PENGATURAN HUKUM FINANCIAL TECHNOLOGY PEER TO PEER LENDING DI INDONESIA
1. Pengertian financial technology
Perkembangan teknologi informasi, khusunya internet seiring dengan semakin majunya teknologi internet yang semakin cepat, dimanfaatkan baik oleh masyarakat maupun industry perbankan dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan mutu pelayanan bank kepada nasabah, seperti e-banking atau layanan perbankan elektronik. Layanan perbankan elektronik (electronic banking) adalah layanan bagi nasabah bank untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan melakukan transaksi perbankan melalui media elektronik. Pemanfaatan inovasi teknologi informasi melalui platform digital atau online akan memberikan kemudahan layanan keuangan untuk masyarakat yang belum terjangkau akses keuangan, dengan biaya lebih rendah dibandingkan metode perbankan tradisional sehingga jasa keuangan akan menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat luas.62
Indonesia terus berkembang menjadi ekosistem digital terbesar di Asia Tenggara. Masyarakat semakin familiar dengan berbagai pilihan dan layanan bertransaksi, termasuk pengajuan pinjaman. Terdapat berbagai bentuk dan segmentasi
62 Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, (Bandung,:Citra Aditya Bakti, 2012) hlm. 95
38
industry pinjaman, seperti talangan konsumen dengan nominal di bawah tiga juta rupiah dan termin pinjaman kurang dari satu minggu; atau pinjaman modal UMKM hingga dua miliar dengan termin pinjaman satu sampai dua belas bulan. Jika dulu sumber pinjaman berasal dari teman, keluarga, dan bank, sekarang telah beralih kealternatif teknologi finansial (tekfin) atau financial technology63
Fintech merupakan singkatan dari kata financial technology, yang dapat diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi teknologi keuangan. Secara sederhana, fintech dapat diartikan sebagai pemanfaatan perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan layanan di industry keuangan. Definisi lainnya adalah variasi model bisnis dan perkembangan teknologi yang memiliki potensi untuk meningkatkan industry layanan keuangan.64
Menurut National Digital Research Centre (NDRC), financial technology adalah suatu inovasi di bidang jasa finansial65 sehingga diharapkan dapat menjadi proses pelayanan yang lebih praktis dan efisien serta meningkatkan mutu pelayanan perbankan kepada nasabahnya.
Dalam perkembangannya, financial technology telah berevolusi dalam 3 (tiga) periode, yaitu66:
63Kompas, ini cara membedakan Fintech peer to peer lending dengan payday loan, https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/09/205533926/ini-cara-membedakan-Fintech-peer-topeer-lending-dengan-payday-loan. di aksestanggal 1Januari 2020. Pukul 20.30 WIB
64Otoritas Jasa Keuangan, Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan:
Departemen Perlindungan Konsumen - Otoritas Jasa Keuangan, Cetakan pertama, Jakarta: 2017, hlm 8
65 D. Sukma, Fintechfest, Mempopulerkan Teknologi Finansial di Indonesia (Jakarta : Arena LTE,2016), hlm. 21
66Otoritas Jasa Keuangan, op.cit, hlm. 9
39
Periode kedua; terjadi pada kurun waktu 1866-1967, dimana di dalam periode ini sector keuangan dan teknologi pertama kalinya dikombinasikan dalam rangka memperluas jangkauan jasa keuangan. Dalam periode ini, untuk pertama kalinya dibangun infrastruktu rkeuangan dan teknologi yang dapat mempermudah layanan keuangan untuk dilakukan, seperti pembangunan infrastruktur Transatlantic Cable (kabel komunikasi bawah laut), telex (jaringan teleprinter yang mirip dengan jaringan telepon dan dapat digunakan untuk mengirim surat) dan Fedwire (Real Time Gross Settlement System/RTGS bank sentral yang digunakan di Amerika).
Periode ketiga; dari tahun 2008 hingga saat ini, merupakan periode ketiga dari perkembangan Fintech. Berdasarkan Doughlas W. Arner, periode ini terbagi kedalam dua era Fintech, yaitu 3.0 dan 3.5. Peningkatan penggunaan jasa keuangan di dalam era ini meningkat sangat tajam dikarenakan adanya peningkatan jumlah penggunaan smartphone dan didukung dengan inovasi produk dan jasa keuangan yang semakin mempermudah konsumen keuangan untuk menggunakan produk dan/atau jasa keuangan. Di dalam era ini, ketergantungan konsumen terhadap teknologi digital sangatlah tinggi. Oleh karena itu dalam periode ini, terdapat lonjakan jumlah perusahaan startup di sector jasa keuangan yang memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan layanan dengan lebihcepat, praktis dan mudah bagi para konsumen. Terdapat pula beberapa start-up di seluruh dunia yang beroperasi dengan sebelumnya bekerjasama dengan para lembaga jasa keuangan tradisional, seperti bank konvensional. Peningkatan penggunaan Fintech di masa ini dapat terlihat dari semakin banyaknya perusahaan start-up dan lembaga jasa keuangan tradisional yang
40
saling berlomba dalam mengembangkan aplikasi mobile dan website yang dapat mengakomodir kebutuhan konsumen keuangan tanpa mengharuskan konsumen untuk bepergian hanya untuk menggunakan atau membeli produk dan jasa keuangan.
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menentukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;
2. Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalm rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
3. Membuka kesempatans eluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi seoptimal mungkin dan bertanggungjawab; dan
4. Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hokum bagi pengguna dan penyelelenggara teknologi informasi.67
Bertitik tolak dar iuraian tersebut, maka perkembangan teknologi salah satunya perkembangan teknologi informasi khusunya internet dimana seiring dengan semakin majunya teknologi internet yang semakin cepat dimanfaatkan, baik oleh masyarakat maupun industry perbankan dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan mutu pelayanan bank kepada nasabah.
Financial technology yang kini lebih dikenal dengan istilah fintech, adalah bentuk usaha yang bertujuan menyediakan layanan financial dengan menggunakan perangkat lunak dan teknologi modern. Tujuannya jelas yaitu untuk memudahkan
67Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
41
masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan dan menyederhanakan proses transaksi. Namun, tak sedikit masyarakat yang menganggap fintech adalah saingan perbankan karena keseluruhan sektornya hamper mirip dengan bank. Padahal bila ditelisik lebih jauh, platform fintech justru mampu menjadi strategi penting untuk meningkatkan dan mengakselerasi perbankan melalui kolaborasi dan kemitraan.
Fintech dan platform digital menawarkan model bisnis dan alternative solusi yang dapat membantu pemerintah dan institusi financial lainnya untuk memperluas jangkauan pemberian layanan finansial yang memadai. Karena kemudahan dan kecepatannya itulah, fintech menjadi sangat populer dan diprediksi akan terus berkembang68.
Fintech juga memiliki peran penting dalam mengubah perilaku dan ekspetasi konsumen diantaranya dapat mengakses data dan informasi kapan saja dan dimana saja serta menyamaratakan bisnis besar dan kecil sehingga memiliki ekspetasi tinggi meski terhadap bisnis kecil yang baru dibangun69.