• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tebel 5.1 Pengukuran bising PT. Pindad (Persero) Bandung Devisi Tempa dan Cor I dan II pada Bulan Mei dan Oktober 2014

2. Pengendalian Teknis Bising

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen dapat tergambarkan bahwa pengendalian kebisingan PT.Pindad (Persero) dilakukan melalui tahapan eliminasi / menghilangkan sumber bising, substitusi / mengganti sumber bising dengan sesuatu yang tidak bising asal fungsinya sama, engineering control / pengendalian mesin dan pengendalian administratif. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan sebagai berikut.

a. Eliminasi / Menghilangkan sumber bising

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat tergambarkan bahwa setiap unit dengan proses kerja menggunakan mesin yang bising, komperesi mesin yang menyebabkan bising tinggi tidak bisa dihilangkan dikarenakan mesin tersebut adalah alat utama dalam proses kerja yang dilakukan, dan kemudian melakukan proses kerja dilakukan dengan pukulan yang lebih rendah kebisingannya. Namum dalam proses setiap unit terdapat proses kerja manual dengan pukulan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan berikut.

Informan 1

“yah perlu adek tahu disini ada pekerjaan yang dilakukan mesin, nah disitu kebsiingan yang cukup tinggi, dengan dentuman itu, ada juga yang pekerjaannya secara manual dek, nanti kita liat ya”

“...mesin-mesin yang digunakan disini bising dan mesin ini sudah lama jadi tidak ada penggantian mesin apalagi menghilangkan mesin itu,”

Dari pernyataan penanggung jawab program pengendalian kebisingan didukung oleh pernyataan staff K3LH sebagai berikut.

Informan 2

“…dalam proses produksi di setiap unit menggunakan mesin dan ada yang manual dengan pukulan, mesin yang bising kami melakukan perawatan dan membuat peredam bising…”

Sejalan dengan pernyataan informan, dari dokumen perusahaan tidak terdapat dokumen terkait dengan upaya mengilangkan mesin yang berpotensi bising tinggi tersebut, dikarenakan mesin tersebut merupakan alat utama dalam proses kerja yang dilakukan. berdasarkan proses produksi dari

dikarenakan pekerjaan diperusahaan tidak terlepas dari kompresi mesin yang potensi bising tinggi dan pukulan secara manual. Hasil observasi yang dilakukan bahwa mesin yang bergerak menimbulkan bising tidak dapat di hilangkan, namun ada juga yang menggunakan manual seperti menggunakan pukulan yang bisa dilihat dari lampiran gambar 5.6.

Berdasarkan pernyataan informan, dokumen perusahaan dan observasi penelitian diketahui bahwa proses kerja dari mesin yang bising tidak bisa dihilangkan dikarenakan komperesi mesin yang menyebabkan bising tinggi tersebut merupakan alat utama dalam melakukan pekerjaan, namun demikian dalam proses pekerjaannya terdapat pekerjaan dengan pukulan yang lebih rendah kebisingannya.

b. Substitusi / penggantian mesin berpotensi bising tinggi

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen dapat tergambarkan bahwa mengganti mesin dengan potensi bising tinggi tidak dapat dilakukan oleh perusahan. Namun diadakan upaya untuk meredam bising yang ditimbulkan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan berikut.

Informan 1

“…mesin-mesin yang digunakan disini bising dan mesin ini sudah lama jadi tidak ada penggantian mesin, dari perusahaan hanya mengadakan upaya membuat peredam untuk mesin tersebut agar bising bisa terkendali…”

Berdasarkan pernyataan penanggung jawab program pengendalian kebisingan didukung oleh pernyataan kepala tempa dan cor II, sebagai berikut.

Informan 4

“mesin yang kita gunakan di sini selama saya bekerja disini belum ada penggantian mesin, terus mesin lama kan biasanya bising, nah kita buat peredam mesin dek, seperti ini”

Hasil observasi yang dilakukan bahwa mesin-mesin yang digunakan tidak membuat disain atau memproduksi/mengganti mesin baru dengan standar bising yang rendah, namun dilakukan pemeliharaan mesin sebagaimana bisa dilihat pada lampiran gambar 5.5. Dari pernyataan informan, hasil observasi dan telaah dokumen perusahaan dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada penggantian mesin yang dilakukan perusahaan

c. Engineering control / pengendalian mesin

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen dapat tergambarkan bahwa engineering control dilakukan diantaranya dengan perawatan mesin (maintenance) dan peralatan kerja yang dilakukan secara rutin oleh petugas yang telah ditunjuk oleh kepala unit, baik dalam pemeliharaan mesin, mengganti dan mengencangkan bagian mesin serta member pelumas. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan berikut.

Informan 1

“…kalau pengendalian teknik yang kita kalukan begini dek, setiap mesin yang bekerja itu kita rawat, mesin itu dikontrol, dan ada jadwal pengecekanya juga …”

“…nah, pengecekan itu bisa adek liat di jadwal rutin kami yang sudah dibuat namanya pemeliharaan mesin priodik…”

Dari pernyataan didukung oleh pernyataan staff K3LH dan kepala tempa dan cor II, sebagai berikut.

Informan 2

“semua mesin kita jaga dan kita kontrol, nanti bisa dilihat di jadwal pemeliharaannya”

Informan 4

“semua mesin kita jaga dan kita kontrol, nanti bisa dilihat dikantor ya dek di jadwal pemeliharaannya

Sejalan dengan pernyataan informan adapun dokumen terkait dengan jadwal perawatan mesin dapat dilihat pada lampiran gambar 5.3.Hasil observasi terkait dengan pemeliharaan mesin yang dilakukan adalah mengganti/menggencangkan bagian mesin yang longgar, dan memberi pelumas dapat dilihat pada lampiran gambar 5.4.

Berdasarkan pernyataan informan, dokumen perusahaan dan observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan mesin sudah dilakukan yaitu dengan mengencangkan, memberi pelumas dan sudah memiliki jadwal dan work order sebagai pedoman pemantauan dan pemeriksaan mesin.

Sejalan dengan melakuan perawatan mesin, engineering control dalam mengurangi bising yang ditimbulkan mesin unit tidak menggunakan lantai berpegas dan dinding yang menyerap suara/kedap suara. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan berikut.

Informan 1

“…dalam mengurangi bising yang ditimbulkan mesin, kami tidak menggunakan lantai berpegas dan dinding yang menyerap suara, namun kami melakukan perawatan dan meredam pukulan dari mesin terebut dengan menggunakan karet dibagian mesin…”

Informan 4

“nah, begini dek kita nanti liat di lapangan kita ada bentuk pengendalian untuk bising bisa berkurang, kita kasih karet ditengah-tengah antara besi-besi yang beradu”

Sejalan dengan pernyataan informan, dokumen terkait pengendalian bising bisa dilihat dalam kebijakan pengendalian kebisingan. Hasil observasi terkait dengan mengurangi bising yang dilakukan adalah dengan menggunakan peredam karet diantara besi yang saling berbenturan dapat dilihat pada gambar berikut.

Berdasarkan pernyataan informan, dokumen perusahaan dan observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengendalian teknik sudah dilakukan dalam mengurangi bising yang ditimbulkan.

d. Pengendalian administratif

Berdasarkan hasil observasi, telaah dokumen dan wawancara yang dilakukan pengendalian pengendalian administratif yang dilakukan diantaranya:

Dokumen terkait