• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Logistik Berbasis Teknologi

Dalam dokumen Menjaga Integritas Pencalonan (Halaman 71-77)

Harryanto Lasut (Ketua KPU Kota Tomohon)

Salah satu tahapan paling bernilai dalam penyelenggaraan Pemilihan Serentak 2020 adalah bagaimana mengelola logistik dengan baik, demi menjamin pemenuhan hak demokrasi rakyat. Untuk memenuhi ketersediaan

logistik Pilkada tersebut, yang mana menelan anggaran yang cukup besar, diperlukan pengawasan serta monitoring sejak proses pengadaan, penyimpanan serta pendistribusian logistik.

Pendek kata, selain secara konvensional dijaga oleh petugas pengamanan gudang, era sekarang teknologi adalah pilihan tepat untuk membantu proses pengawasan.

Dari proses pengadaan kemudian tiba dan disimpan di gudang, tentu saja mempunyai rentang waktu yang cukup panjang sampai pada proses pendistribusiannya. Belum lagi begitu banyak mobilisasi serta pengawasan/monitoring dari pihak pihak terkait, sehingga dibutuhkan pengawasan selama 1X24 jam.

Sebagai manusia biasa jajaran KPU Tomohon mempunyai keterbatasan untuk mengawal dan mengawasi keutuhan logistik agar terjaga baik, apakah dari aspek kuantitas dan maupun kualitas. Lokasi dan kondisi gudang sebagai tempat penyimpanan logistik Pilkada memang mudah dijangkau. Kondisi gudang harus baik dan aman dari berbagai gangguan, terutama cuaca

55 Pengawasan Logistik Berbasis Teknologi

Kota Tomohon yang akrab dengan curah hujan cukup tinggi serta suhu udara yang lembab. Hal ini terkesan sepele, tapi sebenarnya sangat krusial karena terkait potensi rusaknya logistik di gudang.

Keterlibatan aparat kepolisian memang menambah kenyamanan dan rasa aman dalam menjaga serta mengawal proses penyimpanan logistik Pilkada. Tapi apakah itu sudah cukup?

Apakah kondisi seperti di atas dapat menjamin bahwa logistik pemilu sudah digaransi 100 persen tanpa masalah? Dengan tuntutan tinggi masyarakat terhadap gelaran Pilkada kali ini, dimana penyelenggaraan pemilihan kepala daerah harus tanpa cela, KPU Tomohon harus melakukan inovasi pengawasan berbasis teknologi.

Pengalaman kami di Pemilu 2019, memanfaatkan bantuan teknologi manfaatnya berlipat-lipat. Aspek safety-nya makin tinggi. Hal ini penting mengingat logistik digambarkan secara filosofi sebagai “darah” dari tubuh pesta demokrasi. Tidak berlebihan. Hari “H” pemungutan suara tidak dapat terpenuhi sesuai dengan keinginan masyarakat pemilih, jika logistiknya tidak ready di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Penggunaan teknologi menjadi satu momentum dalam upaya mendukung pelaksanaan pesta demokrasi, terutama dalam pengelolahan manajemen logistik. Salah satu teknologi yang dapat membantu pengawasan dan monitoring keberadaan logistik adalah CCTV (Closed Circuit Television), yang artinya menggunakan sinyal yang bersifat tertutup atau rahasia, tidak seperti televisi biasa pada umumnya yang merupakan broadcast signal.

CCTV pada umumnya digunakan untuk pelengkap sistem

5757 Pengawasan Logistik Berbasis Teknologi keamanan dan juga banyak dipergunakan di berbagai lokasi seperti bandara, kemiliteran, kantor, pabrik, dan toko. Bahkan dengan semakin berkembangnya teknologi, CCTV sudah dipasang dalam lingkungan rumah pribadi. CCTV berfungsi sebagai alat pengambil gambar. CCTV terdiri dari beberapa tipe yang dibedakan dari segi fungsi, kualitas dan penggunaannya.

Terdapat dua kategori utama yang meliputi camera CCTV Network dan camera CCTV Analog DVR (Digital Video Recorder).

Ini adalah salah satu perangkat yang diguanakan camera CCTV untuk merekam gambar atau yang dikirim oleh camera ke dalam perangkat DVR.

Dari penjelasan singkat di atas, kita dapat memaknai begitu canggihnya teknologi digital di abad modern saat ini. Sehingga bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tomohon, menggunakan sarana teknologi untuk lebih memantapkan pengawasan dan monitoring logistik menjadi keniscayaan.

Dengan CCTV, proses pernyortiran, penyimpanan, dan lain sebagainya, bisa selalu dikontrol meski tidak berada di kantor.

Semua ponsel komisioner, sekretaris dan Kasubag di KPU Kota Tomohon sudah di-instal dengan aplikasi yang terkoneksi dengan CCTV. Selain memudahkan, pengawasan tentu bisa 1x24 jam.

Pun kalau tidak sempat termonitor, segala gerak-gerik dan aktivitas di spot gudang logistic direkam dengan CCTV tersebut.

Benar-benar bermanfaat.

Apa lagi kita tahu bersama, Pemilihan Serentak 2020 digelar saat Pandemi Covid-19. Saat proses sortir dan penyiapan logistik, orang di dalam gudang tidak boleh terlalu banyak. CCTV yang sudah dikoneksikan di ponsel menjadi platform sederhana untuk tetap melakukan pengawasan.

Banyak peristiwa menarik dan sekaligus terkait keberadaan CCTV di lingkungan kantor KPU Kota Tomohon. Satu ketika ada seorang staf yang dikerjai beberapa rekannya. Karena lelah seharian menyortir logistik, ia terlelap di sofa yang ada di ruangan dekat gudang. Sampai semua staf KPU pulang, staf yang tertidur tidak mereka bangunkan. Mereka hanya berpesan ke petugas keamanan yang piket di bagian front office, agar tidak membangunkan staf dimaksud.

Keesokan harinya semua staf mengerubuti monitor yang menyimpan rekaman CCTV. Kompak ingin menyaksikan ekspresi staf tersebut saat terbangun seorang diri di ruangan tersebut.

Semua tertawa ketika melihat ekspresi ketakutan staf tersebut saat sadar dan tahu teman-temannya sudah tidak ada di tempat.

KPU Kota Tomohon sendiri sudah sejak pemilu 2019 menggunakan sarana teknologi CCTV guna menunjang tugas tanggungjawab sebagai penyelenggara pemilu. Hal ini tidak lain untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, bahwa sebagai penyelenggara KPU Tomohon memberikan pesan kesiapan yang total. Pengunaan teknologi diharapakan dapat membangun kepercayaan publik terhadap penyelenggara, sehingga marwah lembaga dapat terjaga sebagai satu dasar transparasi dan profesionalitas penyelenggara dalam menjalankan tugas ibu pertiwi.

Selain sentuhan elemen teknologi, pengelolaan logistik pemilihan juga harus didasari oleh kerangka filosofi yang mengedepankan nilai-nilai efektif dan efisien. Elemen efektif dalam pengertian sederhana, dapat diartikan bahwa logistik pemilu itu dalam proses pengadaanya sedapat mungkin penggunaannya tepat sasaran sesuai dengan perundang-undangan.

59 Sedangkan bila kita berbicara soal efisien, hal tersebut adalah sejauh mana logistik pemilu itu sedapat mungkin disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai peraturan yang berlaku. Aspek anggaran sangat erat kaitannya dengan efisiensi.

Dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, terjadi beberapa perubahan dalam sistem pemilu. Hal ini sangat memerngaruhi proses pengadaan logistik pemilu itu sendiri. Sejak Indonesia mengalami perubahan yang mendasar di era reformasi, sistem demokrasi kita lebih mengarah kepada kebebasan masyarakat menentukan sikap politik. Sejalan dengan kondisi tersebut, terjadilah perubahan yang cukup signifikan dari aspek peraturan yang mengatur mekanisme pemilihan umum.

Perubahan tersebut sangat memengaruhi tahapan pengelolaan logistik, yang notabene merupakan salah satu kunci sukses pemilu. Ibarat dalam tubuh manusia, lositik pemilu adalah

“darah” yang mengalir dalam tubuh demokrasi. Bisa dibayangkan jika dalam tubuh manusia terjadi kekurangan darah atau darah itu tidak efektif mengalir, tentunya akan mempengaruhi organ tubuh secara keseluruhan.

Hal ini juga bisa terjadi apabila dalam proses puncak pemilihan umum, yaitu hari “H” pemugutan suara, ternyata logistik pemilu tidak terpenuhi sebagaimana mestinya. Selain pesta demokrasi yang gagal digelar, lebih buruk lagi bepotensi terjadi masalah konflik sosial politik. Pemilu yang seharusnya jembatan emas demokrasi, berubah menjadi ancaman perpecahan antar anak bangsa. Jangan sampai ini terjadi. (*)

59 Pengawasan Logistik Berbasis Teknologi

61

BAGIAN III

MANAJEMEN

Dalam dokumen Menjaga Integritas Pencalonan (Halaman 71-77)

Dokumen terkait