• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

A.1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011,memuat beberapa hal terkait dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah khususnya Pendapatan Asli Daerah, sebagai berikut:

1) Meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak melalui peningkatan sistem dan prosedur, sosialisasi dan pelayanan informasi mengenai peraturan maupun mekanisme pajak daerah.

2) Menegakkan disiplin pengelolaan pajak dengan penagihan aktif oleh petugas pajak, serta penindakan atas pelanggaran peraturan peraturan daerah.

3) Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat untuk sadar membayar pajak daerah.

4) Mengoptimalkan pendataan, analisis serta perhitungan penerimaan pajak dan retribusi.

5) Melaksanakan kajian potensi pajak dan retribusi daerah, serta menyusun Peraturan Daerah dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

6) Memasukkan target serta memungut Pajak BPHTB dan Pajak Air sebagai pajak daerah.

7) Mengupayakan pencarian sumber-sumber pendapatan asli daerah baru.

A.2. Target dan Realisasi Pendapatan

Target pendapatan daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2011 direncanakan sebesar Rp1.079.816.672.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp1.099.538.908.498,00 atau 101,83%. Target dan realisasi pendapatan daerah Kabupaten Semarang seperti terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pendapatan Asli Daerah 139.414.942.000,00 133.261.071.553,00 95,58 2. Dana Perimbangan 678.002.894.000,00 681.282.975.038,00 100,48 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 262.398.836.000,00 284.994.861.907 108,61 T O T A L 1.079.816.672.000,00 1.099.538.908.498,00 101,83 Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Perbandingan realisasi pendapatan daerah Tahun Anggaran 2010 dan 2011 sebagaimana terlihat dalam table berikut:

Tabel 3.3 Realisasi Pendapatan

Tahun Anggaran 2010 dan 2011*), Persentase Kenaikan

NO URAIAN 2010 2011*) % 1. Pendapatan Asli Daerah 98.831.140.360,00 133.261.071.553,00 34,84 2. Dana Perimbangan 611.256.406.778,00 681.282.975.038,00 11,46 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 133.322.726.276,00 284.994.861.907,00 113,76 T O T A L 843.410.273.414,00 1.099.538.908.498,00 30,37

Catatan: *) tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Gambar III.1 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2010 dan 2011

Dari tabel 3.3 dan gambar III.1 diatas terlihat adanya kenaikan pendapatan daerah Tahun Anggaran 2011 dibandingkan Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp256.128.635.084,00 atau 30,37%, dimana kenaikan terjadi pada semua komponen

0,00 100.000.000.000,00 200.000.000.000,00 300.000.000.000,00 400.000.000.000,00 500.000.000.000,00 600.000.000.000,00 700.000.000.000,00 Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan yang Sah 2010 2011

Secara rinci target dan realisasi masing-masing pendapatan daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2011 di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Semarang yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, pada Tahun Anggaran 2011 direncanakan sebesar Rp139.414.942.000,00, dapat direalisasikan sebesar Rp133.261.071.553,00 atau 95,58%. Target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Semarang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4

Target Dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pajak Daerah 41.233.896.000,00 39.433.225.418,00 95,63 2. Retribusi Daerah 72.904.861.000,00 66.322.167.750,00 90,97 3. Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan

3.568.434.000,00 3.568.435.564,00 100,00

4. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

21.707.751.000,00 23.937.242.821,00 110,27

TOTAL 139.414.942.000,00 133.261.071.553 95,58

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012.

Dari tabel 3.4di atas dapat diketahui bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah tidak mencapai target yang direncanakan pada APBD Tahun Anggaran 2011, meskipun realisasi sebesar 95,58%, tetapi meningkat dibandingkan capaian target pada tahun sebelumnya.

Tabel 3.5

Target Dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pajak Hotel 1.859.192.000,00 1.583.763.627,00 85,19 2. Pajak Restoran 847.250.000,00 1.268.182.282,00 149,68 3. Pajak Hiburan 339.787.000,00 375.891.300,00 110,63 4. Pajak Reklame 911.420.000,00 1.028.166.568,00 112,81 5. Pajak Penerangan Jalan 23.692.851.000,00 23.092.856.745,00 97,47 6. Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan

232.505.000,00 323.014.000,00 138,93

7. Pajak Parkir 48.000.000,00 49.153.300,00 102,40

8. Pajak Air Tanah 850.000.000,00 1.194.452.402,00 140,52 9. Piutang Pendapatan Pajak

Daerah

452.891.000,00,00 316.918.894,00 69,98 10. Pajak BPHTB 12.000.000.000,00 10.200.826.282,00 85,01

TOTAL 41.233.896.000,00 39.433.225.418,00 95,64

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada enam jenis pajak daerah yang realisasinya melampaui target yang direncanakan, serta tiga jenis pajak daerah yang realisasinya tidak mencapai target yaitu pajak hotel, pajak penerangan jalan umum, dan pajak BPHTB. Pelampauan target pada penerimaan pajak daerah tersebut lebih disebabkan karena upaya intensifikasi, penagihan langsung secara intensif kepada wajib pajak.Pada Tahun Anggaran 2011 terdapat dua obyek pajak daerah baru yaitu pajak air tanah dan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang pada tahun sebelumnya masuk pada anggaran dana transfer. Dalam implementasi BPHTB menjadi pajak daerah, diikuti dengan kenaikan Nilai Obyek Pajak Tidak Kena Pajak (NOPTKP) dari Rp10.000.000,00 menjadi Rp60.000.000,00, hal tersebut berpengaruh terhadap realisasi penerimaan pajak BPHTB karena banyak nilai transaksi di bawah NOPTKP. Selain hal tersebut penganggaran piutang pajak daerah sudah dilakukan pada rekening tersendiri, sehingga bisa dilihat perbedaan realisasi pajak daerah pada tahun berjalan dan realisasi dari piutang pajak pada tahun sebelumnya.

Tabel 3.6

Target Dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Retribusi Jasa Umum 67.257.951.400,00 61.445.304.133,00 91,36 2. Retribusi Jasa Usaha 4.275.912.600,00 3.479.886.985,00 81,38 3. Retribusi Perizinan

Tertentu

1.370.997.000,00 1.396.976.632,00 101,89

TOTAL 72.904.861.000,00 66.322.167.750,00 90,97

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Realisasi penerimaan retribusi daerah Tahun Anggaran 2011sebesar 90,97% tidak mencapai target yang direncanakan, tetapi mengalami peningkatan sebesar Rp7.292.878.026,00 atau 12,355% apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2010.

Komponen terbesar retribusi daerah adalah retribusi jasa umum yang terealisasi sebesar 91,36%, disumbang oleh retribusi pelayanan kesehatan dengan realisasi sebesar92,90%.

Komponen lain dari retribusi jasa umum adalah retribusi pelayanan pasar dengan realisasi sebesar 76,79%, Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan juga turut andil tidak tercapainya retribusi jasa umum, yang hanya terealisasi sebesar 74,85%.

Sedangkan retribusi jasa usaha hanya terealisasi 81,38%, dimana komponen terbesar adalah retribusi tempat rekreasi dan olah raga yang terealisasi sebesar 71,12%. Komponen yang lain yaitu retribusi pemakaian kekayaan daerah melampaui target dengan capaian 100,46%, retribusi tempat khusus parkir dengan capaian 89,53%, retribusi terminal dengan capaian 90,86%.

Retribusi perijinan tertentu Tahun Anggaran 2011 terealisasi sebesar 101,89%. Capaian ini terbesar disumbang dari penerimaan retribusi Izin Mendirikan Bangunan dengan realisasi sebesar 102,47% serta retribusi izin Gangguan/ keramaian dengan capaian sebesar 101,45%.

Realisasi penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 100% berasal dari penerimaan bagian laba/ deviden atas penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu Apotik Sidowaras I,II, BPR/BKK, BKPD, dan Bank Jateng.

Tabel 3.7

Target Dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Hasil penjualan asset daerah yang tidak dipisahkan

13.904.294.000,00 13.878.453.215,00 99,81 2. Penerimaan jasa giro 2.000.000.000,00 3.359.623.289,00 167,98 3. Penerimaan bunga deposito 3.000.000.000,00 3.469.315.050,00 115,64 4. Tuntutan ganti kerugian

daerah (TGR) 5.000.000,00 29.671.000,00 593,42 5. Pendapatan denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan 4.176.000,00 6.508.459,00 155,85

6. Pendapatan denda pajak 0,00 0,00 0,00

7. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan

2.270.000,00 0,00 0,00

8. Pendapatan lain-lain 2.792.011.000,00 3.193.671.808,00 114,39

TOTAL 21.707.751.000,00 23.937.242.821,00 110,27

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Realisasi Lain-lain PAD yang Sah melampaui target yang direncanakan, disebabkan dari pelampauan penerimaan jasa giro dan bunga deposito, realisasi tuntutan ganti kerugian, pendapatan denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, serta pendapatan lain-lain.

Realisasi pendapatan asli daerah Kabupaten SemarangTahun Anggaran 2010 dan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Realisasi Pendapatan Asli Daerah

Tahun Anggaran 2010 dan 2011*) Persentase Kenaikan

NO URAIAN 2010 2011 %

1. Pajak Daerah 26.228.584.340,00 39.433.225.418,00 50,34 2. Retribusi Daerah 59.029.289.724,00 66.322.167.750,00 12,35 3. Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan

4.510.450.025,00 3.568.435.564,00 (20,89) 4. Lain-lain pendapatan

asli daerah yang sah 9.062.816.271,00 23.937.242.821,00 164,12

TOTAL 98.831.140.360,00 133.261.071.553,00 34,83

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Gambar III.2. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2010 dan 2011

Dari Gambar III.2 di atas dapat diketahui realisasi penerimaan Pendapatan Asli DaerahTahun Anggaran 2011, meskipun hanya lain-lain PAD yangdapat melampaui target, namun secara keseluruhan menunjukkan kenaikan sebesar 34,83% bila dibandingkan realisasi penerimaan PAD secara keseluruhan Tahun Anggaran2010.

0,00 10.000.000.000,00 20.000.000.000,00 30.000.000.000,00 40.000.000.000,00 50.000.000.000,00 60.000.000.000,00 70.000.000.000,00

Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 2010 2011

2) Dana Perimbangan

Dana Perimbangan Kabupaten Semarang tahun 2011direncanakan berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Target yang direncanakan sebesar Rp678.002.894.000,00 terealisasi sebesar Rp681.282.975.038,00 atau100,48%. Secara rinci target dan realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2011, dapat diuraikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.9

Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Dana bagi hasil pajak/bagi

hasil bukan pajak 41.144.415.000,00 44.424.496.038,00 107,97 2. Dana Alokasi Umum 567.856.479.000,00 567.856.479.000,00 100,00 3. Dana Alokasi Khusus 69.002.000.000,00 69.002.000.000,00 100,00

TOTAL 678.002.894.000,00 681.282.975.038,00 100,48

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Dari tabel 3.9 diatas diketahui bahwa realisasi penerimaan pendapatan yang berasal dari dana perimbangan adalah sebesar 100,48%. Pelampauan target penerimaan dana perimbangan khususnya berasal dari realisasi total penerimaan dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak yang mencapai 107,97%, terdiri dari penerimaan dana bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penghasilan Orang Pribadi (termasuk PPh), Pajak cukai hasil tembakau, serta dana bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam meliputi bagi hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan, bagi hasil dari penerimaan pungutan hasil perikanan, bagi hasil dari penerimaan sektor pertambangan minyak dan pertambangan gas alam, serta bagi hasil dari penerimaan sektor pertambangan umum.

Perbandingan realisasi penerimaan dana perimbangan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2010 dan 2011dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.10

Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010 dan 2011*), Persentase Kenaikan

NO URAIAN 2010 2011 %

1. Dana bagi hasil pajak/bagi hasil

bukan pajak 51.031.087.778 44.424.496.038,00 (12,95) 2. Dana Alokasi Umum 508.915.019.000 567.856.479.000,00 11,58 3. Dana Alokasi Khusus 51.310.300.000 69.002.000.000,00 34,48

TOTAL 611.256.406.778 681.282.975.038,00 11,46

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Gambar III.3.Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Tahun2010 dan2011*) Grafik III.3 di atas memperlihatkan bahwa secara keseluruhan penerimaan dari dana perimbangan pada Tahun Anggaran 2010 dan 2011 menunjukkan kenaikan, kecuali pada komponen Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak yang menunjukkan adanya penurunan, hal tersebut disebabkan adanya pengalihan BPHTB menjadi pajak daerah.

3) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang sah Tahun Anggaran 2011 direncanakan 2010 2011 0 200.000.000.000 400.000.000.000 600.000.000.000

Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus 2010 2011

penyesuaian dan otonomi khusus, dan Bantuan keuangan dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Prasarana Daerah, serta pendapatan lainnya dari sumbangan pihak ketiga. Dari target yang direncanakan sebesar Rp262.398.836.000,00 terealisasi sebesar Rp.284.994.861.907,00 atau sebesar 108,61%.

Tabel 3.11

Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya

33.946.716.000 56.430.884.715,00 166,23

2. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

142.292.228.000 142.292.228.000,00 100,00 3. Bantuan Keuangan dari Provinsi

atau Pemerintah Daerah lainnya

73.567.535.000 73.659.337.192,00 100,12 4. Dana Percepatan Pembangunan

Infrastruktur Daerah.

12.592.357.000 12.592.357.000,00 100,00

5. Pendapatan Lainnya 0 20.055.000,00 00,00

TOTAL 262.398.836.000 284.994.861.907,00 108,61

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang tahun 2012

Dari tabel 3.11 tersebut diketahui realisasi penerimaan dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi mencapai 166,23%, meliputi bagi hasil dari pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan.

Realisasi penerimaan dana penyesuaian dan otonomi khusus Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2011 adalah dana penyesuaian tunjangan kependidikan yang dialokasikan untuk tambahan penghasilan untuk guru PNSD yang belum bersertifikasi dan tunjangan profesi guru PNSD yang telah memperoleh sertifikasi, serta Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang masuk pada APBD pada tahun anggaran 2011.

Realisasi penerimaan dana bantuan keuangan dari Provinsi Tahun Anggaran 2011antara lain meliputi bantuan keuangan bidang pendidikan, infrastruktur, pertanian (primatani), bantuan pendampingan dunia usaha (FEDEP), penyusunan profil daerah,bantuan TMMD, prasarana olah raga.

Realisasi penerimaan Dana Percepatan Pembangunan InfrastrukturDaerah Tahun Anggaran 2011, diperuntukkan bidang pendidikan dan infrastruktur jalan.

Perkembangan realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2010 dan 2011dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.12

Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2010 dan 2011*), Persentase Kenaikan

NO URAIAN 2010 2011 %

1. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya

37.413.360.665,00

56.430.884.715,00 50,83 2. Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus 62.334.075.600,00 142.292.228.000,00 128,27 3. Bantuan Keuangan dari Provinsi

atau Pemerintah Daerah lainnya 25.748.607.800,00 73.659.337.192,00 186,07 4. Dana Dana Percepatan

Pembangunan Infrastruktur Daerah.

7.826.682.211,00 12.592.357.000,00 60,89

5. Pendapatan Lainnya 0,00 20.055.000,00 00,00

TOTAL 133.322.726.276,00 284.994.861.907,00 113,76

atatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Gambar III.4. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2010 dan 2011

Pada tampilan grafik III.4 di atas dapat diketahui bahwa penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah pada Tahun Anggaran 2011, secara keseluruhan komponen penerimaan mengalami kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan penerimaan Tahun Anggaran 2010.

A.3. Permasalahan dan Solusi

Perolehan target pendapatan daerah, baik berupa pencapaian target, pelampauan target, maupun tidak tercapainya target tidak lepas dari permasalahan serta hambatan eksternalmaupun internal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memperoleh solusi atas permasalahan sesuai dengan kemampuan sumber daya yang tersedia.

Beberapa permasalahan yang dihadapi dan solusi dalam rangka upaya pencapaian target pendapatan dapat digambarkan sebagai berikut:

0 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000 120.000.000.000 140.000.000.000 160.000.000.000 Dana Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya Dana Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah. Pendapatan Lainnya 2010 2011

1) Masih lemahnya data dasar wajib pajak maupun retribusi daerah, telah diupayakan ketersediaan data yang akurat guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah serta merencanakan target sesuai dengan potensi riil, melalui kajian potensi pendapatan asli daerah.

2) Masih lemahnya koordinasi antara para pengelola pajak dan retribusi dengan koordinator pendapatan, sedang diupayakan penegasan fungsi koordinasi, optimalisasi pengelolaan administrasi, dan tindakan atas pelanggaran.

3) Kurang optimalnya penerapan self assesment system dalam pemungutan pajak daerah, telah dilaksanakan upaya penyadaran dan sosialisasi kepada wajib pajak daerah, pemenuhan sarana dan SDM secara bertahap.

4) Penerimaan dari retribusi daerah juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian daerah, kondisi fasilitas yang tersedia, serta kemauan dan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan obyek-obyek maupun fasilitas sumber retribusi, sehingga diperlukan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan daya beli masyarakat, menyediakan fasilitas dan regulasi yang mendukung penyediaan obyek-obyek sumber retribusi.

5) Pada kelompok penerimaan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, permasalahan yang selalu terjadi adalah kesulitan melakukan prediksi serta terlambatnya informasi atas penerimaan Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil baik Pajak maupun Sumber Daya Alam dari Pemerintah, dan penerimaan dana bagi hasil pajak/bukan pajak dari Propinsi. Untuk mengatasi keterlambatan informasi perlu melakukan komunikasi, koordinasi dan pemutakhiran data secara intensif dengan Pemerintah Provinsi dan Departemen Keuangan RI.