PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH
3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, dengan kegiatan:
a. Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
b. Peningkatan jaringan kerjasama antar lembaga
c. Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah d. Pengembangan Kebijakan dan program peningkatan ekonomi local
4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan kegiatan: a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian b. Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian
c. Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi d. Pembinaan usaha koperasi dan prakoperasi.
e. Penilaian kesehatan koperasi
f. Pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan KUMKM. g. Pengendalian KSP/USP dan KJKS/UJKS
A.15.3 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan (tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp688.654.000,00 dan realisasi sebesar Rp686.154.000,00 atau 99,64%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)
Adapun capaian realisasi anggaran program dan kegiatan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai berikut:
Tabel 4.15.2
Capaian Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2010 dan Tahun 2011
No INDIKATOR
KINERJA SATUAN Capaian TA 2010
2011 %
Realisasi
Target Realisasi
1 Jumlah Koperasi unit 622,00 641,00 637,00 99,38 2 Komposisi Koperasi
Aktif % 88,59 87,73 80,06 91,26 3 Jumlah Koperasi Aktif Unit 551,00 562 510 90,75 4 UMKM non
BPR/LKMUKM Org
25.709,00 25.922 26.569 102,50
5 UMKM Binaan Org
6.221,00 6.470 6.661 102,95 6 BPR/LKM Unit 876,00 895,00 936,00 104,58
7
Kontribusi sektor Lemb. Keu, Jasa dan Persewaan terhadap PDRB
Rp.
(Juta) 465.987,02 554.521,20 535.847,79 96,63
8 Usaha mikro dan kecil % 24,20 25,00 25,00 100,00
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM , 2011
1) Meningkatnya jumlah koperasi di Kabupaten Semarang Tahun 2011 menjadi 637 unit, jika dibandingkan Tahun 2010 mengalami peningkatan sebanyak 15 unit atau 2,41%, meskipun belum melampaui target jumlah koperasi dalam RPJMD tahun 2011 sebanyak 641. Dalam tiga tahun perkembangan jumlah koperasi menunjukan tren yang meningkat yang tergambar dalam grafik sebagai berikut :
580
600
620
640
2009
2010
2011
605
622
637
2) Jumlah koperasi aktif tahun 2011 sebanyak 510 koperasi mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2010 sebanyak 41 koperasi atau 7,44%. Sedangkan perbandingan antara koperasi aktif dengan koperasi koperasi tidak aktif pada tahun 2011 sebesar 80,06%, mengalami penurunan sebesar 8,53%, jika dibandingkan tahun 2010 sebesar 88,59%. Meskipun mengalami penurunan jumlah dan komposisi koperasi aktif, diharapkan peningkatan jumlah koperasi mampu menjadi penopang ekonomi kerakyatan di Kabupaten Semarang.
Grafik IV.15.2 Perbandingan Koperasi Aktif Tahun 2010-2011 3) Meningkatnya jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jumlah UMKM di
Kabupaten Semarang tahun 2011 sebanyak 26.569 UMKM atau 2,5% lebih tinggi dari target jumlah UMKM tahun 2011 sebanyak 25.922 UMKM. Jumlah UMKM binaan di Kabupaten Semarang Tahun 2011 sebanyak 6.661 UMKM, naik sebanyak 440 UMKM atau meningkat 24,98%, jika dibandingkan dengan Tahun 2010 sebanyak 6.221 UMKM. Jumlah binaan UMKM ini juga melebihi target RPJMD sebanyak 191 UMKM atau 2,95%. Secara rinci perkembangan dan jenis UMKM binaan diuraikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4.15.3
Perkembangan UMKM Binaan Tahun 2010-2011
No Jenis UMKM UMKM Binaan Naik/(Turun)
2010 2011 Unit % 1 Aneka jasa 1.298 1.306 8 0,62% 100 200 300 400 500 600
Koperasi Aktif Koperasi Tidak Aktif 551 71 510 127 2010 2011
No Jenis UMKM UMKM Binaan Naik/(Turun)
2010 2011 Unit %
3 Industri pertanian 1.211 1.290 79 6,52% 4 Industri non pertanian 1.193 1.287 94 7,88%
5 Pertanian 781 940 159 20,36%
Total 6.221 6.661 440 7,07%
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM , 2011
Dari tahun anggaran 2009 sampai dengan tahun 2011 UMKM Binaan mengalami tren yang positif, yakni selalu meningkat setiap tahunnya, yang tergambar dalam grafik sebagai berikut :
Grafik IV.15.3 Jumlah UMKM Binaan Tahun 2009 Sd. 2011
Dengan meningkatnya jumlah binaan UMKM diharapkan dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan (enterpreneur) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan meningkatnya daya saing produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 4) Jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR)/Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tahun
2011 sebanyak 936 unit melebihi target sebesar 895 unit atau 4,58%. Dengan bertambahnya jumlah BPR/LKM ini diharapkan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap rentenir.
200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 2.000
Aneka jasa Perdagangan Industri pertanian Industri non pertanian Pertanian 2009 2010 2011
A.15.4 Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang terkait dengan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah sebagai berikut:
1) Masih rendahnya kualitas Tenaga Kerja
2) Kurangnya kesadaran pelaku-pelaku usaha dan tenaga kerja tentang peraturan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam melaksanakan hak dan kewajiban 3) Sulitnya mencapai kesepakatan dalam menetapkan satu angka usulan UMR antara
unsur pekerja dengan unsur pengusaha tahun 2012.
4) Lemahnya pembinaan dan pengawasan di bidang hubungan industrial
Atas permasalahan tersebut, maka solusi yang telah dilakukan adalah :
1) Mengadakan pelatihan bagi pencari kerja melalui pengintensifan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi maupun Pusat .
2) Melaksanakan koordinasi dan konsolidasi yang intensif antara unsur pekerja dan pengusaha untuk mencapai kesepakatan tentang usulan UMR 2012.
3) Peningkatan SDM aparatur, pengusaha dan pekerja melalui pembinaan teknis hubungan industrial.
A.16 Urusan Penanaman Modal A.16.1 Kondisi Umum
Memperhatikan tuntutan masyarakat perlunya pelayanan prima serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan perijinan terpadu, memberikan kemudahan dalam mengurus perijinan disamping keamanan yang kondusif, infrastruktur meningkat lebih baik, dan promosi investasi. Kesemuanya itu akan berdampak pada meningkatnya rasio daya serap tenagakerja. Upaya peningkatan investasi kedepan, adalah perlunya dukungan peraturan yang jelas mengenai insentif investasi yang dapat diberikan oleh Pemerintah Daerah guna memacu pertumbuhan investasi.
Indikator kinerja urusan penanaman modal ditunjukkan dengan jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) dan lama proses pengurusan perijinan. Di tahun 2010 sebanyak 4 buah jumlah investor berskala nasional sedangkan target 2011 diharapkan 5 buah. Lama proses perijinan tahun 2010 adalah 3 sampai dengan 14 hari sama dengan target 2011. Lebih lanjut kondisi umum capaian penyelenggaraan urusan penanaman modal tahun 2010 dan target 2011 dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.16.1
Capaian Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal Tahun 2010 dan target 2011
No Uraian Satuan Realisasi
2010
Target 2011 1 Jumlah Investor berskala nasional
(PMDN/PMA) buah
4
5
2 Jumlah nilai investasi berskal nasional
(PMDN/PMA) Rp milyar
142,58
149,70
3 Lama proses perijinan hari 3 sd 14 3 sd 14
4 Pameran/ekspo kali 1 1
A.16.2 Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan urusan Penanaman Modal pada Tahun 2011 yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu adalah:
1) Program Peningkatan Promosi dan Investasi dan Kerjasama Investasi a. Koordinasi Antar Lembaga dalam Pengendalian Pelaksanaan Investasi
PMA/PMDN
b. Koordinasi Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal
c. Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan PM
d. Penyelenggaraan Pameran Investasi e. Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan
2) Program Peningkatan iklim Investasi dan Realisasi Investasi a. Penyusunan Sistem Informasi PM di daerah
b. Penyederhanaan Prosedur Perijinan dan Peningkatan Pelayanan PM
A.16.3 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Penanaman Modal dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan (tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp189.104.000,00 dan realisasi sebesar Rp188.711.000,00 atau 99,79%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)
Adapun capaian realisasi anggaran program dan kegiatan Urusan Penanaman Modal sebagai berikut:
Tabel 4.16.2
Capaian Urusan Penanaman Modal Tahun 2010 dan Tahun 2011
No Uraian Satuan Realisasi
2010
Target 2011
Realisasi
2011 %
1 Jumlah Investor berskala
nasional (PMDN/PMA) buah
4
5 7 140,00 2 Jumlah nilai investasi berskal
nasional (PMDN/PMA) Rp milyar 142,58 149,70 154,50 103,21 3 Lama proses perijinan hari 3 sd 14 3 sd 14 3 sd 14 100,00
4 Pameran/ekspo kali 1 1 1 100,00
Sumber: Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu , 2011
A.16.4 Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang terkait dengan Urusan Penanaman Modal pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1) Belum optimalnya promosi potensi investasi yang ada.
2) Masih belum sempurnanya peraturan perundang-undangan di bidang investasi di daerah beserta piranti pelaksanaanya.
3) Kurang menariknya pemberian insentif penanaman modal
4) Kurang optimalnya pemantauan, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan investasi baik asing maupun domestik, serta tidak berkembangnya sistem informasi penanaman modal.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, upaya tindak lanjut untuk peningkatan kinerja yang telah diupayakan;
1) Meningkatkan promosi potensi investasi melalui berbagai event pameran.
2) Membangun komitmen dan visi yang sama dari stakeholder tentang blueprint modal yang lebih intensif dan efektif perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing daerah.
3) Faktor penunjang investasi berupa pemahaman terhadap kebutuhan investor oleh aparatur pelayanan perijinan utamanya di bidang penanaman modal diharapkan lebih diperhatikan.
4) Penyediaan prasarana dan sarana kerjasama yang cukup menarik minat investor disertai dengan penyelenggaraaan kemitraan,kerjasama dan pertemuan yang lebih intensif dengan para stakeholder di bidang investasi.
5) Upaya-upaya secara proaktif lanjutan berupa: penyediaan SDM yang kompeten di bidang perijinan, perbaikan infrastruktur dan penyediaan prasarana/sarana pelayanan yang memadai, revisi peraturan daerah yang kurang pro investasi dan penetapan kebijakan daerah yang mendukung investasi.
A.17 Urusan Kebudayaan A.17.1 Kondisi Umum
Kebudayaan merupakan satu kesatuan didalam pengembangan kesenian di Kabupaten Semarang, memberikan warna tersendiri dengan adanya berbagai tradisi upacara adat, kreatifitas seniman dan seniwatinya.
Capaian kinerja urusan kebudayaan tahun 2010 dan target tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.17.1
Capaian Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan tahun 2010 dan Target tahun 2011
No Uraian Satuan Realisasi
2010
Target 2011
1 Jumlah grup kesenian Group 1.096 1.116 2 Jumlah penyelenggaraan festival seni
dan budaya kali 4 4
3 Jumlah sarana penyelenggaraan seni
dan budaya buah 5 5
4 Benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan lokasi 34 34
A.17.2 Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan urusan Kebudayaan pada Tahun 2011 yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata adalah:
1) Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah.
2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dengan kegiatan:
a. Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan peninggalan bawah air.
b. Pengelolaan karya Cetak dan Karya Rekam
3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan kegiatan: a. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
A.17.3 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Kebudayaan dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan (tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp308.204.000,00 dan realisasi sebesar Rp307.379.000,00 atau 99,73%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)
Adapun capaian realisasi anggaran program dan kegiatan Urusan Kebudayaan sebagai berikut:
Tabel 4.17.2
Capaian Urusan Kebudayaan Tahun 2010 dan Tahun 2011
No Uraian Satuan Realisasi
2010
Target 2011
Realisasi
2011 %
1 Jumlah Grup Kesenian Group 1.096 1.116 1.152 103,23
2 Jumlah penyelenggaraan
festival seni dan buday Kali 4 4 4 100,00
3
Jumlah sarana
penyelenggaraan seni dan
budaya Buah 5 5 5 100,00
4
Benda, situs dan kawasan
cagar budaya yang dilestarikan lokasi 34 34 35 102,94 Sumber: Dinas Porabudpar , 2011
1) Meningkatnya jumlah grup kesenian tahun 2011 sebanyak 71 grup kesenian menjadi 1.125 grup, jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 1.081 grup terjadi peningkatan sebesar 6,57%. Peningkatan jumlah grup kesenian ini juga melebihi target dalam RPJMD yakni sebanyak 1.116 grup atau 3,23%. Adapun penyebaran jumlah grup kesenian seperti diperlihatkan pada tabel berikut :
Tabel 4.17.3
Jumlah Group Kesenian Tahun 2010-2011
No Nama Group Kesenian Satuan Tahun Naik 2010 2011 (Turun) 1 Samproh Org 55 55 - 2 Campursari Org 55 63 8 3 Karawitan Org 55 56 1 4 Berjanji Org 88 88 - 5 Terbang/Rebana Org 314 317 3 6 Band Org 12 15 3
No Nama Group Kesenian Satuan Tahun Naik 2010 2011 (Turun) 8 Keroncong Org 19 21 2 9 Macapat Org 2 2 -
10 Solo Organ Org 14 14 -
11 Thongkling Org 1 1 -
12 Totekan Lesung Org 2 2 -
13 Angklung Org 4 4 -
14 Beladiri Org 2 2 -
15 Kuntulan/Kubro Siswo Org 3 3 -
16 Kentrung Org 1 1 -
17 Rodat Org 10 10 -
18 Kuda Lumping Org 205 230 25 19 Prajuritan Org 21 23 2 20 Tari Daerah Org 13 15 2
21 Balajad Org 1 1 - 22 Soreng Org 1 1 - 23 Warokan Org 9 10 1 24 Jemblungan Org 2 2 - 25 Angguk Org 2 2 - 26 Najrak Org 4 4 -
27 Nok Nik Org 4 4 -
28 Pedalangan Org 12 14 2
29 Wayang Orang Org 1 1 -
30 Wayang Kulit Org 2 4 2
31 Sandiwara Org 3 3 -
32 Kethoprak Org 58 61 3
33 Sandul Org 1 1 -
34 Topeng Ireng Org 0 1 1
35 Dayakan Org 0 2 2
Jumlah 1.081 1.152 71
Sumber: Dinas Porabudpar , 2011
2) Pada tahun 2011 tidak terdapat penyelenggaraan Festival Seni Budaya, namun kegiatan festival seni budaya tahun 2011 bersifat bantuan pengiriman kepada kelompok seni untuk mengikuti Festival seni Budaya yang diselenggarakan oleh provinsi antara lain kepada kelompok seni Karawitan Manohara Sekar Kawedar, kelompok seni Kuda Lumping Wahyu Krido Utomo, kelompok seni Prajuritan Manggala Tamtomo Muda, kelompok seni Campursari Sejedewe.
3) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya yang difasilitasi oleh pemerintah daerah berupa bantuan hibah peralatan dan pentas kepada kelompok seni dan organisasi kemasyarakatan yang mempunyai kegiatan dibidang seni dan budaya .
4) Meningkatnya jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan tahun 2011 sebanyak 35 lokasi melebihi target yang ditentukan sebanyak 34 lokasi atau 2,94%.
Tabel 4.17.4
Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan Tahun 2011
No Jenis Lokasi Jumlah
1 Benteng Willem - Kelurahan Ungaran 1
2 Gedung Kuno Asrama Korsik - Kelurahan Ungaran 1
3 Gedung Kuning 1
4 Gedung SMP I 1
5 Makam Kuno - Ds. Nyatnyono 1
6 Situs - Ds. Candirejo 1
7 Monumen Perjuangan Lemah Abang - Ds. Bergas Lor 1
8 Situs Candi Ngempon - Ds. Ngempon 1
9 Monumen - Ds. Wonorejo 1
10 Petirtaan Derekan - Ds. Derekan
11 Situs Candi Bubrah - Ds. Candirejo 1
12 Gereja Jago - Ds. Ngampin 1
13 Rumah Joglo - Kel . Kranggan 1
14 Benteng Pendem - Kel. Ambarawa 1
15 Rumah Kuno - Kel. Ambarawa 1
16 Makam Drr. Cipto - Kel Panjang 1
17 Monumen Isdiman - Kel. Ambarawa 1
18 Museum Kereta api - Kel. Kupang 1
19 Klenteng - Kel . Kupang 1
20 Candi Gedongsongo - Kel Duren 1
21 Rumah batu putih - Ds. Candigaron 1
22 Kyai Pandan Murti
23 Situs Watu Lumpuk Kyai Renggani sura - Dsn. Logung Jubelan 1
24 Tugu - Ds. Kurahan 1
25 Stasiun Tuntang - Desa Tuntang 1
26 Situs candi dukuh - Ds. Rowoboni 1
27 Balai Panjang - Ds. Plumbon 1
28 Balai Panjang - Ds. Jatirejo 1
29 Masjid - Ds. Kauman 1
30 Masjid - Ds. Jatirejo 1
31 Makam - Ds. Cukilan 1
32 Masjid - Ds. Gogodalem 1
33 Situs Sanjaya - Ds. Senjaya 1
34 Situs Klero - Ds. Klero 1
A.17.4 Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang terkait dengan Urusan Kebudayaan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang sejarah daerah, BCB serta nilai – nilai tradisional daerah
2) Lunturnya nilai – nilai tradisi di karenakan masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
3) Rendahnya pemberdayaan kelompok seni dan budaya.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, upaya tindak lanjut untuk peningkatan kinerja yang telah diupayakan adalah:
1) Mengamankan dan memelihara BCB
2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya daerah yang berupa BCB, legenda, permainan rakyat dan upacara adat .
3) Meningkatkan toleransi penghayat.
4) Membentuk kesenian khas, sejarah dan legenda serta cerita rakyat. 5) Memotivasi para seniman untuk berkreasi melalui ajang festival budaya. 6) Meningkatkan organisasi kesenian.
A.18 Urusan Pemuda dan Olah Raga A.18.1 Kondisi Umum
Penyelenggaraan urusan Pemuda dan Olah Raga diharapkan dapat meningkatkan prestasi dengan menggali potensi dan mengoptimalkan koordinasi baik atlet, petugas maupun pelatih olah raga, sehingga dapat menjadi salah satu ikon penting dalam mengangkat nama daerah.
Capaian indikator kinerja urusan Pemuda dan Olah Raga terdiri dari indikator dengan rata-rata capaian untuk tahun 2011 sebesar 137,49%:
A.18.2 Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan urusan Pemuda dan Olah Raga pada Tahun 2011 dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kebersihan, Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata dan Sekretariat Daerah (Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Bagian Pengelolaan Barang Daerah) adalah:
Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kebersihan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga, dengan kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga
Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
1) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, dengan kegiatan: a. Pembinaan Organisasi Kepemudaan
b. Pendidikan dan Pelatihan dasar Kepemimpinan c. Pembinaan Pemuda Pelopor Keamanan Lingkungan
2) Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda, dengan kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemuda
3) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga, dengan kegiatan Peningkatan Mutu Organisasi dan Tenaga Keolahragaan
b. Pembinaan Cabang Olah Raga Prestasi di Tingkat Daerah c. Penyelenggaran Kompetisi Olah Raga
d. Pembinaan Cabang Olah Raga Yang Berkembang di Masyarakat
5) Program Peningkatan Sarana Prasarana Olah Raga, dengan kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga
Sekretariat Daerah
Bagian Kesejahteraan Rakyat
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, dengan kegiatan Fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan
Bagian Pengelolaan Barang Daerah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga, dengan kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana olahraga.
A.18.3 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Pemuda dan Olah Raga dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan (tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp13.221.861.000,00 dan realisasi sebesar Rp13.130.126.170,00 atau 99,38%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)
Keberhasilan Pembangunan di Urusan Pemuda dan Olah Raga dapat dilihat lebih rinci dari outcome yang telah dicapai ditahun 2011 adalah sebagai berikut sebagai berikut:
Tabel 4.18.1
Capaian Urusan Pemuda dan Olah Raga Tahun 2010 dan Tahun 2011
No URAIAN Satuan Capaian
2010
2011
Target Realisasi %
1 Organisasi Pemuda buah 15 16 25 156,25 2 Organisasi Olahraga buah 75 90 168 186,67 3 Kegiatan Kepemudaan keg 10 10 15 150,00 lokasi 11 11 20 181,82 orang 270 275 390 141,82
No URAIAN Satuan Capaian 2010
2011
Target Realisasi %
5 Jumlah klub olahraga buah 400 500 250 50,00 6 Jumlah gedung olahraga buah 1 1 1 100,00 Sumber: Dinas Porabudpar , 2011
1) Meningkatnya Organisasi Kepemudaan
Organisasi kepemudaan yang terdaftar di Kabupaten Semarang tahun 2011 berjumlah 25 organisasi meningkat dibandingkan tahun 2010 sebanyak 15. Selain itu terdapat juga Kelompok Usaha Pemuda Produktif. Jumlah Kelompok Usaha Pemuda Produktif tahun 2011 sebanyak 17 kelompok, mengalami peningkatan sebesar 41,67% jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 12 kelompok. Dengan semakin meningkatnya Kelompok Usaha Pemuda Produktif ini diharapkan dapat meningkatan jiwa wira usaha dikalangan generasi muda untuk dapat bersaing dalam perekenomian secara global, selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian dan mengurangi tingkat penggangguran.
2) Meningkatnya Organisasi Olah Raga
Jumlah organisasi olah raga di Kabupaten Semarang tahun 2011 sebanyak 168 organisasi, mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 140%, jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 75 organisasi. Namun klub olah raga menurun disebabkan banyak yang beraktivitas (“vakum”) karena tidak adanya hibah/dukungan bagi kegiatan klub olah raga.
Tabel 4.18.2
Perkembangan Organisasi Olahraga Tahun 2010 – 2011
No Uraian Tahun
2010 2011
1 Atletik 6 6
2 Gerak jalan 6 6
3 Balap sepeda 0 1
4 Base ball / soft ball 1 1
5 Bola basket 7 8 6 Bola sodok 1 4 7 Bola volley 8 10 8 Bulu tangkis 4 6 9 Catur 6 6 10 Tenis lapangan 1 3
No Uraian Tahun 2010 2011 12 Sepak bola 10 20 13 Tenis meja 2 4 14 Karate 4 30 15 Taekwondo 12 60 16 Judo 1 2 Jumlah 70 168
Sumber: Dinas Porabudpar , 2011 3) Meningkatnya Kegiatan Kepemudaan
Kegiatan Kepemudaan tahun 2011 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2010. Peningkatan yang terjadi baik dari sisi jenis kegiatan, banyaknya kegiatan maupun peserta kegiatan. Pada tahun 2011 terdapat 4 jenis kegiatan yang dilakukan sebanyak 15 kali di 20 lokasi dengan 390 peserta, hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2010, yakni 3 jenis kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 9 kali di 12 lokasi dengan 258 peserta.
Tabel 4.18.3
Perkembangan Kepemudaan Tahun 2010 – 2011
No Nama Kegiatan Kepemudaan Satuan 2010 2011 1 Pembinaan Organisasi Kepemudaan Kegiatan 3 6 Orang 75 103 Lokasi 10 7
2 Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan
Kegiatan 2 2
Orang 100 100
Lokasi 1 2
3 Pembinaan Pemuda Pelopor Keamanan Lingkungan Kegiatan 4 6 Orang 83 137 Lokasi 1 10 4 Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda Kegiatan 0 1 Orang 0 50 Lokasi 0 1 Jumlah Kegiatan 9 15 Orang 258 390 Lokasi 12 20
4) Meningkatnya Prestasi Olah Raga
Peningkatan prestasi olah raga di Kabupaten Semarang dapat dilihat dari peningkatan perolehan medali pada kegiatan-kegiatan olah raga, antara berupa Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (POPDA), Pekan Olah Raga Pelajar Nasional (POPNAS), Kejuaraan Daerah (Kejurda) maupun Kejuaran Nasional (Kejurnas). Jumlah total medali yang diperoleh Kabupaten Semarang untuk tahun 2011 berjumlah 68 medali terdiri dari 30 medali emas, 13 medali perak dan 25 medali perunggu. Dibandingkan tahun 2010 yang memperoleh 54 medali, maka untuk tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 26%, rincian perolehan medali adalah sebagai berikut :
Tabel 4.18.4
Perolehan Medali Prestasi Olah Raga Tahun 2010 – 2011
No Kegiatan Tahun 2010 Tahun 2011
Emas Perak Perunggu Jml Emas Perak Perunggu Jml
1 POPDA SD 1 - 2 3 1 1 1 3
2 POPDA SMP 2 3 1 6 - - - -
3 POPDA SMA 1 1 1 3 2 1 4 7
4 Kejurnas karate 4 3 7 14 4 - 1 5
5 Kejurda bola voli 3 1 - 4 - - - -
6 BAPOPSI catur 1 - - 1 - - - - 7 Kejurda invitasi pelajar SMA 1 1 - 2 - - - - 8 Kejurnas taekwondo 1 - - 1 4 1 7 12 9 Kejurda judo pelajar - 1 - 1 - 1 2 3 10 Kejurda voli 2 1 - 3 3 1 - 4 11 Kejurnas voli 1 - - 1 - - - - 12 Invitasi pelajar karate - - - - 6 3 6 15 13 POPNAS - - - 2 - 2 14 Kejurda senam (SKJ) 1 - - 1 - - - - 15 Kejurda karate 9 3 2 14 10 2 2 14 16 Invitasi pelajar judo - - - - - 1 2 3 Total perolehan
Tabel 4.18.5
Perolehan Medali Prestasi Olah Raga (Pelajar) Tahun 2010 – 2011
No Kegiatan Capaian Tahun 2010 Jml Capaian Tahun 2011 Jml
Emas Perak Perunggu Emas Perak Perunggu
1 Popda SD/MI - - - - 1 - 2 3
2 Popda SMP/MTS 2 3 1 6 - - -
3 Popda SMA/SMK/MA 2 3 2 7 1 1 1 3
4 Kejurda Karate 3 2 2 7 9 3 2 14
5 Kejurda Voli Pantai 1 1 - 2 1 1 - 2
6 Kejurda Pencak Silat - - - - - - - 0
7 Kejurda Taekwondo - - - - 5 9 2 16
8 Pospeda 5 7 - 12 7 3 2 12
9 Kejurda SKJ 1 - - 1 1 - - 1
10 Kejurnas SKJ - 1 - 1 - 1 - 1
Total 14 17 5 36 25 18 9 52
Sumber: Dinas Porabudpar , 2011 5) Sarana Olah Raga
Dalam tahun anggaran 2011 terdapat penambahan fasilitas pada Stadion Olah Raga Wujil, berupa pemasangan lampu stadion. Dengan terpasangnya lampu stadion diharapkan Stadion Wujil dapat digunakan dengan lebih optimal terutama untuk kegiatan yang dilaksanakan malam hari dan tidak hanya terbatas pada kegiatan keolahragaan saja.
A.18.4 Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang terkait dengan Urusan Pemuda dan Olah Raga pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1) Kualitas SDM Aparatur dan Pengelola Pemuda Olah Raga rendah.
2) Peran serta masyarakat dalam pengembangan Kepemudaan dan Olah Raga masih rendah.
3) Sarana dan prasarana organisasi kepemudaan dan olahraga diberbagai cabang masih kurang.
1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang penyelenggaraan Kepemudaaan dan olahraga yang profesional dan unggul dalam persaingan. 2) Memberikan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pengembangan
Kepemudaaan dan memajukan cabang cabang olahraga yang ada.
3) Pembinaan, pengembangan dan memajukan Kepemudaaan dan olahraga sebagai upaya meningkatkan prestasi dan profesionalisme.
4) Pemberdayaan dan peningkatan peranserta masyarakat dalam memajukan kegiatan Kepemudaaan dan olahraga.
5) Pengembangan Kepemudaaan dan olahraga unggul dan berpreatasi baik ditingkat nasional maupun internasional
A.19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri A.19.1 Kondisi Umum
Penyelenggaraan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri bertujuan untuk dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan warganegara dan mendorong berkembangnya demokrasi, mewujudkan kehidupan sosial politik dan sosial kemasyarakatan yang kondusif, serta penanganan dan penanggulangan bencana.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri merupakan urusan yang komprehesif meliputi berbagai elemen strategis yang memiliki dampak luas terhadap stabilitas politik daerah untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta iklim investasi daerah.
Konsekuensinya beragam permasalahan yang berkaitan dengan disintegrasi, ideologi dan politik, ekonomi, sosial, budaya, kerukunan hidup beragama, serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi bagian dan tantangan yang harus diselesaikan secara bijaksana sehingga tidak pihak-pihak yang merasa kalah atau dirugikan.
A.19.2 Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada Tahun 2011 dilaksanakan oleh 3 SKPD yaitu Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, Satuan Polisi Pamong Praja dan Sekretariat Daerah (Bagian Humas dan Protokol dan Bagian Kesejahteraan Rakyat) adalah:
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, dengan