• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI SEMARANG TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI SEMARANG TAHUN 2011"

Copied!
443
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

LAPORAN KETERANGAN

PERTANGGUNGJAWABAN

BUPATI SEMARANG

(2)

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan taufiq dan hidayahNya, buku Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Semarang Akhir Tahun Anggaran 2011 ini dapat disusun dan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Semarang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, disebutkan bahwa LKPJ merupakan laporan pencapaian (progress report) penyelenggaraan Pemerintahan Daerah selama 1 (satu) tahun anggaran yang harus disampaikan kepada DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan sejak berakhirnya tahun anggaran untuk dibahas paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak disampaikan oleh Kepala Daerah. Hasil pembahasan DPRD berupa rekomendasi untuk perbaikan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun berikutnya.

Tahun 2011 merupakan tahun pertama pelaksanaan pembangunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun 2011-2015 sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2011. Untuk itu dalam LKPJ ini disajikan data capaian pelaksanaan pembangunan sesuai target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD pada tahun 2011.

Segala bentuk kemajuan dan keberhasilan yang dapat dicapai pada tahun ini pada dasarnya merupakan upaya bersama dari seluruh pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan Kabupaten Semarang, yang terdiri dari Pemerintah Daerah, DPRD dan masyarakat Kabupaten Semarang secara luas.

(3)

catatan strategis, saran, dan atau koreksi dari DPRD Kabupaten Semarang terhadap LKPJ ini, merupakan masukan penting bagi Pemerintah Kabupaten Semarang untuk perbaikan penyelenggaraan pemerintahan di masa mendatang.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan LKPJ ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua. Amin.

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ungaran, Maret 2012

BUPATI SEMARANG

(4)

Halaman Kata Pengantar ... i – ii Daftar Isi ... iii – v Daftar Tabel ... vi – xi Daftar Gambar ... xii – xiii BAB I PENDAHULUAN ... I – 1

A. DASAR HUKUM ... I – 2 A.1. Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Semarang ... I – 1 A.2 Dasar Hukum Penyusunan LKPJ ... I – 2 B. GAMBARAN UMUM DAERAH ... I – 5

B.1. Kondisi Geografis ... I – 5 B.2. Kependudukan ... I – 7 B.3. Kondisi Ekonomi ... I – 11 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH ... II – 1

A VISI DAN MISI ... II – 2 B STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH ... II – 3 C PRIORITAS DAERAH ... II – 7 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH . III – 1

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH ... III – 2 A.1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah .. III – 2 A.2. Target dan Realisasi Pendapatan ... III – 3 A.3. Permasalahan dan Solusi ... III – 14 B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH ... III – 15 B.1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah ... III – 15 B.2. Target dan Realisasi Belanja ... III – 16 B.3. Permasalahan dan Solusi ... III – 20 C. PEMBIAYAAN ... III – 21

C.1. Kebijakan Umum Pembiayaan ... III – 21 C.2. Target dan Realisasi Pembiayaan ... III – 21

(5)

A.1. Urusan Pendidikan ... IV.1 A.2. Urusan Kesehatan ... IV.2 A.3. Urusan Pekerjaan Umum ... IV.3 A.4. Urusan Perumahan ... IV.4 A.5. Urusan Penataan Ruang ... IV.5 A.6. Urusan Perencanaan Pembangunan ... IV.6 A.7. Urusan Perhubungan ... IV.7 A.8. Urusan Lingkungan Hidup ... IV.8 A.9. Urusan Pertanahan ... IV.9 A.10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil ... IV.10 A.11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak ... IV.11 A.12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera ... IV.12 A.13. Urusan Sosial ... IV.13 A.14. Urusan Ketenagakerjaan ... IV.14 A.15. Urusan Koperasi dan UKM ... IV.15 A.16. Urusan Penanaman Modal ... IV.16 A.17. Urusan Kebudayaan ... IV.17 A.18. Urusan Pemuda dan Olah Raga ... IV.18 A.19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. IV.19 A.20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian dan Persandian ... IV.20 A.21. Urusan Ketahanan Pangan. ... IV.21 A.22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ... . IV.22 A.23. Urusan Statistik ... IV.23 A.24. Urusan Kearsipan ... IV.24 A.25. Urusan Komunikasi dan Informatika... IV.25 A.26. Urusan Perpustakaan ... IV.26

(6)

B.2. Urusan Kehutanan ... IV.28 B.3. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral. ... IV.29 B.4. Urusan Pariwisata ... IV.30 B.5. Urusan Kelautan dan Perikanan ... IV.31 B.6. Urusan Perdagangan ... IV.32 B.7. Urusan Perindustrian ... IV.33 B.8. Urusan Transmigrasi ... IV.34

BAB V TUGAS PEMBANTUAN ... V – 1 A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA ... V – 1

A.1. Dasar Hukum ... V – 2 A.2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan ... V – 4 A.3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

Melaksanakan ... V – 4 A.4. Program dan Kegiatan yang Diterima dan

Pelaksanaannya ... V – 5 A.5. Sumber dan Jumlah Anggaran ... V – 6 A.6. Permasalahan dan Solusi ... V – 11 B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN ... V – 12

BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN ... VI – 1 A. KERJASAMA ANTAR DAERAH ... VI – 1 B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA ... VI – 4 C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL

DI DAERAH ... VI – 6 D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH ... VI – 7 E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA .... VI – 8

F. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN

KETERTIBAN UMUM ... VI – 12

(7)

Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan ... I – 4 Tabel 1.2 Penduduk Kabupaten Semarang Tahun 2010 dan 2011. . ... . I – 6 Tabel 1.3 Distribusi PDRB Kabupaten Semarang Tahun 2010-2011 ... I – 8 Tabel 1.4 Pertumbuhan PDRB Tahun 2010 – 2011 ... I – 9 Tabel 1.5 Perkembangan PDRB Sektoral Tahun 2010 – 2011 ... I – 10 Tabel 1.6 Pendapatan per Kapita dan Pertumbuhannya Tahun 2010

dan 2011 ... I – 12 Tabel 3.1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan,

Belanja dan Pembiayaan Daerah Kabupaten Semarang

Tahun Anggaran 2011 ... III – 2 Tabel 3.2 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten

Semarang Tahun Anggaran 2011 ... III – 3 Tabel 3.3 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2010 dan 2011 ... III – 4 Tabel 3.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Semarang Tahun Anggaran 2011 ... III – 5 Tabel 3.5 Target dan Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Semarang

Tahun 2011 ... III – 6 Tabel 3.6 Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten

Semarang Tahun Anggaran 2011 ... III – 6 Tabel 3.7 Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Tahun

Anggaran 2011 ... III – 8 Tabel 3.8 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2010

dan 2011 ... III – 8 Tabel 3.9 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran

2011 ... III – 10 Tabel 3.10 Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010 dan

2011 ... III – 10 Tabel 3.11 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

(8)

Tabel 3.13 Target dan Realisasi Belanja Daerah Berdasarkan

Kelompok Belanja Tahun Anggaran 2011 ... III – 16 Tabel 3.14 Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun

Anggaran 2011 ... III – 17 Tabel 3.15 Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2010

dan 2011 ... III – 17 Tabel 3.16 Target dan Realisasi Belanja Langsung Tahun

Anggaran 2011 ... III – 18 Tabel 3.17 Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2010 dan 2011 III – 18 Tabel 3.18 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun

Anggaran 2011 ... III – 21 Tabel 4.1.1 Anggaran Belanja Langsung Urusan Tahun 2011 ... IV.1-1 Tabel 4.1.2 Capaian Urusan Pendidikan Tahun 2010 dan Target 2011 ... IV.1-3 Tabel 4.1.3 Capaian APK dan APM Tahun 2010-2011... IV.1-7 Tabel 4.1.4 Angka Putus Sekolah Tahun 2010 dan 2011 ... IV.1-8 Tabel 4.1.5 Angka Melanjutkan Tahun 2010 dan 2011 ... IV.1-9 Tabel 4.1.6 Rasio Ketersediaan Sekolah Tahun 2010 dan 2011 ... IV.1-9 Tabel 4.1.7 Tingkat Kelulusan TA 2009/2010 dan 2010/2011 ... IV.1-11 Tabel 4.1.8 Peringkat Hasil Ujian Nasional Tingkat Provinsi Tahun 2010

dan 2011 ... IV.1-12 Tabel 4.1.9 Prosentase Guru Berpendidikan D4/S1 ... IV.1-12 Tabel 4.1.10 Prosentase Guru Bersertifikat Pendidik ... IV.1-14 Tabel 4.2.1 Capaian Urusan Kesehatan Tahun 2010 dan Target 2011 .... IV.2-1 Tabel 4.2.2 Capaian Indikator Angka Mortalitas Tahun 2010- ... IV.2-7 Tabel 4.2.3 Data Kematian Bayi Tahun 2011 ... IV.2-8 Tabel 4.2.4 Capaian Indikator Angka Morbiditas Tahun 2010-2011 ... IV.2-10 Tabel 4.2.5 Kejadian Luar Biasa (KLB) Tahun 2011 ... IV.2-12 Tabel 4.2.6 Kondisi Sanitasi Lingkungan Tahun 2010 dan 2011 ... IV.2-13 Tabel 4.2.7 Capaian Angka Indikator Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Dan 2011 ... IV.2-14 Tabel 4.2.8 Kinerja UPTD Labkesda Tahun 2011 ... IV.2-17 Tabel 4.2.9 Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2010-2011 ... IV.2.18

(9)

Tabel 4.3.2 Capaian Indikator Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2011 ... IV.3-4 Tabel 4.4.1 Data Capaian Urusan Perumahan Tahun 2010 dan Target

2011 ... IV.4-1 Tabel 4.4.2 Capaian Indikator Kinerja Tahun 2011 ... IV.4-3 Tabel 4.5.1 Data Capaian Urusan Penataan Ruang Tahun 2010 dan

Target 2011 ... IV.5-1 Tabel 4.5.2 Capaian Indikator Kinerja Tahun 2011 ... IV.5-3 Tabel 4.6.1 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan

Tahun 2011 ... IV.6-3 Tabel 4.7.1 Data Capaian Urusan Perhubungan Tahun 2010 dan Target

2011 ... IV.7-1 Tabel 4.7.2 Capaian Indikator Urusan Perhubungan Tahun 2011 ... IV.7-3 Tabel 4.7.3 Jumlah dan Jenis Kendaraan yang Diuji Tahun 2010-2011 .. IV.7-4 Tabel 4.7.4 Capaian Target Pendapatan Dishubkominfo Tahun 2011 ... IV.7-5 Tabel 4.8.1 Data Capaian Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2010 dan

Target 2011 ... IV.8-1 Tabel 4.8.2 Capaian Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup

Tahun 2011 ... IV.8-3 Tabel 4.10.1 Capaian Indikator Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Tahun 2010-2011 ... IV.10-2 Tabel 4.10.2 Kepemilikan Dokumen Administrasi Kependudukan Tahun

2010 – 2011 ... IV.10-2 Tabel 4.10.3 Daftar Penerbitan Dokumen Kependudukan Tahun 2010

dan 2011 IV.10-3

Tabel 4.10.4 Penerimaan Pendapatan dari Retribusi Pelayanan

Administrasi Kependudukan Tahun 2010-2011 ... IV.10-4 Tabel 4.11.1 Data Capaian Urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Tahun 2010 dan Target 2011... IV.11-1 Tabel 4.11.2 Capaian Urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Tahun 2010 dan 2011 ... IV.11-3 Tabel 4.12.1 Data Capaian Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga

(10)

Tabel 4.12.3 Jumlah Peserta Aktif Bidang KB KS s.d. Tahun 2011 ... IV.12-3 Tabel 4.12.4 Tahapan Keluarga Sejahtera Tahun 2010-2011 ... . IV.12-4 Tabel 4.13.1 Capaian Urusan Sosial Tahun 2010 dan 2011 ... IV.13-3 Tabel 4.13.2 Penanganan PMKS Tahun 2011 ... IV.13-3 Tabel 4.13.3 Pemberdayaan Sosial Kesejateraan Masyarakat... IV.13-4 Tabel 4.14.1 Capaian Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2010 dan 2011 ... IV.14-2 Tabel 4.14.2 Jumlah Pelatihan yang Dilaksanakan Dinas ... IV.14-3 Tabel 4.15.1 Capaian Indikator Urusan Koperasi dan UKM Tahun 2010

dan Target 2011 ... IV.15-1 Tabel 4.15.2 Capaian Urusan KOperasi dan UKM Tahun 2010-2011 ... IV.15-3 Tabel 4.15.3 Perkembangan UMKM BInaan Tahun 201-2011 ... IV.15-4 Tabel 4.16.1 Capaian Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal Tahun

2010 dan Target 2011 ... IV.16-1 Tabel 4.16.2 Capaian Urusan Penanaman Modal Tahun 2010 dan 2011 .. IV.16-2 Tabel 4.17.1 Data Capaian Urusan Kebudayaan Tahun 2010 dan target

2011 ... IV.17-1 Tabel 4.17.2 Capaian Urusan Kebudayaan Tahun 2010 dan 2011 ... IV.17-2 Tabel 4.17.3 Jumlah Group Kesenian Tahun 2010-2011 ... IV.17-2 Tabel 4.17.4 Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang

Dilestarikan Tahun 2011 ... IV.17-4 Tabel 4.18.1 Capaian Urusan Pemuda dan Olah Raga Tahun 2010-2011 IV.18-2 Tabel 4.18.2 Perkembangan Organisasi Olahraga Tahun 2010-2011 ... IV.18-3 Tabel 4.18.3 Perkembangan Kepemudaan Tahun 2010-2011 ... IV.18-4 Tabel 4.18.4 Perolehan Medali Prestasi Olahraga Tahun 2010-2011 ... IV.18-5 Tabel 4.18.5 Perolehan Medali Prestasi Olah Raga (Pelajar) 2010-2011 ... IV.18-6 Tabel 4.19.1 Capaian Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Tahun 2010 dan 2011... IV.19-3 Tabel 4.20.1 Capaian Bidang Kelembagaan Daerah Tahun 2010-2011 .... IV.20-8 Tabel 4.20.2 Realisasi Kerjasama Daerah Tahun 2010-2011 ... IV.20-10 Tabel 4.20.3 Realisasi Bidang Pembangunan HUkum Tahun 2010-2011 . IV.20-11 Tabel 4.20.4 Capaian Kinerja Pengawasan Tahun 2011 ... IV.20-11 Tabel 4.20.5 Temuan Administrasi Pengawasan Tahun 2011 ... IV.20-12

(11)

Tabel 4.21.2 Bantuan Kelompok Wanita Tani s.d Tahun 2011 ... IV.21-3 Tabel 4.21.3 Ketersediaan dan Kebutuhan Beras Tahun 2010-2011 ... IV.21-4 Tabel 4.21.4 Estimasi Cadangan Pangan Masyarakat Desember 2011 ... IV.21-4 Tabel 4.21.5 Data Perkembangan Desa Mandiri Pangan ... IV.21-5 Tabel 4.21.6 Neraca Bahan Makanan (NBM) Tahun 2010-2011 ... IV.21-6 Tabel 4.22.1 Capaian Indikator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa Tahun 2010 dan Target 2011 ... . IV.22-1 Tabel 4.22.2 Capaian Indikator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa Tahun 2010 dan 2011 ... . IV.22-3 Tabel 4.22.3 Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Tahun 2010-2011 ... IV.22-4 Tabel 4.22.4 Pelaksanaan Kegiatan PNPM MPd Tahun 2010-2011 ... IV.22-4 Tabel 4.22.5 Partisipasi/Keterlibatan Masyarakat dalam Tahapan

Kegiatan PNPM MPd Tahun 2010-2011 ... IV.22-5 Tabel 4.23.1 Capaian Urusan Statistik Tahun 2010 dan 2011 ... IV.23-2 Tabel 4.24.1 Realisasi Indikator Kinerja Urusan Kearsipan Tahun 2010

dan 2011 ... IV.24-2 Tabel 4.24.2 Peningkatan Kualitas SDM Pengelola Kearsipan ... IV.24-3 Tabel 4.24.3 Kegiatan Pemeliharaan dan Duplikasi Arsip ... IV.24-3 Tabel 4.24.4 Kegiatan Monev Bidang Kearsipan Tahun 2011 ... IV.24-3 Tabel 4.25.1 Capaian Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika

Tahun 2010 dan 2011 ... IV.25-2 Tabel 4.26.1 Capaian Urusan Perpustakaan Tahun 2010-2011 ... IV.26-3 Tabel 4.26.2 Jumlah Perpustakaan Tahun 2010-2011 ... IV.26-4 Tabel 4.26.3 Jumlah Koleksi Buku Kantor Perpustakaan Daerah 2011 ... IV.26-5 Tabel 4.27.1 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pertanian Tahun 2011 ... IV.27-7 Tabel 4.27.2 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan . IV.27-7 Tabel 4.27.3 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Sayur-sayuran ... IV.27-9 Tabel 4.27.4 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Hias ... IV.27-9 Tabel 4.27.5 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah-buahan ... IV.27-10 Tabel 4.27.6 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Biofarmaka ... IV.27-11 Tabel 4.27.7 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman

(12)

Tabel 4.27.10 Perkembangan Keterlibatan Masyarakat dalam Kegiatan

Ternak ... IV.27-13 Tabel 4.27.11 Pelayanan Kesehatan Hewan ... IV.27-14 Tabel 4.28.1 Capaian Indikator Urusan Kehutanan Tahun 2010-2011 ... IV.28-2 Tabel 4.28.2 Penanganan Lahan Kritis Tahun 2010-2011 ... IV.28-3 Tabel 4.28.3 Aneka Usaha Kehutanan tahun 2010-2011 ... IV.28-3 Tabel 4.29.1 Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral .. IV.29-1 Tabel 4.29.2 Capaian Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya

Mineral Tahun 2011 ... IV.29-2 Tabel 4.30.1 Indikator Kinerja Urusan Pariwisata ... IV.30-1 Tabel 4.30.2 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata Tahun 2011 ... IV.30-2 Tabel 4.30.3 Perkembangan Retribusi Tempat Wisata Tahun 2010-2011 .. IV.30-3 Tabel 4.30.4 Ketersediaan Kamar Hotel dan Jumlah Tamu Tahun 2010

dan 2011 ... IV.30-4 Tabel 4.31.1 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan .. IV.31-3 Tabel 4.32.1 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2011 IV.32-2 Tabel 4.32.2 Jumlah Pedagang Tahun 2011 ... IV.32-3 Tabel 4.32.3 Capaian Indikator Kinerja 2010 dan target 2011 ... IV.32-4 Tabel 4.33.1 Capaian Indiaktor Kinerja Urusan Perindustrian Tahun 2011. IV.33-2 Tabel 4.34.1 Realisasi Indikator Kinerja Urusan Transmigrasi Tahun 2011 IV.34-2 Tabel 5.1 Tugas pembantuan yang Diterima Tahun 2010 dan 2011 ... V – 2 Tabel 5.2 Realisasi Pelaksanaan Tugas Pembantuan dan Dana

Urusan Bersama Tahun 2011 ... V – 8 Tabel 6.1 Data Kerjasama Antar Daerah Tahun 2011 ... VI – 1 Tabel 6.2 Data Kerjasama dengan Pihak Ketiga Tahun 2011 ... VI – 3 Tabel 6.3 Perkembangan Kegiatan Penegasan Batas Wilayah ... VI – 7 Tabel 6.4 Frekuensi Bencana Tahun 2010 – 2011 ... VI – 8

(13)

Halaman

Gambar I.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Semarang ... I – 5 Gambar I.2 Prosentase Penggunaan Lahan ... I – 7 Gambar I.3 Sebaran Penduduk Per Kecamatan ... I – 8 Gambar I.4 Kepadatan Penduduk Per Kecamatan ... I - 9 Gambar I.5 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha 2011 . I – 10 Gambar I.6 Persentase Ijazah yang Dimiliki Penduduk Tahun 2011 .... I – 11 Gambar I.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2007-2011 ... I – 12 Gambar I.8 Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Tahun 2010-2011 ... I – 14 Gambar II.1 Bupati dan Wakil Bupati Semarang ... II – 2 Gambar III.1 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2010 dan 2011 ... III – 4 Gambar III.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2010 dan 2011 III – 9 Gambar III.3 Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Tahun 2010

dan 2011 ... III – 11 Gambar III.4 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Tahun 2010 – 2011 ... III – 13 Gambar III.5 Realisasi Belanja Langsung Tahun 2010 dan 2011 ... III – 19 Gambar III.6 Proporsi Realisasi Belanja Langsung Tahun 2010-2011 ... III – 20 Gambar IV.1.1 Grafik APK dan APM Tahun 2010 dan 2011 ... IV.1-8 Gambar IV.1.2 Grafik Ruang kelas Standar Tahun 2010-2011 ... IV.1-10 Gambar IV.1.3 Grafik Angka Melek Huruf Tahun 2010 – 2011 ... IV.1-10 Gambar IV.1.4 Tingkat Kelulusan Tahun 2009/2010 dan 2010/2011 ... IV.1-11 Gambar IV.1.5 Prosentase Guru Berpendidikan D4/S1 ... IV.1-13 Gambar IV.8.1 Prosentase Penduduk Berakses Air Minum ... IV.8-4 Gambar IV.15.1 Perkembangan Jumlah Koperasi ... IV.15-3 Gambar IV.15.2 Perbandingan Koperasi Aktif Tahun 2010-2011 ... IV.15-4 Gambar IV.15.3 Jumlah UMKM Binaan Tahun 2009-2011 ... IV.15-5 Gambar IV.20.1 Grafik Tingkat Pendidikan PNS Tahun 2010-2011 ... IV.20-9 Gambar IV.25.1 Grafik Capaian Indikator Kinerja Urusan Kominfo ... IV.25-3 Gambar IV.26.1 Komposisi Jumlah Perpustakaan Tahun 2011 ... IV.26-4

(14)

Gambar IV.32.3 Perkembangan Penerbitan SIUP Usaha Menengah Besar IV.32-5 Gambar IV.33.1 Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB ... IV.33-3 Gambar IV.33.2 Pertumbuhan Industri ... IV.33-3 Gambar IV.33.3 Cakupan BIna Kelompok Pengrajin ... IV.33-4 Gambar IV.34.1 Jumlah Animo dan Pendaftar Calon Transmigrasi ... IV.34-3

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

A.1. Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Semarang

Sejarah Kabupaten Semarang sejak 4 abad yang lalu dimasa Pajang-Mataram, Kabupaten Semarang telah ada dengan ibukota Semarang. Pada jaman itu "Gemente" (Kotapraja) belum ada. Ki Pandan Arang II atau dikenal sebagai Raden Kaji Kasepuhan (1547-1553)

merupakan Bupati Semarang yang pertama, dinobatkan tanggal 2 Mei 1547, berkuasa hingga tahun 1574 dan mendapat pengesahan Sultan Hadiwijaya. Pada masa itu berhasil membuat bangunan yang dipergunakan sebagai pusat kegiatan pemerintah kabupaten. Pada jaman Pemerintahan Bupati R.M. Soebiyono, "Gemente (Kotapraja)" Semarang lahir, yaitu tepat tahun 1906.

Berdasarkan Stadblad tahun 1906 S.O 120 dibentuklah pemerintahan kota. Pemerintah Kabupaten Semarang yang dipimpim oleh seorang Bupati dan Pemerintah Kotapraja untuk wilayah Semarang yang dipimpin oleh seorang Burgenmester. Dan semenjak itulah terjadi pemisahan antara Kabupaten Semarang dengan Kotapraja Semarang hingga saat ini.

Pada tahun 1950 melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah, Kota Semarang ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Semarang. Namun Kota Semarang adalah kotamadya yang memiliki pemerintahan sendiri, ditinjau

(16)

menguntungkan, maka timbullah gagasan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Semarang ke Kota Ungaran yang pada saat itu masih dalam status kawedanan.

Pada tahun 1958 ditetapkan batas wilayah Kabupaten Semarang dengan Kota Salatiga dengan Undang-Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas-batas wilayah Kotapraja Salatiga dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang. Selanjutnya seiring perkembangan di Provinsi Jawa Tengah umumnya dan Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi pada khususnya, pada tahun 1976 terjadi perubahan batas wilayah Kabupaten Semarang dimana sebagian wilayah dimasukkan ke dalam wilayah Kota Semarang dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang.

Sementara dilakukan pembenahan, tanggal 30 Juli 1979 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Semarang diusulkan oleh Pemerintah Pusat melalui Gubernur Jawa Tengah, agar Kota Ungaran secara definitif ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang. Dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1983 tentang Penetapan Status Kota Ungaran sebagai Ibukota Pemerintah Kabupaten Dati II Semarang, yang berlaku peresmiannya tanggal 20 Desember 1983, yang terjadi pada masa pemerintahan Bupati Ir. Soesmono Martosiswojo (1979-1985).

Pada tahun 1992 untuk yang kedua kalinya terjadi perubahan batas wilayah Kabupaten Semarang dengan Kota Salatiga yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang.

A.2. Dasar Hukum Penyusunan LKPJ

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Semarang ini disusun berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 27 ayat (2) yang menyebutkan bahwa kepala daerah mempunyai kewajiban memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.

(17)

Secara lebih khusus penyusunan LKPJ baik secara sistematika maupun substansi selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. Selain itu LKPJ ini disusun untuk memenuhi keinginan masyarakat yang menuntut adanya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, dan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik.

LKPJ Bupati Semarang Tahun 2011 ini disusun dengan dasar hukum: 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

(18)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Semarang Tahun 2005 – 2025;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2011; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2015;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2011;

17. Peraturan Bupati Semarang Nomor 33 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2011;

18. Peraturan Bupati Semarang Nomor 110 Tahun 2010 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran;

19. Peraturan Bupati Semarang Nomor 99 Tahun 2011 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2011.

Mengacu pada peraturan perundang-undangan tersebut, LKPJ Bupati Semarang Tahun 2011 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

BAB II Kebijakan Pemerintahan Daerah

BAB III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah BAB IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah BAB V Penyelenggaraan Tugas Pembantuan

(19)

B. GAMBARAN UMUM DAERAH B.1. Kondisi Geografis

a) Batas Adminitrasi dan Luas Wilayah

Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, terletak pada posisi 110o14’ 54,75” - 110 o 39’ 3” Bujur Timur dan 7 o 3’ 57” - 7 o 30’ 0” Lintang Selatan, dengan batas administratif sebagai berikut :

 Sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

 Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan.

 Sebelah selatan berbatasan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang.

 Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung.

 Di tengah terdapat Kota Salatiga.

GambarI.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Semarang

Luas wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,67 Hektar (950,21 km2) atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, yang secara administratif terdiri dari 19 wilayah Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan.

Tabel 1.1

Luas Wilayah Menurut Kecamatan

NO. KECAMATAN LUAS (Ha) %

1 Getasan 6.579,55 6,92

2 Tengaran 4.729,55 4,98

3 Susukan 4.886,60 5,14

4 Kaliwungu 2.995,00 3,15

(20)

NO. KECAMATAN LUAS (Ha) % 6 Pabelan 4.797,60 5,05 7 Tuntang 5.624,20 5,92 8 Banyubiru 5.441,45 5,73 9 Jambu 5.163,00 5,43 10 Sumowono 5.563,20 5,85 11 Ambarawa 2.822,10 2,97 12 Bandungan 4.823,30 5,08 13 Bawen 4.657,00 4,90 14 Bringin 6.189,10 6,51 15 Bancak 4.384,55 4,61 16 Pringapus 7.834,70 8,25 17 Bergas 4.733,10 4,98 18 Ungaran Barat 3.596,05 3,78 19 Ungaran Timur 3.799,10 4,00 Jumlah 95.020,67 100,00

Sumber : Kab. Semarang Dalam Angka

Ketinggian wilayah Kabupaten Semarang berada pada kisaran antara 318 – 1.450 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan wilayah terendah berada di Desa Candirejo Kecamatan Pringapus dan wilayah tertinggi di Desa Batur Kecamatan Getasan. Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Semarang dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar 6.169 Hektar; wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar 57.659 Hektar; wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar 21.725 Hektar; dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 9.467,67 Hektar.

b) Penggunaan Lahan dan Iklim

Wilayah Kabupaten Semarang seluas 95.020,67 ha, sebagian besar digunakan untuk lahan bukan sawah sekitar 74,5% (70.814,80 ha) dan sisanya adalah lahan sawah 25,5% (24.205,87 ha). Dari tahun ke tahun penggunaan

(21)

menjadi lahan permukiman, pekarangan, bangunan dan lahan industri serta sebagian lagi dialihkan menjadi jalan (jalan tol dan jalan lingkar).

Gambar I.2 Prosentase Penggunaan Lahan

Wilayah Kabupaten Semarang memiliki iklim tropis, dengan suhu udara berkisar antara 17,20C – 31,630C. Rata-rata hari hujan per tahun 178 hari dengan curah hujan rata-rata 3.643 mm. Kecamatan Getasan merupakan daerah dengan suhu udara terendah dan curah hujan yang tinggi.

B.2. Kependudukan

Berdasarkan data sementara dari BPS, penduduk Kabupaten Semarang pada akhir tahun 2011 berjumlah 938.802 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 284.018 KK. Dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2010 yang tercatat sebesar 933.764 jiwa terdapat penambahan netto sebanyak 5.038 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,54%.

Jika pada tahun 2010 kepadatan penduduk Kabupaten Semarang rata-rata sebesar 983 jiwa per km2 luas wilayah, maka pada tahun 2011 dengan data sementara sebesar 988 jiwa/km2 dengan kepadatan tertinggi di

Lahan hutan (hutan negara/rakyat) 25,55% Lahan sawah 25,04% Lahan kering (ladang/tegalan, perkebunan) 30,10% Lahan industri 1,58% Lahan pertambangan 0,04% Lahan permukiman, pekarangan, bangunan 17,70%

(22)

Kecamatan Ungaran Barat, Ambarawa dan Ungaran Timur. Perkembangan penduduk Kabupaten Semarang selama 2010 - 2011 terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1.2

Penduduk Tahun 2010 dan 2011*)

NO URAIAN TAHUN

2010 2011*)

1 Jumlah penduduk 933.764 938.802

2 Kepala Keluarga 272.243 284.018

3 Penduduk berdasarkan jenis kelamin :

- Laki-laki 459.771 462.592 - Perempuan 473.993 476.210 4 Mutasi Penduduk - Kelahiran 10.544 10.586 - Kematian 4.831 5.694 - Pindah 9.673 10.200 - Datang 9.264 10.346

5 Kepadatan penduduk (jiwa/km2) 983 988

6 Laju pertumbuhan penduduk (%) 0,57 0,54

Sumber: BPS Kab. Semarang, 2011 *) Angka Sementara

Gambar I.3 Sebaran Penduduk per Kecamatan

10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 Getasan Tengaran Susukan Kaliwungu Suruh Pabelan Tuntang Banyubiru Jambu Sumowono Ambarawa Bandungan Bawen Bringin Bancak Pringapus Bergas Ungaran Barat Ungaran Timur 48.587 64.410 43.203 26.312 59.800 37.325 60.993 40.471 36.962 29.972 58.481 53.250 54.444 41.160 19.858 50.416 68.942 75.040 69.176

(23)

Gambar I.4 Kepadatan Penduduk per Kecamatan

Berdasarkan data sementara dari BPS Kabupaten Semarang dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 penduduk Kabupaten Semarang yang belum/tidak bekerja sebesar 46,55% sedangkan yang bekerja sekitar 53,45%. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan (35,89%), berikutnya pada sektor industri pengolahan (22,26%) serta pada sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi (16,04%).

0 500 1000 1500 2000 2500 Getasan Tengaran Susukan Kaliwungu Suruh Pabelan Tuntang Banyubiru Jambu Sumowono Ambarawa Bandungan Bawen Bringin Bancak Pringapus Bergas Ungaran Barat Ungaran Timur 733 1.357 884 878 933 776 1.079 740 711 536 2.069 1.093 1.159 664 452 639 1.442 2.071 1.808

(24)

Gambar I.5 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Usaha Tahun 2011*)

Berdasarkan pendidikan yang dimiliki penduduk, Kabupaten Semarang masih tergolong rendah karena hanya sekitar 2,36% yang memiliki ijazah DIV/S1 keatas, sementara persentase terbesar penduduk memiliki ijazah SD sederajat yaitu sebesar 29,63%, SMP sederajat sebesar 17,81% dan yang tidak memiliki ijazah SD sebesar 17,18%.

Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan 35,89% Pertambangan dan Penggalian 0,28% Industri Pengolahan 22,26% Listrik, Gas dan Air

Minum 0,29% Konstruksi/Bangunan

6,40% Perdagangan, rumah

makan dan jasa akomodasi 16,04% Angkutan, pergudangan dan Komunikasi 3,63% Lembaga Keuangan, real estate, Persewaan

dan Jasa Perusahaan 0,86%

Jasa kemasyarakatn, sosial dan peorangan

13,51%

Lainnya 0,82%

(25)

Gambar I.6 Persentase Ijazah yang Dimiliki Penduduk Tahun 2011*)

B.3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Daerah

Potensi unggulan daerah dapat dilihat dari kontribusi sektoral terhadap PDRB. Perkembangan kontribusi masing-masing sektor PDRB Kabupaten Semarang Tahun 2010-2011ditunjukkan oleh tabel berikut :

Tabel 1.3

Distribusi PDRB Sektoral Tahun 2010-2011 *)

NO SEKTOR Distribusi ADHB (%) Distribusi ADHK (%) 2010 2011*) 2010 2011*)

1 Pertanian 14,97 14,20 12,75 12,31

2 Pertambangan dan Penggalian 0,13 0,13 0,12 0,12

3 Industri Pengolahan 42,82 43,96 46,50 46,53

4 Listrik, Gas dan Air Minum 1,32 1,30 0,19 0,94

Tidak/belum pernah bersekolah

15,16%

Tidak punya ijazah SD 17,18% SD/MI sederajat 29,63% SMP/MTs sederajat 17,81% SMA/MA sederajat 14,24% SMK 2,01% Program D-I/II 0,55% Program D-III/Sarjana Muda 1,05% Program D-IV/S1 2,21% S2/S3 0,15%

(26)

NO SEKTOR Distribusi ADHB (%) Distribusi ADHK (%) 2010 2011*) 2010 2011*)

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,65 20,33 21,76 21,94

7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,60 2,56 2,15 2,12

8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 4,21 4,25 3,57 3,65

9 Jasa – jasa 9,32 9,32 8,53 8,60

TOTAL PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2011*) Angka Sementara

Dari tabel 1.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2011 diperkirakan masih sama seperti tahun 2010, yaitu sumbangan terbesar PDRB didominasi oleh sektor industri pengolahan disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertanian.

b. Pertumbuhan Ekonomi /PDRB

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang pada tahun 2011 menurut data sementara dari BPS sebesar 5,15%, terjadi kenaikan bila dibandingkan tahun 2010 sebesar 4,90%. Namun pertumbuhan ekonomi tersebut masih di bawah Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 6%.

Gambar I.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2007 – 2011*) 4,72 4,26 4,37 4,90 5,15 5,59 5,61 5,14 5,84 6,00 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 2007 2008 2009 2010 2011

(27)

Tabel 1.4

Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Sektoral Tahun 2010 - 2011 *) NO. SEKTOR PDRB ADHK 2010 2011*) Pertumbuhan (%) 1 Pertanian 709.056,63 719.712,35 1,50

2 Pertambangan dan Penggalian 6.816,03 7.209,73 5,78

3 Industri Pengolahan 2.585.786,85 2.720.302,33 5,20

4 Listrik, Gas dan Air Minum 50.347,35 55.005,54 9,25

5 Konstruksi/Bangunan 206.230,97 221.560,74 7,43

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.210.039,32 1.282.753,53 6,01 7 Pengangkutan dan Komunikasi 119.697,40 124.177,33 3,74 8 Lembaga Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan 198.497,38 213.269,64 7,44

9 Jasa – jasa 474.079,97 502.737,68 6,04

TOTAL PDRB 5.560.551,90 5.846.728,87 5,15

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, Tahun 2011*) Angka Sementara

Dari sisi produksi (sektoral), semua sektor mengalami pertumbuhan positif, dimana pertumbuhan tertinggi adalah sektor listrik, gas dan air minum (9,25%), sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (7,44%) serta sektor konstruksi/bangunan (7,43%), sedangkan sektor pertanian mengalami pertumbuhan terendah yaitu 1,50%.

Pendapatan perkapita dapat dijadikan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pendapatan perkapita Kabupaten Semarang tahun 2011 berdasarkan harga berlaku diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 9,19% dari tahun 2010. Sedangkan berdasarkan harga konstan tahun 2000 pendapatan perkapita tahun 2011 diperkirakan naik 2,71% dari tahun 2010.

Apabila pada tahun 2010 pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp10.299.214 per tahun atau Rp858.267 per bulan, maka pada tahun 2011 naik menjadi Rp11.636.930 per tahun atau Rp969.744 per bulan. Perkembangan pendapatan perkapita dari tahun 2007 – 2011 dapat terlihat dalam gambar berikut:

(28)

Gambar I.8 Pertumbuhan Pendapatan perkapita Tahun 2007 – 2011*) *) Angka Sementara 2007 2008 2009 2010 2011 ADHB 8.030.714 8.895.647 9.621.070 10.299.214 11.636.930 ADHK 4.738.868 4.875.510 5.056.033 5.188.248 5.390.216 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000 R u p ia h

(29)

BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Dengan berakhirnya masa berlaku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun 2005-2010, seiring habisnya masa kerja Bupati Semarang Tahun 2005 – 2010, maka tahun 2011 merupakan tahun transisi. Oleh karena itu kebijakan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2011 mengacu pada sasaran dan arah kebijakan tahapan ke-2 dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Semarang Tahun 2005-2025. Sedangkan RPJMD Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2015 sebagai pengganti RPJMD Kabupaten Semarang Tahun 2005 – 2010 waktu itu belum disahkan.

Sesuai ketentuan pasal 150 ayat (3) huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, bahwa 6 (enam) bulan sejak pelantikan, Kepala Daerah diwajibkan menyusun dokumen RPJMD yang merupakan penjabaran Visi Misi Kepala Daerah terpilih dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Oleh sebab itu ditetapkanlah Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2011 pada tanggal 13 Mei 2011.

Dengan demikian Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2015 merupakan bagian tak terpisahkan dari penyusunan LKPJ Tahun 2011 ini. Target-target dan capaian indikator

kinerja dalam LKPJ tahun 2011 sesuai yang tercantum dalam RPJMD Tahun 2010-2015. LKPJ Tahun 2011 ini sekaligus merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tahun pertama RPJMD Tahun 2010 – 2015.

LKPJ Tahun 2011 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tahun pertama

(30)

A. VISI DAN MISI

Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2005-2025, dengan mempertimbangkan kondisi dan permasalahan serta kebutuhan yang dihadapi oleh masyarakat 5 (lima) tahun ke depan, maka ditetapkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Semarang Tahun 2010-2015 sebagai berikut:

Gambar II.1

Bupati Semarang (dr. H. Mundjirin E.S, SpOG.) dan Wakil Bupati Semarang (Ir. H. Warnadi, MM.)

Dengan Visi tersebut Bupati Semarang periode 2010-2015 hendak mewujudkan Kabupaten Semarang dengan kondisi :

Mandiri artinya mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar, sederajat serta saling berinteraksi dengan daerah lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Kemandirian mengenal konsep saling ketergantungan melalui kerjasama yang saling mendukung dan menguntungkan dalam kehidupan bermasyarakat baik secara vertikal maupun horizontal.

Tertib artinya mampu mewujudkan perilaku aparatur pemerintah dan masyarakat yang selalu berpegang pada aturan dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Perilaku tertib dapat di tunjukkan dengan menurunnya angka pelanggaran hukum baik oleh aparat pemerintah maupun masyarakat.

“Terwujudnya

Kabupaten

Semarang yang

Mandiri, Tertib

dan Sejahtera

(MATRA)”

(31)

Sejahtera artinya mampu mewujudkan kondisi masyarakat yang terpenuhi hak-hak dasarnya baik dari aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang didukung dengan terwujudnya kebebasan kehidupan beragama dan bernegara. Meningkatnya tingkat kesejahteraan dapat ditunjukkan dengan terjadinya penurunan angka kemiskinan dan jumlah keluarga Pra Sejahtera.

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH

Strategi pembangunan Kabupaten Semarang Tahun 2010-1015, mengacu pada upaya pencapaian sasaran pokok kebijakan pembangunan tahapan ke-2 RPJPD Kabupaten Semarang Tahun 2005 - 2025, dan dirumuskan sebagai berikut :

1) Strategi untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tercermin dari meningkatnya derajat kesehatan dan kecerdasan masyarakat serta tersedianya tenaga terdidik, sehingga mampu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan dapat menciptakan lapangan kerja serta menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja.

Strategi peningkatan sumberdaya manusia diwujudkan dalam program-program yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan baik formal maupun non formal

2) Strategi untuk penguatan daya saing perekonomian daerah

Penguatan daya saing perekonomian daerah tercermin dari meningkatnya investasi daerah baik oleh swasta maupun masyarakat yang dapat mendorong berkembangnya potensi daerah dan percepatan pertumbuhan ekonomi.

Strategi ini diwujudkan pada program-program yang berkaitan dengan upaya peningkatan pelayanan perijinan dan penyediaan infrastruktur daerah baik berupa sarana dan prasarana umum, penataan ruang maupun pengelolaan lingkungan hidup. Penguatan daya saing daerah juga tidak terlepas dari upaya pengembangan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah.

3) Strategi perwujudan kondisi aman dan damai

(32)

Strategi ini diwujudkan dalam program-program yang berkaitan dengan upaya menciptakan pemerintahan yang baik (good governance), peningkatan pelayanan publik, penegakan hukum dan penegakan hak asasi manusia.

Kebijakan pembangunan daerah yang dipilih dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai visi-misi Bupati Semarang periode 2010-2015 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, melalui :

a. Peningkatan upaya promosi kesehatan dan monitoring terhadap gizi ibu hamil, balita dan perbaikan gizi masyarakat termasuk penanaman tanaman obat keluarga.

b. Peningkatan budaya hidup bersih dan sehat, serta upaya penyehatan lingkungan melalui penyediaan kebutuhan permukiman dan lingkungan sehat termasuk penyediaan air bersih.

c. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang merata antara desa dan kota, melalui peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas, RSU dan revitalisasi Pos Kesehatan Desa dan Posyandu.

d. Penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan penyandang cacat, lanjut usia dan masalah sosial lainnya.

e. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang memadai dan merata.

2. Meningkatkan pelayanan pendidikan baik formal maupun non formal Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan mewujudkan masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan ketaqwaan, melalui :

a. Penyediaan infrastruktur pendidikan yang merata dan berkualitas guna wujudkan pendidikan murah dan terjangkau untuk pendidikan yang setingkat SD, SMP, SMA maupun SMK.

(33)

c. Penyediaan sarana peningkatan mutu pendidikan berupa laboratorium dan perpustakaan.

d. Perbaikan sistem pendidikan, termasuk metode penyampaian materi dalam proses kegiatan belajar-mengajar.

e. Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka pembentukan karakter anak-anak/anak usia dini.

f. Pengembangan pendidikan formal maupun non formal dalam rangka pembentukan karakter bangsa (muatan lokal).

g. Pengembangan pendidikan non formal dalam upaya mengatasi anak putus sekolah dan penyediaaan tenaga terampil berupa pelatihan ketrampilan, magang dan pendampingan, dengan melibatkan instansi terkait.

3. Menyediakan infrastruktur daerah sebagai pendorong investasi dan perekonomian

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan terwujudnya infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah, melalui :

a. Fasilitasi pembangunan kawasan industri yang dapat menyerap tenaga kerja lokal yang didukung dengan penyediaan air bersih dan listrik.

b. Penyediaan infrastruktur jalan dan pengembangan moda transportasi yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah.

c. Penyediaan fasilitas umum perdesaan yang memadai berupa jalan, jembatan, irigasi, embung, sarana air bersih, perumahan dan permukiman, sanitasi lingkungan, sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, penerangan, pemerintahan dan pasar tradisional serta lainnya.

d. Penataan infrastruktur perkotaan berupa trotoar, drainase, manajemen trafik, ruang terbuka hijau, lampu penerangan jalan dan lain-lain.

e. Penyediaan prasarana dan ruang publik perkotaan seperti gedung olah raga, taman, gedung olah raga serta ruang publik lainnya.

f. Peningkatan pengelolaan persampahan dan limbah.

4. Mengoptimalkan pengelolaan potensi daerah yang berwawasan lingkungan

(34)

a. Pembentukan sentra/klaster usaha skala UMKM dengan produk khas daerah yang memiliki daya saing.

b. Peningkatan akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran serta teknologi pertanian.

c. Diversifikasi usaha pertanian menuju agrobisnis, agroindustri dan agrowisata rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sektor pertanian

d. Fasilitasi pengembangan objek-objek wisata yang berbasis masyarakat dan budaya lokal, dengan memanfaatkan sumberdaya alam (agrowisata).

e. Penerapan teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan jenis dan kualitas produk industri lokal serta pelestarian sumberdaya alam

f. Pembentukan jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan berkelanjutan.

g. Pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam dan kerusakan lingkungan. serta pelestarian sumber-sumber air.

5. Mengembangkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan tanpa membedakan gender dengan memperhatikan hak - hak anak, melalui :

a. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa/kelurahan dan peran serta masyarakat serta organisasi kemasyarakatan dalam proses pembangunan daerah.

b. Pemberdayaan penyandang masalah sosial guna peningkatan kualitas hidup. c. Pemberdayaan perempuan dalam proses pembangunan, serta pemenuhan

kebutuhan dan perlindungan terhadap hak-hak anak dan perempuan melalui sinergitas pemerintah, masyarakat dan swasta.

d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menumbuhkan minat baca masyarakat melalui penyediaan bahan bacaan.

(35)

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka terlaksanakannya pemerintahan, pelayanan masyarakat dan pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel, serta terciptanya iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan investasi, melalui :

a. Penerapan jaringan Information Comunication and Technology (ICT) melalui E-Gov dalam rangka peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan publik.

b. Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi publik.

c. Peningkatan disiplin, kompetensi, profesionalisme dan pemerataan penempatan aparatur pemerintah yang responsif terhadap perubahan paradigma pemerintahan.

d. Peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintah.

e. Peningkatan kemampuan manajemen pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal.

f. Penerapan pelayanan perizinan yang tertib, tepat waktu, transparan dan akuntabel yang mengacu pada dokumen tata ruang yang telah ditetapkan. g. Pengembangan budaya tertib, penegakan keadilan dan supremasi hukum.

C. PRIORITAS DAERAH

Dari agenda pembangunan tahunan RPJMD Kabupaten Semarang 2010-2015, dinyatakan bahwa tahun 2011 merupakan tahun pemantapan konsolidasi dan pembenahan infrastruktur dasar dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar menuju masyarakat yang mandiri, tertib dan sejahtera.

Pada tahun ini difokuskan pada dua hal, yaitu:

a. Konsolidasi dan penyiapan instrumen perencanaan pembangunan daerah sebagai acuan pemanfaatan secara optimal sumberdaya alam maupun buatan sesuai dengan RTRW Kabupaten Semarang, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, sehingga mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Serta penyiapan penerapan teknologi komunikasi dan informasi melaui electronic government di lingkungan Kabupaten Semarang dalam rangka

(36)

b. Pembenahan sarana dan prasarana pelayanan dasar diprioritaskan pada : 1) Pemenuhan jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.

2) Melengkapi secara bertahap sarana dan prasarana pendidikan dasar yang menjamin proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan baik.

3) Memantapkan administrasi pemerintahan dengan penerapan teknologi komunikasi dan informasi melalui electronic government di lingkungan Kabupaten Semarang dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kebebasan akses informasi bagi masyarakat.

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka dirumuskan prioritas pembangunan Kabupaten Semarang tahun 2011, sebagai berikut :

1. Peningkatan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan mencakup Pemerataan, keterjangkauan dan Peningkatan kualitas

2. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran melalui pemberdayaan masyarakat;

3. Peningkatan perekonomian daerah dengan titik berat pada pengembangan sektor pertanian, industri kecil/ rumah tangga, UMKM dan pariwisata;

4. Peningkatan investasi melalui penyediaan infrastruktur dan penciptaan iklim kondusif serta penyederhanaan perijinan

5. Penataan dan penyedian sarana dan prasarana wilayah perdesaan, perbatasan dan sarana publik perkotaan.

6. Peningkatan pelayanan kependudukan dan KB serta pengarusutamaan gender; 7. Pengelolaan SDA dan lingkungan hidup secara efektif, efisien dan berkelanjutan; 8. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, penelitian dan pengembangan,

serta penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik;

Dalam rangka upaya percepatan penanggulangan kemiskinan lokasi kegiatan pembangunan dititik-beratkan pada desa-desa dengan jumlah penduduk miskin tinggi, dimana dilakukan melalui 4 (empat) kelompok program yaitu :

1. Program pemberian bantuan dan perlindungan sosial bagi warga miskin dengan tujuan untuk pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, serta perbaikan kualitas hidup, melalui pemerataan pelayanan pendidikan, kesehatan, pangan,

(37)

2. Program pemberdayaan masyarakat, melalui kegiatan yang mempunyai karakteristik pelibatan masyarakat berdasarkan kebutuhan, penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pelaksanaan kegaiatan secara swakelola dan kelompok.

3. Program pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, melalui peningkatan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil.

4. Program-program lain yang langsung maupun tidak langsung berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin seperti perbaikan dan penyediaan infrastruktur pendidikan, kesehatan, jaringan irigasi, transportasi dan lain-lain.

(38)

BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Semarang berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

Berdasarkan peraturanperundang-undangan tersebut, maka struktur APBD Kabupaten Semarang tahun anggaran 2011 terdiri dari:

1. Pendapatan Daerah, terdiri dari: (1)Pendapatan Asli Daerah meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, (2)Dana Perimbangan meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus, (3)Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya, Dana penyesuaian dan otonomi khusus, Bantuan keuangan dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah.

2. Belanja Daerah, terdiri dari: (1) Belanja Tidak Langsung meliputi belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, belanja tidak terduga, (2) Belanja Langsung terdiri atas belanja pegawai, belanja barang jasa dan belanja modal.

3. Pembiayaan Daerah. terdiri dari: (1) Pembiayaan penerimaan meliputi Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA), Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, (2)Pembiayaan pengeluaran meliputi Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan modal (investasi) daerah, Pembayaran pokok utang.

(39)

Secara ringkas anggaran setelah perubahan dan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan pada Tahun Anggaran 2011 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2011*)

URAIAN TARGET REALISASI %

1. PENDAPATAN DAERAH 1.079.816.672.000,00 1.099.538.908.498,00 101,83 2. BELANJA DAERAH 1.120.626.497.000,00 1.042.026.783.589,32 92,99 SURPLUS/DEFISIT (40.809.825.000),00 57.512.124.908,68 3. PEMBIAYAAN DAERAH Penerimaan Pembiayaan 51.727.092.000,00 51.727.092.244,00 100,00 Pengeluaran Pembiayaan 10.917.267.000,00 10.917.266.728,00 100,00 Pembiayaan netto 40.809.825.000,00 40.809.825.516,00 100,00 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) 98.321.950.424,68

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Semarang Tahun 2011 ini merupakan pertanggungjawaban yang mendasarkan pada Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011.

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

A.1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011,memuat beberapa hal terkait dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah khususnya Pendapatan Asli Daerah, sebagai berikut:

(40)

1) Meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak melalui peningkatan sistem dan prosedur, sosialisasi dan pelayanan informasi mengenai peraturan maupun mekanisme pajak daerah.

2) Menegakkan disiplin pengelolaan pajak dengan penagihan aktif oleh petugas pajak, serta penindakan atas pelanggaran peraturan peraturan daerah.

3) Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat untuk sadar membayar pajak daerah.

4) Mengoptimalkan pendataan, analisis serta perhitungan penerimaan pajak dan retribusi.

5) Melaksanakan kajian potensi pajak dan retribusi daerah, serta menyusun Peraturan Daerah dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

6) Memasukkan target serta memungut Pajak BPHTB dan Pajak Air sebagai pajak daerah.

7) Mengupayakan pencarian sumber-sumber pendapatan asli daerah baru.

A.2. Target dan Realisasi Pendapatan

Target pendapatan daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2011 direncanakan sebesar Rp1.079.816.672.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp1.099.538.908.498,00 atau 101,83%. Target dan realisasi pendapatan daerah Kabupaten Semarang seperti terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pendapatan Asli Daerah 139.414.942.000,00 133.261.071.553,00 95,58 2. Dana Perimbangan 678.002.894.000,00 681.282.975.038,00 100,48 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 262.398.836.000,00 284.994.861.907 108,61 T O T A L 1.079.816.672.000,00 1.099.538.908.498,00 101,83 Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

(41)

Perbandingan realisasi pendapatan daerah Tahun Anggaran 2010 dan 2011 sebagaimana terlihat dalam table berikut:

Tabel 3.3 Realisasi Pendapatan

Tahun Anggaran 2010 dan 2011*), Persentase Kenaikan

NO URAIAN 2010 2011*) % 1. Pendapatan Asli Daerah 98.831.140.360,00 133.261.071.553,00 34,84 2. Dana Perimbangan 611.256.406.778,00 681.282.975.038,00 11,46 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 133.322.726.276,00 284.994.861.907,00 113,76 T O T A L 843.410.273.414,00 1.099.538.908.498,00 30,37

Catatan: *) tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Gambar III.1 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2010 dan 2011

Dari tabel 3.3 dan gambar III.1 diatas terlihat adanya kenaikan pendapatan daerah Tahun Anggaran 2011 dibandingkan Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp256.128.635.084,00 atau 30,37%, dimana kenaikan terjadi pada semua komponen

0,00 100.000.000.000,00 200.000.000.000,00 300.000.000.000,00 400.000.000.000,00 500.000.000.000,00 600.000.000.000,00 700.000.000.000,00 Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan yang Sah 2010 2011

(42)

Secara rinci target dan realisasi masing-masing pendapatan daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2011 di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Semarang yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, pada Tahun Anggaran 2011 direncanakan sebesar Rp139.414.942.000,00, dapat direalisasikan sebesar Rp133.261.071.553,00 atau 95,58%. Target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Semarang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4

Target Dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pajak Daerah 41.233.896.000,00 39.433.225.418,00 95,63 2. Retribusi Daerah 72.904.861.000,00 66.322.167.750,00 90,97 3. Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan

3.568.434.000,00 3.568.435.564,00 100,00

4. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

21.707.751.000,00 23.937.242.821,00 110,27

TOTAL 139.414.942.000,00 133.261.071.553 95,58

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012.

Dari tabel 3.4di atas dapat diketahui bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah tidak mencapai target yang direncanakan pada APBD Tahun Anggaran 2011, meskipun realisasi sebesar 95,58%, tetapi meningkat dibandingkan capaian target pada tahun sebelumnya.

(43)

Tabel 3.5

Target Dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pajak Hotel 1.859.192.000,00 1.583.763.627,00 85,19 2. Pajak Restoran 847.250.000,00 1.268.182.282,00 149,68 3. Pajak Hiburan 339.787.000,00 375.891.300,00 110,63 4. Pajak Reklame 911.420.000,00 1.028.166.568,00 112,81 5. Pajak Penerangan Jalan 23.692.851.000,00 23.092.856.745,00 97,47 6. Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan

232.505.000,00 323.014.000,00 138,93

7. Pajak Parkir 48.000.000,00 49.153.300,00 102,40

8. Pajak Air Tanah 850.000.000,00 1.194.452.402,00 140,52 9. Piutang Pendapatan Pajak

Daerah

452.891.000,00,00 316.918.894,00 69,98 10. Pajak BPHTB 12.000.000.000,00 10.200.826.282,00 85,01

TOTAL 41.233.896.000,00 39.433.225.418,00 95,64

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada enam jenis pajak daerah yang realisasinya melampaui target yang direncanakan, serta tiga jenis pajak daerah yang realisasinya tidak mencapai target yaitu pajak hotel, pajak penerangan jalan umum, dan pajak BPHTB. Pelampauan target pada penerimaan pajak daerah tersebut lebih disebabkan karena upaya intensifikasi, penagihan langsung secara intensif kepada wajib pajak.Pada Tahun Anggaran 2011 terdapat dua obyek pajak daerah baru yaitu pajak air tanah dan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang pada tahun sebelumnya masuk pada anggaran dana transfer. Dalam implementasi BPHTB menjadi pajak daerah, diikuti dengan kenaikan Nilai Obyek Pajak Tidak Kena Pajak (NOPTKP) dari Rp10.000.000,00 menjadi Rp60.000.000,00, hal tersebut berpengaruh terhadap realisasi penerimaan pajak BPHTB karena banyak nilai transaksi di bawah NOPTKP. Selain hal tersebut penganggaran piutang pajak daerah sudah dilakukan pada rekening tersendiri, sehingga bisa dilihat perbedaan realisasi pajak daerah pada tahun berjalan dan realisasi dari piutang pajak pada tahun sebelumnya.

(44)

Tabel 3.6

Target Dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Retribusi Jasa Umum 67.257.951.400,00 61.445.304.133,00 91,36 2. Retribusi Jasa Usaha 4.275.912.600,00 3.479.886.985,00 81,38 3. Retribusi Perizinan

Tertentu

1.370.997.000,00 1.396.976.632,00 101,89

TOTAL 72.904.861.000,00 66.322.167.750,00 90,97

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Realisasi penerimaan retribusi daerah Tahun Anggaran 2011sebesar 90,97% tidak mencapai target yang direncanakan, tetapi mengalami peningkatan sebesar Rp7.292.878.026,00 atau 12,355% apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2010.

Komponen terbesar retribusi daerah adalah retribusi jasa umum yang terealisasi sebesar 91,36%, disumbang oleh retribusi pelayanan kesehatan dengan realisasi sebesar92,90%.

Komponen lain dari retribusi jasa umum adalah retribusi pelayanan pasar dengan realisasi sebesar 76,79%, Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan juga turut andil tidak tercapainya retribusi jasa umum, yang hanya terealisasi sebesar 74,85%.

Sedangkan retribusi jasa usaha hanya terealisasi 81,38%, dimana komponen terbesar adalah retribusi tempat rekreasi dan olah raga yang terealisasi sebesar 71,12%. Komponen yang lain yaitu retribusi pemakaian kekayaan daerah melampaui target dengan capaian 100,46%, retribusi tempat khusus parkir dengan capaian 89,53%, retribusi terminal dengan capaian 90,86%.

Retribusi perijinan tertentu Tahun Anggaran 2011 terealisasi sebesar 101,89%. Capaian ini terbesar disumbang dari penerimaan retribusi Izin Mendirikan Bangunan dengan realisasi sebesar 102,47% serta retribusi izin Gangguan/ keramaian dengan capaian sebesar 101,45%.

(45)

Realisasi penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 100% berasal dari penerimaan bagian laba/ deviden atas penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu Apotik Sidowaras I,II, BPR/BKK, BKPD, dan Bank Jateng.

Tabel 3.7

Target Dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Tahun Anggaran 2011*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Hasil penjualan asset daerah yang tidak dipisahkan

13.904.294.000,00 13.878.453.215,00 99,81 2. Penerimaan jasa giro 2.000.000.000,00 3.359.623.289,00 167,98 3. Penerimaan bunga deposito 3.000.000.000,00 3.469.315.050,00 115,64 4. Tuntutan ganti kerugian

daerah (TGR) 5.000.000,00 29.671.000,00 593,42 5. Pendapatan denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan 4.176.000,00 6.508.459,00 155,85

6. Pendapatan denda pajak 0,00 0,00 0,00

7. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan

2.270.000,00 0,00 0,00

8. Pendapatan lain-lain 2.792.011.000,00 3.193.671.808,00 114,39

TOTAL 21.707.751.000,00 23.937.242.821,00 110,27

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Realisasi Lain-lain PAD yang Sah melampaui target yang direncanakan, disebabkan dari pelampauan penerimaan jasa giro dan bunga deposito, realisasi tuntutan ganti kerugian, pendapatan denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, serta pendapatan lain-lain.

Realisasi pendapatan asli daerah Kabupaten SemarangTahun Anggaran 2010 dan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:

(46)

Tabel 3.8

Realisasi Pendapatan Asli Daerah

Tahun Anggaran 2010 dan 2011*) Persentase Kenaikan

NO URAIAN 2010 2011 %

1. Pajak Daerah 26.228.584.340,00 39.433.225.418,00 50,34 2. Retribusi Daerah 59.029.289.724,00 66.322.167.750,00 12,35 3. Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan

4.510.450.025,00 3.568.435.564,00 (20,89) 4. Lain-lain pendapatan

asli daerah yang sah 9.062.816.271,00 23.937.242.821,00 164,12

TOTAL 98.831.140.360,00 133.261.071.553,00 34,83

Catatan: *)tahun 2011, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2012

Gambar III.2. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2010 dan 2011

Dari Gambar III.2 di atas dapat diketahui realisasi penerimaan Pendapatan Asli DaerahTahun Anggaran 2011, meskipun hanya lain-lain PAD yangdapat melampaui target, namun secara keseluruhan menunjukkan kenaikan sebesar 34,83% bila dibandingkan realisasi penerimaan PAD secara keseluruhan Tahun Anggaran2010.

0,00 10.000.000.000,00 20.000.000.000,00 30.000.000.000,00 40.000.000.000,00 50.000.000.000,00 60.000.000.000,00 70.000.000.000,00

Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 2010 2011

Gambar

Gambar I.2  Prosentase Penggunaan Lahan
Gambar I.3 Sebaran Penduduk per Kecamatan
Gambar I.4  Kepadatan Penduduk per Kecamatan
Gambar I.5 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Usaha Tahun 2011*)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa target penerimaan pajak dengan pajak yang diterima oleh KPP Rungkut untuk pajak orang pribadi pada tahun 2010

53 Sepertimana yang telah disebut oleh S al ah al-Kh a lid i di dalam tesis kajian beliau bertajuk “Fi Zilal al- Qur’an : Dirasah wa Taqwim” iaitu pada bab kedua tesis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan internet of things memberi pengaruh dalam business model di bidang pendidikan.. Analisis tersebut di

Berdasarkan hasil penelitian ini, dari delapan variabel independen yang dimasukkan dalam model dengan tingkat signifikansi 5% dapat dilihat bahwa variabel yang

Sebelum kita dapat melakukan upaya pelayanan promotif dan preventif dalam hal tersebut, maka perlu dilihat dengan jelas keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dari hal

Varietas Unggul Lokal adalah varietas yang tidak termasuk Varietas Unggul Nasional, akan tetapi di suatu daerah tertentu mampu menghasilkan padi lebih tinggi atau menyamai

Tes KGS berbentuk tes objektif (pilihan ganda) mencakup ketiga materi percobaan, yaitu: 1) sintesis dan karakterisasi natrium tiosulfat pentahidrat, 2)

Buku yang berjudul TINA BISA BERHITUNG ini, merupakan salah satu buku Seri Bacaan Pemula untuk program Muatan Lokal.. Seri buku ini dibuat berdasarkan program pembangunan