• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sinergitas Kunci Pengelolaan Logistik

Dalam dokumen Menjaga Integritas Pencalonan (Halaman 38-47)

23 tentu saja memiliki strategi tersendiri dan memerlukan kesiapan yang tidak biasa jika dibandingkan kabupaten atau kota lainnya di Sulawesi Utara. Apa sebab? Meskipun Bolaang Mongondow di wilayah daratan bukan kepulauan, tetapi jarak antar kecamatan berjauhan. Juga memiliki beberapa desa terjauh yang hampir tidak layak lagi disebut sebuah desa. Pengelompokan wilayah ini bukan karena adanya diskriminasi tetapi memang begitulah kondisi real wilayah Bolaang Mongondow.

Dibagi dalam wilayah pantai yaitu kecamatan-kecamatan yang berada di jalur pesisir pantai utara (pantura). Yang secara geografis kecamatan-kecamatan di pantura hampir semuanya terjangkau, meskipun ada satu desa terjauh di salah satu kecamataan tetapi transportasi menuju lokasi cukup memadai. Kedua, bagian daratan Dumoga yaitu ada lima kecamatan yang semuanya meskipun jauh bisa ditempuh dengan satu alat transportasi. Di sebelah daratan Dumoga ada satu kecamatan yang berbatasan dengan kabupaten lain. Dan selanjutnya wilayah lereng gunung yang terdapat tiga kecamatan. Maka, dengan kondisi wilayah yang berbeda tentu saja ada kiat untuk mengatur semuanya.

Secara sekilas bisa disampaikan kondisi personil sekretariat KPU Bolaang Mongondow sangat sedikit, sementara volume pekerjaan sangat banyak. Khusus untuk tim logistik kalau dihitung tidak cukup 10 (sepuluh) orang, itupun hanya ada 1 (satu) ASN yang ditunjuk sebagai operator Silog. Yang bertugas melaporkan seluruh aktivitas penerimaan dan pendistribusian, dan jika ada kekurangan. Dengan keterbatasan personil tim, mengantisipasinya tidak sekedar menambahkan dengan merekrut tenaga pendukung saja. Yang paling utama adalah bagaimana mengatur dengan personil yang terbatas menjadi sebuah tim yang bisa menjalankan seluruh pekerjaan. Kalau mengikuti aturan apapun tahapan yang sedang berjalan, maka wajib semua tanpa terkecuali ikut

23 Sinergitas Kunci Pengelolaan Logistik

bekerja. Tetapi, secara realitas sangat tidak mungkin dilakukan.

Mengapa? Karena antara tahapan divisi satu dengan divisi lainnya saling beririsan. Hal inilah yang menyebabkan seringkali terjadi keluhan dengan minimnya tim kerja. Akhirnya, apapun tahapan yang sedang dilaksanakan itulah yang diselesaikan.

Dan berapapun personil tim yang ada tidak perlu dipersoalkan.

Nah, tantangan-tantangan inilah yang justru membuat terpacu semangat. Yah, rasanya akan sangat bangga jika sedikit orang tetapi mampu merampungkan semua.

Awal dari keberhasilan pekerjaan tim logistik adalah bagaimana menyamakan persepsi, menyatukan pemahaman, bagaimana seharusnya memperlakukan logistik sejak penerimaan, pengelolaan sampai mendistribusikannya. Tentu saja, dalam rangkaian pengelolaan logistik ini soliditas hal yang semestinya dijaga.

Tentu saja pilihannya adalah rapat tim. Dengan melakukan rapat internal secara kontinyu, akan tersusun jadwal pekerjaan, pembagian tugas dan evaluasi setiap kali menyelesaikan pekerjaan.

Dilaksanakan se-enjoy mungkin. Menikmati keterbatasan dengan kebersamaan.

Ini terlihat langsung ketika masing-masing personil tim secara kesadaran memilih sendiri bagian-bagian pekerjaan yang dirasa mampu dengan segera diselesaikan. Tim laki-laki misalnya, dengan tidak bermaksud meremehkan tim perempuan apalagi sampai ada arah bias gender, mereka dengan sigap merakit kotak suara tanpa meminta tim perempuan terlibat. Sebaliknya, tim perempuan sadar betul jika yang bekerja di tim logistik tidak melulu mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga memerlukan ketelitian. Maka, dengan otomatis merekalah yang menangani bagian-bagian penyortiran perlengkapan-perlengkapan TPS.

Kombinasi indah selalu manis hasilnya.

Memang secara alur pekerjaan mereka sudah terbiasa melakukan

25 pekerjaan logistik. Itulah yang menyebabkan mereka percaya diri dalam kondisi yang serba terbatas personil. Mereka mengetahui dan sudah bisa memprediksi sendiri jika satu pekerjaan dalam logistik yang tidak dilaksanakan maka akibatnya akan fatal di hari pemungutan. Sehingga setiap kali rapat, dengan tetap dilakukan pengecekan hasil kerja tiap personil, juga langsung dievalusi secara keseluruhan. Memberikan info deadline pekerjaan, agar tidak melewati tahapan. Dan secara kontinyu menyampaikan perkembangan regulasi.

Penerimaan dan Pengelolaan Logistik

Merunut lagi pekerjaan logistik pemilu di Bolaang Mongondow, jelas akan sangat panjang jika semua disampaikan di tulisan ini. Berbagai suka dan duka yang dilalui sangat kompleks, tak henti-henti problemnya tetapi situasi pekerjaan paling spesial yang pernah terjadi dalam sejarah pemilu di Indonesia.

Secara umum, pelaksanaan penerimaan logistik lancar. Seperti biasa rutinitas awal pada tahapan penerimaan logistik adalah sebelum masuknya kotak suara dan bilik suara, menyiapkan gudang logistik dengan memasang palet/alas lantai. Hal ini dilakukan agar terjaga sirkulasi udara di lantai sehingga uap lantai tidak langsung menembus kotak dan bilik suara yang berbahan karton. Selain itu jarak antara kedatangan kotak dan bilik suara dengan kelengkapan pemungutan suara agak jauh rentang waktunya, maka antisipasi kemungkinan buruk rusaknya kotak dan bilik suara benar-benar harus dilakukan.

Bagaimana kelengkapan TPS disiapkan oleh kabupaten/

kota? Sesuai kewenangan pengadaan kelengkapan TPS ada di masing-masing kabupaten/kota. Sehingga dengan disesuaikan tahapan tidak perlu menunggu distribusi dari provinsi. Ini akan lebih mudah dalam hal pengelolaan. Sambil terus menunggu

25 Sinergitas Kunci Pengelolaan Logistik

distribusi logistik lainnya, waktu senggang digunakan untuk menyortir kelengkapan TPS. Seperti menyiapkan alat coblos dan alasnya, spidol, lem, karet, dan kelengkapan lainnya.

Hal yang ditunggu adalah kedatangan surat suara. Suasana dimana seluruh tim logistik bisa berkumpul bersama-sama.

Ramai-ramai menyelesaikan satu pekerjaan, sambil berlomba siapa yang paling banyak mampu melipat. Biasanya diantara tim logistik ada yang dinobatkan sebagai kepala gudang, karena dianggap paling cakap diantara personil tim lainnya. Maka ketika sudah tiba jadwal penyortiran dan pelipatan surat suara, dengan dipandu Kasubag Logistik membuat tata tertib. Sehingga dengan adanya tata tertib diharapkan pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Balik lagi dengan keterbatasan personil, kali ini dalam penyortiran dan pelipatan surat suara menambah orang dari luar kantor. Dengan harapan kerja lebih maksimal dan cepat selesai.

Proses penerimaan surat suara hingga sampai ke gudang tergolong panjang prosedurnya. Setiap kabupaten/kota menjemput langsung ke pelabuhan Bitung dengan dikawal pengamanan ketat. Itupun setibanya di pelabuhan bukan langsung mengambil begitu saja tetapi masih dipastikan jumlah kardus dengan jumlah permintaan yang diajukan. Ini dimaksudkan menghindari kesalahan jumlah penerimaan dan memastikan surat suara benar- benar sesuai kabupaten/kota. Jangan sampai kabupaten A menerima kardus surat suara milik kabupaten C. Belum lagi antrian transportasi yang digunakan untuk memuat tidak bisa sembarang masuk parkir. Harus sesuai panggilan kontainer yang didalamnya memuat surat suara kabupaten/kota. Yang paling seru ketika kardus surat suara tidak dalam satu kontainer yang sama, bisa dibayangkan itu artinya masih harus menunggu giliran antri lagi. Rasanya ingin cepat sampai apa daya logistik

27 masih harus dinanti.

Jenis logistik yang belakangan masuk ke gudang sebelum packing logistik adalah jenis formulir-formulir. Jumlahnya tak kalah banyak dengan surat suara. Langkah yang biasanya diambil adalah terjadi pergeseran personil agar semua sama-sama bisa diselesaikan. Maka tim logistik yang dianggap seniorlah yang ditunjuk untuk undur diri dari pelipatan dan bergeser ke bagian pengesetan formulir. Sambil juga berkoordinasi dengan divisi Teknis untuk memastikan lagi apakah sudah sesuai kebutuhan ataukah masih ada yang kurang. Dengan kondisi logistik yang semakin menumpuk rasanya memang tidak akan mampu menyelesaikan, tetapi dengan kesadaran menjalankan tanggung jawab antar personil tim justru menjadi sebuah kekuatan untuk menyelesaikan target.

Sampailah pada pengepakan. Jangan membayangkan kalau pengepakan artinya tinggal memasukkan sesuai daftar logistik dan bereslah urusan. Tidak demikian. Pertama yang harus dilakukan adalah memilah dulu jenis logistik yang akan masuk dalam kotak, dengan logistik yang di luar kotak. Karena masing-masing memiliki fungsi kerja yang penting. Bukan yang di dalam kotak penting yang di luar kotak tidak penting. Jika sudah terbagi maka selanjutnya tinggal memasukkan kedalam kotak.

Didampingi juga dari teman-teman Divisi Teknis dengan maksud jika ada kekeliruan maka akan segera teratasi.

Cara kerja pengepakan logistik tidak bisa sembarang orang. Di antara tim yang ada ditunjuk yang memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Ada yang di bagian barang, bagian memasukkan barang, dan ada yang di bagian mengecek daftar logistik. Jika belum ada instruksi memegang logistic, jangan sekali-kali memegang, apalagi memasukkan ke dalam kotak. Karena pekerjaan di luar

27 Sinergitas Kunci Pengelolaan Logistik

komando akan mengacaukan pekerjaan, Kemungkinan yang terjadi adalah terdapat dua kali barang yang sama masuk dalam satu kotak atau justru sebaliknya tidak dimasukkan dalam kotak.

Bayangkan kalo itu terjadi di kecamatan yang terdapat desa terjauh. Jelas akan sangat kacau.

Logistik di Tingkatan Adhoc

Penyelenggara di tingkatan kecamatan selalu memiliki antusias dalam menjalankan tahapan. Energi positif ini sudah selayaknya dijaga agar kerja-kerja yang sudah tersusun dan terjadwal tidak timpang. Dengan menyamakan pemahaman maka ini akan mampu meminimalisir kesalahan. Koordinasi yang sering dilakukan mengingat situasi pandemi adalah lewat media sosial.

Dibentuklah grup whatsapp yang dengan begitu akan lebih mudah mengontrol pekerjaan, dan mudah pula mengevaluasi.

Sesekali jika mendesak maka dilakukan rapat koordinasi secara daring melalui zoom meeting. Ini sangat membantu memberikan informasi dan penjelasan-penjelasan jika ada regulasi yang kurang dipahami ataupun memang belum sampai.

Distribusi logistik pemilu ke kecamatan sampai ke TPS memiliki banyak kesan pada setiap penyelenggaraan. Di Bolaang Mongondow karena terdapat desa jauh di beberapa kecamatan, maka itu menjadi prioritas utama. Disusunlah rute distribusi sesuai prioritas. Tetapi untuk efisien waktu dan pekerjaan maka kecamatan yang sejalur juga bisa didistribusi sekalian. Jadwal pertama adalah di tiga kecamatan yang memang terdapat desa jauh jangkauan transportasinya. Yaitu Desa Pomoman Kecamatan Poigar, Desa Kolingangaan Kecamatan Bilalang dan Desa Mengkang Kecamatan Lolayan. Ketiga desa memiliki karakteristik yang berbeda. Pomoman misalnya selain berbatu juga banyak sungai yang harus dilewati. Sesuai pengaturan yang

29 dilaporkan PPK Poigar, menuju ke desa ini sebaiknya pagi hari agar terhindar dari luapan sungai yang seing terjadi di sore hari dan bisa dimungkinkan juga hujan di seputaran gunung. Lain halnya kondisi di Desa Kolingangaan. Jalan yang dilalui menanjak terus di antara gunung dan jurang, kondisi jalan yang belum beraspal sangat menyulitkan untuk bisa diakses mobil. Tidak semua jenis mobil bisa digunakan untuk sampai ke lokasi.

Yang paling memungkinkan adalah menggunakan motor trail.

Nah, kalau Desa Mengkang meskipun dibandingkan kedua desa lainnya, jalur akses menuju kesana memang tergolong tidak sulit tetapi memang jaraknya jauh ke dalam hutan. Yang juga memiliki tingkat rawan banjir yang tinggi. Selain ketiga desa dalam hal pendistribusian lancar dan sampai dengan selamat.

Pengamanan Logistik

Dalam pemilihan serentak 2020 pihak kepolisian dan TNI benar-benar full power mendukung pelaksanaan tahapan.

Dalam setiap kegiatan apapun tidak pernah tanpa didampingi kepolisian. Pengawalan ketat mulai dari penerimaan, pengelolaan, hingga distribusi logistik. Ini menunjukkan bahwa antara KPU Bolaang Mongondow dengan Kepolisian benar- benar bersinergi , sesuai dengan tugas masing bertanggung jawab mengawal pemilu. Yang menarik adalah Bolaang Mongondow dalam mengawal pemilihan berkoordinasi dengan dua resort kepolisian, yaitu Polres Bolaang Mongondow dan Polres Kota Kotamobagu. Mengapa? Karena ada dua kecamatan yang terdapat di Bolaang Mongondow masuk dalam wilayah pengawasan Kota Kotamobagu. (*)

29 Sinergitas Kunci Pengelolaan Logistik

31

BAGIAN II

KONSEP

Dalam dokumen Menjaga Integritas Pencalonan (Halaman 38-47)

Dokumen terkait