• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup di Provinsi Aceh

Dalam dokumen LAPORAN SLHD 2014 PROVINSI ACEH (Halaman 142-146)

SUHU RATA-RATA BULANAN (oC) di PROVINSI ACEH TAHUN

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

D.2. Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup di Provinsi Aceh

Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup telah memberikan Penghargaan untuk para pahlawan lingkungan hidup sejak tahun 1980. Pada saat itu pemerintah memberikan penghargaan kepada delapan organisasi dan kelompok masyarakat atas jasa- jasanya pada usaha pelestarian lingkungan. Penghargaan yang diberikan hanya berupa

Bab IV Upaya Pengelolaan Lingkungan IV- 133 Kalpataru adalah penghargaan di bidang lingkungan hidup yang diberikan kepada individu atau kelompok yang berjasa dalam usaha pelestarian lingkungan hidup. Penerima penghargaan kalpataru dikelompokkan dalam empat kategori yaitu perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan, dan pembina lingkungan.

Perintis lingkungan adalah kategori penerima Kalpataru yang merupakan warga negara Indonesia (perseorangan) bukan pegawai negeri dan tokoh organisasi formal. Pengabdi lingkungan adalah kategori penerima Kalpataru yang merupakan petugas lapangan atau pegawai negeri. Penyelamat lingkungan adalah kategori penerima Kalpataru yang merupakan kelompok masyarakat (formal maupun informal). Sedangkan Pembina lingkungan adalah kategori penerima Kalpataru yang merupakan pejabat, peneliti, pengusaha, atau tokoh masyarakat.

Pemerintah Aceh telah pernah menerima penghargaan Kalpataru untuk kategori Perintis Lingkungan dari Kota Banda Aceh dan Kota Sabang. Pada tahun 2014 tidak ada penghargaan yang diterima.

Gambar IV.3. Piala Kalpataru untuk Katagori Perintis Lingkungan

Gambar….. Piala Kalpataru

Penghargaan Adipura diberikan pertama kali pada tahun 1986, namun terhenti sejenak pada periode 1998-2002. Adipura merupakan penghargaan untuk kota di Indonesia yang berhasil yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan. Penghargaan adipura dibagi dalam 4 kategori, yaitu :

 Kota metropolitan, yaitu kota dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa,  Kota besar, yaitu kota dengan penduduk antara 500.001-1.000.000 jiwa,  Kota sedang, yaitu kota dengan penduduk antara 100.001-500.000 jiwa,  Kota kecil, yaitu kota dengan penduduk kurang dari 100.000 jiwa.

Bab IV Upaya Pengelolaan Lingkungan IV- 134 Gambar IV.4. Piala dan Plakat Adipura

Provinsi Aceh dalam tahun 2014 berhasil mendapatkan Piala Adipura untuk Kota Banda Aceh. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Aceh juga telah melaksanakan penilaian Adipura tingkat provinsi dan mengumumkan para pemenangnya pada peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia pada bulan Juni 2014 di Banda Aceh.

Dalam rangka pengembangan pendidikan lingkungan hidup, sejak 2006 Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang dikenal dengan Program Adiwiyata. Program ini dikembangkan secara berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional, dan Mandiri. Pada hari ini penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup

Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah (SD, SMP, dan SMA) yang dinilai berhasil mendidik siswa menjadi individu yang cinta dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

Bab IV Upaya Pengelolaan Lingkungan IV- 135 Gambar IV.5. Logo dan Piala Adiwiyata

Bapedal Aceh telah melaksanakan penilaian Adiwiyata Tingkat Provinsi dan mengikuti penilaian Adiwiyata Tingkat Nasional. Untuk tahun 2014, Provinsi Aceh menerima penghargaan Adiwiyata Nasional untuk SMK SMTI Banda Aceh. Penghargaan Adiwiyata Tingkat Provinsi diserahkan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia pada bulan Juni 2014 di Banda Aceh.

Penyusunan Buku Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) wajib dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Laporan SLHD menyajikan informasi faktual tentang kondisi kualitas lingkungan hidup daerah masing- masing berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh berbagai stakeholder. Data yang telah diperoleh dapat digunakan oleh instansi lainnya seperti Dinas PU, Dinas Kehutanan dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan perencanaan dan kegiatan pembangunan. Laporan SLHD setiap daerah akan dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta diberi penghargaan bagi daerah yang mampu menyajikan informasi terbaik.

Provinsi Aceh secara khusus telah juga melaksanakan pemilihan Duta Lingkungan tingkat Provinsi untuk siswa/siswi sekolahSMA sederajat. Pelaksanaan pemilihan Duta Lingkungan dimulai sejak tahun 2012. Tujuan Duta Lingkungan adalah menciptakan kader- kader muda lingkungan hidup yang menjadi pelopor dan pengawal lingkungan di sekolah- sekolah serta pembinaan langsung generasi muda tentang pengelolaan lingkungan.

Bapedal Aceh pada tahun 2014 juga mengikuti Pameran Perubahan Iklim (Climate Change Expo) yang dilaksanakan oleh Dewan Perubahan Iklim di Jakarta Convention Center. Pameran dilaksanakan sejak tahun 2012 dan Aceh dapat penghargaan kategori Pemerintah Daerah. Daftar penerima penghargaan Adiwiyata, Adipura, SLHD, Pameran Perubahan Iklim dan Duta Lingkungan disajikan pada Buku Data Tabel UP-7

Bab IV Upaya Pengelolaan Lingkungan IV- 136 D.3. Kegiatan Sosialisasi Lingkungan di Provinsi Aceh

Sosialisasi diperlukan untuk menyatukan langkah dalam mengelola lingkungan, penyebaran informasi lingkungan, sarana transfer informasi ilmu dan pengetahuan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, penyatuan persepsi dan banyak manfaat lainnya. Sosialisasi juga merupakan salah satu instrumen agar masyarakat dan pelaku usaha dan/atau kegiatan memahami tentang peraturan lingkungan hidup supaya dapat dimengerti untuk ditaati dan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan ketaatan masyarakat dan pelaku usaha terhadap upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pelaksanaan sosialisasi lingkungan hidup dapat dilaksanakan oleh pemerintah maupun non pemerintah. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dianjurkan secara rutin untuk melaksanakan sosialiasi ke masyarakat dalam rangka pembinaan serta penyebaran informasi lingkungan hidup. Program-program pemerintah seperti Kalpataru, Adiwiyata, Adipura, Proper, Amdal, UKL/UPL, penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan, persampahan , konservasi dan lainnya perlu tetap disosialisasikan sehingga masyarakat semakin arif dalam mengelola lingkungan.

Provinsi Aceh melalui Bapedal Provinsi Aceh dan BLH Kabupaten/Kota telah melaksanakan sosialisasi, bimbingan teknis dan seminar di bidang lingkungan hidup dengan berbagai kelompok sasaran. Data-data kegiatan sosialisasi dilihatn pada Buku Data SLHD Tabel UP-8.

E. KELEMBAGAAN

Dalam melaksanakan kewenangan di bidang lingkungan hidup daerah diperlukan lembaga lingkungan hidup yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan daerah.

Dalam dokumen LAPORAN SLHD 2014 PROVINSI ACEH (Halaman 142-146)