• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 16 PENUTUP

B. Tindak Lanjut

Yang termasuk dalam kategori Inspeksi adalah : pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan dengan mempergunakan check list, pemeriksaan contoh bahan, membandingkan pelaksanaan dengan spesifikasi teknis,

Sedangkan yang termasuk kategori Test adalah :uji kualitas, hydrostatic test, uji aliran pada jaringan pipa, test kubus beton.

Langkah pengujian (test) dapat dilakukan melalui 2 langkah : a. Pengujian Laboratorium :

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 19  Mengetahui laboratorium yang disetujui oleh Direksi.

 Cara pengujian yang akan dilaksanakan. b. Pengujian Lapangan :

 Mengecek jenis dan alat pengujian  Mempersiapkan pedoman pengujian  Mengetahui mutu di lapangan

E. Peningkatan Terus Menerus

Tujuan peningkatan terus menerus/berkelanjutan adalah untuk mencapai kinerja organisasi melalui kebijakan mutu, tujuan mutu, hasil audit, tindakan preventif dan korektif dan kajian manajemen.

Adapun langkah-langkah peningkatan berkelanjutan : a) Mengukur karakteristik mutu setiap jenis pekerjaan.

b) Membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria penerimaan.

c) Mengambil tindakan peningkatan apabila ditemukan ada perbedaan antara kinerja aktual dan standar.

d) Apabila ditemukan ketidaksesuaian produk, harus diambil tindakan peningkatan :

 Dikerjakan ulang sesuai kriteria penerimaan (rework)  Diterima dengan perbaikan (repair)

 Ditolak atau dibuang (reject)

F. Tindakan Pencegahan dan Korektif

Untuk mencegah ketidaksesuaian tidak terulang lagi, maka diperlukan tindakan pencegahan (preventive action). Tindakan ini dilakukan sebelum ketidaksesuaian terjadi.

Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian antara lain :

 Menganalisa permasalahan  Menghilangkan penyebab masalah  Menyusun langkah-langkah pencegahan

20 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM Sedangkan tindakan korektif adalah tindakan yang dilakukan setelah mengetahui terjadinya ketidaksesuaian produk. Misalnya dari hasil pengujian hidrostatic dijumpai di beberapa tempat terjadi kebocoran pipa.

Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi kebocoran, misalnya pada pengujian hidrostatic test pipa sepanjang 400 m terdapat kebocoran di 7 tempat yang berbeda.

b. Menganalisa penyebab kebocoran  kebocoran pada sambungan pipa atau badan pipa.

c. Melakukan tindakan perbaikan  membongkar kembali di titik-titik kebocoran dan memperbaiki.

d. Membuat kesimpulan dengan mencari akar permasalahan  jika kebocoran terjadi pada sambungan, kemungkinan kesalahan adalah pada waktu penyambungan pipa atau rubber ring tidak sesuai dengan pipa yang dipasang. Jika kebocoran terjadi pada badan pipa, kemungkinan kesalahan adalah pada pengadaan pipa yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan. Atau pemasangan pipa tidak memenuhi kedalaman yang disyaratkan, sehingga dengan beban dari luar badan pipa mengalami kerusakan.

Dari ketidaksesuaian tersebut di atas dapat dilakukan tindakan korektif dan menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas ketidaksesuaian ini.

G. Pengendalian Rekaman Mutu

Rekaman mutu adalah catatan atau dokumen yang mencatat semua kegiatan pelaksanaan konstruksi SPAM sejak awal hingga selesai.

Rekaman mutu ini harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah dicari jika diperlukan. Hal ini sangat penting untuk keperluan pemeriksaan pihak eksternal (Inspektorat Jenderal, BPKP, BPK, KPK). Penyimpanan rekaman mutu harus dilakukan di tempat yang ditentukan sesuai jenis pekerjaan.

Rekaman mutu tersebut antara lain : a) Data administrasi proses pelelangan b) Data pekerjaan kontraktual

c) Data surat menyurat d) Data penunjang e) Hasil tindakan korektif

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 21 f) Hasil tindakan pencegahan

g) Hasil audit

h) Hasil tinjauan manajemen

H. Tinjauan Manajemen

Rapat Tinjauan Manajemen adalah forum pertemuan yang melibatkan berbagai unsur dalam konstruksi SPAM. Dalam forum ini dibahas berbagai masalah dan pemecahan masalah serta menentukan arah langkah ke depan.

Penyelenggaraan tinjauan manajemen menitikberatkan :

a) Agenda dan materi Tinjauan Manajemen diprakarsai oleh Bagian Jaminan Mutu Konstruksi SPAM (Quality Assurance).

b) Tinjauan Manajemen dipimpin oleh Kepala Satuan Kerja.

c) Setiap masalah yang dibahas dalam Tinjauan Manajemen diputuskan oleh Kepala Satuan Kerja sesuai tingkatannya dan ditetapkan pernanggung jawabnya.

d) Masalah yang tidak dapat diselesaikan disampaikan dalam Rapat Tinjauan Manajemen tingkat di atasnya

Penerapan Penyusunan/Revisi Dokumen Mutu Ketidaksesuaian Sistem/ Hasil Keluhan

Tindakan Koreksi & Pencegahan Tinjauan

Manajemen

Gambar 3. Tinjauan Manajemen

I. Penyerahan Pekerjaan

Penyerahan pekerjaan dilaksanakan menjelang berakhirnya jangka waktu kontrak.

22 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM Kontraktor mengajukan permohonan peninjauan lapangan, bahwa seluruh volume yang tercantum dalam kontrak telah dikerjakan secara keseluruhan. Kemudian dilakukan pemeriksaan bersama antara kontraktor dan Tim Penerimaan Pekerjaan. Setelah dilakukan pemeriksaan bersama (Mutual Check 100%) dibuat Berita Acara Serah Terima Pertama.

Jika terdapat pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan, sedangkan batas akhir kontrak telah berakhir, maka sanksi keterlambatan dapat dikenakan kepada kontraktor yang bersangkutan.

Pada umumnya setelah penyerahan pertama, kontraktor belum dapat menerima pembayaran 100%, karena dana sebesar 5% masih ditahan oleh pihak konstruksi SPAM (retensi).

Setelah pekerjaan diserahterimakan pada tahap pertama, kontraktor masih mempunyai kewajiban melakukan pemeliharaan jika terjadi kerusakan pada masa pemeliharaan. Jangka waktu masa pemeliharaan ditentukan dalam kontrak dan sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan pemeliharaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

Setelah batas waktu masa pemeliharaan berakhir dan tidak ada pekerjaan yang dinyatakan rusak, untuk yang kedua kalinya pekerjaan diserahterimakan. Pada saat serah terima diterbitkan Berita Acara Serah Terima Kedua.

Dengan telah ditandatanganinya Berita Acara Serah terima ini tanggung jawab telah berpindah dari kontraktor kepada pemilik konstruksi SPAM. Sehingga beban operasi dan pemeliharaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik konstruksi SPAM.

J. Latihan

1. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat pelaksanaan konstruksi SPAM ?

2. Penyusunan Rencana Mutu Konstruksi SPAM harus menguraikan tentang apa saja ?

3. Jelaskan langkah-langkah pengujian (test)!

4. Langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian?

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 23

K. Rangkuman

1. Sebaik apapun perencanaan suatu konstruksi SPAM, jika pelaksanaannya tidak memenuhi persyaratan teknis, maka dapat dipastikan hasil akhirnya tidak akan dapat mencapai umur teknis yang telah ditetapkan.

2. Yang termasuk kategori Inspeksi: pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan dengan mempergunakan check list, pemeriksaan contoh bahan, membandingkan pelaksanaan dengan spesifikasi teknis, Sedangkan yang termasuk kategori Test: uji kualitas, hydrostatic test, uji aliran pada jaringan pipa, test kubus beton.

3. Tujuan peningkatan terus menerus/berkelanjutan adalah untuk mencapai kinerja organisasi melalui kebijakan mutu, tujuan mutu, hasil audit, tindakan preventif dan korektif dan kajian manajemen.

4. Rekaman mutu adalah catatan atau dokumen yang mencatat semua kegiatan pelaksanaan konstruksi SPAM sejak awal hingga selesai. 5. Penyerahan pekerjaan dilaksanakan menjelang berakhirnya jangka

waktu kontrak. Jika terdapat pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan, sedangkan batas akhir kontrak telah berakhir, maka sanksi keterlambatan dapat dikenakan kepada kontraktor yang bersangkutan.

6. Setelah pekerjaan diserahterimakan pada tahap pertama, kontraktor masih mempunyai kewajiban melakukan pemeliharaan jika terjadi kerusakan pada masa pemeliharaan. Jangka waktu masa pemeliharaan ditentukan dalam kontrak dan sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan pemeliharaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

7. Dengan telah ditandatanganinya Berita Acara Serah terima ini tanggung jawab telah berpindah dari kontraktor kepada pemilik konstruksi SPAM. Sehingga beban operasi dan pemeliharaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik konstruksi SPAM.

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 25

BAB 4

26 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM

Rencana Mutu Kontrak

A.

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan Rencana Mutu Kontrak.

B.

Tujuan

Rencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan mutu dan tujuan mutu kontrak serta hal-hal khusus lainnya yang timbul dalam proses pelaksanaan.

Tujuan Rencana Mutu Kontrak ini untuk menentukan arah pengendalian proses produksi sehingga dapat diharapkan memperoleh produk yang bermutu sesuai perencanaan.

Pedoman ini diterapkan dalam proses pelaksanaan pekerjaan untuk memantau dan menilai spesifikasi teknis kontrak, sehingga dimungkinkan adanya prosedur tambahan untuk mendukung rencana mutu :

1. Informasi Proyek

Nama Satuan Kerja : ... Nomor Kode Satker : ... Propinsi : ... Departemen : ... Unit Organisasi : ... Nama Kepala Satker : ... Alamat : ... 2. Identitas Proyek Lokasi Proyek : ... Konsultan Perencana : ... Konsultan Pengawas : ... Sumber Dana : ... Nilai Kontrak : ... Nomor Kontrak : ... Tanggal Kontrak : ...

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 27 Waktu Pelaksanaan : ... Waktu Pemeliharaan :...

3. Deskripsi Proyek

Volume Pekerjaan yang Dilaksanakan

Pemasangan pipa Ø 150 mm : 1.576 meter Pemasangan pipa Ø 100 mm : 4.325 meter Pengadaan accessories : 15 bh Pemasangan accessories : 15 bh Pembuatan Jembatan Pipa Ø 150 mm – 15 m : 1 unit Pembuatan Ground Reservoir 100 m3 : 1 unit

C.

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Direktur Site Manager Asisten Logistik Asisten Adm.Teknik Asisten Pelaksanaan Quality Controller Pelaksana Mandor Pekerja

28 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM a. Direktur

Melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan.

b. Site Manager

 Menyiapkan program pelaksanaan pekerjaan

 Bersama Pengawas mengadakan koordinasi dengan Dinas terkait.  Membuat usulan jadual pelaksanaan pekerjaan

 Melaksanakan pengecekan terhadap pelaksanaan pengukuran  Mengadakan pengukuran dan perhitungan MC 0% dan 100%

bersama Direksi

 Mengendalikan tercapainya target kualitas dan kuantitas per 15 (lima belas) harian serta mengevaluasi hasil pelaksanaan per 15 (lima belas) harian guna mencapai tertib administrasi lapangan dan mekanisme pelaporan.

 Mengecek kembali terhadap usulan tertulis yang dibuat pelaksana seperti yang tercantum di form check list sesuai dengan wewenang permintaan ijin.

 Melaporkan kepada Direksi apabila terdapat perbedaan antara gambar dan situasi lapangan

 Mengkoordinasikan pembuatan as built drawing.

 Membuat dan menyampaikan laporan tentang masalah-masalah yang menyangkut pihak ketiga yang menyebabkan terganggunya penyelesaian proyek sehingga bisa menyebabkan rasa kurang simpatinya masyarakat dengan adanya pelakasnaan pekerjaan.  Melaksanakan tugas lainnya atas perintah pimpinan.

c. Pelaksana

 Bersama Direksi Lapangan mempersiapkan keperluan sarana administrasi lapangan

 Bersama Site Manager dan Asisten Pelaksanaan memperlajari gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat teknis yang dilanjutkan dengan orientasi lapangan.

 Bersama Direksi Lapangan memantapkan rancangan dan rencana kerja yang telah dibuat oleh Site Manager yang disetujui oleh Direksi.

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 29  Membuat titik tetap dan as bangunan

 Menyelenggarakan pengukuran

 Bersama Direksi Lapangan melaksanakan perhitungan volume  Memberikan petunjuk, pengarahan dan pertimbangan pada

mandor

 Mencatat setiap langkah kerja sejak awal

 Bersama Direksi Lapangan membuat laporan hasil kemajuan pekerjaan dan kondisi pelaksanaan setiap 15 harian

 Memeriksa kesiapan pelaksanaan untuk memulai pekerjaan  Memberikan masukan kepada Direksi yang berguna untuk

meningkatkan kesempurnaan hasil pelaksanaan.  Melaksanakan pengambilan foto-foto

 Menyelenggarakan pertemuan harian dengan mandor  Mengadakan pemeriksaan kuantitas dan kualitas pekerjaan  Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah pimpinan d. Asisten Pelaksanaan

 Membantu Pelaksana melaksanakan kegiatan di lapangan  Melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan atasannya

 Menyiapkan bahan untuk keperluan di lapangan dan administrasi atas permintaan Site Manager

e. Administrasi Teknik

 Melaksanakan pekerjaan administrasi proyek dan administrasi teknik

 Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah pimpinan f. Pengawas Mutu (Quality Controller)

 Melaksanakan kontrol atas pekerjaan di lapangan secara berkala  Melaksanakan audit atas hasil pelaksanaan pekerjaan

 Melakukan inspeksi, test dan check atas pekerjaan

 Membuat laporan hasil audit ke pimpinan dan Tim Audit Jaminan Mutu

30 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM

D.

Rencana Mutu

1. Bagan Alir Pelaksanaan

Bagan alir konstruksi adalah urutan pelaksanaan paket pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai jenis pekerjaan (Lampiran)

2. Daftar Standar Prosedur, Standar Disain dan Instruksi Kerja

Dalam pelaksanaannya rencana mutu kontrak harus dibuat rangkuman guna mengetahui jumlah standar prosedur, standar disain dan instruksi kerja (Lampiran)

3. Ringkasan Speksifikasi Teknis

A. Mobilisasi

SP.001 Perlengakapan Konstruksi

Kontraktor harus menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang diperlukan dalam pelaksanaan dengan jumlah yang cukup. Apabila Direksi memandang belum sesuai dengan kontrak, maka Kontraktor harus segera memenuhi kekuranagannya dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan lengkap dengan spare part yang cukup dan memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan sempurna.

B. Terase Pemasangan Pipa

SP.001 Terase pemasangan pipa akan dipasang sesuai dengan gambar dan penjelasan pada peninjauan lapangan (bila ada)

SP.002 Kontraktor berkewajiban bertanggung jawab agar pipa-pipa berikut fitting dan perlengkapannya terpasang secara benar pada terase yang ditentukan, baik kelurusannya, kedalamannya, maupun kemiringannya. Untuk maksud ini, jika dikehendaki oleh Direksi Pengawas, kontraktor harus mengukur pekerjaannya dari tolok ukur atau titik reference tertentu atas biaya Kontraktor.

SP.003 Bilamana ada rintangan yang tidak terlihat dalam rencana dan ternyata menghalangi pekerjaan dan mengakibatkan perubahan pelaksanaan, maka Kontraktor harus mengadakan perubahan tersebut sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas.

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 31 SP.004 Pekerjaan penggalian harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga pekerjaan galian pada terase yang tepat. Bila terdapat kerusakan-kerusakan pada bangunan dan atau instalasi bawah tanah yang ada sebagai akibat penggalian, Kontraktor harus memperbaikinya kembali sesuai dengan keadaaan semula dengan biaya Kontraktor.

SD.001 Bilamana menurut Direksi Pengawas, diperlukan untuk penyelidikan dan penggalian untuk menentukan bangunan dan atau instalasi bawah tanah yang ada, maka Kontraktor harus melaksanakan penyuntikan pendahuluan pada terase pipa yang akan digali setiap jarak 50 meter dan atas petunjuk Direksi Pengawas serta biayanya menjadi tanggungan Kontraktor. SD.002 Semua pipa dipasang pada kedalaman 1,20 meter dihitung dari

permukaan tanah terendah rata-rata sampai ke sisi puncak, kecuali ditentukan lain pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi Pengawas.

B. Penggalian dan Persiapan Parit untuk Pemasangan Pipa

SP.001 Pekerjaan galian dan pembuatan parit galian hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang layak, aman dan tepat untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan timbulnya bahaya bagi keselamatan manusia dan kerusakan bangunan atau instalasi yang ada. Segala hal yang diakibatkan oleh pekerjaan penggalian dan pembuatan parit galian, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

SP.002 Pekerjaan penggalian dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pipa dapat dipasang dengan posisi yang baik dan aman. Penggalian harus bertahap sesuai dengan perkiraan jumlah pipa yang dapat dipasang untuk setiap harinya dan mengikuti petunjuk Direksi Pengawas. Pekerjaan penggalian tanah untuk parit pemasangan pipa harus segera diikuti dengan pelakasnaan pemasangan pipa dan perlengkapannya, serta diikuti pula dengan penimbunan/pengurugan kembali dengan segera.

32 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM SP.003 Parit galian yang amsih terbuka harus dijaga sehingga efisiensi

pekerjaan dan keselamatan pekerjaan serta masyarakat dapat terjamin.

SP.004 Kedalaman galian hendaknya selalu diperiksa untuk mendapatkan kedalaman jalur pipa yang tepat.

SP.005 Semua tanah galian harus ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu bagi pejalan kaki maupun kendaraan ysng lewat. Bila diperlukan Direksi Pengawas dapat meerintahkan kepada Kontraktor untuk mengangkut tanah bekas galian tersebut. Segala biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

SP.006 Pekerjaan parit galian dinyatakan selesai setelah diperiksa dan disetujui oleh Dierksi Pengawas.

SD.001 Tempat galian, lebar dan kedalaman minimum untuk pemasangan pipa berikut kelengkapannya serta bangunan yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini dibuat sesuai gambar kerja (gambar situasi, profil memanjang, profil melintang dan potongan).

SD.002 Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas pipa sampai permukaan jalan/tanah asal, ditambah diameter luar pipa dan tebal lapisan pasir di abwah pipa.

SD.003 Parit pipa harus digali dengan kedalaman yang dikehendaki sehingga terdapat pembebanan yang merata dan menerus pada dasar galian (yang tidak terganggu antara dua sambungan pipa). SD.004 Dasar parit hendaknya rata, rapat, terkonsolidasi dan digali pada kealaman yang tepat untuk meletakkan pipa, serta harus bebas dari lumpur dan tetap rata bila diinjak kaki para pekerja. Dasar parit yang sebelumnya padat tetapi menjadi lunak bagian tasnya akibat pelaksanaan pekerjaan hendaknya diperkuat dengan satu atau lebih lapisan batu pecah atau kerikil. Lapisan lumpur atau tanah lunak pada dasar parit tidak boleh lebih tebal dari 1,25 cm.

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 33 C. Pemasangan Pipa

SP.001 Pipa, fitting dan accessories yang akan dipasang, tersimpan di gudang penyimpanan pipa yang disediakan oleh Pemberi ugas, pengangkutan dari gudang ke tempat pemasangan menjadi tanggung jawab Kontraktor termasuk pembiayaannya. Apabila ternyata dalam pelaksanaan pemasangan pipa, fitting dan accessoriesnya terdapat kelebihan pipa atau accessoriesnya, Kontraktor harus mengembalikan ke gudang/tempat pengumpulan yang ditentukan oleh Direksi Pengawas. Biaya pengembalian pipa dan potongan-potongan pipa dan accessoriesnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

SP.002 Pipa yang dan accessories yang telah diserahkan kepada Kontraktor untuk dilaksanakan pemasangannya harus dijaga baik-baik jangan sampai hilang atau rusak. Kerusakan atau hilang sesudah diserahkan kepada Kontraktor, ahrus diganti sesuai dengan kualitas/bentuk aslinya dan biaya yang ditimbulkan akibat penggantian etrsebut emnajdi tanggung jawab Kontraktor.

SP.003 Pipa, fitting dan accessories yang akan dipasang, harus diperiksa dengan cermat sesaat sebelum pipa tersebut diturunkan pada lokasi yang sebenarnya. Bila ada ujung pipa yang terdapat bengkokan-bengkokan hal tersebut harus dihindarkan. Ujung pipa yang bengkok harus dipotong sesuai petunjuk Direksi Pengawas. Pipa atau accessories yang rusak harus dipisahkan untuk diperiksa oleh Direksi Pengawas.

SP.004 Setiap pipa yang sudah dimasukkan ke dalam parit galian harus langsung dipasang dan distel sambungannya. Kemudian diurug dengan bahan-bahan yang disetujui oleh Direksi Pengawas serta diapdatkan dengan sempurna kecuali pengurugan pada tempat-tempat sambungan pipa harus diperiksa dan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pengawas. Setelah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pengawas baru dperbolehkan untuk diurug.

SP.005 Peil dari perletakan pipa serta terhadap muka jalan/tanah asal harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan serta mendapat persetujuan Direksi Pengawas.

34 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM D. Penyambungan Pipa

SP.001 Penyambungan pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat pipa dan atau berdasarkan petunjuk Direksi Pengawas.

SD.001 Penyambungan pipa baja (steel) dengan sambungan flange, las atau gibault joint. Sedangkan pipa PVC dengan rubber ring atau solvent cement.

SP.002 Setelah flange pipa sudah bersih permukaannya, kemudian dipasang dan baut diputar dengan putaran secukupnya.

SP.003 Baut-baut harus diputar dengan kunci-kunci yang sesuai sehingga dapat dijamin kesamarataan baut-baut pipa dengan kedudukan flange pipa. Sehingga terdapat tekanan yang sama pada seluruh permukaan flange.

SP.004 Sebelum baut dipasang, semua baut dan mur harus diberi gemuk dengan sempurna.

SD.002 Bila pekerjaan pengelasan dilaksanakan di dalam parit, maka lebar galian perlu ditambah agar juru las dapat bekerja dengan baik dan posisi pipa dijaga tetap stabil untuk memperoleh hasil pengelasan yang baik.

SD.003 Bila pekerjaan pengelasan dilaksanakan di luar parit, maka jumlah pipa yang dilas harus sedemikian rupa sehingga terdapat suatu panjang tertentu dari pipa yang dilas, dan penempatan pada posisi yang benar sehingga pada waktu pengelasan dan penurunan pipa ke dalam parit galian tidak mengalami kerukan. SD.004 Kawat las yang dipergunakan adalah jenis JIS Z3211 atau

semutu dan disetujui Dreksi Pengawas.

SD.005 Kawat las yang lembab tidak dipakai dan kadar kelembaban harus kurang dari 2,5% untuk kawat yang dapat memancarkan sinar (cahaya) dan 0,5% kawat yang mnegandung zat cair yang rendah.

SD.006 Sebelum sambungan pipa dilas, sepanjang yang diperlukan bagian dalamm dan luar pipa baja yang berdiameter 600 mm ke

Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM 35 atas, lapisan dalam (linning) dan luar (coating) harus dibuka secara pelan-pelan dan hati-hati.

SD.007 Untuk pipa baja berdiameetr 500 mm k ebawah pembersihan dan perbaikan kembali hanya lapisan bagian luar (coating) saja. E. Perlintasan Sungai

SD.001 Jembatan pipa yang melintasi sungai direncanakan menggunakan jembatan pipa baja seperti terlihat pada gambar. SD.002 Pemasangan jembatan pipa tidak hanya melaksanakan

pembuatan pondasi saja, tetapi sekaligus melaksanakan pemasangan pipa dan penyambungan di dalam tanah dengan pipa yang berdekatan sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas.

SD.003 Pada tiap bentangan jembatan pipa, pipa yang dipasang harus berbentuk cembung, kemiringan lengkungan tersebut adalah 1 : 350 diambil dari as bentangan ke tumpuan.

SP.001 Kontraktor mempersiapkan kayu-kayu atau batang-batang kelapa melintasi sungai dengan dengan lebar seperlunya untuk perancah pelaksanaan pemasangan pipa, penyambungan, pengelasan dan pengecatan pipa. Perancah tersebut harus dibuat dalam keadaan kuat, sehingga terjamin pelaksanaan pemancangan pondasi tiang pancang (bila ada).

SP.002 Jika pemasangan pipa pada jembatan yang ada atau digantung pada bangunan lain yang ada, persetujuan pemilik atau instansi yang berwenang mengenai rencana pelaksanaan penggantungan pipa pada bangunan tersebut menjadi tangging jawab Kontraktor.

SP.003 Dari hasil survey lapangan dan pengecekan kembali segala ukuran dan hasil data geologi, Kontraktor harus mempersiapkan gambar-gambar kerja dan rencana pelaksanaan pemasangan pipa.

F. Perlintasan Kereta Api

SP.001 Perlintasan pipa dengan jalan kereta api harus dikerjakan oleh Kontraktor. Walapun demikian gorong-gorong jalur pipa dan lubang kontrol di kedia sisi jalur jalan kereta api akan dikerjakan

36 Pengawasan dan Pengendalian Konstruksi dan Supervisi SPAM oleh Perumka dan Kontraktor harus membayar kepada Perumka semua biaya yang diperlukan bagi pembangunan tersebut termasuk pajak bila dikenakan. Waktu kerja untuk

Dokumen terkait