• Tidak ada hasil yang ditemukan

126 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM

Pengawasan Pekerjaan Sumur Bor

A. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan mengenai pengawasan pekerjaan sumur bor.

B. Pendahuluan

Untuk mendapatkan sumber air baku untuk keperluan air minum, salah satu diantaranya adalah air tanah. Mengeksplorasi air tanah dapat dilakukan dengan cara melakukan pengeboran air tanah

Untuk eksplorasi air tanah dangkal cukup mempergunakan alat bor tangan, sedangkan air tanah dalam harus mempergunakan mesin bor.

Pengertian pemboran adalah melakukan kegiatan yang menembus material (tanah, batuan, pasir) dengan alat bor.

C. Peralatan Bor

Seperti dijelaskan di atas, alat bor dibedakan menjadi 2 macam :  Bor Tangan (Auger Drill)

 Bor Mesin (Mechanical Drill)

Mengingat bahwa untuk keperluan konstruksi SPAM tidak menggunakan bor tangan, maka pembahasan berikutnya difokuskan pada bor mesin. Bagian-bagian bor mesin (mechanical drill) :

 Bor putar hidrolis berspindel (spindle hydraulic rotary)  Bor putar penggerqak atas (top drive hydraulic rotary)  Bor meja putar (rotary table drilling machine)

Peralatan penunjang :  Stang bor (drill stem)  Mata bor (bit)  Pemberat (drill colar)  Alat pancing (fishing tools)  Lumpur pemboran (drilling mud)

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 127

D. Mekanisme Pemboran

Untuk mendapatkan hasil sumur bor yang baik, mekanisme pemboran dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Suatu rangkaian mata bor dan stang pemboran dipasang melalui meja putar atau spindel. Kemudian dihubungkan dengan slang karet dan swivel yang digantung pada pulley (kerekan) dengan sling.

b. Rangkaian ini diputar melalui spindel meja putar atau top drive, tergantung pada jenis mesin bornya.

c. Untuk mesin bor jenis hidrolis, tekanan bit dapat diatur melalui sistem hidrolis. Sedangkan mesin bor dengan sistem meja putar, tekanannya hanya bergantung pada berat stang bor. Sehingga pemberat (collar drill) mutlak diperlukan untuk menjaga kelurusan dan kecepatan pemboran.

Pompa Lumpur (Mud Pump)

Bertugas memompakan cairan pembilas ke dalam lubang bor melalui stang bor dan mata bor.

Pompa lumpur yang digunakan harus berpiston ganda, minimal mempunyai debit 350 – 500 liter per menit dan bertekanan 22 – 24 kg/cm2.

Lumpur Pemboran/Cairan Pembilas

Bentonite clay : mineral lempung yang mempunyai struktur berlapis silikat dan H2O. Berfungsi :

 Transport remukan hasil pemboran.

 Pelumas mata bor, stang bor dan pompa lumpur  Sebagai pendingin mata bor.

 Menjaga kestabilan lubang bor.

 Mencegah masuknya air formasi ke dalam lubang bor dan sebaliknya Bentonite yang baik :

 Berat jenis lumpur 7 – 9 pound/gallon  Kekentalan berkisar 32 – 45 detik/liter  Tidak mengandung banyak pasir.  pH berkisar 8 – 10

128 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM Cara mendeteksi :

 Dengan Penimbang Lumpur  Dengan Mars Funnel

 pH meter/pH paper (kertas pH)

Native clay (lempung alam) tidak diperkenankan dipakai karena :  Banyak mengandung pasir dan lanau (linet)

 Bekurangan koloid dan kurang kenyal yang dapat menyebabkan terjepitnya alat bor dan tersumbatnya aquifer

 Native clay hanya dapat digunakan pada formasi tanah pasir/artesis

E. Proses Pemboran

Pada proses pemboran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh hasil sumur yang baik, yaitu :

 Diameter yang dipakai harus sesuai dengan perencanaan.

 Posisi mesin bor harus betul-betul tepat horizontal. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh sumur yang tegak lurus (tidak miring).

 Setiap mulai kerja muka air statis harus diukur dan dicatat.

 Amati keadaan cairan pembilas dan harus dicatat bila ada perubahan.  Amati rpm mata bor.

 Pengambilan contoh batuan pada pilot hole setiap meter penembusan. Hal ini dimaksudkan unutk mengetahui formasi batuan, sehingga dapat disimpulkan pada kedalaman berapa lapisan aquifer berada.

Kecepatan pemboran etrgantung pada :  Kekerasan batuan

 Ukuran dan kondisi mata bor  Putaran mata bor

 Total beban pada mata bor  Keadaan cairan pembilas.

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 129

F. Geophysical Borehole Logging

Geophysical borehole logging adalah kegiatan pencatatan kemungkinan kandungan air di dalam sumur bor setelah dilakukan pilot hole. Cara ini tidak menunjukkan besaran kandungan air di dalam tanah, tetapi sebatas mengetahui potensi air tanah.

Macam logging yang dilakukan adalah :  Resistivity logging

a. Short normal b. Long normal  Spontaneous Potential  Gammay ray

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

 Bentangan elektrode permukaan sebaiknya memotong lubang bor.  Radius bentangan dari titik bor minimum 10 meter

 Bentangan jangan dibuat paralel dengan kawat listrik atau rel kereta api, karena dapat menimbulkan terjadinya medan magnet.

 Pengukuran dengan kecepatan konstan.  Tancapkan elektrode pada tanah yang basah.

G. Konstruksi Sumur Bor

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pekerjaan konstruksi sumur bor:

 Posisi mesin bor agar diperiksa kedatarannya

 Peralatan dan material (casing dan sebagainya) harus dipasang sesuai rencana

 Lubang harus bersih dan dapat dicapai oleh tali berbandul 1 – 1,5 kg minimal sedalam yang diharuskan.

 Periksa kelurusan penyambungan dengan metode sederhana. Selain itu perhatikan mutu bahan dan mutu pengelasan.

130 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM

Verticality/Plumbness Test

Peralatan :

 Lembaran plastik tebal transparan berskala lingkar untuk setiap radius 1 cm dan maksimum 2 cm > radius jambang dan diberi celah.

 Pipa berdiameter 2” dengan 3 ring.  Sling (wire line) 3/8 inch

 Pengukuran dilakukan tiap 3 meter interval.

Gravel Packing

Persyaratan :

Ukuran butir : 2 mm – 6 mm

Material berbentuk butir membundar Material gepeng/lunak tidak lebih dari 5% Pengisian gravel dapat dilakukan dengan :  Sirkulasi terbalik

 Sirkulasi biasa  Penutupan casing

 Bila lumpur terlalu kental, dilakukan pengenceran lebih dahulu agar gravel dapat masuk dengan baik dan harus masuk sedikit demi sedikit.

 Proses pemasangan casing sampai pemasukan gravel harus dilakukan tanpa selang waktu.

Cleaning/ Developing

Proses pencucian sumur dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni : a. High Velocity Jetting

 Pompa piston ganda dengan debit 500 liter/menit  Tekanan 20 bar dan diameter nozzle 3/8” – 3 buah  Pipa GI dengan diameter 2”

 Manometer

 Peralatan jetting/jetting tools  Air yang bersih (tidak tercemar)

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 131 Pelaksanaan :

 Jetting dilakukan dengan tekanan dimulai dari saringan paling atas sampai dengan bawah.

 Lamanya kurang lebih 10 menit setiap 3 meter saringan.  Pengulangan dilakukan dari awal hingga akhir

b. Surging by Air Compressor

 Kompresor ebrtekanan 125 – 150 psi  Pipa konduktor 3 – 3,5”

 Pipa tutup 1 – 2”

Penyemenan/Grouting

 Dilakukan untuk mencegah kontaminasi dengan air permukaan  Kedalaman antara 10 – 15 meter

Pumping Test

Pumping test adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kapasitas sumur bor. Untuk mengetahui kapasitas sumur bor dilakukan dengan cara pemompaan.

Peralatan yang dipergunakan :  Pompa submersible/turbin  Water level gauge

 V notch weir/pengukur debit  Thermometer air dan kertas pH  Jerican 5 liter – 2 buah

 Stop watch. Pelaksanaan :

 Ukur static water level (SWL) 2 hari sebelumnya, pagia – siang – sore.  Periksa tata letak pengkur debit

132 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM Step pumping test :

Dilakukan minimal 4 tahapan, mulai dari debit kecil. Setiap tahapan dilakukan selama 2 jam. Antar tahapan tidak dilakukan uji kambuh. Setelah diuji diperlukan waktu 8 jam kambuh (recovery).

Long term test pumping :

 Dilakukan terus menerus selama 2 x 24 jam tanpa selang waktu sedikitpun.  Pengukuran debit dilakukan setiap jam.

 Pengukruan temperatur dilakukan setiap 3 jam.

 Pengukuran pH dan lain-lain dilakukan pada tahap akhir pemompaan.  Pengambilan contoh air pada jam ke 8 dan jam ke 47.

 Pengambilan harus langsung ke pipa  Pemeriksaan contoh maksimal 1 x 24 jam.

 Setelah long term pumping test, maka uji kambuh/recovery selama 1 x 24 jam.

H. Latihan

1. Bagian-bagian bor mesin (mechanical drill) meliputi apa saja ? 2. Sebutkan mekanisme pemboran!

3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar memperoleh hasil sumur yang baik?

4. Apa yang dimaksud dengan Geophysical borehole logging? 5. Apa saja tahapan dalam Long term test pumping ?

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 133

I. Rangkuman

1. Mengeksplorasi air tanah dapat dilakukan dengan cara pengeboran air tanah yaitu kegiatan yang menembus material (tanah, batuan, pasir) dengan alat bor.

2. Perlu diperhatikan mekanisme pemboran, yaitu dari rangkaian mata bor dan stang pemboran dipasang melalui meja putar atau spindel. Kemudian dihubungkan dengan slang karet dan swivel yang digantung pada pulley (kerekan) dengan sling. Rangkaian ini diputar melalui spindel meja putar atau top drive, tergantung pada jenis mesin bornya. 3. Untuk mesin bor jenis hidrolis, tekanan bit dapat diatur melalui sistem

hidrolis. Sedangkan mesin bor dengan sistem meja putar, tekanannya hanya bergantung pada berat stang bor. Sehingga pemberat (collar drill) mutlak diperlukan untuk menjaga kelurusan dan kecepatan pemboran.

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 135

Dokumen terkait