• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan kegiatan:

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan kegiatan:

a. Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura b. Koordinasi penilaian langit biru

c. Pemantauan Kualitas Lingkungan

d. Koordinasi Penertiban Kegiatan Penambangan Tanpa Ijin (PETI) e. Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih

f. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup g. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan kegiatan: a. Pengendalian dan Pengawasan pemanfaatan SDA

b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA 4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH, dengan

A.8.3 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Lingkungan Hidup dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp4.855.833.000,00, dan terealisasi sebesar Rp4.701.635.550,00 atau 96,79%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)

Adapun realisasi anggaran program dan kegiatan Urusan Lingkungan Hidup seperti yang diuraikan di atas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.8.2

Capaian Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2011

No Uraian Satuan Capaian

2010

Target 2011

Realisasi

2011 %

1 Persentase penanganan sampah % 78.57 78.77 78,56 99,73 2 Rasio tempat pembuangan sampah

(TPS) per satuan penduduk % 0.11 0.15 0,13 86,67

3 Persentase penduduk berakses air

minum % 59.73 65.20 60,21 92,35

4 Persentase luas permukiman yang

tertata % 39.10 43.21 41,1 95,12

5 Cakupan Pantauan Pencemaran

status mutu air Titik 24 9 9 100

6 Cakupan penghijauan wilayah rawan

longsor dan sumber mata air Ha - 14 14 100

7 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL-UPL, SPPL

Pelaku

ush 10. - 20 -

8 Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat akibat adanya dugaan Pencemaran dan/atau Kerusakan LH Penegakan

hukum lingkungan kasus 10 10 12 120

Sumber: Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Cipta Karya, PK, 2011

1) Persentase penanganan sampah tahun 2011 sebesar 78.56% sedikit lebih rendah dibanding capaian tahun 2010 yang sebesar 78.57%. Capaian di bawah target tahun 2011 yang sebesar 78.77%. Hal ini disebabkan meningkatnya timbulan sampah tidak sebanding dengan ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang ada. Pelayanan pengangkutan sampah pada Tahun 2011 mencapai 316 m3/hari dengan cakupan wilayah pelayanan meliputi 15 ibukota kecamatan.

2) Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk pada tahun 2011 sebesar 0.13% meningkat dibanding tahun 2010 yaitu sebesar 0,11%, meskipun masih di bawah target 2011 yang sebesar 0.15%.

3) Melalui kegiatan penyediaan sarana air bersih di 9 lokasi dan optimalisasi sarana air bersih di 4 lokasi, telah meningkatkan persentase penduduk berakses air minum pada tahun 2011 sebesar 60,21% dibanding tahun 2010 sebesar 59,73%, namun sedikit di bawah target 2011. Bila digambarkan dengan grafik sebagai berikut :

Grafik IV.8.1 Persentase Penduduk Berakses Air Minum

4) Persentase luas pemukiman tertata sebesar 41.1% meningkat 2% dibanding tahun 2010, namun sedikit di bawah target 2011.

5) Cakupan pantauan pencemaran status mutu air pada 18 titik di tahun 2011 sedangkan tahun 2010 belum melakukan pemantauan.

6) Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air 14 Ha tercapai target 100%.

7) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL-UPL, SPPL sebanyak 20 pelaku usaha, meningkat 10 dari tahun 2010 yang hanya 10 pengusaha. 8) Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau kerusakan LH penegakan hukum lingkungan tahun 2011 sebanyak 12 kasus meningkat 20% dibanding tahun 2010 yang hanya 10 kasus. 56 58 60 62 64 66 Realisasi 2010 Target 2011 Realisasi 2011 59,73 65,2 60,21 Realisasi 2010 Target 2011 Realisasi 2011

A.8.4 Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program dan kegiatan pada tahun 2011 tidak banyak mengalami hambatan yang berarti, tetapi bila dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup ada beberapa hal yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Masih terbatasnya sarana dan prasarana persampahan mengakibatkan pencemaran air dan udara.

2) Kerusakan lahan dan lingkungan akibat kegiatan penambangan liar dan perubahan penggunaan lahan.

3) Menurunnya kualitas udara dampak dari kegiatan industri dan transportasi.

4) Menurunnya kualitas air sungai akibat kegiatan pertanian, industri dan rumah tangga.

5) Masih kurangnya pemahaman masyarakat dan dunia usaha dalam implementasi pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berakibat pada berkurangnya keanekaragaman hayati.

6) Masih rendahnya penegakan hukum lingkungan.

Solusi yang telah diupayakan untuk menyelesaikan permasalahan adalah: 1) Meningkatkan sosialisasi dan percontohan pengelolaan sampah melalui 3R

(Reduce,Reuse, Recycle).

2) Pengendalian penggunaan lahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3) Meningkatkan sosialisasi peraturan perundangan tentang pengelolaan sampah dan limbah kepada masyarakat, dunia usaha dan industri.

4) Memfasilitasi penyusunan AMDAL bagi industri yang berpotensi menghasilkan limbah.

5) Meningkatkan pengawasan dan pemantauan terhadap pelanggaran dan perusakan lingkungan hidup.

6) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelestarian daerah konservasi, keanekaragaman hayati dan pengembangan plasma nutfah.

7) Meningkatkan pengembangan kerjasama unsur pemerintah, swasta dan masyarakat.

8) Meningkatkan ketersediaan database informasi lingkungan hidup; 9) Meningkatkan regulasi bidang lingkungan hidup.

A.9 Urusan Pertanahan A.9.1 Kondisi Umum

Penyelenggaraan urusan Pertanahan ditujukan untuk peningkatan tertib admnistrasi pertanahan di Kabupaten Semarang, baik menyangkut fasilitasi alih fungsi lahan, penetapan lokasi, tukar menukar tanah Pemerintah Daerah, penyelesaian permasalahan tanah lainnya serta fasilitasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum dan kepentingan instansi pemerintah.

A.9.2 Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan untuk mendukung urusan Pertanahan yang dilaksanakan Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kebersihan dan Sekretariat Daerah Bagian Tata Pemerintahan pada tahun 2011 sebagai berikut :

Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kebersihan

Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, dengan kegiatan Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

Sekretariat Daerah Bagian Tata Pemerintahan

Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, dengan kegiatan Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

A.9.3 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Pertanahan dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp13.783.229.000,00, dan terealisasi sebesar Rp7.202.032.411,00 atau 52,25%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)

Adapun capaian realisasi anggaran program dan kegiatan Urusan Pertanahan sebagai berikut:

1) Terfasilitasinya penyelesaian pengadaan tanah untuk kepentingan umum dan pemerintah, penanganan permohonan alih fungsi lahan, penetapan lokasi,

2) Meningkatnya tanah milik Pemda yang bersertifikat sebanyak 153 bidang tanah serta terdapatnya plang tanda kepemilikan tanah pada 50 bidang tanah milik Pemda yang telah bersertifikat.

3) Tersedianya lahan untuk pembangunan bagi kepentingan umum (Alun-alun Kalirejo) seluas 1,2035 ha.

4) Pendapatan lelang bengkok pada tahun 2011 sebesar Rp1.534.721.260,00 mengalami kenaikan 16,76 % dari tahun 2010 sbesar Rp1.314.372.368,00.

A.9.4 Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam urusan Pertanahan ada beberapa hal yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Kurang lengkapnya data mengenai status kepemilikan tanah Pemda (hasil tukar guling beberapa tahun yang lalu) sehingga agak mempersulit dalam penanganan alih fungsi dan tukar menukar tanah.

2) Pembebasan lahan untuk kepentingan umum terkadang terkendala dalam penentuan kesepakatan harga dengan masyarakat.

3) Proses birokrasi dalam pelepasan lahan yang menyangkut kepemilikan lahan instansi vertikal terkadang cukup panjang, sehingga implementasi kegiatan terkadang menjadi terhambat.

4) Keterbatasan SDM yang dimiliki dibidang pertanahan (baik dari segi jumlah maupun kemampuan).

5) Masih lemahnya administrasi pengelolaan tanah Pemda (data, sertifikasi serta pengamanan lahan).

Solusi yang telah diupayakan untuk menyelesaikan permasalahan adalah: 1) Penginvetarisasian / pendataan aset Pemerintah Daerah secara periodik guna

mengetahui perkembangan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah.

2) Perlunya keterlibatan lembaga / konsultan penaksir harga indenpen, sehingga dapat menjembatani kepentingan Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

3) Pengintensifan koordinasi dengan instansi vertikal guna mempercepat proses pelepasan lahan.

4) Perlunya penambahan jumlah personel di bidang pertanahan serta jumlah peralatan pendukung serta perlu adanya pelatihan SDM secara berkala.

A.10 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil A.10.1 Kondisi Umum

Tujuan pelaksanaan urusan wajib kependudukan dan catatan sipil adalah dalam rangka memberikan perlindungan hukum dan hak-hak sipil bagi penduduk pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Semarang pada khususnya serta sebagai salah satu wujud dalam pelaksanaan pelayanan publik.

Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Semarang hingga saat ini sudah mempunyai basis data kependudukan yang terintegrasi di 19 (sembilan belas) Kecamatan secara on line lokal. Untuk pendaftaran penduduk (KTP/KK) sudah dilaksanakan secara langsung di 19 kecamatan dan pelayanan pencatatan sipil di instansi pelaksana kabupaten, disamping pelayanan jemput bola dengan mobil keliling (Pelayanan KTP dan Akte Kelahiran).

A.10.2 Program dan Kegiatan

Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2011 dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Untuk mewujudkan target yang direncanakan, maka program dan kegiatan (Belanja Langsung tidak termasuk Belanja Program Umum/Rutin SKPD) adalah Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan : a. Pembangunan dan Pengoperasian SIAK secara terpadu

b. Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (membangun, updating, dan pemeliharaan)

c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan kependudukan

d. Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan e. Penyediaan informasi yang dapat diakses masyarakat

f. Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan (KTP/KK) g. Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan

h. Sosialisasi kebijakan kependudukan i. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

A.10.3 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang diuraikan di atas, direncanakan menggunakan dana sebesar Rp1.280.560.000,00 dan terealisasi sebesar Rp1.230.809.550,00 atau 96,11%.

Capaian target indikator sasaran Urusan Catatan Sipil tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2011. Keberhasilan pelaksanaan Urusan Catatan Sipil tahun 2011 terlihat dari capaian sebagai berikut :

Tabel 4.10.1

Capaian Indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2010-2011

No Uraian Satuan 2010 Target

2011

Realisasi

2011 %

1 Rasio penduduk ber KTP

persatuan penduduk % 70,00 77,00 77,00 100,00 2 Kepemilikan akte kelahiran

per 1000 penduduk orang

498 617 521 84,44 3 Rasio pasangan ber-akte

Nikah % 52,50 54,00 86,71 160,57 4 Rasio bayi berakte

kelahiran % 81,00 100,00 87,00 87,00 5 Kepemilikan KTP orang 551.510 590.116 603.031 102,19 6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi % 75,00 100,00 100,00 100,00 7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK % 90,00 100,00 96,00 96,00 Sumber : Dispendukcapil, 2011

Tidak tercapainya target kepemilikan akte kelahiran dan rasio bayi berakte kelahiran disebabkan belum semua penduduk mengurus akte kelahiran karena kurang kesadaran akan pentingnya akte kelahiran serta masih banyaknya bayi yang terlambat mengurus akte kelahiran (lebih dari satu tahun). Sedangkan penerapan KTP Nasional berbasis NIK belum mencapai 100%, karena masih adanya masyarakat yang enggan mengganti KTP Kuning dengan KTP ber-NIK walaupun masa berlaku KTP seumur hidup.

1) Capaian kepemilikan administrasi kependudukan pada tahun 2010 dan 2011 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.10.2

Kepemilikan Dokumen Administrasi Kependudukan Tahun 2010-2011

NO URAIAN SATUAN 2010 2011

1 Kepemilikan KTP lembar 551.510 603.031

2 Kepemilikan KK lembar 315.306 346.837

3 Akta Kelahiran lembar 523.746 547,861

4 Akta Perkawinan lembar 2.699 3.074

5 Akta Perceraian lembar 222 270

6 Akta Pengangkatan Anak lembar 32 41

7 Akta Perubahan Nama lembar 24 41

8 Akta Kematian lembar 189 1.438

9 Akta Pengakuan & Pengesahan

Anak lembar 131 141

Total 1.393.859 1.502.734

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2011

Dari tabel di atas terlihat terjadi kenaikan dokumen adminstrasi kependudukan tahun 2011 dibandingkan tahun 2010, meskipun belum sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran penduduk akan pentingnya dokumen administrasi kependudukan semakin meningkat.

2) Pelaksanaan kebijakan fungsi perlindungan sosial dalam administrasi kependudukan dan catatan sipil seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10.3

Daftar Penerbitan Dokumen Kependudukan (Lembar) Tahun 2010-2011 Dokumen 2010 2011 KTP 118.399 104.822 KK 86.348 50.056 Akte Kelahiran 54.851 24.115 Akte Perkawinan 445 375 Akte Perceraian 46 48

Akte Pengangkatan Anak 9 9

Akte Perubahan Nama 13 17

3) Realisasi penerimaan pendapatan dari pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2010 dan 2011 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.10.4

Penerimaan Pendapatan Dari Retribusi Pelayanan Administrasi KependudukanTahun 2010-2011

No Dokumen 2010 2011

1 Kartu Tanda Penduduk (KTP) - Gratis

2 Kartu Keluarga (KK) - Gratis

3 Surat Keterangan Pindah Luar Negeri 15.000 5.000

4 Surat Keterangan Datang Luar Negeri 115.000 140.000

5 Surat Keterangan Tinggal Tetap 680.000 540.000

6 Surat Keterangan Tinggal Sementara 255.000 910.000 7 Jasa Layanan Capil

a) Akta Kelahiran - Gratis

b) Akta Perkawinan 33.525.000 28.275.000

c) Akta Perceraian 4.600.000 4.800.000

d) Akta Pengangkatan Anak 450.000 450.000

e) Akta Perubahan Nama 325.000 425.000

f) Akta Kematian 190,000 6.245.000

g) Akta Pengakuan & Pengesahan Anak 600.000 500,000

h) Lain-lain Jasa Layanan Capil -

i) Penerbitan Pengumuman Perkawinan. 2.230.000 1.875.000

j) Surat keterangan bagi WNI 265.000 160.000

k) Surat keterangan bagi WNA - 160.000

l) Kutipan II Akta Kelahiran 4.110.000 5.040.000 m) Kutipan II Akta Perkawinan 1.050.000 1.275.000

n) Kutipan II Akta Perceraian 300.000 500,000

o) Kutipan II Akta Kematian - -

p) Denda Keterlambatan - 327.075.000

TOTAL 48.820.000 378.375.000

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2011

Dari data dan tabel di atas terlihat bahwa pendapatan dari pelayanan administrasi kependudukan pada tahun 2011 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2010, hal ini disumbang dari denda keterlambatan administrasi kependudukan yang mulai efektif diberlakukan pada tahun 2011 sesuai Perda No.7

A.10.4 Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang terjadi terkait dengan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut :

1) Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya validitas data penduduk, sehingga dalam pengisian biodata penduduk masih banyak yang tidak sesuai dengan data legal yang dimiliki.

2) Masih ada masyarakat yang enggan mengurus Administrasi Kependudukan baik Pendaftaran Penduduk maupun Pencatatan Sipil sebelum benar-benar membutuhkan.

Guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut telah dilakukan dengan strategi pemecahan masalah sebagai berikut :

1) Sosialisasi akan pentingnya dokumen kependudukan dan persyaratan data dukung.

2) Pemutakhiran basis data kependudukan untuk berbagai kepentingan.

3) Penyediaan sarana dan prasarana pendukung SIAK baik ditingkat kecamatan maupun kabupaten.

4) Pelayanan Mobil Keliling secara langsung ke desa-desa, pabrik, pasar tradisional dan Swalayan.

A.11 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak A.11.1 Kondisi Umum

Penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ditujukan untuk mendorong terciptanya partisipasi dan kemandirian masyarakat, kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan dalam mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat di semua lapisan tanpa membedakan gender dan memperhatikan hak-hak anak dengan sasaran meningkatnya pemberdayaan perempuan.

Secara umum peningkatan kualitas hidup perempuan di berbagai bidang telah memperoleh hasil positif prosentase perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2011 sebanyak 6.87 % dari 638.200 pekerja perempuan yang ada di Kabupaten Semarang. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2010 adalah 173 kasus dan tahun 2011 kasus yang terjadi sebanyak 116 kasus atau terjadi penurunan 57 kasus atau 32,94 %. Kasus tersebut terdiri dari kasus terhadap anak 55 kasus dan terhadap perempuan mencapai 61 kasus. Rasio kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dibandingkan dengan jumlah kasus adalah 0,04 %.

Secara rinci, kondisi awal capaian pembangunan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ditandai dengan capaian indikator bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak tahun 2010 dan target tahun 2011 sebagai berikut:

Tabel 4.11.1

Data Capaian Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2010 dan Target Tahun 2011

NO. URAIAN Capaian

2010

Target 2011

1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga

pemerintah (%) 5,36 5,38

2. Rasio KDRT (%) 0,02 0,02

3. Persentase tenaga kerja di bawah umur (%) 0,97 1,72 4. Partisipasi angkatan kerja perempuan (%) 33,70 25,50 5. Penyelesaian pengaduan perlindungan

A.11.2 Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan dalam penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2011 dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Rakyat adalah sebagai berikut:

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

1) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan