti)

Tinggi Badan (TB) : m

Berat Badan (BB) : kg

Indeks Massa Tubuh (IMT) : Kg/

7. Riwayat Menarche

A. Berapa usia ibu pertama kali menstruasi?

1.< 14 tahun 2. > 14 tahun

B. Apakah ada kesamaan usia ibu pertama kali haid dengan ibu kandung anda ? 1. Ya

2. Tidak 8. Paritas

A. Apakah Ibu menikah?

1. Ya 2.Tidak

B. Apakah ibu pernah melahirkan anak yang hidup/meninggal?

1. 1-3 orang 2.> 3 orang

9. Pemakaian kontrasepsi hormonal

a. Apakahibu pernah menggunakan kontrasepsi hormonal ? 1. Pernah (Pil, IUD, Suntik, Implan)

2. Tidak pernah

b. JikaPernah , berapa lama ibu menggunakannya 1. ≤ 3 tahun

2. ≥ 3 tahun 10. Pola Makan

FORMULIR

FOOD RECALL 24 HOUR Waktu dan Jenis

Makanan

Bahan Makanan Jumlah

URT Berat

Pagi

Selingan/cemilan

Siang

Malam

Malam

Malam

OBESITA

0 0 1 0 1 1 1

1 0 1 0 0 0 0

0 0 1 0 1 1 0

0 1 0 1 1 1 0

1 1 0 1 0 0 0

1 0 0 1 0 0 0

0 1 0 1 1 1 0

1 0 1 0 0 0 0

0 1 0 1 1 1 0

0 1 0 1 1 1 0

0 0 1 0 1 1 0

1 1 0 1 0 0 0

0 0 1 0 1 1 0

0 1 0 1 1 1 0

1 0 0 1 0 0 0

1 1 1 0 0 0 0

1 0 1 0 0 0 0

0 1 0 0 1 0 0

0 0 0 0 1 1 0

0 1 0 0 1 0 0

1 0 0 1 0 0 0

0 0 0 1 0 1 0

0 0 0 1 0 1 0

1 0 0 1 0 0 0

0 0 0 1 1 1 0

ANALISIS UNIVARIAT

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pekerjaan responden *

kejadian menopause lambat 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

pendidikan responden *

kejadian menopause lambat 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

kategori obesitas * kejadian

menopause lambat 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

kategori menarche * kejadian

menopause lambat 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

kategori paritas * kejadian

menopause lambat 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

jenis kontrasepsi responden *

kejadian menopause lambat 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

durasi penggunaan kontrasepsi * kejadian menopause lambat

98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

kategori kontrasepsi *

kejadian menopause lambat 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

konsumsi lemak responden *

kejadian menopause lambat 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

konsumsi serat responden *

kejadian menopause lambat 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

pekerjaan responden * kejadian menopause lambat Crosstabulation kejadian menopause

lambat

Total tidak (kontrol) ya (kasus)

pekerjaan responden

PNS/TNI/POLRI Count 9 6 15

% within pekerjaan responden 60.0% 40.0% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 18.4% 12.2% 15.3%

% of Total 9.2% 6.1% 15.3%

Pegawai swasta Count 11 8 19

% within pekerjaan responden 57.9% 42.1% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 22.4% 16.3% 19.4%

% of Total 11.2% 8.2% 19.4%

wiraswasta Count 13 15 28

% within pekerjaan responden 46.4% 53.6% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 26.5% 30.6% 28.6%

% of Total 13.3% 15.3% 28.6%

petani Count 4 5 9

% within pekerjaan responden 44.4% 55.6% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 8.2% 10.2% 9.2%

% of Total 4.1% 5.1% 9.2%

pensiunan Count 6 5 11

% within pekerjaan responden 54.5% 45.5% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 12.2% 10.2% 11.2%

% of Total 6.1% 5.1% 11.2%

tidak bekerja Count 6 10 16

% within pekerjaan responden 37.5% 62.5% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 12.2% 20.4% 16.3%

% of Total 6.1% 10.2% 16.3%

Total Count 49 49 98

% within pekerjaan responden 50.0% 50.0% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

pendidikan responden * kejadian menopause lambat Crosstabulation kejadian menopause lambat

Total

% within pendidikan responden 66.7% 33.3% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 8.2% 4.1% 6.1%

% of Total 4.1% 2.0% 6.1%

tamat SD Count 6 9 15

% within pendidikan responden 40.0% 60.0% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 12.2% 18.4% 15.3%

% of Total 6.1% 9.2% 15.3%

tamat SLTP

Count 17 15 32

% within pendidikan responden 53.1% 46.9% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 34.7% 30.6% 32.7%

% of Total 17.3% 15.3% 32.7%

tamat SLTA

Count 12 10 22

% within pendidikan responden 54.5% 45.5% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 24.5% 20.4% 22.4%

% of Total 12.2% 10.2% 22.4%

tamat Akademi

Count 4 6 10

% within pendidikan responden 40.0% 60.0% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 8.2% 12.2% 10.2%

% of Total 4.1% 6.1% 10.2%

tamat sarjana

Count 6 7 13

% within pendidikan responden 46.2% 53.8% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 12.2% 14.3% 13.3%

% of Total 6.1% 7.1% 13.3%

Total Count 49 49 98

% within pendidikan responden 50.0% 50.0% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

kategori obesitas * kejadian menopause lambat Crosstabulation kejadian menopause lambat

Total tidak (kontrol) ya (kasus)

kategori obesitas

<= 25 Count 27 15 42

% within kategori obesitas 64.3% 35.7% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 55.1% 30.6% 42.9%

% of Total 27.6% 15.3% 42.9%

>25 Count 22 34 56

% within kategori obesitas 39.3% 60.7% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 44.9% 69.4% 57.1%

% of Total 22.4% 34.7% 57.1%

Total Count 49 49 98

% within kategori obesitas 50.0% 50.0% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

kategori menarche * kejadian menopause lambat Crosstabulation

kejadian menopause lambat

Total tidak (kontrol) ya (kasus)

kategori

% within kejadian menopause

lambat 49.0% 57.1% 53.1%

% of Total 24.5% 28.6% 53.1%

<12 tahun Count 25 21 46

% within kategori menarche 54.3% 45.7% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 51.0% 42.9% 46.9%

% of Total 25.5% 21.4% 46.9%

Total Count 49 49 98

% within kategori menarche 50.0% 50.0% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

kategori paritas * kejadian menopause lambat Crosstabulation

kejadian menopause lambat

Total tidak

(kontrol) ya (kasus) kategori

paritas

1-3 anak Count 30 15 45

% within kategori paritas 66.7% 33.3% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 61.2% 30.6% 45.9%

% of Total 30.6% 15.3% 45.9%

> 3 anak Count 19 34 53

% within kategori paritas 35.8% 64.2% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 38.8% 69.4% 54.1%

% of Total 19.4% 34.7% 54.1%

Total Count 49 49 98

% within kategori paritas 50.0% 50.0% 100.0%

% within kejadian menopause

lambat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Jenis kontrasepsi responden * kejadian menopause lambat Crosstabulation kejadian menopause lambat

Total tidak (kontrol) ya (kasus)

jenis kontrasepsi

jenis kontrasepsi