• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Analisis Temuan Atas Indikator Program Sekolah

4.2.4. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana

4.2.4. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang Ramah Lingkungan

Sebagaimana di sebutkan bahwa lingkup kajian penelitian ini meliputi empat komponen / varibel pokok yang salah satunya adalah Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang Ramah Lingkungan. Keberadaan komponen / variabel ini memiliki arti yang sama pentingnya dengan komponen / varibel lainnya. Untuk mengetahui kondisi variabel / komponen ini di lokasi penelitian, maka dirumuskanlah beberapa indikator yang akan digunakan sebagai alat ukur.

Salah satu indikator yang termasuk dalam variabel Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang Ramah Lingkungan ini adalah pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup. Dari data yang ada diketahui bahwa keberadaan indikator ini di lokasi penelitian dapat dikatakan berimbang antara kondisi baiak dan buruk. Ini dikarenakan

tiga dari enam sekolah yang diteliti status indikatornya terkait dengan hal ini adalah Baik dan tiga lainnya berstatus Kurang. Lebih lanjut tentang kondisi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.125. Pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup

No. Kondisi Frekwensi Persentase (%)

1 Amat Baik - - 2 Baik 3 50,0 3 Sedang - - 4 Kurang 3 50,0 5 Kurang Sekali - - Total 6 100

Adapun sebaran kondisi indikator ini di amsing-masing sekolah yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.126. Kondisi pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup

No. Sekolah

Pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup

Amat Baik

Baik Sedang Kurang Kurang

Sekali

1 SMAN I Air Putih 1 - - -

2 SMAN I Lima Puluh - - 1 -

3 SMAN I Medang Deras - - 1 -

4 SMAN I Sei Suka - - 1 -

5 SMAN I Talawi 1 - - -

6 SMAN I Tanjung Tiram 1 - - -

Jumlah 3 3

Tabel di atas memperlihatkan bahwa SMA Negeri I Lima Puluh, Medang Deras dan Sei Suka merupakan sekolah dengan indikator pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup terbilang kurang. Kekurang itu terjadi salah satunya dikarenakan keterbatasan sumberdaya pengajar yang ada dalam mengoptimalkan sarana yang ada atau rendahnya kualitas pengajar

dalam men-sinergis-kan materi-materi yang ada dengan isu-isu lingkungan yang menjadi perhatian banyak orang.

Selain indikator pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup, indikator berikutnya yang perlu dibahas adalah sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan. Kondisi indikator ini di lokasi penelitian juga tidak dapat dikatakan baik namun juga tidak bisa dikatakan buruk. Ini paling tidak dapat dilihat dari data yang dimuat pada tabel berikut:

Tabel 4.127. Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan

No. Kondisi Frekwensi Persentase (%)

1 Amat Baik - - 2 Baik 2 33,3 3 Sedang 3 50,0 4 Kurang 1 16,7 5 Kurang Sekali - - Total 6 100

Tabel diatas merupakan gambaran umum di seluruh lokasi yang diteliti. Sedangkan gambaran khusus menyangkut keberadaan indikator ini di masing-masing sekolah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.128. Kondisi pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan

No. Sekolah

pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan

Amat Baik

Baik Sedang Kurang Kurang

Sekali

1 SMAN I Air Putih - - 1 - -

2 SMAN I Lima Puluh - - - 1 -

3 SMAN I Medang Deras - - 1 - -

4 SMAN I Sei Suka - - 1 - -

5 SMAN I Talawi - 1 - - -

6 SMAN I Tanjung Tiram - 1 - - -

Indikator berikutnya yang juga perlu dibahas adalah upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah. Sejauh pengamatan yang dilakukan, keberadaan sanitasi sekolah sudah ada namaun tidak smeua sanitasi di seluruh sekolah berfungsi dengan baik. Faktor perawatan adalah factor utama yang sering menyebabkan tidak berfungsinya sarana sanitasi yang ada. Secara umum kondisi indikator ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.129. Upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah

No. Kondisi Frekwensi Persentase (%)

1 Amat Baik 1 16,7 2 Baik 1 16,7 3 Sedang 2 33,3 4 Kurang 2 33,3 5 Kurang Sekali - - Total 6 100

Sebaran kondisi indikator ini di masing-masing sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.130. Kondisi upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah

No. Sekolah

Upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan kesehatan

lingkungan sekolah Amat

Baik

Baik Sedang Kurang Kurang Sekali

1 SMAN I Air Putih - 1 - - -

2 SMAN I Lima Puluh - - - 1 -

3 SMAN I Medang

Deras -

- - 1 -

4 SMAN I Sei Suka - - 1 - -

5 SMAN I Talawi 1 - - - -

6 SMAN I Tanjung Tiram

Jumlah 1 1 2 2

Tabel di atas jelas menunjukkan bahwa hanya ada dua sekolah yang memiliki status kurang terkait dengan indikator ini, yaitu SMA Negeri Lima Puluh dan Medang Deras. Sedangkan SMA Negeri Talawi dinilai memiliki sarana sanitasi yang lebih baik.

Indikator berikutnya yang keberadaannya juga perlu penjelasan adalah indikator terkait upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya. Kondisi indikator ini secara keseluruhan di lokasi kajian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.131. Upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya

No. Kondisi Frekwensi Persentase (%)

1 Amat Baik 1 16,7 2 Baik 2 33,3 3 Sedang 1 16,7 4 Kurang 2 33,3 5 Kurang Sekali - - Total 6 100

Berdasarkan hasil wawancara dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa pola efesiensi yang dilakukan di setiap sekolah untuk setiap jenis hal cenderung memiliki kesamaan. Hanya saja, pengawasan dan kesinambungan pola tersebutlah yang membuat setiap sekolah berbeda. Untuk penghematan air, hal umum yang dilakukan pengelola sekolah adalah melakukan sosialisasi penghematan air dengan cara melakukan kampanye menutup kran jika sudah selesai dipakai atau jika bak sudah penuh. Namun demikian perlu pula kiranya dipahami bahwa ketersediaan air bersih secara kualitas dan kuantitas tidaklah sama di setiap sekolah yang diteliti.

Demikian pula halnya dengan pola penghematan listrik, alat tulis, plastik dan barang keperluan lainnya apalagi barang dengan sifat sekali pakai. Guna mengetahui kondisi di masing-masing sekolah terkait dengan keberadaan indikator ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.132. Kondisi upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya

No. Sekolah

Upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya

Amat Baik

Baik Sedang Kurang Kurang Sekali

1 SMAN I Air Putih - 1 - - -

2 SMAN I Lima Puluh - - - 1 -

3 SMAN I Medang Deras - - - 1 -

4 SMAN I Sei Suka - - 1 - -

5 SMAN I Talawi 1 - - - -

6 SMAN I Tanjung Tiram - 1 - - -

Jumlah 1 2 1 2

Indikator selanjutnya yang juga perlu dibahas adalah terkait dengan keberadaan dan pengelolaan kantin atau makanan yang sehat di sekolah. Dari data yang berhasil dikumpulkan melalui kuesioner dan hasil wawancara diketahui bahwa secara umum di seluruh lokasi penelitian upaya pengelolaan kantin atau makann yang sehat dis ekolah sudah berlangsung dengan kualits yang dapat dikatakan sedang. Kalaupun ada kantin yang dirasa sudah dikelola dengan bersih dan sehat namuan jumlahnya sangat terbatas. Lebih jelas tentang kondisi indikator ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.133. Upaya pengelolaan kantin atau makanan yang sehat di sekolah

No. Kondisi Frekwensi Persentase (%)

1 Amat Baik 1 16,7 2 Baik 1 16,7 3 Sedang 3 50,0 4 Kurang 1 16,7 5 Kurang Sekali - - Total 6 100

Kondisi kantin dan peredaran makanan yang sehat di sekolah sepenuhnya bukan merupakan tanggung jawab pihak sekolah namun juga melibatkan siswa dan pihak pengelola kantin atau penjual makanan. Untuk pola pengelolaan kantin yang didasarkan kontrak, pengawasan atas mutu dan kondisi makanan yang ditawarkan dapat dilakukan dengan lebih teratur. Sedangkan untuk makanan yang dijual oleh pedagang yang berada di sekitar lingkungan sekolah pengawasannya akan lebih sulit. Kualitas indikator ini di masing-masing sekolah yang diteliti adalah sebagai berikut: Tabel 4.134. Kondisi upaya pengelolaan kantin atau makanan yang sehat di

sekolah

No. Sekolah

Upaya pengelolaan kantin atau makanan yang sehat di sekolah

Amat Baik

Baik Sedang Kurang Kurang

Sekali

1 SMAN I Air Putih - 1 - - -

2 SMAN I Lima Puluh - - 1 - -

3 SMAN I Medang Deras - - 1 - -

4 SMAN I Sei Suka - - 1 - -

5 SMAN I Talawi 1 - - - -

6 SMAN I Tanjung Tiram - - - 1 -

Jumlah 1 1 3 1

Indikator berikutnya yang juga perlu mendapat perhatian adalah upaya pengelolaan sampah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat di sekolah. Sejauh pengamatan dan hasil wawancara serta didukung oleh tabulasi kuesioner diketahui bahwa di sekolah yang diteliti indikator ini telah mendapat perhatian. Perhatian atas indikator ini menunjukkan bahwa hal ini memang dianggap penting hanya saja pada tingkat prakteknya, perhatian pada hal ini tidak seperti yang seharusnya. Penilaian yang diperoleh dari pimpinan sekolah menunjukkan bahwa

hanya ada dua sekolah dengan status Baik terkait indikator pengelolaan sampah untuk menunjang lingkungan yang bersih dan sehat. Selebihnya terdapat tiga sekolah dengan status indikator Sedang dan selebihnya berstatus Kurang. Lebih jelas tentang hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.135. Upaya pengelolaan sampah untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah

No. Kondisi Frekwensi Persentase (%)

1 Amat Baik - - 2 Baik 2 33,3 3 Sedang 3 50,0 4 Kurang 1 16,7 5 Kurang Sekali - - Total 6 100

Distribusi kondisi indikator pengelolaan sampah guna mendukung lingkungan yang sehat dan bersih di masing-masing sekolah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.136. Kondisi upaya pengelolaan sampah untuk menunjang kebersihan

dan kesehatan lingkungan sekolah (Crosstabulation)

No. Sekolah

Kondisi upaya pengelolaan sampah untuk menunjang kebersihan dan kesehatan

lingkungan sekolah (Crosstabulation) Amat

Baik

Baik Sedang Kurang Kurang

Sekali

1 SMAN I Air Putih - 1 - - -

2 SMAN I Lima Puluh - - 1 - -

3 SMAN I Medang Deras - - 1 - -

4 SMAN I Sei Suka - - 1 - -

5 SMAN I Talawi - 1 - - -

6 SMAN I Tanjung Tiram - - - 1 -