VI. LINGKUP PEKERJAAN PENGAWASAN
6.3. Pengawasan Pekerjaan Revitalisasi Nurseri
Nurseri yang digunakan oleh kontraktor dalam melaksanakan kewajibannya dibagi atas dua macam bentuk, yaitu nurseri sementara dan nurseri permanen. Nuseri sementara adalah nurseri yang berupa tempat penampungan tanaman yang berada di lapangan sebelum dilaksanakannya penanaman terhadap tanaman tersebut, sedangkan nurseri permanen adalah nurseri milik PT. Jasa Marga cabang CTC yang terletak di daerah Cipinang atau tepatnya pada Km-1 jalan tol Cililitan dan bersebelahan dengan pool derek Jagorawi. Pekerjaan revitalisasi nurseri hanya dilakukan pada nurseri permanen dan tidak pada nurseri sementara. Kondisi eksisting nurseri Cipinang dapat dilihat pada Gambar 23.
Gambar 23. Kondisi eksisting nurseri Cipinang
Nurseri yang dimaksudkan dalam pekerjaan ini merupakan lokasi yang cukup luas dengan penataan dan fasilitas tertentu yang digunakan untuk memelihara dan mempersiapkan tanaman sehingga siap untuk dipindahkan dan ditanam ke lokasi dan tidak digunakan sebagai tempat perbanyakan tanaman sebagaiman fungsi nurseri pada umumnya. Fungsi nurseri dalam pekerjaan penataan lanskap jalan tol CTC adalah sebagai area aklimatiasasi, lokasi penilaian tanaman dan sebagai tempat penyimpanan semua peralatan dan bahan pembantu pemeliharaan yang berkaitan dengan kegiatan penanaman.
Kegiatan revitalisasi nurseri mencakup sub-pekerjaan : 1) pembersihan lahan, 2) instalasi paranet dan tiang penyangga, 3) maintenance path paving, 4) pengadaan titik air, 5) pemangkasan terhadap pohon eksisting, dan 6) pembuatan lubang pengolahan kompos.
6.3.1. Pembersihan Lahan
Pekerjaan pembersihan lahan yang dimaksudkan dalam pekerjaan ini adalah pemindahan tanaman eksisting yang merupakan tanaman tampungan milik PT. Jasa Marga cabang CTC ke lokasi lain di dalam nurseri tersebut sebagai bagian dari persiapan nurseri untuk menampung tanaman yang akan didatangkan oleh kontraktor untuk proses aklimatisasi. Kondisi nurseri setelah dikerjakannya pekerjaan pembersihan lahan dapat dilihat pada Gambar 24.
Gambar 24. Kondisi nurseri setelah dilaksanakannya pekerjaan pembersihan lahan
Dalam pekerjaan ini, kontraktor melaksanakan pemindahan tanaman ke lokasi sebelah Barat dari nurseri tersebut yang merupakan lahan kosong.
Pekerjaan pemindahan tanaman dilakukan oleh 4 (empat) orang tenaga kerja, pekerjaan dimulai pada pukul 07.00 hingga selesai. Alat yang digunakan dalam pekerjaan tersebut hanyalah gerobak kayu. Gerobak kayu digunakan untuk memindahkan tanaman yang berukuran cukup besar, sedangkan tanaman yang berukuran kecil dipindahkan secara manual dengan cara mengangkat dan memindahkannya ke lokasi penampungan yang baru. Tanaman yang dipindahkan dalam pekerjaan itu antara lain : pangkas kuning, nusa indah, lidah mertua, palm kuning dan euphorbia.
6.3.2. Instalasi Paranet Dan Tiang Penyangga
Modul kerangka yang digunakan dalam membentuk tiang penyangga pada nuseri Cipinang disesuaikan dengan bentukan nurseri yang memanjang ke arah Barat dengan luas area yang mampu digunakan sebesar ± 400 m2. Untuk tiang penyangga digunakan pipa besi dengan diameter 10 cm dengan tinggi 3 m,
tiang tersebut kemudian dilas terhadap rangka atap besi sehingga menyerupai bentukan sebuah patio. Setelah rangka selesai dikerjakan, paranet kemudian dipasangkan dengan diikat menggunakan tali rafia. Paranet yang digunakan dalam pekerjaan ini memiliki kerapatan 50 %. Pada Gambar 25 dapat dilihat paranet dan tiang penyangga yang telah selesai didirikan oleh kontraktor pada lokasi nurseri Cipinang.
Gambar 25. Pekerjaan pemasangan paranet dan tiang penyangga
Pekerjaan pembuatan tiang penyangga dan instalasi paranet dilaksanakan pada malam hari selama 4 hari kerja. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan ini disebabkan karena kontraktor hanya menyewa tenaga kerja pengelasan serta peralatannya pada malam hari.
Pekerjaan pengelasan dimulai pada pukul 19.30 dan berakhir sekitar pukul 24.00. Pelaksanaan pekerjaan juga tidak dilengkapi dengan penerangan yang memadai dan hanya menggunakan lampu penerangan berupa senter.
6.3.3. Pemeliharaan Jalur Sirkulasi
Pekerjaan pemeliharaan jalur sirkulasi (maintenance path paving) dalam pekerjaan ini pada dasarnya adalah pekerjaan pembersihan rutin. Tapak disekitar nurseri dijaga kebersihannya dengan melakukan penyapuan dan membuang sampah daun yang berada disekitar jalur sirkulasi utama. Tenaga kerja yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah 3 (tiga) orang tenaga kerja, sedangkan peralatan yang digunakan mencakup sapu lidi, pengki, dan gerobak kayu. Pekerjaan pemeliharaan jalur sirkulasi dapat dilihat pada Gambar 25.
Gambar 26. Pekerjaan pemeliharaan jalur sirkulasi
6.3.4. Pengadaan Titik Air
Titik air yang terdapat pada nurseri Cipinang berupa keran air berjumlah 5 (lima) buah yang tersebar di dalam nurseri yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyiraman. Titik air yang ada pada nurseri Cipinang dapat dilihat pada Gambar 27.
Gambar 27. Pekerjaan pengadaan tiitik air penyiraman
6.3.5. Pemangkasan Pohon Eksisting
Pemangkasan pohon eksisting dilakukan untuk mempermudah instalasi tiang penyangga untuk pemasangan paranet. Pemangkasan hanya dilakukan pada tanaman-tanaman berukuran besar yang diperkirakan akan mempersulit
pemasangan paranet. Pekerjaan pemangkasan dapat dilihat pada Gambar 28.
Gambar 28. Pekerjaan pemangkasan tanaman eksisting pada lokasi nurseri Cipinang
Tanaman yang dipangkas dalam pekerjaan ini hanya dilakukan terhadap 3 (tiga) pohon besar yang ditujukan sebagai pemangkasan pengangkatan tajuk (crown raising). Pengangkatan tajuk adalah pemangkasan yang ditujukan untuk menghilangkan percabangan pohon yang terdekat dengan permukaan tanah untuk menciptakan ruang yang lebih luas.
6.3.6. Pembuatan Lubang Pengolahan Tanah
Lubang pengolahan tanah merupakan lubang yang digunakan sebagai lokasi tempat penyampuran tanah dengan kompos atau pupuk kandang sebelum digunakan sebagai media tanam. Lubang pengolahan tanah yang digunakan dalam pekerjaan berukuran 3 x 9 x 1 m. Pekerjaan pembuatan lubang pengolahan tanah pada nurseri Cipinang dapat dilihat pada Gambar 29.
Pekerjaan pembuatan lubang pengolahan tanah merupakan satu-satunya sub-pekerjaan revitalisasi nurseri yang dilakukan terpisah dan dilakukan sebelum pekerjaan revitalisasi nurseri dilakukan. Hal ini dikarenakan tanah hasil buangan dari pekerjaan tersebut kemudian digunakan sebagai tanah urugan pada pekerjaan penanaman.
Dalam ketentuan BQ, kontraktor hanya diwajibkan untuk membuat sebuah lubang pengolahan tanah. Namun, untuk memenuhi kebutuhan dalam mendatangkan tanah urugan, kontraktor membuat dua buah lubang pengolahan tanah, dengan satu lubang tambahan dikhususkan sebagai tempat pengambilan tanah urugan.
Gambar 29. Pekerjaan pengadaan lubang pengolahan tanah