• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 PROSEDUR PENGENDALIAN CACAT

D. Prosedur

6. Petunjuk Teknis Kerja

a. Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan Pengukuran b. Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan Galian Tanah c. Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan Pemasangan Pipa d. Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan Pengurugan e. Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan Pengetesan f. Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan Disinfeksi g. Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan Bekisting h. Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan Penulangan i. Petunjuk Teknis Kerja Pekerjaan Pengecoran Beton 7. Prosedur Pengawasan bagi Pengawas Lapangan

a. Definisi

b. Maksud dan Tujuan c. Ruang Lingkup d. Referensi e. Tanggung Jawab f. Prosedur 8. Membuat Kurva S

a. Sumber Daya Manusia b. Sumber Daya Material/Bahan c. Sumber Daya Peralatan d. Sumber Daya Keuangan e. Membuat Kurva S

9. Pengawasan Pemasangan Pipa a. Pengangkutan Pipa

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 5 b. Penumpukan Pipa c. Penggalian Pipa d. Pemasangan Pipa e. Penyambung Pipa f. Penimbunan Pipa

10. Pengawasan Pekerjaan Sumur Bor a. Peralatan Bor

b. Mekanisme Pemboran c. Proses Pemboran

d. Geophysical Borehole Logging e. Konstruksi Sumur Bor

11. Administrasi Teknik Konstruksi SPAM

a. Pengertian Administrasi Teknik Konstruksi SPAM b. Prinsip-Prinsip Dokumen Administrasi Teknik c. Jenis-Jenis Dokumen Administrasi Teknik 12. Penyusunan Laporan dan Berita Acara

a. Syarat dan Prinsip Laporan b. Fungsi Laporan

c. Langkah-Langkah Penyusunan Laporan d. Berita Acara

e. Fungsi Berita Acara

f. Prinsip dan Syarat Berita Acara g. Jenis-Jenis Berita Acara

13. Pengawasan Melekat

a. Prinsip-Prinsip Pengawasan Melekat b. Sasaran Pengawasan Melekat c. Sarana Pengawasan Melekat

d. Indikator Keberhasilan Pengawasan Melekat e. Tindak Lanjut Pengawasan Melekat

f. Hambatan Pelaksanaan Pengawasan Melekat 14. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM b. Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

c. Laporan Kecelakaan

d. Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan e. Persyaratan Teknis

f. Beberapa Contoh Pekerjaan yang Perlu Mendapatkan Perhatian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja

F. Estimasi Waktu

Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk mata pelatihan “Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM”pada peserta pelatihan teknis ini adalah 4 (empat) jam pelajaran.

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 7

BAB 2

8 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM

Manajemen Konstruksi SPAM

A. Indikator Keberhasilan

Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan mampu memahami mengenai Manajemen Konstruksi .

B. Pendahuluan

Manajemen konstruksi SPAM adalah rangkaian kegiatan yang menunjukkan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan (planning, organizing, actuating, controlling).

Dengan melaksanakan manajemen konstruksi SPAM yang baik diharapkan dapat dicapai mutu pekerjaan yang diinginkan sebagaimana telah ditetapkan dalam sasaran mutu. Sasaran mutu ini harus dipertahankan sebagai tujuan akhir dari semua tahapan manajemen konstruksi SPAM.

Yang perlu diperhatikan dalam pencapaian manajemen konstruksi SPAM adalah:

 Sistem Mutu konstruksi SPAM  Sistem Pencapaian Mutu  Pengadaan Jasa

 Tinjauan Kontrak

C. Sistem Mutu Konstruksi

Dalam sistem mutu disyaratkan ada prosedur dan aktivitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan dan mengontrol untuk meyakinkan bahwa proses produk yang sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis. Prosedur adalah urutan aktivitas yang melibatkan semua unit organisasi terkait satu sama lain, hingga mencapai sasaran dengan penuh tanggung jawab. Satu sama lain saling menunjang dengan memperhatikan :

 Instruksi kerja

 Rencana inspeksi dan tes  Jadual

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 9 Pihak Kontraktor sebagai pelaksana harus membuat Rencana Mutu Kontrak dengan dasar :

 Dibuat oleh kontraktor yang menang dan ditunjuk  Disetujui/disahkan oleh pengguna jasa.

 Sebagai alat kendali bagi pelaksana dan pengawas

D. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Dalam sistem pencapaian mutu pihak konstruksi SPAM harus melakukan pengendalian berupa :

a) Pengendalian Mutu (Quality Control) melalui inspeksi produk akhir, sulit menghindari terbuangnya bahan, waktu, dana dan tenaga karena adanya produk yang ditolak. Pada prakteknya masih ditemui produk yang tidak memenuhi syarat tetapi tidak ditolak.

Masukan

(Input) ProduksiProses Keluaran (Output)

Quality Control Diserahkan

D ib ua ng Tolak Perbaiki

Quality Control

Gambar 1. Quality Control

b) Program Jaminan Mutu (Quality Assurance) yang menekankan pada pengelolaan seluruh elemen dan tahap kegiatan (perencanaan, pelaksanaan, operasi dan pemeliharaan, pemanfaatan) yang berkaitan dengan mutu produk, sehingga terjadinya produk yang tidak memenuhi syarat dapat dicegah.

10 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM Pengendalian Kualitas Proses Produksi Masukan (Input) Keluaran (Output)

Quality Assurance

Gambar 2. Quality Assurance

E. Pengadaan Jasa

Pengadaan jasa kontraktor di lingkungan konstruksi SPAM, khususnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengacu pada Keputusan Presiden dan peraturan/perundangan terkait, antara lain :

 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

 Peraturan Lembaga LKPP Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

 Peraturan Lembaga LKPP Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Swakelola  Peraturan Lembaga LKPP Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia

 Peraturan Lembaga LKPP Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Tender/Seleksi Internasional

 Peraturan Lembaga LKPP Nomor 11 Tahun 2018 tentang Katalog Elektronik  Peraturan Lembaga LKPP Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman

Pengadaan Barang/Jasa yang Dikecualikan Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

 Peraturan Lembaga LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat

 Peraturan Lembaga LKPP Nomor 14 Tahun 2018 tentang Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa

 Peraturan Lembaga LKPP Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pelaku Pengadaan Barang/Jasa

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 11  Peraturan Lembaga LKPP Nomor 17 Tahun 2018 tentang Sanksi Daftar

Hitam Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

 Peraturan Lembaga LKPP Nomor 18 Tahun 2018 tentang Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

 Peraturan Lembaga LKPP Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pengembangan Sistem dan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Terdapat beberapa kriteria dalam pengadaan jasa :

 Waktu pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh satuan kerja.

 Harga terendah yang responsif dan menuntungkan negara serta dapat dipertanggungjawabkan.

 Kemampuan teknis kontraktor (metode pelaksanaan dan pengalaman kerja).

Dalam mengevaluasi kualifikasi peserta pelelangan dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni:

1. Prakualifikasi

Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari kontraktor/penyedia jasa sebelum pemasukan penawaran.

Sebelum pemasukan penawaran kontraktor harus mengisi daftar isian kualifikasi. Selanjutnya dokumen dievaluasi oleh panitia dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Bagi kontraktor yang lulus prakualifikasi, akan diundang mengikuti proses pelelangan berikutnya. Bagi kontraktor yang tidak lulus, tidak diundang mengikuti proses pelelangan berikutnya.

Prakualifikasi wajib dilaksanakan untuk pengadaan ajsa konsultansi dan pengadaan barang/ajsa pemborongan/jasa lainnya yang menggunakan metode penunjukan langsung untuk pekerjaan kompleks, pelelangan terbatas dan pemilihan langsung.

2. Pasca Kualifikasi

Pasca Kualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa setelah memasukkan penawaran. Evaluasi dokumen kualifikasi dilakukan bersama-sama pemasukan dokumen penawaran.

12 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM Seluruh kontraktor yang memenuhi persyaratan klasifikasi dan kualifikasi yang ditentukan oleh panitia dapat mendaftarkan diri.

Selanjutnya kontraktor dapat membeli dokumen kualifikasi dan dokumen pelelangan.

Setelah dokumen diserahkan kepada panitia, selanjutnya dilakukan evaluasi kualifikasi dan penawaran.

Jika dokumen kualifikasi tidak memenuhi persyaratan, maka kontraktor dinyatakan tidak lulus dan penawaran dinyatakan tidak memenuhi syarat.

F. Tinjauan Kontrak

Tinjauan kontrak untuk memastikan kontraktor mengerti isi dokumen pengadaan jasa, kontrak dan adendum kontrak. Pihak-pihak yang terlibat dalam penandatanganan kontrak harus memahami isi dan makna kontrak. Karena pada dasarnya kontrak merupakan undang-undang bagi kedua belah pihak yang mengikatkan diri dalam suatu perjanjian yang mempunyai akibat hukum. Oleh karenanya hak dan kewajiban pihak-pihak yang melakukan perjanjian harus ditulis secara jelas. Demikian juga dengan sanksi jika terjadi perbuatan wanprestasi oleh salah satu pihak, harus diterangkan di dalam kontrak perjanjian.

Adapun perjanjian pekerjaan pemborongan minimal berisi : a) Kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa.

b) Jaminan pelaksanaan (performance bond) yang diterbitkan olah bank atau lembaga keuangan yang memiliki program surety bond.

c) Jenis pelaksanaan berikut volume, nilai kontrak dan sumber dana untuk pembayaran pelaksanaan konstruksi SPAM yang diperjanjikan.

d) Waktu pelaksanaan menyebutkan kapan konstruksi SPAM ini dimulai dan selesai.

e) Pengawasan pelaksanaan pekerjaan  dilakukan oleh Konsultan Pengawas atau Direksi Lapangan.

f) Cara pembayaran, dapat dilakukan berdasarkan kemajuan prestasi yang dicapai atau dengan monthly certificate.

g) Penyerahan pertama pekerjaan dan kedua.

h) Pemeliharaan, dilakukan selama kurun waktu antara penyerahan pertama dan kedua.

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 13 i) Perubahan pekerjaan, jika terdapat perbedaan antara volume yang tercantum di dalam kontrak perjanjian dan realisasi pelaksanaan di lapangan.

j) Sanksi, jika salah satu pihak melakukan pelanggaran atau wanprestasi terhadap isi perjanjian.

Penekanan terhadap pengertian kontrak diharapkan :

a) Pengguna jasa dan penyedia jasa memahami persyaratan dalam dokumen tender, tambahan dokumen tender dan proses kualifikasi.

b) Pengguna jasa memahami konsep kontrak yang akan ditandatangani. c) Penyedia jasa dapat menyediakan sumber daya manusia, bahan, dana dan

peralatan serta teknik pelaksanaan.

G. Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen konstruksi SPAM ?

2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pencapaian manajemen konstruksi SPAM ?

3. Dalam membuat Rencana Mutu Kontrak apa saja yang mendasari ? 4. Sebutkan kriteria dalam pengadaan jasa!

5. Perjanjian pekerjaan rombongan minimal berisi apa saja? Sebutkan 5 saja!

H. Rangkuman

1. Manajemen konstruksi SPAM adalah rangkaian kegiatan yang menunjukkan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan (planning, organizing, actuating, controlling).

2. Yang perlu diperhatikan dalam pencapaian manajemen konstruksi SPAM adalah Sistem Mutu konstruksi SPAM, Sistem Pencapaian Mutu, Pengadaan Jasa, dan Tinjauan Kontrak.

3. Terdapat beberapa kriteria dalam pengadaan jasa :

• Waktu pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh satuan kerja.

• Harga terendah yang responsif dan menuntungkan negara serta dapat dipertanggungjawabkan.

14 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM • Kemampuan teknis kontraktor (metode pelaksanaan dan

pengalaman kerja).

4. Sebelum pemasukan penawaran kontraktor harus mengisi daftar isian kualifikasi. Selanjutnya dokumen dievaluasi oleh panitia dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Bagi kontraktor yang lulus prakualifikasi, akan diundang mengikuti proses pelelangan berikutnya. Bagi kontraktor yang tidak lulus, tidak diundang mengikuti proses pelelangan berikutnya.

5. Tinjauan kontrak untuk memastikan kontraktor mengerti isi dokumen pengadaan jasa, kontrak dan adendum kontrak. Pihak-pihak yang terlibat dalam penandatanganan kontrak harus memahami isi dan makna kontrak. Karena pada dasarnya kontrak merupakan undang-undang bagi kedua belah pihak yang mengikatkan diri dalam suatu perjanjian yang mempunyai akibat hukum.

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 15

BAB 3

16 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM

Pelaksanaan Konstruksi SPAM

A. Indikator Keberhasilan

Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan mampu memahami tahapan pelaksanaan konstruksi SPAM.

B. Pendahuluan

Tahap pelaksanaan adalah tahap yang sangat menentukan terhadap hasil pembangunan suatu konstruksi SPAM. Sebaik apapun perencanaan suatu konstruksi SPAM, jika pelaksanaannya tidak memenuhi persyaratan teknis, maka dapat dipastikan hasil akhirnya tidak akan dapat mencapai umur teknis yang telah ditetapkan.

Oleh karenanya pada saat pelaksanaan konstruksi SPAM harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 Pengendalian proses  Inspeksi dan Test

 Peningkatan terus menerus  Tindakan korektif dan pencegahan  Pengendalian rekaman mutu  Tinjauan manajemen

C. Pengendalian Proses

Proses sebagai suatu rangkaian aktivitas yang berhubungan atau berinteraksi yang mengubah masukan menjadi keluaran dengan memastikan rangkaian kegiatan pelaksanaan pada kondisi terkendali. Oleh karenanya pada saat akan memulai pelaksanaan konstruksi SPAM, pengguna jasa harus membuat Rencana Mutu Konstruksi SPAM, sedangkan penyedia jasa harus membuat Program Mutu Konstruksi SPAM. Sehingga diharapkan hasil akhir sebuah konstruksi SPAM mencapai mutu yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis dan mempunyai umur teknis seperti yang diharapkan.

Penyusunan Rencana Mutu Konstruksi SPAM harus menguraikan beberapa hal sebagai berikut :

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 17 a. Identitas konstruksi SPAM, menyebutkan nama konstruksi SPAM, lokasi konstruksi SPAM, sumber dana, besaran dana, nama penanggung jawab konstruksi SPAM.

b. Struktur organisasi konstruksi SPAM dilengkapi dengan uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing unit organisasi. Sehingga dapat dengan cepat dan tepat meminta pertanggungjawaban kepada unit organisasi jika terjadi permasalahan.

c. Bagan alir kegiatan pokok, memuat alur perjalanan sebuah pekerjaan dari awal sampai akhir. Seorang pelaksana pekerjaan harus dapat menyusun bagan alir untuk mengetahui sampai dimana pemahaman pelaksana terhadap urutan pelaksanaan pekerjaan. Sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.

d. Jadwal pelaksanaan, digambarkan secara jelas urutan kegiatan dan mengidentifikasi katergantungan kegiatan yang satu dengan lainnya. Sehingga dapat diperoleh lintasan kritis yang akan terjadi. Jika seorang pelaksana dapat mengidentifikasi lintasan kritis dalam kegiatan sebuah konstruksi SPAM, maka dapat diambil langkah-langkah strategis supaya tidak terjadi keterlambatan sebuah konstruksi SPAM.

e. Metode pelaksanaan, memberikan gambaran tentang bagaimana cara seorang pelaksana akan melaksanakan pekerjaan tahap demi tahap.

f. Rencana inspeksi dan test.

g. Daftar alat yang dipergunakan, meliputi semua peralatan utama dan penunjang untuk melaksanakan pekerjaan di lapangan.

h. Check list, yaitu berupa daftar simak yang dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan pemeriksaan pekerjaan yang dikerjakan. Dengan check list diharapkan tidak pekerjaan yang tertinggal.

Untuk pengendalian proses berupa Rencana Mutu diharapkan :  Gambar kerja/shop drawing yang beredar memenuhi syarat.

 Prosedur/instruksi kerja/check list sesuai dengan yang ditentukan oleh konstruksi SPAM.

 Peralatan kerja yang digunakan sesuai peruntukannya.

 Tolok ukur pekerjaan dan hasil kerja bisa terpenuhi karena ada konsistensi pemantauan.

18 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM

D. Inspeksi Test

Pengertian inspeksi adalah kegiatan pengukuran, pemeriksaan, pengujian dengan membandingkan hasil dengan persyaratan yang ditentukan agar dapat menetapkan apakah kesesuaian dicapai untuk masing-masing karakteristik. Inspeksi dan test dilaksanakan oleh kontraktor dan diharapkan hasil pekerjaan yang dikerjakan dapat memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Rangkaian kegiatan pelaksanaan, sering terjadi saat serah terima hasil pekerjaan tidak memenuhi syarat/tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, sehingga perlu diadakan inspeksi dan test.

Dalam hal ini petugas yang bertanggung jawab terhadap pengendalian mutu harus mengadakan inspeksi dan test secara intensif, sehingga kontraktor akan mengadakan terlebih dahulu :

 Kegiatan inspeksi terhadap material/rangkaian kegiatan pelaksanaan.  Melaksanakan inspeksi dan test terhadap hasil kerja sebelum

diserahterimakan kepada kepala satuan kerja.

Penyusunan jadwal pelaksanaan Inspeksi dan Test dilakukan :

Untuk mengendalikan mutu hasil kegiatan sesuai persyaratan/spesifikasi teknis. Untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan/standar ketidakseusaian hasil (non conformity product) yang terjadi harus :

 Diidentifikasi  Ditindaklanjuti

 Ditetapkan penanggung jawab tindak lanjut.  Ditetapkan batas waktu penyelesaian.

Yang termasuk dalam kategori Inspeksi adalah : pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan dengan mempergunakan check list, pemeriksaan contoh bahan, membandingkan pelaksanaan dengan spesifikasi teknis,

Sedangkan yang termasuk kategori Test adalah :uji kualitas, hydrostatic test, uji aliran pada jaringan pipa, test kubus beton.

Langkah pengujian (test) dapat dilakukan melalui 2 langkah : a. Pengujian Laboratorium :

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 19  Mengetahui laboratorium yang disetujui oleh Direksi.

 Cara pengujian yang akan dilaksanakan. b. Pengujian Lapangan :

 Mengecek jenis dan alat pengujian  Mempersiapkan pedoman pengujian  Mengetahui mutu di lapangan

E. Peningkatan Terus Menerus

Tujuan peningkatan terus menerus/berkelanjutan adalah untuk mencapai kinerja organisasi melalui kebijakan mutu, tujuan mutu, hasil audit, tindakan preventif dan korektif dan kajian manajemen.

Adapun langkah-langkah peningkatan berkelanjutan : a) Mengukur karakteristik mutu setiap jenis pekerjaan.

b) Membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria penerimaan.

c) Mengambil tindakan peningkatan apabila ditemukan ada perbedaan antara kinerja aktual dan standar.

d) Apabila ditemukan ketidaksesuaian produk, harus diambil tindakan peningkatan :

 Dikerjakan ulang sesuai kriteria penerimaan (rework)  Diterima dengan perbaikan (repair)

 Ditolak atau dibuang (reject)

F. Tindakan Pencegahan dan Korektif

Untuk mencegah ketidaksesuaian tidak terulang lagi, maka diperlukan tindakan pencegahan (preventive action). Tindakan ini dilakukan sebelum ketidaksesuaian terjadi.

Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian antara lain :

 Menganalisa permasalahan  Menghilangkan penyebab masalah  Menyusun langkah-langkah pencegahan

20 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM Sedangkan tindakan korektif adalah tindakan yang dilakukan setelah mengetahui terjadinya ketidaksesuaian produk. Misalnya dari hasil pengujian hidrostatic dijumpai di beberapa tempat terjadi kebocoran pipa.

Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi kebocoran, misalnya pada pengujian hidrostatic test pipa sepanjang 400 m terdapat kebocoran di 7 tempat yang berbeda.

b. Menganalisa penyebab kebocoran  kebocoran pada sambungan pipa atau badan pipa.

c. Melakukan tindakan perbaikan  membongkar kembali di titik-titik kebocoran dan memperbaiki.

d. Membuat kesimpulan dengan mencari akar permasalahan  jika kebocoran terjadi pada sambungan, kemungkinan kesalahan adalah pada waktu penyambungan pipa atau rubber ring tidak sesuai dengan pipa yang dipasang. Jika kebocoran terjadi pada badan pipa, kemungkinan kesalahan adalah pada pengadaan pipa yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan. Atau pemasangan pipa tidak memenuhi kedalaman yang disyaratkan, sehingga dengan beban dari luar badan pipa mengalami kerusakan.

Dari ketidaksesuaian tersebut di atas dapat dilakukan tindakan korektif dan menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas ketidaksesuaian ini.

G. Pengendalian Rekaman Mutu

Rekaman mutu adalah catatan atau dokumen yang mencatat semua kegiatan pelaksanaan konstruksi SPAM sejak awal hingga selesai.

Rekaman mutu ini harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah dicari jika diperlukan. Hal ini sangat penting untuk keperluan pemeriksaan pihak eksternal (Inspektorat Jenderal, BPKP, BPK, KPK). Penyimpanan rekaman mutu harus dilakukan di tempat yang ditentukan sesuai jenis pekerjaan.

Rekaman mutu tersebut antara lain : a) Data administrasi proses pelelangan b) Data pekerjaan kontraktual

c) Data surat menyurat d) Data penunjang e) Hasil tindakan korektif

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 21 f) Hasil tindakan pencegahan

g) Hasil audit

h) Hasil tinjauan manajemen

H. Tinjauan Manajemen

Rapat Tinjauan Manajemen adalah forum pertemuan yang melibatkan berbagai unsur dalam konstruksi SPAM. Dalam forum ini dibahas berbagai masalah dan pemecahan masalah serta menentukan arah langkah ke depan.

Penyelenggaraan tinjauan manajemen menitikberatkan :

a) Agenda dan materi Tinjauan Manajemen diprakarsai oleh Bagian Jaminan Mutu Konstruksi SPAM (Quality Assurance).

b) Tinjauan Manajemen dipimpin oleh Kepala Satuan Kerja.

c) Setiap masalah yang dibahas dalam Tinjauan Manajemen diputuskan oleh Kepala Satuan Kerja sesuai tingkatannya dan ditetapkan pernanggung jawabnya.

d) Masalah yang tidak dapat diselesaikan disampaikan dalam Rapat Tinjauan Manajemen tingkat di atasnya

Penerapan Penyusunan/Revisi Dokumen Mutu Ketidaksesuaian Sistem/ Hasil Keluhan

Tindakan Koreksi & Pencegahan Tinjauan

Manajemen

Gambar 3. Tinjauan Manajemen

I. Penyerahan Pekerjaan

Penyerahan pekerjaan dilaksanakan menjelang berakhirnya jangka waktu kontrak.

22 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM Kontraktor mengajukan permohonan peninjauan lapangan, bahwa seluruh volume yang tercantum dalam kontrak telah dikerjakan secara keseluruhan. Kemudian dilakukan pemeriksaan bersama antara kontraktor dan Tim Penerimaan Pekerjaan. Setelah dilakukan pemeriksaan bersama (Mutual Check 100%) dibuat Berita Acara Serah Terima Pertama.

Jika terdapat pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan, sedangkan batas akhir kontrak telah berakhir, maka sanksi keterlambatan dapat dikenakan kepada kontraktor yang bersangkutan.

Pada umumnya setelah penyerahan pertama, kontraktor belum dapat menerima pembayaran 100%, karena dana sebesar 5% masih ditahan oleh pihak konstruksi SPAM (retensi).

Setelah pekerjaan diserahterimakan pada tahap pertama, kontraktor masih mempunyai kewajiban melakukan pemeliharaan jika terjadi kerusakan pada masa pemeliharaan. Jangka waktu masa pemeliharaan ditentukan dalam kontrak dan sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan pemeliharaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

Setelah batas waktu masa pemeliharaan berakhir dan tidak ada pekerjaan yang dinyatakan rusak, untuk yang kedua kalinya pekerjaan diserahterimakan. Pada saat serah terima diterbitkan Berita Acara Serah Terima Kedua.

Dengan telah ditandatanganinya Berita Acara Serah terima ini tanggung jawab telah berpindah dari kontraktor kepada pemilik konstruksi SPAM. Sehingga beban operasi dan pemeliharaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik konstruksi SPAM.

J. Latihan

1. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat pelaksanaan konstruksi SPAM ?

2. Penyusunan Rencana Mutu Konstruksi SPAM harus menguraikan tentang apa saja ?

3. Jelaskan langkah-langkah pengujian (test)!

4. Langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian?

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 23

K. Rangkuman

1. Sebaik apapun perencanaan suatu konstruksi SPAM, jika pelaksanaannya tidak memenuhi persyaratan teknis, maka dapat dipastikan hasil akhirnya tidak akan dapat mencapai umur teknis yang telah ditetapkan.

2. Yang termasuk kategori Inspeksi: pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan dengan mempergunakan check list, pemeriksaan contoh bahan, membandingkan pelaksanaan dengan spesifikasi teknis, Sedangkan yang termasuk kategori Test: uji kualitas, hydrostatic test, uji aliran pada jaringan pipa, test kubus beton.

3. Tujuan peningkatan terus menerus/berkelanjutan adalah untuk mencapai kinerja organisasi melalui kebijakan mutu, tujuan mutu, hasil audit, tindakan preventif dan korektif dan kajian manajemen.

4. Rekaman mutu adalah catatan atau dokumen yang mencatat semua kegiatan pelaksanaan konstruksi SPAM sejak awal hingga selesai. 5. Penyerahan pekerjaan dilaksanakan menjelang berakhirnya jangka

waktu kontrak. Jika terdapat pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan, sedangkan batas akhir kontrak telah berakhir, maka sanksi keterlambatan dapat dikenakan kepada kontraktor yang bersangkutan.

6. Setelah pekerjaan diserahterimakan pada tahap pertama, kontraktor masih mempunyai kewajiban melakukan pemeliharaan jika terjadi

Dokumen terkait